Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB III

ANALISIS JURNAL

Pada penelitian yang dilakukan oleh ............ membahas tentang pemeriksaan


bakteriologi postmortem dapat menjadi alat untuk meninjau kematian akibat infeksi bakteri
ataupun menginvestigasi peran bakteri pada berbagai macam penyakit. Pada studi ini, sesuai
dengan perjalanan waktu, bakteri bermigrasi ke hati, limfonodus mesenterika, cairan
pericardial, portal, dan vena perifer dimana dianalisis dari 33 kasus autopsi melalui metode
kultur bakteri danreal-time kuantitatif polymerase chain reaction (RT-qPCR). Didapatkan
tidak ada yang menderita atau meninggal akibat infeksi bakteri. Menurut hasil kultur, cairan
perikardium dan hati menrupakan sampel yang paling steril hingga hari ke-5 postmortem.
Pada sampel ini, pertumbuhunan bakteri-bakteri lain dan staphyloccus juga jarang ditemukan.
RT-qPCR lebih sensitif dan menunjukkan hasil lebih banyak positif pada sampel lain.
Pada studi ini, diperiksa seberapa cepat bakteri bermigrasi ke organ-organ lainnya
setelah kematian dengan mempelajari sifat dari bakteri komensal yang terdapat pada usus (B
Bacteroides sp., Bifidobac- terium sp., Clostridium sp., dan Enterobacter sp.) dan juga
patogen-patogen penting lainnya seperti staphyloccus dan streptococcus menggunakan RT-
qPCR dan kultur bakteri. Hasil ini dapat digunakan untuk mengevaluasi adanya hasil positif
nyata pada penemnuan saat autopsi.
Pada studi ini, kami memeriksa bagaimana bakteri bermigrasi setelah terjadinya
kematian, terutama dari usus ke darah, hati, vena porta, MLN, dan perikardium. Sumber
migrasi bakteria postmortem lainnya mencakup kulit, traktus respiratorius, kavum oral, dan
membran mukosa lainnya.Terdapat hanya sedikit investigasi mikrobiologi yang dapat
mejelaskan bagaimana waktu postmortem mempengaruhi sifat bakteri. Menurut hasil kultur
kami, 60% dari sampel darah menunjukan pertumbuhan bakteri yang multipel sehingga
mengindikasikan adanya kontaminasi postmortem. Pada proses kultur, sterilitas cairan
perikardium tetap stabil, sedangkan sterilitas sampel dari hati menurun secara bermakna
setelah 5 hari.(4,6)
Pada saat dilakukan kultur didapatkan adanya 21 jenis bakteri yang berbeda.
Penemuan terbanyak adalah Staphylococcus sp. (26%), Streptococcus sp. (20%), diikuti oleh
Clostridium sp., Enterococcus sp., dan Escherichia sp. Penemuan dari kultur bakteri dibagi
menjadi 3 kelompok: steril, isolate tunggal (terdapat satu jenis bakteri yang tumbuh), dan
multi isolate (2 jenis bakteri atau lebih). Ditemukan 31 dari 33 (94%) sampel cairan
perikardium steril. Clostridium sp. (1-3 hari) dan Streptococcus sp. (5-7 hari) merupakan
satu-satunya isolate yang ditemukan. Hati menunjukan angka sterilitas yang tinggi (64%)
sampai dengan hari ke-5, dimana setelahnya presentase isolate tunggal maupun multipel
meningkat dan sterilitasnya berkurang sampai dengan 40%. Isolate tunggal yang ditemukan
pada hati adalah Clostridium sp., Streptococcus sp., Enterob- acter sp., Enterococcus sp.,
Escherichia sp., Staphylococcus sp., and Streptococcus sp. Sedangkan, sterilitas MLN lebih
rendah yaitu sebesar 40%. Pada MLN, presentase isolate tunggal tetap sama sampai dengan
hari ke-5. Sterilitas paling rendah adalah pada sampel darah dari vena porta dan sampel darah
kontrol.
Sterilitas yang didapat pada saat menggunakan RT-qPCR lebih rendah apabila
dibandingkan dengan kultur. Presentase kumulatif sterilitas pada seluruh tempat pengambilan
sampel menurut RT-qPCR adalah 42% (1-3 hari), 38% (4-5 hari), 24% (>5 hari), dimana
nilai ini apabila diambil dari kultur mikroba adaah 46, 66, dan 36%. Pada RT-qPCR, sterilitas
yang paling rendah dapat dilihat pada sampel MLN. Cairan perikardium merupakan sampel
paling steril dan bertahan paling lama.
Nilai relatif bakteri usus (Clostridium sp., Enterobacter sp., Bifidobacterium sp., and
Bacteroides sp.) meningkat seiring dengan bertambahnya waktu postmortem pada MLN, hati,
dan cairan perikardium Meningkatnya bakteri ini dapat dilihat dari nilai relatif bakteri
Bifidobacterium sp. Pada hati, nilai relatif bakteri usus didapatkan paling rendah (<50%)
pada hari 1-3. Pada sampel MLN dan cairan perikardium, bakteri usus didapatkan paling
banyak (60-73%) pada waktu periode pertama. Pada sampel darah, nilai relative bakteri usus
relative stabil, dengan variasi antara 75%-82% pada darah kontrol dan 47-59% pada darah
vena porta.
Hasil yang kami dapatkan merupakan hasil penemuan bakteri sesungguhnya yang
dapat ditemukan pada cairan perikardium dan pada hati. Hasil mikrobiologi dari kasus
autopsi haruslah diinterpretasikan oleh mikrobiologis yang berpengalaman atau spesialis
forensik.

Вам также может понравиться