Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Muralitaran Nair
Hasil Pembelajaran
Setelah membaca bab ini Anda akan dapat:
Menguraikan struktur dan fungsi membran plasma
Jelaskan fungsi dari organel
Jelaskan sistem transportasi seluler
mengidentifikasi kompartemen cairan tubuh
Daftar elektrolit utama dari kompartemen ekstraseluler dan intraseluler tubuh
Pengenalan
Sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua makhluk hidup. Beberapa
organisme seperti bakteri, adalah uniseluler yang terdiri dari satu sel. Organisme
lainnya, seperti manusia, adalah multiseluler yang menandakan bahwa manusia terdiri
dari banyak sel ( lihat Gambar 2.1). Mereka adalah unit terkecil dari kehidupan dengan
bagian-bagian berbeda (lihat Gambar 2.2) yang melakukan fungsinya sendiri (lihat
Tabel 2.1). Untuk bertahan hidup sel melakukan beberapa aktivitas kimia yang terjadi di
dalam sel tersebut. Beberapa kegiatan tersebut antara lain adalah pertumbuhan sel,
metabolisme, dan reproduksi. Setiap sel merupakan unit yang luar biasa, dapat
mengambil energy, dapat mengubah nutrisi menjadi energy, menjalankan fungsi khusus
dan berkembang biak. Yang sangat luar biasa, setiap sel memiliki tempat sendiri untuk
melakukan kegiatan tersebut. Zat seperti air, elektrolit dan nutrisi keluar masuk sel
dengan menggunakan system transport. Ada perpindahan yang konstan cairan dan
elektrolit diantara bagian intraseluler dan ektraseluler. Pergerakan cairan dan elektrolit
itu memastikan bahwa sel-sel mendapatkan elektrolit seperti natrium, klorida, kalium,
magnesium, fosfat, bikarbonat, dan kalsium, untuk fungsi sel. Sel terdiri dari empat
bagian dasar:
Membrane sel
Sitoplasma
Nucleus
Nukleoplasma
Table 2.1 Bagian Sel dan Fungsinya
Bagian Fungsi
Sel Membran
seperti membran sel lain, membran plasma terdiri dari lipid dan protein. Struktur dasar
membran dari dua lapis fosfolipid, yang membentuk penghalang stabil antara dua bagian berair.
Dalam hal membran plasma, bagian ini adalah di dalam dan di luar sel. Protein melekat dalam
ganda fosfolipid melaksanakan fungsi-fungsi khusus dari membran plasma, seperti transportasi
selektif molekul dan pengenalan sel-sel.
Membran sel adalah membran tipis yang membentuk lapisan terluar dari sel, dan ia juga
disebut membram plasma. Membrane ini memastikan batas dan keutuhan sel yang isinya
dipisahkan dari lingkungan sekitarnya. Membrane sel mengandung biologis, terutama protein
dan lipid, yang terlibat dalam fungsi sel yang banyak, seperti komunikasi sel dan transportasi
sel. Membrane sel terdiri dari lapisan ganda (dua lapis) dari fosfolipid (lemak) molekul diselingi
dengan molekul protein (lihat Gambar 2.3). membrane sel bisa berbeda dengan ketebalan 7,5-
10 nm (nanometer).
Lapisan ganda fosfolipid terdiri dari kutup kepala akhir, yang hidrofilik ( menyukai air)
dan asam lemak ekor yang hidrofobik (tidak suka air). Kepala hidrofilik terletak pada
permukaan luar dan dalam sel. Sedangkan daerah hidrofibik mengarah ke membrane sel (lihat
Gambar 2.3) karena mereka membenci air. Molekul-molekul fosfolipid disusun dua lapis dengan
kepala menghadap ke arah luar. Hal ini berarti lapisan ganda adalah pelindung. Bagian tengah
dari membrane plasma, yang terdiri dari hidrofobik ekor, yang membuat membrane sel dapat
di tembus molekul yang larut dalam air, sehingga mencegah bagian dari molekul-molekul ini
keluar dari sel. Zat harus masuk dan meninggalkan sel agar sel dapat bertahan hidup, ini di
berikan dari protein khusus, seperti protein membrane integral dan perifer (lihat gambar 2.3).
Protein transmembrane melekat pada membrane sel dan mereka dapat membentuk
saluran yang digunakan untuk tranportasi bahan kedalam dan keluar sel. Contoh protein
transmembrane yang di lengkapi dengan saluran ion. Seperti yang mengangkut ion kalium
dalam dan keluar sel, beberapa jenis reseptor sel T, reseptor insulin dan banyak reseptor lain
dan neurotransmitter. Disisi lain, protein adalah membrane polifer.
Memebran setengah permiabel, yang berarti bahwa beberapa molekul dapat berdifusi
melintasi lapisan ganda lipid tetapi yang lain tidak bias. Molekul hidrofobik kecil dan gas
seperti oksigen dan karbondioksida dapat melintasi mebran dengan cepat. Molekul
kecil, seperti air dan etanol juga dapat melewati membrane tetapi mereka
melakukannya dengan lambat. Disisi lain membrane sel membatasi difusi, seperti ion
dan molekul besar, seperti gula dan asam amino. Bagian dari molekul-molekul ini
tergantung pada protein transporttasi tertentu dalam membrane.
Memebran protein transport ini spesifik dan secara selektif bergerak. Mereka sering
menggunakannya. Protein ini engangkut beberapa nutrisi terhadap konsentrasi.
Kemampuan untuk memepertahankan konsentrasi dan kadang-kadang bergerak
melawan meraka yang mempertahankan kesehatan. Berkat membrane hambatan dan
protein transport electron. Sel dapat terpenuhi nutrisi dan konsentrasi yang lebih tinggi
disbanding dengan yang ada di lingkungan, dan sebaliknya (lihat gambar 2.4)
Protein transmembrane memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan komunikasi.
Protein ini mengikat sinyal, seperti hormone atau mediator kekebalan tubuh, untuk
bagian-bagian yang ekstraseluler, ikatan menyebabkan perubahan konfirmasi pada
proteinyang mengirimkan sinyalke intraseluler
molekul messenger. Seperti protein transport, protein reseptor yang spesifik dan selektif untuk
mereka mengikat molekul (Gambar 2.5).
Beberapa protein dalam membrane sel memberikan dukungan structural untuk sel. Sementara
enzim lain terjadi reaksi kimia. Beebrapa protein mengatur zat yang larut dalam air melalui
pori-pori di memebran sel, lain dengan reseptor dimana hormone dan zat-zat lain seperti
neurotransmitter bertindak. Protein membrane sel lainnya yang penting adalah glikoprotein.
Yang melakukan peran penting dalam pengenalan sel. Contoh glikoprotein adalah mucins, yang
di sekresikan dalam lender dari pencernaan dan saluran pernafasan.
Dua bagian cairan tubuh utama adalah intraseluler dan ekstraseluler. Bagian
intraseluler adalah ruang di dalam sel dan cairannya disebut dengan cairan intraseluler (ICF).
Bagian ektraseluler ditemukan di luar sel dan cairannya disebut dengan cairan ekstraseluler
(ECF). Namun, bagian ekstraseluler di bagi lagi menjadi interstisial dan bagian intravascular.
Duapertiga cairan tubuh ditemukan di dalam sel, sepertiganya di luar sel. Bagian interstitial
mengandung 80% dari ECF dan 20% dari bagian intrafaskuler sebagai plasma.
Cairan intraseluler
ICF terutama larutan kalium dan organic onion, protein, dan sebagainya
Membrane sel dan metabolisme sel mengontrol penyusun ICF
ICF tidak konsisten dalam tubuh, ini merupakan sekumpulan sel yang berbeda
Cairan ektraseluler
Snapshot
Boon Sew, laki-laki 48 tahun, dibawa dengan ambulans ke gawat darurat setelah diselamatkan
dari pembakaran rumah-Nya. Dia tidur di malam hari ketika kebakaran, dia terperangkap saat
tidur. Pada saat tim penyelamat kebakaran tiba, ia menderita luka bakar parah dan berlebihan
menghirup asap. Pada saat sampai di unit gawat darurat, ia tak sadarkan diri. Dia memiliki luka
bakar tingkat dua lebih dari 5% dari tubuhnya dan luka bakar tingkat tiga lebih dari 20% dari
tubuhnya - baik yang meliputi dada dan daerah perut dan siku kanannya. tanda-tanda vitalnya
cukup stabil: tekanan darah 53/35 mmHg; Denyut jantung 200 kali / menit; dan tingkat
pernapasan adalah 38 napas / menit.Kondisinya memburuk. Dua jalur intravena dimasukkan
dan cairan elektrolit diberikan. tanda-tanda vitalnya stabil dan ia dirawat di unit perawatan
intensif. Boon Sew sadar di hari berikutnya dan mampu merespon secara verbal. Setelah
kondisinya stabil dan dia mampu menanggapi pengobatan, ia dipindahkan ke bangsal untuk
pemulihan. Ia kemudian di perbolehkan pulang setelah pulih.
Gerak cairan antar bagian
Gerakan antara intraseluler dan ekstraseluler kompartemen dikendalikan oleh dua kekuatan :
Selanjutnya, gerakan cairan tergantung pada zat-zat terlarut dalam cairan, perubahan
konsentrasi zat terlarut akan mempengaruhi pergerakan cairan antar bagian. Demikian pula,
perubahan volume cairan juga akan mempengaruhi pergerakan cairan antar bagian. Contoh
gerakan cairan dan zat terlarut yang terjadi di dalam tubuh adalah ketika tekanan darah
(tekanan hidrostatik) dan zat terlarut dari ujung arteri kapiler ke dalam ruang ISF (lihat Gambar
2.7). Cairan dan zat terlarut kembali ke kapiler pada ujung vena akibat tekanan osmotik. Cairan
juga memasuki kapiler limfatik dari ruang interstitial sebagai akibat dari tekanan osmotik di
dalam pembuluh limfatik.
Pergerakan cairan antar bagian intraseluler dan ekstraseluler adalah hasil dari tekanan
hidrostatik dan osmotik. Dalam keadaan normal kesehatan, tekanan hidrostatik dalam bagian
intraseluler dan ruang interstitial dalam keseimbangan gerakan cairan. Namun, perubahan
tekanan osmotik baik dalam bagian intraseluler atau ekstraseluler dapat mempengaruhi cairan.
Sebagai penghalang kapiler permeabel terhadap ion, tekanan osmotik dalam kapiler tersebut
terutama ditentukan oleh protein plasma yang relatif. Oleh karena itu, aliran tekanan 'osmotik',
tekanan ini disebut sebagai tekanan 'onkotik' atau tekanan 'koloid osmotik' karena dihasilkan
oleh koloid. Albumin menghasilkan sekitar 70% dari tekanan onkotik. Tekanan ini biasanya 25-
30 mmHg. Kenaikan tekanan onkotik sepanjangkapiler, khususnya di kapiler yang memiliki
filtrasi tinggi (misalnya di kapiler glomerulus ginjal), karena cairan filtering meninggalkan
protein, yang mengarah ke peningkatan konsentrasi protein.
Komposisi cairan tubuh
Cairan tubuh terdiri dari air dan elektrolit (natrium, kalium dan klorida), gas (oksigen dan
karbon dioksida), nutrisi, enzim dan hormon. Total air dalam tubuh 60% dari total berat badan,
dan air berperan penting dalam fungsi selular (LeMone et al., 2011). Air sangat penting bagi
tubuh sebagai :
Kekurangan air dalam tubuh bisa mempengaruhi berbagai fungsi, dan dalam kondisi yang parah
mungkin juga mengakibatkan kematian. Beberapa masalah yang terkait dengan kekurangan air
meliputi:
Deuretik
Diuretik meningkatkan ekskresi urin dari air dan elektrolit, dan biasa disebut 'tablet air'. Secara
umum, mereka menghambat elektrolit reabsorpsi dari lumen nefron, meningkatkan osmolaritas
dan meningkatkan ekskresi air. Diuretik memiliki kegunaan klinis yang berbeda tergantung
pada situs dan mekanisme aksi mereka. Subkelas diuretik meliputi:
diuretik Loop (mis furosemide, bumetanide, torasemide) secara luas digunakan untuk
pengobatan gejala gagal jantung dan retensi cairan pada penyakit ginjal kronis.
Diuretik hemat kalium (mis amilorid, triamterene) adalah diuretik lemah, sedangkan
spironolactone dan eplerenone digunakan dalam pengobatan hipertensi, edema gagal
hati, dan gagal jantung.
diuretik osmotik (manitol) yang digunakan di rumah sakit untuk pengobatan edema
serebral.
inhibitor anhydrase karbonat (acetazolamide) digunakan untuk profilaksis mountain
sickness (indikasi tanpa izin) dan glaucoma
Dalam tubuh Neonatus konten cairan mengandung lebih banyak air daripada orang dewasa: 75-
80% air dengan proporsional lebih ECF daripada orang dewasa. Saat lahir, jumlah ISF adalah
proporsional tiga kali lebih besar dari pada orang dewasa. Pada usia 12 bulan ini telah menurun
menjadi 60%, yang merupakan nilai dewasa. Air tubuh total sebagai persentase dari total berat
badan menurun secara progresif dengan bertambahnya usia. Pada usia 60 tahun, air tubuh total
dapat menurunkan hanya 50% dari total berat badan pada laki-laki, sebagian besar karena
peningkatan jaringan adiposa.
Pertimbangan Klinis
Dehidrasi
Dehidrasi bisa disebabkan oleh asupan air yang terbatas, kehilangan air yang berlebihan atau
keduanya. Penyebab paling umum dari dehidrasi adalah kekurangan cairan. Kekuranganair jauh
lebih serius daripada kekurangan makanan. Rata-rata orang kehilangan sekitar 2,5% dari total
air dalam tubuh per hari (sekitar 1200 mL) yang keluar melalui urin, dari saluran pencernaan.
Di samping kerugian, kehilangan melalui keringat sangat meningkat dehidrasi dapat
mengakibatkan syok dan kematian dalam waktu hanya beberapa jam. Ketika pasien sulit
menelan, atau ketika orang tidak bisa menanggapi rasa haus karena kurangnya kesadaran,
kegagalan untuk mengkompensasi hilangnya air dalam tubuh akan mengakibatkan dehidrasi.
volume air juga bisa hilang dari tubuh dengan muntah-muntah atau diare. Gejala dehidrasi juga
bergantung pada penyebabnya dan sebagian juga terkait dengan kurangnya garam. Ketika
kehilangan air lebih besar daripada hilangnya elektrolit (garam), tekanan osmotik dari ECFS
menjadi lebih tinggi daripada di sel. Karena air melewati daerah tekanan osmotik lebih rendah
ke daerah tekanan osmotik tinggi, air mengalir keluar dari sel ke dalam ECF, cenderung
menurunkan tekanan osmotik dan meningkatkan volume ke arah normal. Hasil dari aliran air
keluar dari sel, mereka akan mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan rasa haus yang
dikarenakan kekurangan air.
Sistem Transportasi
Sel memanfaatkan 2 proses untuk memindahkan zat-zat yang berada di dalam dan
diluar dari sel yaitu : system transportasi pasiv dan system transportasi aktif. Ketika molekul-
molekul ini keluar masuk melalui membrane sel tanpa menggunakan energy sel maka disebut
system transportasi pasiv. Diantaranya yang termasuk :
o Difusi sederhana
o Osmosis
o Filtrasi dan
o Difusi kompleks
Selain itu, system transportasi aktif memerlukan energy untuk memindahkan zat-zat di
dalam dan diluar sel. System transportasi aktif meliputi:
Syarat difusi sederhana mengacu pada proses, dimana zat-zat yang melewati membran sel
tanpa bantuan perantara, seperti protein membran. Air, oksigen, karbon diosida, etanol, dan
urea adalah contoh dari molekul yang mudah melintasi membrane sel dengan difusi sederhana.
Molekul molekul tersebut dapat melewati dengan baik secara langsung melalui lapisan ganda
lipid atau melalui pori-pori yang diciptakan oleh protein membrane integral tertentu. Molekul
non polar kecil dapat berdifusi langsung melalui sebuah membrane plasma. Sebagai contoh
salah satunya dari difusi sederhana adalah pertukaran gas pernapasan antara sel-sel dari
kantung alveolus dan darah dari paru-paru. Laju difusi tergantung pada beberapa faktor dan
diantaranya adalah :
o Gas dapat berdifusi dengan epat sedamgkan cairan berdifusi dengan lambat
o Pada suhu yang tinggi, laju difusi sangat cepat
o Molekul-molekul terkecil, seperti gliserol, akan berdifusi dengan cepat
daripada molekul-molekul yang lebih besar, seperti asam lemak.
o Luas permukaan dari membrane sel, dimana molekul dapat bekerja
o Kelarutan dari molekul
o Konsentrasi gradient.
Difusi Yang Terfasilitasi
Difusi yang terfasilitasi adalah sebuah proses dari sistem transport pasiv (difusi) yang
menghubungkan antara molekul-molekul yang menyebar di seluruh membrane sel. Namun,
Karena sifatnya hidroponik dari lipid yang membentuk membrane sel, molekul dapat larut
dalam air, dan ion tidak dapat melakukannya. Sebaliknya itu semua dibantu oleh protein
transport. Molekul yang lebih besar, seperti asam amino, tidak bisa melewati membrane sel,
oleh karena itu molekul tersebut harus menggunakan proses yang disebut difasilitasi difusi
untuk pergi melalui membrane sel. Tidak ada energy sel yang langsung digunakan dalam proses
ini. Glukosa, natrium, dan ion klorida adalah beberapa contoh dari molekul an ion yang efisien
untuk melewati membrane plasma. Jadi, transportasi yang digunakan harus difasilitasi oleh
protein yang span membrane sel dan menyediakan lubang untuk zat ini. Seperti difusi
sederhana, zat transportasi difusi difasilitasi dari derah konsentrasi tinggi ke area konsentrasi
rendah.
PERTIMBANGAN KLINIS
Filtrasi adalah proses dimana zat kecil dipaksa melalui membran semipermeable
dengan bantuan tekanan hidrostatik. Salh satu contohnya adalah filtrasi dalam tubuh manusiadi
akhir kapiler pembuluh darah. Dengan bantuan dari tekanan darah, cairan dan zat terlarut
dipaksa keluar dari sel tunggal berlapis dari kapiler ke ruang IFS. Molekul yang besar seperti
protein dan sel darah merah , tetap berada di kapiler. Contoh lainnya dari filtrasi yang terjadi
dalam tubuh manusia terjadi di ginja. Darah tertekan dengan kekuatan air dan terlarut produk
limbah, seperti urea, dan asam urat, ke dalam tubulus ginjal selama pembentukan urine.
Perbedaan uatama antara system transportasi aktif dan pasif adalah bahwa transportasi
aktif menggunakan energy sel untuk memindahkan zat melalui membrane semipermeable.
Energy yang diperoleh dengan memisahkan ATP menjadi adenosine fosfat (ADP) dan fosfat .
contoh proses transport aktif adalah transpot aktif, eksositosis, dan endositosis.
Tranportasi Aktif
Adalah satu dimana zat bergerak melawan gradient konsentrasi dari daerah yang lebih
rendah menuju ke daerah yang konsentrasinya lebi tinggi. Sel harus mengeluarkan energy yang
dilepaskan oleh ATP menjadi ADP dan fosfat. ATP ini adalah senyawa dasar, gula, dan tiga fosfat
kelompok (trifosfat). Gugus fosfat ini diselenggrakan bersama oleh ikatan energy tinggi, yang
apabila rusak akan mengenai tingkat energy yang tinggi. Setelah salah satu ikatan fosfat ini
memiliki telah rusah dan gugus fosfat telah di buat, senyawa yang sekarang hanya memiliki dua
gugus fosfat (difosfat) dan sekarang ada juga kelompok fosfat cadang. Hal ini, pada gilirannya
akan bergabung dengan kelompok adenosine difosfat lain, sehingga membentuk molekul lain
dari ATP(dengan energy yang tersimpan dalam ikatan fosfat), dan seluruh proses terus
berulang. Di dalam tubuh manusia terdapat 4 sistem transportasi aktif utama yang
dipertimbangkan ketika membahas enesrgi sel, meliputi :
Endositosis
Adalah sebuah proses dimana sel-sel mengambil di dalam molekul seperti protein dari
luar sel dengan menelan membrane sel mereka. Hal ini digunakan oleh semua sel-sel tubuh
karena sebagian besar zat penting bagi mereka adalah polar dan terdiri dari molekul besar, dan
dengan demikian tidak bisa lewat melalui membrane plasma hidrofobik. Selama endositosis
membrane sel memainkan bagian untuk membentuk lipatan dan pod intraseluler baru
terbentuk mengandung substansi. Ada 3 jenis endositosis:
Eksositosis
Eksositosis adalah proses untuk memindahkan barang barang dari sitoplasma ke luar
sel. Intraseluler yang yang vesikel dengan zat yang tertelan sekering dengan membrane sel
untuk menyingkirkan bahan yang tidak diinginkan dari sel. Proses ini juga dimanfaatkan oleh
sel-sel saraf untuk melepaskan zat kimia ke dalam sinaps dari neuron. Sel kelenjar melepaskan
protein oleh eksositosis. Sel-sel kelenjar merupakan organ atau sekelompok sel khusus dalam
tubuh yang memproduksi dan mengeluarkan zat-zat tertentu, contohnya adalah hormone.
Banyak sel dalam tubuh menggunakan eksositosis untuk melepaskan enzim atau protein lain
yang bertindak dalam area tubuh lainnya, atau untuk melepaskan molekul yang membantu sel-
sel berinteraksi satu sama lain. Misalnya, kelompok - dan -sel dalam pulau legerhans di
pangkreas mensekreksi hormone glucagon dan insulin masing-masing. Enzim ini mengatur
kadar glukosa seluruh tubuh. Sebagai tingkat glukosa naik dalam darah, yang -sel dirangsang
untuk memproduksikan dan mensekresikan insulin lebih banyak oleh eksositosis. Ketika insulin
mengikat hati atau otot, merangsang penyerapan glukosa oleh sel-sel. Eksositosis dari sel-sel
lain di pangkreas juga melepaskan pencernaan enzim di dalam usus. Sel juga berinteraksi satu
sama lain, melalui eksositosis, lebih langsung melalui produk yang dilepaskannya. Misalnya, sel
neuron relay pulsa listrik melalui penggunaan neurontransmitter. Neurontransmitter disimpan
dalam vesikel dan berbaring di samping sitoplasma yang menyerupai membrane plasma. Ketika
sinyal telah tepat diberikan, vesikula yang memegang neurontransmitter harus melakukan
kontak dengan menmbran plasma dan mensekresikan isinya ke persimpangan sinaptik, ruang
antara dua neuron, untuk neuron lain mereka menerima neurontransmiter.
Elektrolit
Kimia elektrolit adalah zat yang menjadi ion dalam larutan dan memeroleh kapasitas
untuk menghantarkan listrik. Elektrolit yang hadir dalam tubuh manusia, dan sisa elektrolit
dalam tubuh kita sangat penting untuk fungsi normal dari sel-sel kita dan organ tubuh kita.
Keseimbangan cairan terkait dengan elektrolit keseimbangan. Elektrolit adalah senyawa kimia
yang memisahkan dalam air untuk membentuk partikel bermuatan yang disebut dengan ion.
Yang termasuk diantaranya: kalium (K+), natrium (Na+), klorida (Cl-), magnesium (Mg2+) dan
hydrogen fosfat (HPO42-). Ion yang bermuatan positif disebut dengan kation dan yang negative
disebut dengan anion. Ingat bahwa anion dan kation akan bergabung membebtuk senyawa ,
misalnya kalium dan klorida akan membentuk kalium klorida. Komposisi elektrolit berbeda
antara interaseluler dan ekstraseluler kompartemen.
Manajemen Obat
Kalium intravena
solusi intravena diindikasikan untuk digunakan pada orang dewasa dan pasien anak anak
sebagai sumber penggantian elektrolit, kalori dan air untuk hidrasi. Dosis harus
diarahkan oleh dokter dan tergantung pada usia, berat badan, kondisi klinis pasien, dan
laboratorium penentuan. Penentuan laboratorium dan evaluasi klinis sangat penting
untuk memantau perubahan glukosa darah dan konsentrasi elektrolit, dan keseimbangan
cairan elektrolit selama berkepanjangan terapi parental. Beberapa aditif munglkin tidak
kompatibel. Selallu berkonsultasi dengan apoteker untuk kompatibilitas aditif.
Penggunannya aduk sebelum memberikan cairan.
Fungsi Elektrolit
Elektrolit adalah senyawa terdisosiasi menjadi ion-ion ketika ditempatkan dalam cairan,
sehingga memungkinkan cairan untuk menghasilkan arus listrik. Elektrolit adalah garam
mineral, contohnya natrium, kalium, klorida, dan karbonat, yang ditemukan di dalam darah.
Mereka dapat melakukan impuls listrik di tubuh. Elektrolit memilki banyak fungsi dalam tubuh,
diantaranya :
Hilangnya elektrolit dapat memilki kensekuensi seius bagi tubuh. Pada dehidrasi berat, yang
hilangnya elektrolit dapat mengakibatkan peredahan darah seperti takikardia (denyut jantung
cepat) dan maslah system saraf, seperti kehilangan kesadaran dan shock.
Tabel 2.2 elektrolit Principal dan fungsinya
Sodium (Na+) 135-145 Kation penting dalam generasi Kation yang utama
potensial aksi. Memainkan peran ECF
penting dalam keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Meningkatkan plasma membrane
permeabilitas. Membantu
meningkatkan fungsi otot rangka.
Merangsang konduksi impuls
saraf. Mempertahankan volume
darah
Kalim (K+) 3,5-5 Kation penting dalam membangun Kation utama dari ICF
potensi membrane. Mengatur
keseimbangan asam-basa.
Mempertahankan volume IC.
Membantu meningkatkan fungsi
otot rangka. Membantu
mempromosikan transmisi impuls
saraf.
POTRET
HIPONATREMIA
Meria disajikan ke gawat darurat dengan hipnoteramia berat. Menurut dia putrid,
pasien jatuh dan mengalami kesulitan dengan fungsi motoriknya. Dia tidak mampu
berjalan dan bicaranya sulit dimengerti. Meskipun gejala-gejala ini, ia juga tercatat
menjadi bercakap-cakap dengan putrinya di dalam ruangan. Pasien telah mengalami
gejala flu selama 2 minggu sebelumnya dan telah muntah untuk 4 hari sebelumnya.
Dia mengeluh sakit perut pada satu kesempatan selama keadaan darurat penilaian
dokter. Dokter dilakukan tes darah untuk urea dan elektrolit. Hasil penelitian
menunjukan tingkat natriumnya 100 mmol L-1. Selama penilaian. Meria diberitahu
bahwa dia telah mengambil sejumlah air yang sangat besar jumlahnya untuk
menyiram systemnya dari racun. Dia kemudian dimulai pada larutan garam yang
normal hipertonik. Serangkaian tes darah adalah yang dilakukan untuk memeriksa
urea dan elektrolitnya.
Dengan 10.20 pagi itu, natrium pasien meningkat menjadi 107 mmol L-1
Pada 11.40, laboratorium melakukan pengulangan. Hasil yang didapat pada
0.20 menunjukan bahwa tingkat natrium menjadi 114 mmol L-1
Pada 15.00, tingkat natrium pasien adalah 120 mmol L-1 dan secara bertahap
kembali ke nilai normal.
Selama dia tinggal di rumah sakit, Meria terus membuat pemulihan yang stabil.
POTRET
KALSIUM AKUT PIROFOSFAT ARTHRITIS
Hal yang biasa bagi Kristal kalsium dapat ditemukan di bagian tubuh seperti tulang dan
gigi, namun ketika mereka terjadi di dalam dan sekitarnya sendi mereka, kadang-
kadang dapat menyebabkan akut serangan yang menyakitkan peradangan. Kristal
utama yang menyebabkan masalh adalah kalsium pirofosfat (CPP) Kristal dan Kristal
apatit, dan masalah yang mereka sebabkan disebut secara kolektif sebagai penyakit
kalsium Kristal. Di banyak kasus Kristal ini terjadi pada tulan rawan, dinyatakan
normal atau tendon tanpa menyebabkan gejala apapun. Jika Kristal yang tertanam jauh
dari jaringan mereka, biasanya tidak memengaruhi cara jaringan bekerja. Namun ,
Kristal dapat menyebabkan serangan peradangan yang menyakitkan jika mereka
menjadi lepas dari ;
Penghilangan cairan dari sendi dan injeksi steroid dapat dilakukan u tuk mengobati
peradangan. Hal ini dapat dengan cepat mengurangi tekanan tinggi pada sendi yang
menyebabkan rasa sakit yang hebat. Hal ini merupakan prosedur sederhana yang biasanya
membantu dengan cepat. Biasanya, setelah cairan telah ditarik keluar, dokter akan
menyuntikkan volume kecil (1-2 ml) dari steroid yang bekerja lama ke dalam sendi melalui
jarum yang sama. Hal ini membantu untuk mengurangi peradangan pada lapisan sendi dan
mencegah penumpukan cairan.
Empat hormon utama yang mengatur keseimbangan cairan dan eletrolit adalah hormon
aintidiuretik (ADH), aldosteron, atrial natriuretik peptida (ANP) dan hormon paratiroid
(Thibodeau dan Patton, 2011).
1. Hormon Antidiuretik (ADH)
ADH merupakan hormon peptida, dan peran utamanya adalah untuk mengatur
keseimbangan cairan dalam tubuh. Hormon ini diproduksi pada hipotalamus oleh syaraf
yang disebut osmoreseptor, dan hormon ini disimpan oleh kelenjar pituitari.
Osmoreceptors yang dihasilkan peka terhadap plasma osmolality dan penurunan pada
volume darah. Target organ dari ADH adalah ginjal. AD bekerja pada saluran ginjal yang
berbelit-belit dan tubulus kolektivus , yang membuat tubulus lebih bersifat permiable
(mudah tembus) terhadap air sehingga meningkatkan reabsorbsi air. Hal ini terjadi melalui
penambahan saluran air (aquaporins-2s) ke dalam apikal pada membran tubulus dan
mengumpulkan saluran sel epitel. Aquaporin memungkinkan air untuk keluar dari nefron
(at the distal convoluted tubules and the conducting tubules) dan kedalam sel,
meningkatkan jumlah air yang diserap kembali setelah difiltrasi. Oleh karena itu, ketika
seorang kekurangan cairan, seperti dehidrasi, beberapa ADH dilepaskan, sehingga
meningkatkan reasorbsi air dan mengakibatkan kekurangan cairan. Sekresi ADH menurun
dikarenakan penurunan tekanan osmotik plasa, peningkatan volume ECF dan peningkatan
asupan alkohol. ADH juga dikenal sebagai vasopressin karena menyebabkan penyempitan
arteri, sehingga meningkatkan tekanan darah
MANAJEMEN OBAT-OBATAN
Diabetes Insipidus-Vasopresin (hormon antidiuretik)
Diabetes insipidus adalah gangguan langka dimana sistem yang digunakan oleh tubuh
untuk mengatur kadar air menjadi terganggu. Diabetes Insipidus disebebakan oleh masalah
pada hormon yang disebut dengan ADH atau dikenal juga dengan vasopressin.
Desmopressin adalah hormon antidiuretik buatan dan lebih kuat dari ADH yang diproduksi
oleh tubuh. Ia bekerja seperti ADH alami yang menghentikan produksi urin pada ginjal
ketika tingkat air dalam tubuh rendah. Desmopressin dapat dibuat dalam semprotan
hidung atau dalam bentuk tablet. Desmopresin sangat aman digunakan. Ada beberapa efek
samping yang meliputi :
Sakit kepala
Sakit perut
Feeling sick
Flu
Mimisan
Jika anda terlalu banyak menggunakan desmopressin atau meminum terlalu banyak cairan,
itu dapat menyebabkan tubuh anda menyimpan air terlalu banyak. Hal ini dapat
mengakibatkan :
Sakit kepala
Pening
Merasa kembung
Hiponatremia (tingkat natrium (garam) dalam darah sangat rendah)
See NHS Choices (2014).
2. Aldosteron
Aldosteron adalah hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yang terletak
diatas setiap ginjal. Kelenjar adrenal dibagi menjadi korteks dan medula. Korteks
memproduksi hormon steroid aldosteron. Aldosteron mengatur elektorlit dan
keseimbangan cairan dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air dan pelepasan
kalium pada ginjal. Hal ini meningkatkan volume darah sehingga meningkatkan tekanan
darah. Aldosteron merangsang sekresi H+ oleh sel dalam saluran pengumpul untuk
mengatur tingkat bikarbonat plasma (HCO3-), dengan demikian mempertahankan
asam-basa dan keseimbangan eletrolit. Daerah sasaran utama aldosteron adalah tubulus
ginjal dan saluran pengumpul sel epitel duktus.
KESIMPULAN
Sel adalah penyusun dasar kehidupan yang terdapat dalam tubuh, dan
mengadung protein khusus yang memiliki fungsi tertentu untuk mempertahankan
homeostasis pada sel. Semua sel memiliki empat bagian dasar : sitoplasma, membran
plasma, nukleus, dan nukleolus. Meskipun membaran sel dalam keadaan yang terus
menerus berubah, hal tersebut memungkinkan zat masuk kedalam dan keluar sel. Inti
sel adalah tempat untuk menyimpat informasi genetik. Sel memanfaatkan bermacam-
macam sistem transportasi untuk memindahkan nutrisi, oksigen, elektrolit, air, dan
hormon ke dalam sel dan limbah produk dari hasil metabolisme sel, seperti
karbondioksida, urea, dan asam urat, keluar dari sel. Elektrolit dan hormon memainkan
peran penting dalam mempertahankan homeostasis.banyak hormon seperti ADH,
aldosteron, dan hormon atrial natriuretik, yang membantu untuk mengatur
keseimbangan cairan dan mempertahankan homeostasis.
Cairan tubuh mengandung air dalam tubuh dan zat terlarut didalamnya. Air
adalah komponen utama dari tubuh manusia, dan dalam setiap individu, kadar air tubuh
akan tetap dalam keadan konstan dari hari ke hari. Ada gerakan yang kontan cairan
antara dua bagian yang terpisah. Ada dua bagian cairan tubuh yang utama; di dalam sel
dan di luar sel (intraseluler dan ekstraseluler). Bagian ekstraseluler dibagi menjadi (a)
plasma, ECF dalam pembuluh darah; (b) ISF, yang merupakan ECF luar pembuluh darah
dan dipisahkan dari plasma oleh dinding kapiler, dan (c) cairan translular, cairan
dengan fungsi khusus. Mereka semua termasuk cairan sinovial (yang melumasi sendi),
cairan cerebrospinal (yang memelihara otak), dan cairan aqueous dan viterous humor
pada mata (yang mempertahankan bentuk bola mata dan integritas struktur yang ada
didalamnya). Cairan Transelular dipisahkan dari plasma oleh membran sel, yang
mengambil bagian dalam pembentukan selain dinding kapiler
GLOSARIUM
Transpor aktif : Adalah sebuah proses dimana zat melawan gradien konsentrasi
dengan memanfaatkan energi yang ada didalam sel
Adenosin Dipospat : ADP adalah produk akhir yang terjadi ketika ATP kehilangan
salah satu dari kelompok fosfat yang terletak di ujung molekul.
Adenosis trifosfat : diperlukan sebagai energi untuk sel
SUMBER
American College of Emergency Physicians (n.d.) Hyponatremia case review.
http://www.acep.org/ClinicalPracticeManagement/HyponatremiaCaseReview
/ (accessed 12 November 2015).
Arthritis Research UK (n.d.) What are calcium crystal
diseases?http://www.arthritisresearchuk.org/arthritisinformation/conditions/cal
ciumcrystldiseases/whatispseudogout.aspx (accessed 12 November 2015).
Colbert, B.J., Ankney J. and Lee, K.T. (2012) Anatomy and Physiology for Health
Professionals:An InteractiveJourney, 2nd edn. Upper Saddle River, NJ: Pearson
Prentice Hall.
Holte, K., Sharrock, N.E. and Kehlet, H. (2002) Pathophysiology and clinical implications
of perioperative fluid excess. British Journal of Anaesthesia 89: 622632.
Jenkins, G. and Tortora, G.J. (2013) Anatomy and Physiology: From Science to Life, 3rd
edn.Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.
LeMone, P., Burke, K. and Bauldaoff, G. (2011) MedicalSurgical Nursing: Critical
Thinking in Client Care, 5th edn. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.
Marieb, E.N. (2012) Human Anatomy and Physiology, 9th edn. San Francisco, CA:
Pearson.
Marieb, E.N. and Hoehn, K. (2013) Human Anatomy and Physiology, 9th edn. San
Francisco, CA: Pearson Benjamin Cummings.
Nair, M. and Peate, I. (2009) Fundamentals of Applied Pathophysiology: An Essential Guide
for Nursing Students. Oxford: John Wiley & Sons, Ltd.
NHS Choices (2014) Diabetes Insipidus Treatment
http://www.nhs.uk/Conditions/Diabetesinsipidus/Pages/Treatment.aspx
(accessed 12 November 2015).
OConnor, C.M. and Adams, J.U. (2010) Essentials of Cell Biology. Cambridge, MA: NPG
Education, 2010.www.nature.com/scitable/topicpage/cell-membranes-
14052567.
Peate, I. and Nair, M. (2011) Fundamentals of Anatomy and Physiology for Student Nurses.
Chichester: John Wiley & Sons, Ltd.
Rull, G. (2013) Diuretics. http://www.patient.co.uk/doctor/diuretics (accessed 12
November 2015).
Thibodeau, G.A. and Patton, K.T. (2011) Anatomy and Physiology, 8th edn. St Louis, MO:
Elsevier Mosby.
Tortora, G.J. and Derrickson, B.H. (2009) Principles of Anatomy and Physiology, 12th edn.
Hoboken, NJ:John Wiley & Sons, Inc.
Diabetes insipidus
NHS Choices (2014) Introduction.
http://www.nhs.uk/conditions/diabetesinsipidus/Pages/Introduction.aspx
(accessed 12 November 2015).
Situs NHS sangat berguna untuk perkembangan informasi tentang penyakit yang anda
bisa temukan dalam praktek
AKTIVITAS
Pertanyaan Pilihan Ganda
1. Sel darah merah jika ditempatkan pada air murni akan :
a) Krenasi dan mati
b) Mengembang dan meledak
c) Tetap sama
d) Mengembang pada awalnya dan kemudian kembali ke ukuran normal
setelah tercapai kesetimbangan
7. Fosfolipid :
a) Hanya berisi polar
b) Bersifat hidrofilik dan hidrofobik
c) Hanya berisi non polar
d) Mempunyai ekor yang diarahkan keluar
8. Mitokondria :
a) Mengandung beberapa gen untukmereplikasi diri
b) Mensisntesin protein yang digunakan kekuar sel
c) Memiliki bentuk yang sama sepanjang waktu
d) Adalah struktur tunggal membaran yang terlibat dalam pemecahan karbohidrat
10. Sel dalam darah yang diletakkan dalam larutan hipertonik akan
a) Krenasi dan mati
b) Mengembang dan meledak
c) Akan tetap sama
d) A dan b
Label diagram 2
Label diagram menggunakan daftar kata berikut :
Fagositosis, Partikel yang solid, Pseudopodium, fagosom (makanan vakuola), pinositosis,
vesikel, reseptor endosistosis, lubang yang dilapisi,reseptor, protein, vesikel, membran plasma,
cairan ekstraseluler, sitoplasma
Simbol Kimia
Untuk elektrolit berikut tulis simbol kimia yang benar
Potasium________
Sodium_________
Bikarbonat_______
Klorida__________
Fosfat Organik____
Sulfat___________
Kalsium_________
Intoksikasi Air
Endema paru
Asidosis
Alkalosis