Вы находитесь на странице: 1из 40

LAPORAN HOME VISIT

PUSKESMAS BALONGBENDO
SKABIES

Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :
Reymon Pradana F.
(14710055)

Pembimbing :
Sukma Sahadewa, dr., M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HOME VISIT SKABIES
PUSKESMAS BALONGBENDO
KABUPATEN SIDOARJO

oleh :
Reymon Pradana F.
(14710055)

Telah diperiksa, disetujui dan disahkan :


Hari :
Tanggal : Agustus 2016

Mengetahui Menyetujui
Kepala Puskesmas Dokter Pembimbing
Balongbendo,

Titik Sri Harsasih, dr Syarifatul Kutsiyah, dr


NIP. 19750509 200701 2020 NIP. 19740131 200712 2014

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami bisa menyelesaikan penyusunan laporan home visit skabies di wilayah
kerja Puskesmas Balongbendo. Tugas praktek kerja lapangan ini merupakan
salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik di
dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Dengan menyusun laporan ini, kami berharap dapat menambah
pengetahuan dan memperluas wawasan kami, serta berpikir maju dan kritis
dalam menghadapi segala permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya
dalam bidang kesehatan.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang membantu terwujudnya laporan ini di antaranya :
1. Prof. Dr. Sri Harmadji, dr., Sp.THT - KL (K), selaku rektor Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof.Soedarto, dr., DTM&H, Ph.D, Sp.Par (K), Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati Triyoga, dr., SKM, selaku Kepala Bagian
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
4. Sukma Sahadewa, dr., M.kes. Selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
koordinator kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
5. Titik Sri Harsasih , dr. selaku Kepala Puskesmas Balongbendo Kabupaten
Sidoarjo.
6. Syarifatul Kutsiyah, dr. selaku dokter pembimbing di Puskesmas
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo.
7. Seluruh paramedis dan Non Medis yang telah banyak membantu kami
selama melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas Balongbendo
Kabupaten Sidoarjo.

3
8. Para bidan desa, kader puskesmas serta perawat desa yang telah banyak
membantu kami selama melaksanakan kepaniteraan klinik di Puskesmas
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikan laporan penelitian ini.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini sehingga


kritik dan saran sangat kami harapkan guna kesempurnaan laporan kinerja dalam
rangka praktek lapangan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak yang terlibat.

Balongbendo, Agustus 2016

Penyusun

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................................ ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi...................................................................................................................1
Form Hasil Kegiatan Home Visit.............................................................................2
Karakteristik demografi keluarga ............................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................5
D. Manfaat...............................................................................................5

BAB II HASIL KUNJUNGAN


1. Identitas Pasien ...........................................................................................7
Anamnesa ..................................................................................................7
Keluhan Utama ..........................................................................................7
Riwayat Penyakit Sekarang ......................................................................7
Riwayat Penyakit Dahulu .........................................................................8
Riwayat pengobatan ...................................................................................8
Riwayat Penyakit Keluarga........................................................................8
Riwayat Kebiasaan.....................................................................................8
Riwayat Sosial Ekonomi ............................................................................8
Riwayat Gizi .............................................................................................8
Pemeriksaan Fisik ........................................................................9
Patient Centered Diagnosis ........................................................14
Follow Up ................................................................................................15
2. Identifikasi Kehidupan Keluarga melalui APGAR Score .......................16
3. Identifikasi Masalah Sosial Ekonomi melalui Komponen SCREEM .....19
4.Karakteristik demografi keluarga..............................................................20

BAB III PEMBAHASAN


A. Konsep Blum ..............................................................................................27
B. Identifikasi masalah ....................................................................................28

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................30
B. Saran ..........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................33

LAMPIRAN................................................................................................ ..........34

1
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT
LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA
Berkas Pembinaan Keluarga

Tanggal kunjungan pertama 3 Agustus 2016,


Nama pembimbing : dr. Syarifatul Kutsiyah
Nama pembina keluarga :
Nama DM Home Visite : Reymon Pradana F, S.ked
Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali selesai satu
periode pembinaan )
Tanggal Tingkat Paraf Paraf Keterangan
Pemahaman Pembimbing

2
Lampiran
FORM HASIL KEGIATAN HOME VISIT
LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA
Berkas Pembinaan Keluarga

Puskesmas Balongbendo Kabupaten Sidoarjo No. RM : -

Tanggal kunjungan pertama kali : 3 Agustus 2016


Nama pembina keluarga pertama kali : Reymon Pradana F., S.Ked

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama Kepala Keluarga : Tn. I
Alamat lengkap : Ds. Seduri RT III RW 03 Balongbendo Kab. Sidoarjo
Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel !. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah


No Nama Jenis Usia Pendidikan Pekerjaan Kedudukan Px Ket
kelamin Terakhir dlm Klinik
keluarga
1 Tn. I L 51 SMP Supir KK - Scabies

2 Ny. P 46 SMP IRT Istri + Scabies


A
3 Sdr. L 24 SMA Swasta Anak - Scabies
Y
4 An. P 13 SD Siswa Anak - Scabies
N
5 An. B P 4 - - Anak - Scabies

sumber : Data Primer, Agustus 2016

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabieivarian hominis dan produknya.1-3
Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitasi Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Penyakit ini
disebut juga the itch, seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gatal agogo,
budukan atau penyakit ampera (Harahap, 2008).7
Skabies ditemukan di semua negara dengan prevalensi yang
bervariasi. Dibeberapa negara yang sedang berkembang prevalensi skabies
sekitar 6% - 27% populasi umum dan cenderung tinggi pada anak-anak
serta remaja.Ada dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi epidemi
skabies. Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara
lain: sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual
yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan
dermografik serta ekologik.4-6
Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil dari seorang
penderita scabies, berjenis kelamin perempuan berusia 46 tahun, dimana
penderita merupakan penderita scabies yang berada di wilayah Puskesmas
Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Pasien ini sudah pernah mendapat
pengobatan ke tenaga kesehatan setempat namun belum mengalami
perbaikan yang berarti. Kasus ini merupakan salah satu kasus yang
sederhana namun sering salah diagnosa. Oleh karena hal itulah kasus ini
dianggap penting kiranya bagi penulis untuk memperhatikan dan
mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai pengalaman di
lapangan dan bahan pembelajaran bersama dengan mempertimbangkan
berbagai aspek dalam individu, keluarga dan masyarakat.

4
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh kondisi pasien dengan kondisi social dan ekonomi,
pelayanan kesehatandan lingkungan sekitar desa Seduri, Kec. Balongbendo,
Kab. Sidoarjo?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kondisi pasien dengan kondisi sosial
dan ekonomi serta pelayanan kesehatan dan lingkungan sekitar desa
Seduri, Kelurahan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dalam penyusunan laporan ini antara lain:
a. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan anggota keluarga yang di
kunjungi sesuai dengan penyakit dan instrument yang ditetapkan oleh
Puskesmas Balongbendo.
b. Mengidentifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR.
c. Mengidentifikasi faktor social ekonomi pasien melalui SCREEM.
d. Mengidentifikasi faktor keturunan pasien melalui Genogram.
e. Mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan.
f. Mengidentifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya.
g. Mengidentifikasi faktor lingkungan (fisik, sosial dan ekonomi).
h. Sebagai salah satu tugas akhir kepaniteraan klinik bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya.

D. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan home visit yang dilakukan antara lain:
1. Bagi Dokter Muda
a. Sebagai pengalaman riil di lapangan melakukan proses pendataan
yang di analisis secara holistik tentang hubungan antara penyakit
dengan kebersihan individu dan lingkungan.
b. Mengetahui peran serta sarana pelayanan kesehatan pada
penatalaksaan penyakit di masyarakat.

5
c. Memupuk sikap peduli dan sikap menolong sebagai bekal menjadi
seorang dokter.
2. Bagi pasien dan keluarganya
a. Meningkatkan kepuasan pelayanan kesehatan dan juga mengedukasi
pasien dan keluarganya.
b. Meminimalisir angka kekambuhan penyakit dengan pemahaman
pengobatan yang baik.
3. Bagi Sarana Pelayanan Kesehatan
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.
b. Mencapai derajat hidup yang baik dan dapat maksimal di masyarakat.
c. Evaluasi dan pembelajaran tambahan terhadap kondisi penyakit yang
berdampak pada lingkungan di masyarakat.
4. Bagi Individu Tenaga Kesehatan
a. Lebih meningkatkan pemahaman terhadap kasus scabies.
b. Meningkatkan pemahaman holistik pada kondisi penyakit pada pasien.
c. Lebih meningkatkan hubungan baik antara tenaga kesehatan dengan
pasien.

6
BAB II
HASIL KUNJUNGAN

1. IDENTIFIKASI PASIEN
Nama : Ny.A
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Ds. Seduri RTIII RW03 Kec.Balongbendo Kab. Sidoarjo
Suku : Jawa
Tanggal periksa ke puskesmas : 1 Agustus 2016
Tanggal home visit : 3 Agustus 2016, 4 Agustus 2016, 5
Agustus 2016

ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Gatal-gatal pada sela-sela jari tangan
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Gatal dirasakan kurang lebih sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya gatal
hanya dirasakan pada sela jari tangan kanan dan kiri lalu setelahnya dirasakan
juga pada selangkangan. Gatal dirasakan utamanya malam hari. Pada bagian
yang gatal juga timbul bercak bercak kemerahan. Beberapa bercak ada
yang luka karena digaruk dan beberapa yang lain tidak. Pasien sempat berobat
ke bidan selama 3 hari dan tidak ada perubahan sama sekali. Di rumah
tersebut semua anggota keluarga mengalami gatal gatal serupa dengan pasien.
Awalnya 4 minggu yang lalu anaknya yang pulang dari pondok mengalami
gatal gatal kemudian mulai menulari semua anggota keluarga yang berada di
rumah tersebut.

7
c. Riwayat Penyakit Dahulu:
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat diabetes militus : disangkal
- Riwayat Imunisasi : lengkap
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
d. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat keluarga dengan penyakit serupa : suami dan anak
pasien mempunyai keluhan yang sama
- Riwayat sakit asma : disangkal
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat diabetes melitus : disangkal
e. Riwayat Kebiasaan
- Merokok :-
- Minum minuman berakohol :-
f. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang perempuan berusia 46 tahun yang merupakan
seorang istri dari Tn. I berusia 51 tahun bekerja sebagai supir mikrolet
dengan gaji perbulan <Rp 1.500.000., Kebiasaan sehari harinya menjadi
ibu rumah tangga mengasuh anak, memasak, mencuci dan membersihkan
rumah. Ny. A mempunyai tiga orang anak yang pertama laki laki usia 24
tahun pekerjaan swasta dan yang kedua perempuan usia 13 tahun
disekolahkan di pondok yang paling kecil perempuan usia 4 tahun.
g. Riwayat Gizi.
Penderita makan sehari-harinya biasanya antara 2-3 kali dengan nasi
sepiring, sayur, dan lauk pauk tahu-tempe kerupuk, dan kadang dengan
telur. Kesan status gizi normal.

8
PEMERIKSAAN FISIK
- Keadaan Umum
Tampak baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6).
- Tanda Vital dan Status Gizi
Tanda Vital
Nadi : 86 x/menit, reguler, isi cukup, simetris
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,4oC
Tensi : 120/80 mmHg
Status gizi : Normal
BB : 44 kg
TB : 148 cm
IMT : BB(kg) / TB2
44 / 1,482 = 20,08
BMI < 18,5 = Kurang
BMI 18,5 23,9 = Normal
BMI 25 26,9 = Gemuk (gizi lebih)
BMI 27 = Obesitas
Status Gizi = Normal

- Kulit
Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak mudah
dicabut, atrofi m. temporalis(-), makula (-), papula (-),
nodula (-), kelainan mimik wajah/bells palsy (-)
- Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek
kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman).
- Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), deformitas hidung (-).
- Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), papil lidah atrofi (-).

9
- Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), cuping
telinga dalam batas normal
- Tenggorokan
Tonsil tidak membesar, pharing hiperemis (-)
- Leher
JVP (jugularis vena pressure) tidak meningkat, trakea ditengah,
pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-).
- Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor : I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis tak kuat angkat
P : Batas kiri atas : SIC II 1 cm lateral LPSS (linea
parasternal sinistra)
Batas kanan atas: SIC II LPSD (linea parasternal dextra)
Batas kiri bawah : SIC V 1 cm lateral LMCS(linea medio
clavicular sinistra)
Batas kanan bawah :SIC IV LPSD
Batas jantung kesan tidak melebar
A: BJ(bunyi jantung) III intensitas normal, regular, bising (-)
- Pulmo: Statis (depan dan belakang)
I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P : fremitus raba kiri sama dengan kanan
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
Dinamis (depan dan belakang)
I : pergerakan dada kanan sama dengan kiri
P : fremitus raba kiri sama dengan kanan
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
- Abdomen
I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)

10
P : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P : timpani seluruh lapang perut
A : peristaltik (+) normal
- Sistem Collumna Vertebralis
I : deformitas (-), skoliosis (-), kiphosis (-), lordosis (-)
P : nyeri tekan (-)
P : NKCV (-) (nyeri ketok costovertebra)
- Ektremitas: palmar eritema(-/-)
akral dingin oedem
- - - -
- - - -

- Sistem genetalia: tidak di periksa


- Pemeriksaan Neurologik
Fungsi Luhur : dalam batas normal
Fungsi Vegetatif : dalam batas normal
Fungsi Sensorik : dalam batas normal
Fungsi motorik :
K 5 5 T N N RF 2 2 RP - -
5 5 N N 2 2 - -
- Pemeriksaan Psikiatrik
Penampilan : sesuai umur, perawatan diri cukup
Kesadaran : kualitatif tidak berubah; kuantitatif compos mentis
Afek : appropriate
Psikomotor : normoaktif
Proses pikir : bentuk : realistik
isi : waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)
arus : koheren
Insight : baik

11
Status Dermatologi
L : Sela jari tangan kanan dan tangan kiri
D : Tersebar
R :
- Papula multipel dengan dasar hiperemia.
- Papula multipel dengan dasar hiperemia dan ekskoriasi pada sebagian
lesi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

RESUME
Pasien adalah seorang perempuan berusia 46 tahun. Gatal dirasakan kurang
lebih sejak 3 minggu yang lalu. Awalnya gatal hanya dirasakan pada sela jari
tangan kanan dan kiri lalu setelahnya dirasakan juga pada selangkangan. Gatal
dirasakan utamanya malam hari. Pada bagian yang gatal juga timbul bercak
bercak kemerahan. Beberapa bercak ada yang luka karena digaruk dan beberapa
yang lain tidak. Pasien sempat berobat ke bidan selama 3 hari dan tidak ada
perubahan sama sekali. Di rumah tersebut semua anggota keluarga mengalami
gatal gatal serupa dengan pasien. Awalnya 4 minggu yang lalu anaknya yang
pulang dari pondok mengalami gatal gatal kemudian mulai menulari semua
anggota keluarga yang berada di rumah tersebut

12
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak baik, compos
mentis, status gizi cukup. Tanda vital T:120/80 mmHg, N: 86 x/menit, Rr: 18
x/menit, S:36,40C, BB:44 kg, TB:148 cm, status normal. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan Pemeriksaan Dermatologi Regio manus dextra et sinistra Papula
multipel dengan dasar hiperemia.

DIAGNOSA
Skabies dengan Infeksi Sekunder

PENATALAKSANAAN
a. Non Medika mentosa
1. Menjaga kebersihan diri.
2. Hindari menggaruk untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder akibat
luka garukan yang terinfeksi.
3. Seluruh pakaian, sprei, sarung bantal, handuk yang di gunakan setelah
pemberian obat di rendam dengan air mendidih sebelum di cuci selama
15 30menit. Kasur di bersihkan dan dijemur.
4. Menyarankan keluarga yang kontak dengan pasien untuk menggunakan
salep yang sama diseluruh tubuh untuk memutus mata rantai penularan.
5. Jika memiliki keluarga atau kerabat atau tentangga yang memiliki
keluhan gatalgatal seperti pasien untuk disarankan berobat ke sarana
pelayanan kesehatan.
b. Medikamentosa
- Sistemik
Cetirizine tab 10 mg (1 x 1 tablet) setelah makan jika gatal.
Amoxcicillin 3 x 1 tablet setelah makan selama 7 hari.
- Topikal
Scabicide salep (Gameksan + As. Unducilanic) dioleskan seluruh tubuh
kecuali wajah dan telapak tangan selama 3 malam berturut turut.
Kontrol setelah 1 minggu berobat.

13
Follow up
Tanggal 4 agustus 2016
S : Gatal-gatal pada sela jari tangan dan kaki
- O : Keadaan Umum : cukup, compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 86 x/menit, reguler
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Tensi : 110/70 mmHg
Status Generalis :
Kepala : rambut rontok (-), berwarna hitam
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sclera icterus (-),mata cekung (-)
Mulut : sariawan (-), mulut kering (-)
Thoraks : tulang iga tidak tampak
Pulmo : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : perut buncit (-), asites (-)
A : Skabies dengan Infeksi Sekunder
P : Medikamentosa
- Sistemik
Cetirizine tab 10 mg (1 x 1 tablet) setelah makan jika gatal.
Amoxcicillin 3 x 1 tablet setelah makan selama 7 hari.
- Topikal
Scabicide salep (Gameksan + As. Unducilanic) dioleskan seluruh tubuh kecuali
wajah dan telapak tangan selama 3 malam berturut turut. Kontrol setelah 1
minggu berobat.
Tanggal 5 agustus 2016
S : Gatal-gatal pada sela jari tangan dan kaki
- O : Keadaan Umum : cukup, compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 84 x/menit, reguler
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,6 C

14
Tensi : 110/70 mmHg
Status Generalis :
Kepala : rambut rontok (-), berwarna hitam
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sclera icterus (-),mata cekung (-)
Mulut : sariawan (-), mulut kering (-)
Thoraks : tulang iga tidak tampak
Pulmo : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : perut buncit (-), asites (-)
A : Skabies dengan Infeksi Sekunder
P : Medikamentosa
- Sistemik
Cetirizine tab 10 mg (1 x 1 tablet) setelah makan jika gatal.
Amoxcicillin 3 x 1 tablet setelah makan selama 7 hari.
- Topikal
Scabicide salep (Gameksan + As. Unducilanic) dioleskan seluruh tubuh kecuali
wajah dan telapak tangan selama 3 malam berturut turut. Kontrol setelah 1
minggu berobat.

15
2. APGAR SCORE
ADAPTATION
Selama ini dalam menghadapi masalah keluarga, pasien selalu pertama kali
membicarakannya kepada suaminya dan mengungkapkan apa yang diinginkannya
dan menjadi keluhannya. Baik keluhan tentang penyakitnya maupun tentang rumah
tangga. Penyakitnya ini kadang mengganggu aktivitasnya. Dukungan dari orang-
orang terdekat, keluarga dan petugas kesehatan yang memberi penyuluhan kepada
pasien. Penderita dan keluarga yakin penyakitnya bisa sembuh total bila ia mematuhi
aturan pengobatan sampai keluhanya benar-benar sembuh sehingga tidak terjadi
kambuh kembali. Hal ini menumbuhkan kepatuhan penderita dalam penggunaan
obat dan melakukan kebersihan tubuh.
PARTNERSHIP
Ny. A mengerti bahwa ia adalah seorang ibu rumah tangga yang berhak
mendapat pengobatan dan penyembuhan atas dirinya. Selain itu suami dan anak
anaknya yang menderita keluhan yang sama harusnya mendapat pengobatan dengan
baik sehingga penyakit dapat diselesaikan dengan tuntas.
GROWTH
Ny. A mengerti bahwa penyakit yang diderita semua anggota keluarganya
merupakan penyakit yang diakibatkan karena personal higien yang kurang serta
kebersihan lingkungan rumah yang kurang setelah dijelaskan oleh petugas
kesehatan.
AFFECTION
Ny.A merasa menjadi ibu rumah tangga yang baik harus bisa membawa
keluarganya menjadi hidup lebih sehat dengan membiasakan perilaku hidup
bersih sehat
RESOLVE
Ny. A adalah istri dari Tn. I yang bekerja sebagai supir mikrolet mengerti
harusnya dalam lingkungan rumah sehat maka penghuni dari rumah tersebut akan
sehat pula, meskipun dalam kenyataannya lingkungan rumah yang kurang bersih dan
kesadaran personal higien keluarga yang kuranglah yang mengakibatkan penyakit
tersebut. Pengobatan yang tepat akan menghasilkan kesembuhan. Dan semua

16
anggota keluarga yang menderita harus diobati untuk memutus mata rantai penyakit
tersebut.

APGAR Tn. I Terhadap Keluarga Sering Kadang Jarang/tida


/selalu -kadang k
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerimadan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan carakeluarga saya
dansaya membagi waktu bersama-sama
Total poin = 8 fungsi keluarga dalam keadaan baik
Tn I. Bekerja sebagai supir kadang sebagai buruh tani, ataupun buruh
bangunan, sehingga semakin sedikit waktu untuk bersama-sama. Ketika
sampai di rumah masih harus sibuk mengurusi urusan rumah tangga, sehingga
kadang sulit untuk membagi waktu untuk bersama-sama.

APGAR Ny. A Terhadap Keluarga Sering Kadang Jarang/tida


/selalu -kadang k
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah

17
P Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerimadan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama
Total poin = 9, fungsi keluarga dalam keadaan baik
Ny. A sebagai ibu rumah tangga di rumah sibuk mengurusi urusan rumah
tangga dan mengurus anak .

APGAR Sdr.Y Terhadap Keluarga Sering Kadang Jarang/tida


/selalu -kadang k
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi
masalah
P Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerimadan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
A Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,

18
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama
Total poin = 9, fungsi keluarga dalam keadaan baik
Tn. I bekerja sebagai supir kadang buruh tani atau pun buruh bangunan
dan mengurusi pekerjaan rumah tangga sehingga kadang sulit untuk membagi
waktu untuk bersama-sama.
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Tn. I adalah 27,
sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Tn.I adalah 9. Hal ini menunjukkan
bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Ny.A dalam keadaan baik.
Hubungan antar individu dalam keluarga tersebut terjalin baik

3. SCREEM
SUMBER PATOLOGI KET
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga
Sosial dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat +
cukup meskipun banyak keterbatasan ekonomi.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini
dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam
Cultural keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya +
yang masih diikuti. Menggunakan bahasa jawa, tata
krama dan kesopanan.
Religius Pemahaman agama cukup. Namun penerapan ajaran
Agamamenawarkan agama kurang, hal ini dapat dilihat dari penderita yang
pengalaman spiritual yang menjalankan sholat sesekali saja. Sebelum sakit penderita
+
baik untuk ketenangan rutin ikut pengajian di masjid dekat rumah namun
individu yang tidak berhenti sekitar 6 bulan yang lalu.
didapatkan dari yang lain
Ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah,
Ekonomi untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi, meski +
belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder rencana

19
ekonomi tidak memadai, diperlukan skala prioritas untuk
pemenuhan kebutuhan hidup
Pendidikan anggota keluarga kurang memadai. Tingkat
pendidikan dan pengetahuan orang tua masih rendah.
Edukasi Kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas +
pendidikan seperti buku-buku, koran dan internet
terbatas.
Tidak mampu membiayai pelayanan kesehatan yang
Medical lebih baik. Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga
Pelayanan kesehatan ini biasanya menggunakan Puskesmas dengan metode
puskesmas memberikan pembayaran KTP Sidoarjo, bukan JKN atau asuransi +
perhatian khusus terhadap lainnya. Pasien dan keluarga rutin berobat ke Puskesmas
kasus penderita karena mudah dijangkau dan letaknya dekat.

Kesimpulan :
Keluarga Tn. I memiliki masalah dalam hal tingkat pengetahuan orang tua yang
rendah interaksi sosial antara keluarga dan penderita baik, terjadi pembatasan
aktifitas dan pembiaran terhadap penderita, selain itu permasalahan ekonomi juga
menjadi kendala dalam pengobatan

20
4. Genogram
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Alamat lengkap : Ds.Seduri RTIII RW03 Blongbendo Kab. Sidoarjo
Bentuk Keluarga : Nuclear Family

- Tn. I - Ny. A
- 51 tahun - 46th
- -
- Supir - IRT
- Jawa - Jawa

- Sdr. Y - An. N - An. B


- 24 th - 13 th - 4 th
- - -
- swasta - Siswi - Jawa
- Etnis Jawa - Jawa

Diagram 1. Genogram Keluarga Ny.A


(Data Primer, Agustus 2016)

Keterangan : Sdr. Y : Anak Laki Laki


Ny. A : Pasien Pasien
Tn. I : Suami Pasien Keterangan Simbol:
An. N & An. B: Anak perempuan : Pasien : Perempuan
Pasien : Meninggal
: Laki - Laki

21
Pertanyaan Sirkuler
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh orang tua?
Jawab :
Mengobati secara mandiri dahulu, jika dalam waktu 3 hari tidak ada
perubahan maka di bawa ke Puskesmas.
2. Ketika ibu bertindak seperti itu apa yang dilakukan ayah?
Jawab :
Ayah mendukung apa yang dilakukan oleh ibu. Karena ia mempercayai
urusan anak sehari-hari kepada ibu.
3. Jika anak butuh di rawat inap atau mendapat pengobatan lebih lanjut ijin
siapa yang dibutuhkan?
Jawab :
Salah satu saja. Namun terutama Ibu
4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?
Jawab :
Anggota keluarga yang dekat dengan pasien adalah suami.
5. Selanjutnya siapa?
Jawab :
Anak pertama
6. Siapa yang secara emosional jauh dari pasien?
Jawab :
Tidak ada
7. Siapa yang selalu tidak setuju dengan pasien?
Jawab :
suami, karena sebagian besar keputusan di dalam keluarga diambil oleh
suami sebagai kepala keluarga.
8. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainnya?
Jawab :
Tidak ada

22
5. Faktor Pelayanan Kesehatan
Pasien tinggal di Desa Seduri RT03 RW03, Kecamatan
Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo yang merupakan wilayah Puskesmas
Balongbendo. Desa seduri terletak berdekatan dengan puskesmas Balong
bendo. Di desa ini terdapat kader desa yang rutin melakukan motivasi dan
kegiatan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat setiap minggu
kepada para kader agar di sosialisasikan ke masyarakat.Puskesmas secara
rutin melakukan pemantauan untuk diketahui kondisi kesehatan di desa
tersebut.

6. Faktor Prilaku Pasien


Pola hidup bersih dan sehat kurang diterapkan dengan baik di
keluarga. Rumah tidak memiliki kamar mandi sendiri sehari harinya
keluarga menggunakan kamar mandi mushola yang terdapat di depan
rumah. Hanya terdapat tempat mencuci di belakang rumah. Terdapatnnya
kandang ayam di samping kanan rumah. Penggunaan handuk secara
bersama sama anggota rumah.

7. Faktor Lingkungan Pasien


a. Lingkungan Fisik
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 11x4 m2 yang
berdempetan dengan kandang ayam dan menghadap ke Utara.Tidak
memiliki pekarangan rumah. Terdiri dari ruang kamar tamu yang
sekaligus digunakan sebagai ruang keluarga dan menonton TV, dua
kamar tidur, satu kamar makan atau dapur. Terdiri dari 2 pintu keluar,
yaitu 1 pintu depan dan 1 pintu belakang. Jendela ada 6 buah, di ruang
keluarga/tamu dan disetiap kamar tidurnya namun yang sering dibuka
hanya jendela ruang keluarga/tamu, sisanya jarang dibuka.Di depan
rumah terdapat teras yang berukuran 4x2 m2. Lantai rumah dilapisi
semen dan pada bagian dapur masih beralaskan tanah liat.Ventilasi dan
penerangan rumah masih kurang. Atap rumah tersusun dari genteng
yang ditutup langit-langit.Masing-masing kamar menggunakan kasur

23
dari kapuk.Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah di cat,
dilapisi dan diperhalus.Perabotan rumah tangga cukup. Sumber air
untuk kebutuhan sehari-harinya keluarga ini menggunakan air yang di
mushola depan rumah dengan menggunakan air PDAM. Secara
keseluruhan kebersihan rumah kesan kurang. Sehari-hari keluarga
memasak menggunakan kompor elpiji 3 kg.

4m

4m Tempat
S Ruang Makan mencuci

U
Kamar Pasien

11m

Kamar Anak Pasien

Ruang Keluarga / Tamu

Teras

Ruang Keluarga / Tamu


Gambar 1.Denah Rumah

24
b. Lingkungan Keluarga
Keluarga terdiri dari penderita, suami dan tiga orang anak. Anak
pertama laki laki, kedua perempuan dan yang ketiga perenpuan.
Hubungan keluarga mereka terjalin cukup akrab, terbukti dengan
permasalahan yang dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini.
Hubungan diantara mereka cukup dekat antara satu dengan yang lain.
Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan dari suami yang
bekerja sebagai supir sehari harinya. Total penghasilan rata-rata sebesar
<Rp 1.500.000,00 perbulannya.
Penghasailan tersebut juga digunakan untuk biaya hidup sehari-hari
seperti makan, minum, biaya sekolah atau iuran membayar listrik hanya
mengandalkan uang yang ada dan dan menyisihkannya uang untuk biaya-
biaya mendadak (seperti biaya pengobatan dan lain-lain). Untuk memasak
memakai kompor gas. Makan sehari-hari dengan lauk, tahu, tempe dan
frekuensi makan 2-3 kali sehari. Kalau ada keluarga yang sakit biasa
berobat ke puskesmas.
Jika terdapat permasalahan yang timbul dalam keluarga dipecahkan
secara musyawarah. Di keluarga selalu dibiasakan sikap saling tolong
menolong. Meskipun penghasilan mereka tergolong kurang mencukupi
kebutuhan sehari hari, namun mereka tetap hidup bahagia.
c. Lingkungan Sosial
Pasien adalah ibu rumah tangga biasa tidak mempunyai kedudukan
sosial tertentu dalam masyarakat. Dalam kesehariannya pasien bergaul
akrab dengan masyarakat di sekitarnya seperti halnya anggota
masyarakat yang lain dan cukup dikenal oleh masyarakat sekitar.
Keluarga selalu berperan serta dalam kegiatan masyarakat seperti kerja
bakti dan mengurus mushola yang di depan rumah.Keluarga tidak
pernah merasa minder dalam interaksi sosial dengan warga sekitar.

PREVENSI BEBAS SKABIES UNTUK KELUARGA LAINNYA


Pada prinsipnya secara umum prevensi untuk bebas skabies adalah
sama dengan prevensi bebas skabies untuk penderita, namun dalam hal ini

25
diutamakan untuk menjaga kebersihan diri dan mencegah penularan. Misalnya
dengan cara sebagai berikut :
1. Menjaga kebersihan, terutama higienitas diri
2. Tidak menggunakan handuk bersama-sama, menjemur alat alat tidur.
3. Istirahat yang cukup 6-8 sehari semalam.
4. Olah raga teratur dan makan-makanan yang bergizi.
5. Mengobati semua yang menderita penyakit tersebut untuk memutus rantai
penularan.
Kesemuanya ini merupakan langkah-langkah untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan dan anggota keluarga yang serumah dengan penderita
agar tidak tertular infeksi skabies dari penderita.

26
BAB III
PEMBAHASAN

Konsep hidup sehat dari H.L Blum merupakan suatu konsep yang masih
digunakan secara luas dalam identifikasi dan pembahasan masalah sebagai dasar
suatu intervensi yang akan dilakukan di masyarakat.
Menurut H.L Blum ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat.Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan
sebagai penyebab timbulnya masalah kesehatan.Keempat faktor tersebut terdiri
dari :
1. Faktor perilaku/gaya hidup (life style)
2. Faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya)
3. Faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya)
4. Faktor genetik (keturunan).

Diagram 2. Konsep Derajat Kesehatan menurut H.L. Blum

Tidak ada hubungan


Genetik genetik dan penyakit
pada pasien

Perilaku PHBS dan Pengetahuan


keluarga dan Pasien
Individu Kurang
Ny.A penderita
Scabies
Lingkungan Tempat
Lingkungan Tinggal masih kurang
sehat

Pelayanan Pengobatan yang tidak


Kesehatan adekuat dan tuntas

27
Diagram 3. Identifikasi Permasalahan Utama
Menurut konsep diatas, genetik tidak menjadi faktor yang berpengaruh
terhadap kondisi sakit pasien ini. Perilaku individu yang berpengaruh adalah pola
kebersihan pribadi dari pasien yang masih kurang..
Dari segi lingkungan, lingkungan rumah sekitar sudah kurang bersih
karena adanya kandang ayam disamping rumah. Pasien tinggal di desa. Kondisi
lingkungan rumah sendiri pada dasarnya kurang bersih. Ketika melihat kamar
pasien terlihat sprei yang digunakan agak kotor dan terlihat lama tidak diganti
untuk dicuci. Kasur yang digunakan juga jarang di jemur. Hal ini dapat
memudahkan berkembangbiaknya tungau Sarcoptes scabiei yang menyebabkan
penyakit scabies.
Dari segi sarana pelayanan kesehatan, pemberian pengobatan dengan
jumlah yang terbatas dan kurang menjadi salah satu penyebab scabies tidak
tertangani dengan tuntas. Disamping pola KIE yang kurang pada pemeriksa yang
menjadi penyebab hal ini. Perlunya pemberian obat dengan jumlah yang cukup
dan KIE yang baik diharap dapat menjadi faktor yang membantu tertanganinya
kasus scabies dan menghindari angka kambuhan penyakit ini.
Tabel 1. Skala Prioritas Permasalahan Utama

No Kegiatan M I V C P = M.I.V/C
1 Kebersihan Individu 5 4 5 2 7
Kurang
2 Pengetahuan Orang Tua 5 4 4 4 4
dan Pasien Kurang
3 Lingkungan Tempat 4 2 4 3 4
Tinggal Kurang Sehat
4 Pengobatan tidak 5 4 5 2 7
adekuat dan tuntas
akibat biaya
Keterangan :
P : Prioritas jalan keluar.
M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini
dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain).
I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah.
V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah.

28
C : Cost, Biaya yang diperlukan.
Berdasarkan hasil skoring ini maka diketahui bahwa kebersihan individu
dan pengobatan yang tidak tuntas dan adekuat menjadi permasalahan utama yang
akan di rencakanan untuk diselesaikan dalam Gant Chart berikut sebagai rencana
program peningkatan kebersihan individu dan pengobatan yang adekuat.

29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Skabies adalah salah satu penyakit menular di masyarakat yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabieivarian
hominis dan produknya.1-3Skabies ditemukan di semua negara dengan
prevalensi yang bervariasi. Faktor perilaku individu dan lingkungan seperti
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya merupakan faktor utama
penyebab terjadinya kasus ini. telah diketahui bahwa hubungan antara
faktor faktor ini menyebabkan masih terdapatnya kasus scabies di
masyarakat. Pada kasus ini diketahui bahwa peningkatan kebersihan
individu dan pengobatan yang adekuat dan tuntas merupakan solusi atas
permasalahan yang ditemukan sehingga di lakukan perencanaan intervensi
berupa penyuluhan dan peragaan langsung pola hidup bersih dan sehat yang
disertai dengan pemberian pengobatan tambahan pada pasien.Dengan
dilaksanakan nya semua hal ini diharapkan pasien dapat sembuh paripurna
sekaligus memutus mata rantai penularan penyakit.

B. SARAN
1. Untuk masalah Ny.A dilakukan langkah-langkah :
Promotif :
- Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit dan faktor
penyebab penyakit. Perlu dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan
penyakit kulit yang disebabkan oleh sejenis tungau, ditandai rasa
gatal yang meningkat pada malam hari, menyerang manusia secara
berkelompok sehingga semua anggota keluarga harus diobati adapun
faktor yang menunjang perkembangan penyakit diantaranya
kebersihan diri dan lingkungan yang kurang.
- Edukasikan kepada pasien dan keluarga tentang cara pemakaian obat
yang benar yakni digunakan malam hari selama minimal 8 jam, di
seluruh tubuh kecuali kepala dan telapak tangan. Jika kena air

30
oleskan lagi. Pengobatan ini rutin dilakukan selama 3 hari berturut
turut. Kontrol 1 minggu setelah pengobatan.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa selama dalam
pengobatan diharapkan pasien membatasi aktivitas fisik sehingga
pengobatan berjalan efektif.
- Dengan memperhatikan cara pemakaian obat, menghilangkan faktor-
faktor penyebab, memutus rantai penularan dengan pengobatan
seluruh anggota keluarga penyakit ini dapat diberantas.

Preventif :
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
- Menghindari pemakaian baju, handuk, sprei secara bersama-sama
anggota keluarga lain.
- Mencuci bersih bahkan merebus handuk, sprei, pakaian, dan tirai
kemudian menjemurnya pada terik matahari hingga kering dan
menyetrikanya
- Jangan menggaruk garuk bagian yang gatal karena akan
memperparah dan menyebabkan infeksi dan dapat menyebabkan
penyebaran ke bagian tubuh yang lain.
- Gunting kuku secara teratur karena bisa saja tungau menempel pada
kuku, dan untuk mencegah infeksi sekunder akibat garukan.
- Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang, perbanyak
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.
- Menjemur kasur dan sofa pada terik matahari.
- Istirahat cukup

Kuratif :
- Sistemik
Cetirizine tab 10 mg ( 1x 1tablet) setelah makan jika gatal.
Amoxcicillin tablet 3 x 1 tablet setelah makan selama 7 hari.
- Topikal

31
Scabicide (Gameksan + As. Unducilanic) dioleskan seluruh tubuh
kecuali wajah dan telapak tangan.

Rehabilitatif :
- Kontrol 1 minggu lagi ke Puskesmas, jika ada lesi baru obat topikal
dapat diulangi lagi dalam 7 hari kedepan setelah pengobatan
terakhir.
- Diingatkan pada pasien bahwa yang paling penting adalah
pemakaian obat yang benar, pemakaian salep premetrin yang benar,
cetirizine bila gatal, menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
pengobatan dilakukan untuk seluruh anggota keluarga.

2. Untuk masalah status gizi yang masuk kategori Gizi normal, dilakukan
.langkah-langkah ;
Promotif : edukasi penderita dan keluarga mengenai pola makan yang
memenuhi gizi yang seimbang dan diberi pengarahan agar dalam
menyiapkan makanan sehari-hari selalu memperhatikan masalah gizi
makanannya, diusahakan yang sederhana tetapi mengandung gizi yang
cukup.
Kuratif : mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kalori dan
protein untuk menjaga daya tahan tubuh. Konsumsi protein yang
mencukupi, seperti dari tempe, tahu dan daging-dagingan atau ikan.
3. Untuk masalah lingkungan tempat tinggal dan rumah yang tidak sehat
dilakukan langkah-langkah :
Promotif : edukasi penderita dan anggota keluarga untuk membuka
jendela tiap pagi, penggunaan genteng kaca, dan menjaga kebersihan
rumah dan lingkungan rumah.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. Handoko RP. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI, 2002.
2. Bagian Kulit dan Kelamin. Pedoman pelayanan medis Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin Perjan RSCM. Jakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin, 2005.
3. Meinking T, Taplin D. Scabies, infestation. Dalam: Schachner LA, Hansen
RC, editor. Pediatric Dermatology, edisi ke-2. New York: Churchill
Livingstone Inc., 1995.1347-89.
4. Sungkar S. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia,
1995.
5. Tabri F. Skabies pada bayi dan anak. Dalam: Boediardja SA, Sugito TL,
Kurniati DD, editor. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, 2003.p.62-79.
6. Kramer WL, Mock DE. Scabies. Insect and pests. Available at:
http://www.Ianr.uw.edu/pubs/g_1295.htm. Diunduh pada 10 Maret 2006
7. Harahap M. 2008. Penyakit Kulit. Jakarta: Gramedia. p: 100.

33
Lampiran
Rumah Pasien

34
Kegiatan Home Visit

35
36

Вам также может понравиться

  • Tugas GCR - Kesiapsiagaan Bela Negara
    Tugas GCR - Kesiapsiagaan Bela Negara
    Документ11 страниц
    Tugas GCR - Kesiapsiagaan Bela Negara
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • 02 Modul Analisis Isu Kontemporer 2019-1 PDF
    02 Modul Analisis Isu Kontemporer 2019-1 PDF
    Документ263 страницы
    02 Modul Analisis Isu Kontemporer 2019-1 PDF
    Wellem Pormes
    Оценок пока нет
  • 1.1 Definisi
    1.1 Definisi
    Документ1 страница
    1.1 Definisi
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Slide Minipro
    Slide Minipro
    Документ31 страница
    Slide Minipro
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Bab IV Penutup
    Bab IV Penutup
    Документ7 страниц
    Bab IV Penutup
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Holmium Laser Enukleasi PADA Prostat
    Holmium Laser Enukleasi PADA Prostat
    Документ26 страниц
    Holmium Laser Enukleasi PADA Prostat
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ59 страниц
    Penelitian
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • 1.1 Definisi
    1.1 Definisi
    Документ3 страницы
    1.1 Definisi
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • 1.1 Definisi
    1.1 Definisi
    Документ1 страница
    1.1 Definisi
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Jadwal Igd
    Jadwal Igd
    Документ2 страницы
    Jadwal Igd
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Home Visite
    Home Visite
    Документ30 страниц
    Home Visite
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Presentasi Home Visite
    Presentasi Home Visite
    Документ24 страницы
    Presentasi Home Visite
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Materi Snake Bite
    Materi Snake Bite
    Документ31 страница
    Materi Snake Bite
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Diabetes Melitus
    Diabetes Melitus
    Документ43 страницы
    Diabetes Melitus
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Home Visit Stroke
    Home Visit Stroke
    Документ39 страниц
    Home Visit Stroke
    Indah Lindiana
    0% (1)
  • Skenario II
    Skenario II
    Документ18 страниц
    Skenario II
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • KAJIAN PUSTAKA Anemia Aplastik
    KAJIAN PUSTAKA Anemia Aplastik
    Документ11 страниц
    KAJIAN PUSTAKA Anemia Aplastik
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Home Visite Skizofrenia
    Home Visite Skizofrenia
    Документ42 страницы
    Home Visite Skizofrenia
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Ini Rahasia
    Ini Rahasia
    Документ1 страница
    Ini Rahasia
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Iin's Big Day
    Iin's Big Day
    Документ1 страница
    Iin's Big Day
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Spondilitis TB
    Spondilitis TB
    Документ21 страница
    Spondilitis TB
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Promosi Kesehatan
    Promosi Kesehatan
    Документ16 страниц
    Promosi Kesehatan
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Promosi Kesehatan Kelompok 8
    Promosi Kesehatan Kelompok 8
    Документ14 страниц
    Promosi Kesehatan Kelompok 8
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Home Visite Form Kosong
    Home Visite Form Kosong
    Документ8 страниц
    Home Visite Form Kosong
    Nyoman Yogiswary
    Оценок пока нет
  • Gangguan Bipolar-Teks Revisi DSM-IV
    Gangguan Bipolar-Teks Revisi DSM-IV
    Документ3 страницы
    Gangguan Bipolar-Teks Revisi DSM-IV
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • Stress
    Stress
    Документ34 страницы
    Stress
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет
  • CATATAN JIWA XXX
    CATATAN JIWA XXX
    Документ79 страниц
    CATATAN JIWA XXX
    ArdillaOktaviana
    Оценок пока нет
  • Gangguan Bipolar-Teks Revisi DSM-IV
    Gangguan Bipolar-Teks Revisi DSM-IV
    Документ3 страницы
    Gangguan Bipolar-Teks Revisi DSM-IV
    Indah Lindiana
    Оценок пока нет