Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gambar 4.1
Kegiatan Rutin Lokmin Bulanan
Puskesmas Pesaguan
16
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup
upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang
ditunjukkan terhadap perorangan.
Upaya Pelayanan Kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar di dalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang
dialami ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin
dalam kandungan hingga kelahiran bayi dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
Gambar 4.2
Pemeriksaan ANC Terpadu Di Klinik KIA Puskesmas Pesaguan
17
a. Pelayanan Kesehatan Antenatal (K1 dan K4)
Cakupan K1 atau juga disebut sebagai akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling
sedkit 4 kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ke tiga.
Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan
kesehatan ibu hamil.
Pelayanan k1 di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 sebesar
326 (72,1 %) dari jumlah sasaran sebanyak 452 orang dan kunjungan
K4 di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 sebesar 234 (51,7 %) dari
jumlah sasaran sebanyak 452 orang.
Grafik 4.1
Cakupan Pelayanan K1 dan K4
Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
18
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir
sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini
disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan profesional.
Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh bidan di Puskesmas
Pesaguan pada tahun 2016 adalah sebanyak 345 (76,32%) dari sasarn
ibu hamil sebanyak 452.
19
Jumlah ibu hamil resti di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
sebanyak 86 (83,42%) dari perkiraan 97 orang.
Garafik 4.2
Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
d.
e.
f.
g.
h.
i.
d. Kunjungan Neonatus
Bayi hinga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur
yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
20
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari)
minimal 3 kali, satu kali pada 0-2 hari ,kedua 3-7 hari dan terakhir 8-28
hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu.
Cakupan kunjungan Neonatus di puskesmas Pesaguan Tahun
2016 dengan kategori kunjungan neonatus lengkap (KN lengkap)
sebanyak 325 (96,4%) dari jumlah sasaran sebanyak 337 bayi.
e. Kunjungan Bayi
Hasil pengumpulan data/ indikator kinerja menunjukkan
cakupan kunjungan bayi di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016
mencapai (96,43 % ).
Grafik 4.3
Cakupan KN 1, KN 3, Kunjungan Bayi
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
21
pemeriksaan anak sekolah dasar / sederajat, serta pelayanan kesehatan
pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun guru
UKS.
Dari hasil Laporan yang terkumpul pemeriksaan gigi di
puskesmas pesaguan sebanyak 71 dilakukan pencabutan gigi tetap dan
9 dilakukan tumpatan gigi tetap, Sedangkan cakupan pelayanan pada
siswa SD/MI diperiksa sebanyak 330, perlu perawatan sebanyak 314
orang dan mendapat perawatan sebanyak 119 orang.
Gambar 4.4
Pelayanan UKS dan UKGS
di Sekolah SDN Pesaguan
22
Jumlah pasangan usia subur (PUS) di puskesmas Pesaguan pada
tahun 2016 sebanyak 3.614 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif
sebanyak 2.388 (66,0 %) Dari seluruh PUS.
1. MOW sebanyak 6 orang ( 0,25 %)
2. IMPLANT sebanyak 363 orang (15,2 %),
3. Suntik sebanyak 1.112 orang (46,5 %),
4. PIL sebanyak 871 orang (36,4 %).
5. Kondom 36 Orang ( 1,5 % )
Sedangkan perbandingan MKJP dan Non MKJP sebanyak 369
orang dan 2.019 orang.
Grafik 4.4
Kontrasepsi MKJP & Non MKJP
4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization(UCI) pada dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila UCI di kaitkan dengan
batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat
digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap
penularan PD31.
Gambar 4.5
Imunisasi Di Posyandu Puskesmas Pesaguan
23
Pada tahun 2016 Puskesmas Pesaguan di laporkan telah mencapai
desa Uci sebanyak 4 desa. Pelayanan imunisasi bayi mencakup
vaksinasi BCG, DPT (3kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali), dan
Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi BCG
sebanyak 276 (71,13 %), Polio 4, 222 (57,21%), DPT-HB3 212
(54,63 %), , Campak 240 (61,85 %).
Grafik 4.5
Imunisasi di Puskesmas Pesaguan
Tahun 2016
24
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut pada tahun 2016 di
Puskesmas Pesaguan sebesar 286 0rang yang mendapat pelayanan
kesehatan.
Gambar 4.6
Kegiatan Posyandu Usila Puskesmas Pesaguan
6. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan salah satu bentuk Preventif dalam
pelaksaan pelayanan kesehatan. Promosi kesehatan dini dapat di
lakaukan di dalam bentuk masyarakat, berkelompok maupun
perorangan. Jumlah penyuluhan kesehatan yang di lakukan Puskesmas
Pesaguan tahun 2016 adalah sebanyak 11 kali penyuluhan kesehatan.
Gambar 4.7
Kegiatan Promkes Di Sekolah Sekolah
25
B. UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT
Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada
pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita
secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui
pengobatan penderita. Disamping itu pelayanan lain yang diberikan adalah
upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor
resiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta
peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit
menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat
berbagai upaya tersebut seperti berikut ini.
1. Penyelidikan Epidemiologi
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian
Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuaan dini kasus-
kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya
penanggulangan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas
dan mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data/ indikator di Puskesmas
Pesaguan tahun 2016 tidak diketemukan KLB.
2. Pemberantasan Penyakit Polio
Upaya mencegah dan pemberantasan penyakit polio telah
dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga
ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif
terhadap kasus-kasus Acute Flaccid paralysis (AFP) kelompok umur
<15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari
kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat
dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai
berdasarkan kegiatan surveilans AFP di Puskesmas Pesaguan tahun
2016 tidak diketemukan kasus polio.
3. Pemberantasan TB Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan
pendekatan DOTS (Directly Observ Treatment Shortcource)
26
pengawasan langsung dengan Pengawas Menelan Obat (PMO).
Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan
dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket
pengobatan. Dari upaya penemuan penderita TB selama tahun 2016 di
Puskesmas Pesaguan ditemukan penderita TB sebanyak 21 orang dan
yang diobati 21 orang sedangkan yang sembuh 12 orang.
4. Pemberantasan Penyakit ISPA
Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan
secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap
penderita pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan
melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang
datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS
semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan,
namun bila kondisi balita sudah berada dalam Pneumonia berat
sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk
kefaslilitas pelayanan yang lebih lengkap.
Pada tahun 2016 di Puskesmas Pesaguan ditemukan 3 penderita
Pneumonia, dan tidak ada kasus yang meninggal dunia.
5. Penanggulangan Penyakit HIV /AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan
penyakit HIV/AIDS, disamping ditunjukkan pada penanganan penderita
yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui
penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan
konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui pemantauan pada
kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti
Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan
(IUDs), atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok berisiko
rendah seperti ibu rumah tangga.
6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dongue (DBD)
27
Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan
potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan
sarang nyamuk (gerakan 3M+), Juru Pemantauan Jentik (JUMANTIK)
untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala
DBD dan penanganannya di rumah tangga.
Pada tahun 2016 di Puskesmas Pesaguan tidak diketemukan
kasus DBD.
Gambar 4.8
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dongue (DBD)
Bersama dengan Jumantik Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
28
Pada tahun 2016 di puskesmas Pesaguan ditemukan 1 orang penderita
kusta didesa Harapan Baru.
9. Pemberantasan Penyakit Filariasis
Upaya kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit Filaria
difokuskan pada kegiatan penemuan penderita, pengobatan dan
pengendalian vektor potensial di wilayah-wilayah endemis dengan cara
pemberian obat secara masal secara berkesinambungan selama 5 tahun.
Di Puskesmas Pesaguan pada tahun 2016 ditemukan 3 penderta filaria
di Desa Harapan Baru, Desa Sei Nanjung, dan Desa Pesaguan Kiri.
10. Laboratorium.
Pemeriksaan Penunjang di Puskesmas Pesaguan dapat
dilaksanakan Laboratorium sederhana dengan jenis pemeriksaan yaitu :
a. Pemeriksaan Malaria.
b. Pemeriksaan Golongan Darah.
c. Pemeriksaan Haemoglobin.
d. Gula Darah
e. Kadar Kolesterol
f. Kadar Uric Acid
C. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan
kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan
berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan
pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara
berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian
rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Hasil
kompilasi data menunjukkan bahwa pada tahun 2016 dari institusi yang
dilaporkan , terdapat 7 Desa yang melaksanakan STBM.
1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada
masyarakat dan institusi yang memiliki potensi mengancam kesehatan
masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pembinaan
dimaksud mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian
29
rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air
bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan,
dan lain-lain.
Dari rumah tangga yang diperiksa tahun 2016 sebanyak 257
terdapat rumah tangga berPHBS sebanyak 230 (80,9 %), rumah yang
dipantau sebnyak 276 rumah. Rumah yang mempunyai akses air bersih
berjumlah 3.150 rumah (72,31 %) dari jumlah seluruh rumah tangga
4.356 rumah.
Grafik 4.6
Penduduk dengan Akses Air bersih
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
Grafik 4.7
Penduduk dengan Sanitasi Layak
Di Puskesmas Pesaguan Tahun 2016
30
2. Surveilens Vektor
Upaya surveilans vektor dilakukan untuk mengendalikan vektor
potensial dalam menularkan penyakit antara lain nyamuk. Kegiatan
yang dilakukan meliputi survei vektor untuk mengetahui jenis potensial,
bionomik serta strategi pengendaliannya.
3. Pengawasan Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Pengawasan terhadap tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) dilakukan untuk meminimalkan faktor
resiko sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU dan
TPM. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan
kualitas lingkungan TTU dan TPM secara berkala, bimbingan,
penyuluhan dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang
sehat, hingga pemberian rekomendasi untuk penerbitan izin usaha.
Menurut data profil kesehatan Puskesamas Pesaguan tahun 2016
dari 16 TPM yang diperiksa sebanyak 2 TPM (12,50 %) memenuhi
syarat kesehatan. Sedangkan dari 19 TTU yang dilaporkan sebanyak 6
TTU (31,6%) telah dilakukan pemeriksaan dan memenuhi syarat.
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan
untuk menangani permasalahan gizi yang ada di masyarakat. Beberapa
permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah
kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat
kekurangan yodium dan anemia gizi besi.
31
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan.
Hasil pengumpulan data di seluruh Puskesmas, jumlah balita yang ada
sebanyak 1.995 balita, balita yang ditimbang sebanyak 737 (28,6%).
Sementara itu balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 65
balita (8,8 %) dan 1 kasus gizi buruk tepatnya di Desa Pematang
Gadung.
Grafik 4.8
Status Gizi Balita
Di Puskesmas Pesaguan tahun 2016
Gambar 4.9
Kunjungan Balita BGM
Di Puskesmas Pesaguan
32
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Cakupan pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali dalam satu
tahun pada balita di Puskesmas Pesaguan tahun 2016 yang mendapat
Vitamin A sebanyak 1.948 balita dan 124 bayi.
33
Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang sifatnya memberikan
informasi kepada masyarakat baik itu secara masal ataupun secara
perorangan.Pada dasarnya kegiatan ini sudah lama berjalan didalam pelayanan
kesehatan terutama di wilayah binaan puskesmas Pesaguan.Tetapi dikarenakan
sistim manajemen yang sangat terbatas banyak kegiatan tidak terdokumentsi
secara baik.
Adapun dalam melakukan kegiatan posyandu disetiap desa dan pada
saat bulan - bulan tertentu yang mana jumlah kesakitan meningkat kami dari
puskesmas Pesaguan mengadakan penyuluhan di setiap posyandu dengan
harapan PHBS keluarga dan PHBS sekolah dapat berjalan dengan baik.
4 Posyandu Lansia
34
kunjungan kepusat pelayanan kesehatan masih rendah. Untuk itu kami
tampilkan data sebagai berikut
1. Pemegang Kartu BPJS 6.920 Orang
2. Rawat jalan BPJS 1.138 Orang
Sedangkan kegiatan yang luar gedung kepada masyarakat kami sering
melakukan penyuluhan keluarga baik itu masalah penyakit, kesehatan
lingkungan, dan masalah gizi keluarga harapan kami taraf kesehatan keluarga
dapat meningkat dan terpelihara dengan adanya penyuluhan tersebut.
H. PELAYANAN KEFARMASIAN
Didalam pelayanan kefarmasian di puskesmas Pesaguan dapat kita
gambarkan data pemakaian obat-obatan terbanyak selama tahun 2016 sebagai
berikut:
Tabel 29
35
Grafik 30
36
I. CAKUPAN KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN.
Cakupan kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
di puskesmas Pesaguan. Indikator yang diukur terdiri dari beberapa indikator
Kinerja. Cakupan dari pada tahun 2016 menunjukan bahwa upaya-upaya
Kesehatan minimal yang sifatnya wajib, masih sangat membutuhkan
perhatian serius dan membutuhkan sinergi dari para petugas kesehatan serta
dukungan dan komitmen yang tinggi dari para pemegang program,dan
pemegang kebijakan.
REALISA
N0 KEGIATAN VOLUME %
SI
37
10 Cakupan Imunisasi Polio 4 388 bayi 222 114,4
sekola
20 Cakupan penyuluhan Napza 6 5 71,4
h
sekola
33 Frekwensi penyuluhan kesehatan reproduksi 7 6 85,7
h
38
sekola
37 Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah 100
h
sekola
38 Penyuluhan Kespro (SLTP,SLTA) 7 6 85,7
h
sekola
40 Penyuluhan PHBS di sekolah 22 22 100
h
RM/T
51 Pendataan TTU/TPM 100
U
RM/T
52 Pemantauan TTU/TPM
U
39