Вы находитесь на странице: 1из 24

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan
masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian
penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Gambar 4.1
Kegiatan Rutin Lokmin Bulanan
Puskesmas Pesaguan

16
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang
ditunjukkan terhadap perorangan.
Upaya Pelayanan Kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar di dalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang
dialami ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin
dalam kandungan hingga kelahiran bayi dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
Gambar 4.2
Pemeriksaan ANC Terpadu Di Klinik KIA Puskesmas Pesaguan

17
a. Pelayanan Kesehatan Antenatal (K1 dan K4)
Cakupan K1 atau juga disebut sebagai akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling
sedkit 4 kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ke tiga.
Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan
kesehatan ibu hamil.
Pelayanan k1 di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 sebesar
326 (72,1 %) dari jumlah sasaran sebanyak 452 orang dan kunjungan
K4 di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 sebesar 234 (51,7 %) dari
jumlah sasaran sebanyak 452 orang.

Grafik 4.1
Cakupan Pelayanan K1 dan K4
Puskesmas Pesaguan Tahun 2016

18
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini
disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan profesional.
Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh bidan di Puskesmas
Pesaguan pada tahun 2016 adalah sebanyak 345 (76,32%) dari sasarn
ibu hamil sebanyak 452.

c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang di rujuk


Dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya bidan di desa
dan puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus
resiko tinggi (resti), maka kasus tersebut memerlukan pelayanan
kesehatan rujukan ke unit kesehatan yang memadai.
Gambar 4.3
Ibu hamil dengan faktor resiko tinggi

19
Jumlah ibu hamil resti di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
sebanyak 86 (83,42%) dari perkiraan 97 orang.

Garafik 4.2
Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016

d.
e.
f.
g.
h.
i.

d. Kunjungan Neonatus
Bayi hinga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur
yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko

20
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari)
minimal 3 kali, satu kali pada 0-2 hari ,kedua 3-7 hari dan terakhir 8-28
hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu.
Cakupan kunjungan Neonatus di puskesmas Pesaguan Tahun
2016 dengan kategori kunjungan neonatus lengkap (KN lengkap)
sebanyak 325 (96,4%) dari jumlah sasaran sebanyak 337 bayi.

e. Kunjungan Bayi
Hasil pengumpulan data/ indikator kinerja menunjukkan
cakupan kunjungan bayi di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016
mencapai (96,43 % ).
Grafik 4.3
Cakupan KN 1, KN 3, Kunjungan Bayi
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016

2. Pelayanan Kesehatan UKS dan UKGS


Pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat dilakukan di
Puskesmas dan kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja
dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan kesehatan anak prasekolah,

21
pemeriksaan anak sekolah dasar / sederajat, serta pelayanan kesehatan
pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun guru
UKS.
Dari hasil Laporan yang terkumpul pemeriksaan gigi di
puskesmas pesaguan sebanyak 71 dilakukan pencabutan gigi tetap dan
9 dilakukan tumpatan gigi tetap, Sedangkan cakupan pelayanan pada
siswa SD/MI diperiksa sebanyak 330, perlu perawatan sebanyak 314
orang dan mendapat perawatan sebanyak 119 orang.

Gambar 4.4
Pelayanan UKS dan UKGS
di Sekolah SDN Pesaguan

3. Pelayanan Keluarga Berencana

22
Jumlah pasangan usia subur (PUS) di puskesmas Pesaguan pada
tahun 2016 sebanyak 3.614 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif
sebanyak 2.388 (66,0 %) Dari seluruh PUS.
1. MOW sebanyak 6 orang ( 0,25 %)
2. IMPLANT sebanyak 363 orang (15,2 %),
3. Suntik sebanyak 1.112 orang (46,5 %),
4. PIL sebanyak 871 orang (36,4 %).
5. Kondom 36 Orang ( 1,5 % )
Sedangkan perbandingan MKJP dan Non MKJP sebanyak 369
orang dan 2.019 orang.

Grafik 4.4
Kontrasepsi MKJP & Non MKJP

4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization(UCI) pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila UCI di kaitkan dengan
batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap
penularan PD31.

Gambar 4.5
Imunisasi Di Posyandu Puskesmas Pesaguan

23
Pada tahun 2016 Puskesmas Pesaguan di laporkan telah mencapai
desa Uci sebanyak 4 desa. Pelayanan imunisasi bayi mencakup
vaksinasi BCG, DPT (3kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali), dan
Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi BCG
sebanyak 276 (71,13 %), Polio 4, 222 (57,21%), DPT-HB3 212
(54,63 %), , Campak 240 (61,85 %).

Grafik 4.5
Imunisasi di Puskesmas Pesaguan
Tahun 2016

5. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

24
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut pada tahun 2016 di
Puskesmas Pesaguan sebesar 286 0rang yang mendapat pelayanan
kesehatan.
Gambar 4.6
Kegiatan Posyandu Usila Puskesmas Pesaguan

6. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan salah satu bentuk Preventif dalam
pelaksaan pelayanan kesehatan. Promosi kesehatan dini dapat di
lakaukan di dalam bentuk masyarakat, berkelompok maupun
perorangan. Jumlah penyuluhan kesehatan yang di lakukan Puskesmas
Pesaguan tahun 2016 adalah sebanyak 11 kali penyuluhan kesehatan.
Gambar 4.7
Kegiatan Promkes Di Sekolah Sekolah

25
B. UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada
pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita
secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui
pengobatan penderita. Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah
upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor
resiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta
peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit
menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat
berbagai upaya tersebut seperti berikut ini.
1. Penyelidikan Epidemiologi
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian
Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuaan dini kasus-
kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya
penanggulangan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas
dan mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data/ indikator di Puskesmas
Pesaguan tahun 2016 tidak diketemukan KLB.
2. Pemberantasan Penyakit Polio
Upaya mencegah dan pemberantasan penyakit polio telah
dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga
ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif
terhadap kasus-kasus Acute Flaccid paralysis (AFP) kelompok umur
<15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari
kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat
dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai
berdasarkan kegiatan surveilans AFP di Puskesmas Pesaguan tahun
2016 tidak diketemukan kasus polio.
3. Pemberantasan TB Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan
pendekatan DOTS (Directly Observ Treatment Shortcource)

26
pengawasan langsung dengan Pengawas Menelan Obat (PMO).
Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan
dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket
pengobatan. Dari upaya penemuan penderita TB selama tahun 2016 di
Puskesmas Pesaguan ditemukan penderita TB sebanyak 21 orang dan
yang diobati 21 orang sedangkan yang sembuh 12 orang.
4. Pemberantasan Penyakit ISPA
Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan
secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap
penderita pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan
melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang
datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS
semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan,
namun bila kondisi balita sudah berada dalam Pneumonia berat
sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk
kefaslilitas pelayanan yang lebih lengkap.
Pada tahun 2016 di Puskesmas Pesaguan ditemukan 3 penderita
Pneumonia, dan tidak ada kasus yang meninggal dunia.
5. Penanggulangan Penyakit HIV /AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan
penyakit HIV/AIDS, disamping ditunjukkan pada penanganan penderita
yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui
penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan
konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui pemantauan pada
kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti
Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan
(IUDs), atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko
rendah seperti ibu rumah tangga.
6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dongue (DBD)

27
Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan
potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan
sarang nyamuk (gerakan 3M+), Juru Pemantauan Jentik (JUMANTIK)
untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala
DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Pada tahun 2016 di Puskesmas Pesaguan tidak diketemukan
kasus DBD.
Gambar 4.8
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dongue (DBD)
Bersama dengan Jumantik Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016

7. Pemberantasan Penyakit Malaria


Penegakkan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang
tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan
penyakit Malaria, di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 sebanyak 1
kasus yaitu di Desa Pesaguan Kiri.
8. Pemberantasan Penyakit Kusta
Upaya pelayanan kesehatan terhadap penderita penyakit kusta
antara lain adalah melakukan penemuan penderita melalui berbagai
survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita
yang datang ke pelayananan kesehatan dengan keluhan atau kontak
dengan penderita penyakit kusta.
Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan
paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lamperan, dan DDS selama
kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk penderita yang di temukan
sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui institusi
pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap.

28
Pada tahun 2016 di puskesmas Pesaguan ditemukan 1 orang penderita
kusta didesa Harapan Baru.
9. Pemberantasan Penyakit Filariasis
Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit Filaria
difokuskan pada kegiatan penemuan penderita, pengobatan dan
pengendalian vektor potensial di wilayah-wilayah endemis dengan cara
pemberian obat secara masal secara berkesinambungan selama 5 tahun.
Di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 ditemukan 3 penderta filaria
di Desa Harapan Baru, Desa Sei Nanjung, dan Desa Pesaguan Kiri.
10. Laboratorium.
Pemeriksaan Penunjang di Puskesmas Pesaguan dapat
dilaksanakan Laboratorium sederhana dengan jenis pemeriksaan yaitu :
a. Pemeriksaan Malaria.
b. Pemeriksaan Golongan Darah.
c. Pemeriksaan Haemoglobin.
d. Gula Darah
e. Kadar Kolesterol
f. Kadar Uric Acid
C. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan
kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan
berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan
pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara
berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian
rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Hasil
kompilasi data menunjukkan bahwa pada tahun 2016 dari institusi yang
dilaporkan , terdapat 7 Desa yang melaksanakan STBM.
1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada
masyarakat dan institusi yang memiliki potensi mengancam kesehatan
masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pembinaan
dimaksud mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian

29
rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air
bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan,
dan lain-lain.
Dari rumah tangga yang diperiksa tahun 2016 sebanyak 257
terdapat rumah tangga berPHBS sebanyak 230 (80,9 %), rumah yang
dipantau sebnyak 276 rumah. Rumah yang mempunyai akses air bersih
berjumlah 3.150 rumah (72,31 %) dari jumlah seluruh rumah tangga
4.356 rumah.

Grafik 4.6
Penduduk dengan Akses Air bersih
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016

Grafik 4.7
Penduduk dengan Sanitasi Layak
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016

30
2. Surveilens Vektor
Upaya surveilans vektor dilakukan untuk mengendalikan vektor
potensial dalam menularkan penyakit antara lain nyamuk. Kegiatan
yang dilakukan meliputi survei vektor untuk mengetahui jenis potensial,
bionomik serta strategi pengendaliannya.
3. Pengawasan Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Pengawasan terhadap tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) dilakukan untuk meminimalkan faktor
resiko sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU dan
TPM. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan
kualitas lingkungan TTU dan TPM secara berkala, bimbingan,
penyuluhan dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang
sehat, hingga pemberian rekomendasi untuk penerbitan izin usaha.
Menurut data profil kesehatan Puskesamas Pesaguan tahun 2016
dari 16 TPM yang diperiksa sebanyak 2 TPM (12,50 %) memenuhi
syarat kesehatan. Sedangkan dari 19 TTU yang dilaporkan sebanyak 6
TTU (31,6%) telah dilakukan pemeriksaan dan memenuhi syarat.
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan
untuk menangani permasalahan gizi yang ada di masyarakat. Beberapa
permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah
kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat
kekurangan yodium dan anemia gizi besi.

31
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan.
Hasil pengumpulan data di seluruh Puskesmas, jumlah balita yang ada
sebanyak 1.995 balita, balita yang ditimbang sebanyak 737 (28,6%).
Sementara itu balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 65
balita (8,8 %) dan 1 kasus gizi buruk tepatnya di Desa Pematang
Gadung.

Grafik 4.8
Status Gizi Balita
Di Puskesmas Pesaguan tahun 2016

Gambar 4.9
Kunjungan Balita BGM
Di Puskesmas Pesaguan

32
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Cakupan pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali dalam satu
tahun pada balita di Puskesmas Pesaguan tahun 2016 yang mendapat
Vitamin A sebanyak 1.948 balita dan 124 bayi.

3. Pemberiaan Tablet Besi


Pada tahun 2016 jumlah ibu hamil yang ada di Puskesmas
Pesaguan sebanyak 452 orang, dan yang mendapatkan tablet Fe 1
sebanyak 292 (64,60 %) dan Fe 3 sebanyak 246 orang (54,42%).
Grafik 4.9
Cakupan Pemberian Tablet FE 3
Di Puskesmas Pesaguan
Tahun 2016

E. UPAYA PROMOSI KESEHATAN

33
Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang sifatnya memberikan
informasi kepada masyarakat baik itu secara masal ataupun secara
perorangan.Pada dasarnya kegiatan ini sudah lama berjalan didalam pelayanan
kesehatan terutama di wilayah binaan puskesmas Pesaguan.Tetapi dikarenakan
sistim manajemen yang sangat terbatas banyak kegiatan tidak terdokumentsi
secara baik.
Adapun dalam melakukan kegiatan posyandu disetiap desa dan pada
saat bulan - bulan tertentu yang mana jumlah kesakitan meningkat kami dari
puskesmas Pesaguan mengadakan penyuluhan di setiap posyandu dengan
harapan PHBS keluarga dan PHBS sekolah dapat berjalan dengan baik.

F. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT


Didalam mencapai kesehatan yang maksimal tidak bisa hanya
mengharapkan dari instansi kesehatan saja disinilah peranan masyarkat sangat
dibutuhkan .
Tabel 28
NO JENIS JUMLAH

1 Posyandu Balita 14 buah

2 Kader Posyandu Aktif 25 orang

3 Dukun terlatih 20 orang

4 Posyandu Lansia

G. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PEMEGANG KARTU BPJS


Upaya pelayanan kesehatan kepada pemegang kartu PBJS di 7 Desa
binaan puskesmas Pesaguan sebanyak .......... orang kesemuanya ini
mempunyai permasalahan yang komplek, sedangkan rendahnya kesadaran
masyarakat yang perduli dengan kesehatan terbukti dengan jumlah kunjungan
ke pelayanan kesehatan terdekat baru mencapai 16,44 % ini berarti jumlah

34
kunjungan kepusat pelayanan kesehatan masih rendah. Untuk itu kami
tampilkan data sebagai berikut
1. Pemegang Kartu BPJS 6.920 Orang
2. Rawat jalan BPJS 1.138 Orang
Sedangkan kegiatan yang luar gedung kepada masyarakat kami sering
melakukan penyuluhan keluarga baik itu masalah penyakit, kesehatan
lingkungan, dan masalah gizi keluarga harapan kami taraf kesehatan keluarga
dapat meningkat dan terpelihara dengan adanya penyuluhan tersebut.
H. PELAYANAN KEFARMASIAN
Didalam pelayanan kefarmasian di puskesmas Pesaguan dapat kita
gambarkan data pemakaian obat-obatan terbanyak selama tahun 2016 sebagai
berikut:

Tabel 29

Data Pemakaian 10 macam Obat Terbanyak

NAMA OBAT JUMLAH

1 Amoxycilin 500 mg 22.200 tab

2 Antasida Doen 17.600 tab

3 Captopril 25 mg 12.100 tab

4 Vitamin B Complek 11.800 tab

5 Paracetamol 500 mg 10.400 tab

6 Thiamin ( vitamin B1 ) 8.200 tab

7 Kalsium Laktat 8.000 tab

8 Asam Askorbat ( vitamin C ) 7.100 tab

9 Ibuprofen 400 mg 7.000 tab

10 Piridoksin ( vitamin B6 ) 6.000 tab

35
Grafik 30

36
I. CAKUPAN KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN.
Cakupan kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
di puskesmas Pesaguan. Indikator yang diukur terdiri dari beberapa indikator
Kinerja. Cakupan dari pada tahun 2016 menunjukan bahwa upaya-upaya
Kesehatan minimal yang sifatnya wajib, masih sangat membutuhkan
perhatian serius dan membutuhkan sinergi dari para petugas kesehatan serta
dukungan dan komitmen yang tinggi dari para pemegang program,dan
pemegang kebijakan.

INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS PESAGUAN TAHUN 2016

REALISA
N0 KEGIATAN VOLUME %
SI

1 Desa Siaga 7 desa 7 100,0

2 Cakupan Pemeriksaan kesehatan siswa SD 348 jiwa 330 52,5

Cakupan Pemeriksaan kesehatan siswa


3 641 jiwa 303 43
SMP/MTs,SMA/MA

4 Cakupan Imunisasi TT pada Ibu hamil 452 bumil 431 91,38

5 Cakupan Imunisasi BCG 388 bayi 276 103,2

6 Cakupan Imunisasi DPT HB 1 388 bayi 212 90,2

7 Cakupan Imunisasi DPT HB 3 388 bayi 194 84,4

8 Cakupan Imunisasi HB 0 388 bayi 257 94,2

9 Cakupan Imunisasi Polio 1 388 bayi 276 103,2

37
10 Cakupan Imunisasi Polio 4 388 bayi 222 114,4

11 Cakupan Imunisasi Campak 388 bayi 240 87,2

12 Cakupan kunjungan neonatus 337 jiwa 325 90,3

13 Cakupan BBLR ditangani 337 jiwa 27 7,5

14 Cakupan K4 452 jiwa 234 87,8

15 Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 452 jiwa 345 82,4

16 Cakupan kunjungan ibu hamil 452 jiwa 326 91,4

17 Pelayanan kesehatan ibu nifas 345 jiwa 345 82,4

18 Cakupan bumil risiko tinggi (risti) dirujuk 97 jiwa 87 100,0

19 Cakupan KB aktif 3.614 jiwa 2.388 64,7

sekola
20 Cakupan penyuluhan Napza 6 5 71,4
h

21 UCI desa 9 desa 4 66,6

22 Penemuan TBC BTA positif 21 jiwa 21 26

23 Kesembuhan TBC BTA positif 21 jiwa 12 20

24 Penanganan diare 416 jiwa 321 98

25 Penanganan pneumonia 3 jiwa 3 -

26 Penanganan kesehatan gigi dan mulut 80 jiwa 80 100,0

27 Balita BGM < 15% 65 3,36

28 Cakupan Balita mendapat vit. A 1995 balita 1948 57,2

29 Cakupan Fe bumil 452 bumil 246 87,76

30 Cakupan ASI eksklusif 345 bufas 195 23,31

31 Desa dengan garam beryodium baik 4 desa 4 100

32 Frekwensi penyuluhan perilaku kesehatan kali

sekola
33 Frekwensi penyuluhan kesehatan reproduksi 7 6 85,7
h

IMS ( Infeksi Menular Sexual) yang


34 jiwa 100,0
ditangani

35 Pendataan Posyandu 14 pos 12 100,0

36 Usaha Kesehatan Kerja 1 prshn 1 100,0

38
sekola
37 Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah 100
h

sekola
38 Penyuluhan Kespro (SLTP,SLTA) 7 6 85,7
h

39 Lomba Cerdas Cermat Dokcil -

sekola
40 Penyuluhan PHBS di sekolah 22 22 100
h

41 Penyuluhan PHBS desa 7 desa 100,0

42 Penyegaran Kader Posyandu kader 36,4

43 Lokmin Lintas Program/tahun 12 kali 12 100

44 Lokmin Lintas Sektoral 2 kali 1 50,0

45 Mess Blood Survey Malaria jiwa -

46 Orientasi kader malaria/tokoh masyarakat jiwa -

47 Penemuan kasus suspek malaria 587 jiwa 1 100,0

Pelacakan kasus serta follow up penderita


48 jiwa -
malaria

49 Sweeping Imunisasi jiwa 74,4

50 Pencarian kasus penderita baru jiwa -

RM/T
51 Pendataan TTU/TPM 100
U

RM/T
52 Pemantauan TTU/TPM
U

53 Pemantauan Jentik Berkala (PJB) cntnr 79

54 Kemitraan Bidan dan Dukun 20 dukun 15 83,3

55 Pembinaan ke desa NICE desa -

56 Sweeping Gizi orang

57 UKGS ( Screening Gigi )

39

Вам также может понравиться

  • 014 Pengarahan Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Ukm Dan Ukp Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
    014 Pengarahan Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Ukm Dan Ukp Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
    Документ1 страница
    014 Pengarahan Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Ukm Dan Ukp Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • 2.3.8.3 Daftar Tilik Dengan Sasaran Program
    2.3.8.3 Daftar Tilik Dengan Sasaran Program
    Документ1 страница
    2.3.8.3 Daftar Tilik Dengan Sasaran Program
    Guntur Gunawan
    Оценок пока нет
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Документ2 страницы
    Bab Vi
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Baleho Baru KTP
    Baleho Baru KTP
    Документ1 страница
    Baleho Baru KTP
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.1.3
    Cover 2.1.3
    Документ1 страница
    Cover 2.1.3
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • BAB I Pendahuluan 2016
    BAB I Pendahuluan 2016
    Документ4 страницы
    BAB I Pendahuluan 2016
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.11
    Cover 2.3.11
    Документ1 страница
    Cover 2.3.11
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.8
    Cover 2.3.8
    Документ1 страница
    Cover 2.3.8
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.14
    Cover 2.3.14
    Документ1 страница
    Cover 2.3.14
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.10
    Cover 2.3.10
    Документ1 страница
    Cover 2.3.10
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.5
    Cover 2.3.5
    Документ1 страница
    Cover 2.3.5
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.4.1
    Cover 2.4.1
    Документ1 страница
    Cover 2.4.1
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.4.1
    Cover 2.4.1
    Документ1 страница
    Cover 2.4.1
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.11
    Cover 2.3.11
    Документ1 страница
    Cover 2.3.11
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Bab Ii 2016
    Bab Ii 2016
    Документ6 страниц
    Bab Ii 2016
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.1.3
    Cover 2.1.3
    Документ1 страница
    Cover 2.1.3
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.16
    Cover 2.3.16
    Документ1 страница
    Cover 2.3.16
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.2
    Cover 2.3.2
    Документ1 страница
    Cover 2.3.2
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • 2.3.12.2 Daftar Tilikkomunikasi Internal DT
    2.3.12.2 Daftar Tilikkomunikasi Internal DT
    Документ1 страница
    2.3.12.2 Daftar Tilikkomunikasi Internal DT
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • BAB I Pendahuluan 2016
    BAB I Pendahuluan 2016
    Документ3 страницы
    BAB I Pendahuluan 2016
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет
  • Cover 2.3.6
    Cover 2.3.6
    Документ1 страница
    Cover 2.3.6
    Guntur Gigi
    Оценок пока нет