Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kingdom: Fungi
Phylum: Basidiomycota
Subphylum: Basidiomycotina
Order: Sporidiales
Family: Sporidiobolaceae
Genus: Filobasidiella (Cryptococcus)
Species: Filobasidiella neoformans
(Cryptococcus neoformans)
Cryptococcus neoformans adalah suatu ragi yang ditandai oleh adanya simpai
karbohidrat yang tebal dalam biakan dan dalam cairan jaringan. Ragi ini didapatkan secara
meluas dalam jumlah besar dalan tinja burung merpati yang kering. Penyakit pada manusia
biasanya berkaitan dengan fungsi imun yang tertekan atau keganasan tetapi kadang-kadang
terlihat pada inang normal.
Dalam cairan spinal atau jaringan, organisme berbentuk bulat atau lonjong, garis
tengahnya 4-12 m, sering bertunas, dan dikelilingi oleh simpai yang tebal. pada agar
Sabouraud dengan suhu kamar, koloninya berwarna kecoklatan, mengkilat dan mukoid. Biakan
tidak meragi karbohidrat tetapi mengasimilasi glukosa, maltosa, sukrosa, galaktosa (tetapi
laktosa tidak ). Urea dihidrolisis. Berbeda dengan kriptokokus non-patogen, C neoformans
tumbuh baik pada suhu 37C pada sebagian besar perbenihan laboraturium yang tersedia,
asalkan tidak mengandung sikloheksimida.
Cryptococcus neoformans seen in the lung of a patient with AIDS. The inner capsule of the organism
stains red in this photomicrograph
Patogenesis
Infeksi pada manusia terjadi melalui saluran pernapasan dan dapat ansimtomatik atau
dihubungkan dengan tanda dan gejala paru-paru nonspesifik. Penghirupan sel-sel dalam jumlah
yang sangat banyak dapat mengakibatkan penyakit sistemik progresif pada orang normal.
Namun biasanya, kriptokokosis adalah suatu infeksi oportunistik. Pada oarang yang mengalami
imunodefisiensi, infeksi paru-paru dapat menyebar secara sistemik dan menetap dalam
susunan saraf pusat dan organ-organ lain.
Gambaran Klinik
Infeksi C neoformans dapat tetap subklinik. Manifestasi klinik yang paling sering adalah
meningitis menahun yang berkembang lambat disertai remisi spontan dan eksaserbasi berulang
kali. Meningitis dapat menyerupai tumor otak, abses otak, penyakit degeneratif sistem saraf
pusat, atau meningitis mikrobakteria atau jamur. Tekanan dan kadar protein cairan
serebrospinal dapar sangat meningkat dan jumlah sel bertambah sedangkan kadar gula normal
atau rendah. Selain itu, mungkin terdapat lesi pada kulit, paru-paru, atau organ-organ lain.
Perjalanan penyakit meningitis kriptokokus dapat berfluktuasi dalam waktu yang lama,
tetapi akhirnya semua kasus yang tidak diobati berakibat fatal. Penyakit ini terutama terdapat
pada orang yang sistem imunnya terganggu, misalnya pasien AIDS. Penyakit ini ditularkan dari
orang ke orang.
Pengobatan