Вы находитесь на странице: 1из 8

Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

[JDS]
JOURNAL OF SYIAH KUALA
DENTISTRY SOCIETY
Journal Homepage : http://jurnal.unsyiah.ac.id/JDS/
E-ISSN : 2502-0412

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MEDIA PENYULUHAN POSTER DAN KARTUN


ANIMASI TERHADAP PENGETAHUANKESEHATAN GIGI DAN MULUT
(Studi pada Siswa/i Kelas V SDN 24 Kota Banda Aceh)

Poppy Andriany1 , Cut Fera Novita1 , Summiyati Aqmaliya2

1
Staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala
2
Program Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala

Abstract
Dental Health among children generally indicated by bad oral hygiene that usually caused by the the
less knowledge of dental health information. The upgrading of dental health could be done by dental
health education. Dental health education usually using aids to draw attention and motivation about the
content of learning. The aim of this study is to determine the effectiveness of poster and cartoon
animation to gain the knowledge of dental health education. This study is a- quasi-experimental with
pretest and posttest group design to the 5th grade student of SDN 24 Banda Aceh City. This study is
using total sampling that devided to poster group aids and cartoon animation group aids, each group
will be compare both pretest and posttest by using questionare and the average score by each group
aids will be compare to. This study is using analytic descriptive univariate and bivariate. The result of
this study is significan increasing score of knowledge both of group aids (p<0,05). The conclusion of
this study is dental health education using both of group aids showing the better result than without the
aids, furthermore cartoon animation aids is more effective than poster aids to upgradedental health for
the 5th grade primary school SDN 24 Banda Aceh City.

Keywords : Knowledge, Children Dental Health, Dental Health Education, Poster, Cartoon Animation.

PENDAHULUAN Tujuan pemeliharaan kebersihan mulut adalah


untuk menghindari penumpukan bakteri dan
Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu
makanan pada gigi sehingga mencegah
kondisi dimana gigi geligi yang berada di
terjadinya karies.2 Perilaku masyarakat
dalam rongga mulut dalam keadaan bersih,
terhadap kesehatan gigi, salah satunya diukur
bebas dari plak, dan kotoran lain yang berada
dengan kebiasaan menyikat gigi. Menurut
di atas permukaan gigi seperti debris, karang
hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
gigi, dan sisa makanan serta tidak tercium bau
tahun 2013 prevalensi penduduk di Indonesia
mulut.1 Pemeliharaan kebersihan mulut dapat
yang memiliki masalah gigi dan mulut adalah
dilakukan dengan menyikat gigi atau flossing
sebesar 25,9%.3,4
untuk menghindari kerusakan gigi dan
penyakit gusi. Anak pada masa usia sekolah (6-12
tahun) sangat aktif mempelajari apa saja yang
ada di lingkungannya, sehingga dorongan
Corresponding author untuk mengetahui dan berbuat terhadap
Email address : poppyfaza@yahoo.com
lingkungannya sangat besar. Anak pada usia
65
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

ini mudah dibimbing, diarahkan, dan menyimak cerita siswa kelas V SDN Takeran
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Magetan. Berdasarkan hasil penelitian yang
Pada umumnya, anak-anak seusia ini juga dilakukan Rahmatullah pada siswa kelas VII
memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa SMPN 6 Banjarmasin menyatakan bahwa
yang diterima dan diketahuinya dari orang hasil belajar siswa dengan menggunakan
lain. Masa ini sering disebut sebagai masa- media pembelajaran film animasi lebih baik
masa yang rawan, karena pada masa itulah dibandingkan dengan hasil belajar siswa tanpa
gigi susu mulai tanggal satu persatu dan gigi menggunakan media pembelajaran film
permanen pertama mulai tumbuh (usia 6-8 animasi. Berdasarkan penelitian Harsono, dkk
tahun).5,6 yang dilakukan pada siswa Kelas XI SMKN 1
Blora menyatakan bahwa hasil belajar siswa
Salah satu kegiatan upaya peningkatan
dengan metode ceramah menggunakan
kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah
animasi lebih baik dibandingkan dengan
adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
metode ceramah konvensional. Menurut
(UKGS). Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Leiner, dkk menyatakan bahwa kartun
(UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat
animasi lebih efektif dalam menyampaikan
yang bertujuan memelihara, meningkatkan
pesan atau informasi kesehatan.10-14
kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik
di sekolah binaan yang ditunjang dengan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
upaya kesehatan perorangan berupa upaya oleh Yanti, dkk pada siswa kelas II di SD
kuratif bagi individu (peserta didik) yang Bodhicitta Medan menyatakan bahwa
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
mulut.7 pemutaran video kartun lebih baik daripada
metode ceramah, sedangkan berdasarkan
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut
penelitian oleh Wibawa menyimpulkan bahwa
adalah semua upaya atau aktivitas untuk
metode demonstrasi lebih efektif daripada
mempengaruhi seseorang agar berperilaku
metode pemutaran video dalam meningkatkan
baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut,
pengetahuan tentang pemberantasan DBD dan
serta meningkatkan kesadaran masyarakat
perbaikan sikap siswa SD di Kecamatan
akan kesehatan gigi dan mulut dan
Wedarijaksa Kabupaten Pati.15,16
memberikan pengertian cara-cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut.8,9 Pendidikan Menurut Siagian, dkk dalam
kesehatan merupakan bagian dari promosi penelitiannya menyatakan bahwa penyuluhan
kesehatan dan pencegahan penyakit untuk gizi menggunakan media poster dan leaflet
meningkatkan kesehatan mulut dan mampu meningkatkan perilaku gizi siswa
10
kesejahteraan semua anak. SMA di Kabupaten Mandailing Natal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Amir,
Media pendidikan dalam meningkatkan
dkk pada siswa SD di Kota Samarinda
kesehatan gigi dan mulut pada anak seperti
menyatakan bahwa media poster efektif dalam
multimedia khususnya kartun animasi yang
meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa
telah dieksplorasi secara luas dapat digunakan
terhadap jajanan sehat. Menurut Yaszak, dkk
sebagai alat bantu mengajar. Studi
menyimpulkan bahwa penggunaan media
melaporkan bahwa mengajar dengan
poster dapat meningkatkan hasil belajar siswa
menggunakan teknik animasi akan
kelas VIII SMPN 2 Kuantar Hilir Seberang
meningkatkan prestasi akademik siswa.
dalam pembelajaran fisika. Menurut
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sinor
Hermina, dkk menyatakan bahwa media
dapat disimpulkan bahwa kartun animasi
poster efektif dalam meningkatkan
adalah media yang lebih efektif dalam
pengetahuan gizi bagi pengguna Posyandu.17-
menyampaikan pesan pendidikan kesehatan 20
mulut dibandingkan dengan metode
konvensional pada siswa di Sekolah Hulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Terengganu District. Menurut Putri, dkk Siregar pada siswa SDN 104186 Tanjung
menyimpulkan bahwa penggunaan media film Selamat menyimpulkan bahwa media poster
kartun dapat meningkatkan keterampilan efektif dalam meningkatkan pengetahuan
66
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

kesehatan gigi dan mulut, sedangkan subjek diminta untuk mengisi kuesioner
berdasarkan hasil penelitian Eko posttest selama 15 menit.
menyimpulkan bahwa penyuluhan dengan
Prosedur Pengumpulan Data
media power point lebih efektif dibandingkan
media poster terhadap pengetahuan kesehatan Peneliti menggunakan kuesioner pretest
gigi dan mulut pada siswa/i kelas V MIN dan post test dalam mengumpulkan data.
Merduati Kota Banda Aceh.21,22 Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian, pada
bagian pertama berisi tentang data umum
Berdasarkan uraian di atas dan subjek yang terdiri dari nama, umur, tempat
informasi yang diperoleh dari kepala sekolah tinggal. Bagian kedua berisi pertanyaan
SDN 24 Kota Banda Aceh bahwa penyuluhan mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan
kesehatan gigi dan mulut dengan media poster mulut yang terdiri dari cara menyikat gigi
dan kartun animasi dalam meningkatkan yang baik dan benar, frekuensi menyikat gigi,
kesehatan gigi dan mulut belum pernah durasi dan waktu yang tepat dalam menyikat
diberikan oleh guru ataupun petugas gigi, kontrol kesehatan gigi dan mulut ke
kesehatan setempat sehingga peneliti tertarik dokter gigi, penyebab penyakit gigi dan upaya
untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan pencegahannya. Subjek diberikan waktu
ingin mengetahui bagaimana perbandingan selama 15 menit untuk mengisi kuesioner.
efektifitas media penyuluhan poster dan Setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1
kartun animasi terhadap pengetahuan dan yang menjawab salah diberi nilai 0.
kesehatan gigi dan mulut pada siswa/i kelas V Dengan menggunakan rumus:
SDN 24 Kota Banda Aceh.

BAHAN DAN METODE


Penelitian ini dilakukan di SDN 24 Kota Keterangan :
Banda Aceh pada bulan Maret 2016. Adapun Tingkat pengetahuan :
prosedur dilaksanakan penelitian yaitu 1. Baik jika nilai 75%
mempersiapkan surat permohonan izin kepada 2. Cukup jika nilai 56-74%
3. Kurang jika nilai 55%24
pihak sekolah, berkoordinasi dengan pihak
sekolah, mempersiapkan sarana dan prasarana
seperti ruangan untuk dilaksanakan kegiatan HASIL
dengan penyuluhan, LCD dan lain
sebagainya, kemudian mempersiapkan alat Penelitian mengenai perbandingan
bantu media penyuluhan. efektifitas media penyuluhan poster dan
kartun animasi terhadap kesehatan gigi dan
Subjek akan dibagi dua kelompok dan mulut ini dilakukan pada tanggal 26 Maret
dikumpulkan di ruangan yang berbeda dan 2016 yang bertempat di SDN 24 Kota Banda
akan diberikan media penyuluhan yang Aceh. Pengambilan subjek dilakukan dengan
berbeda pula, yaitu kelompok pertama dengan teknik total sampling yaitu seluruh siswa
menggunakan media poster dan kelompok kelas V dengan jumlah 60 siswa/i. Pada hari
kedua dengan media kartun animasi. Sebelum dilaksanakannya penelitian jumlah siswa/i
diberikan media penyuluhan, peneliti akan yang hadir adalah 42 siswa/i dan 18 siswa/i
memberikan penjelasan kepada subjek tidak hadir. Hasil penelitian ini dianalisis
penelitian tentang tata cara pelaksanaan dengan menggunakan uji t-test.
kegiatan selama 3 menit. Setelah itu subjek
diharapkan untuk mengisi kuesioner pretest
selama 15 menit. Kemudian diberikan materi
menggunakan media penyuluhan selama 13
menit dengan media yang telah ditentukan.
Setelah media penyuluhan selesai diberikan,

67
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden dengan Media Penyuluhan Poster
Tingkat Pengetahuan Pretest % Post Test %
Baik 2 9,6 11 52,4
Cukup 12 57,1 8 38,1
Kurang 7 33,3 2 9,5
Total 21 100 21 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden dengan Media Penyuluhan Kartun
Animasi
Tingkat
Pretest % Post Test %
Pengetahuan
Baik 3 14,3 17 81
Cukup 10 47,6 4 19
Kurang 8 38,1 - -
Total 21 100 21 100

Gambar 1. Diagram Tingkat Pengetahuan Siswa/i Sebelum dan Setelah Media Penyuluhan Poster dan
Kartun Animasi diberikan.

Tabel 3. Rata-rata Nilai Pengetahuan Pretest dan Posttest Media Penyuluhan Poster dan Kartun Animasi
Rata-rata Uji Statistik
Kelompok
Pretest Posttest T P
Poster 60,4 75,0 6,282 0,000*
Kartun Animasi 61,1 82,1 12,239 0,000*
*p<0,05

68
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

Tabel 4. Perbedaan Nilai Rata-rata Pengetahuan Pretest dan Posttest Media Penyuluhan Poster dan
Kartun Animasi
Kelompok Rata-rata Standar deviasi T P
Poster 14,5 7,8 2,235 0,03*
Kartun Animasi 20,9 10,5 2,235 0,03*
*p<0,05

PEMBAHASAN masih terdapat responden yang memiliki


pengetahuan kurang.
Kesehatan gigi dan mulut masyarakat
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
Indonesia masih merupakan hal yang perlu
bahwa sebelum diberikan media penyuluhan
mendapat perhatian serius dari tenaga
kartun animasi menunjukkan bahwa 47,6%
kesehatan, baik dokter atau perawat gigi.
responden memiliki pengetahuan cukup dan
Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
setelah diberikan media penyuluhan 81%
merupakan cara penting untuk menjaga gigi
responden memiliki pengetahuan baik, artinya
dan gusi yang sehat, menghindari terjadinya
terjadi peningkatan pengetahuan kesehatan
masalah kesehatan yang lebih buruk di
gigi dan mulut pada responden setelah
kemudian hari.23 Penyuluhan merupakan salah
diberikan media penyuluhan kartun animasi.
satu upaya untuk mencegah masalah
Peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan
kesehatan gigi dan mulut, mengubah perilaku
mulut dengan media kartun animasi dapat
kurang sehat menjadi sehat melalui program
diketahui dari semua responden yang
penyuluhan, dapat meningkatkan pengetahuan
memiliki pengetahuan cukup sebelum
dan kesadaran masyarakat sehingga ikut
diberikan media penyuluhan menjadi baik
berpartisipasi serta aktif dalam meningkatkan
setelah diberikan media penyuluhan dan tidak
derajat kesehatan.24,25,26
ada responden yang memiliki pengetahuan
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kurang setelah diberikan media penyuluhan
dapat dilakukan dengan berbagai media, kartun animasi.
adapun diantaranya dengan media poster dan
Uji analisis pada penelitian ini
kartun animasi. Peran media dalam
menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak
pendidikan kesehatan adalah sebagai sarana
berpasangan. Berdasarkan Tabel 3 dapat
membangun suasana kondusif terhadap
dilihat bahwa hasil uji t berpasangan
perubahan perilaku positif terhadap
menunjukkan signifikansi nilai p yaitu 0,000
kesehatan.17,27 Media penyuluhan ini dapat
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat
meningkatkan pengetahuan responden secara
perbedaan yang bermakna tingkat
signifikan, setelah diberikan media
pengetahuan sebelum dan setelah diberikan
penyuluhan poster dan kartun animasi,
media penyuluhan poster dan kartun animasi.
pengetahuan responden meningkat menjadi
Media penyuluhan poster dan kartun animasi
baik dan cukup.
efektif dalam meningkatkan pengetahuan
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat kesehatan gigi dan mulut siswa/i. Pernyataan
bahwa sebelum diberikan media penyuluhan ini didukung oleh hasil penelitian Siregar
poster menunjukkan 57,1% responden (2014) pada siswa SDN 104186 Tanjung
memiliki pengetahuan cukup dan setelah Selamat menyimpulkan bahwa adanya
diberikan media penyuluhan 52,4% responden peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan
memiliki pengetahuan baik, artinya terjadi mulut setelah penyuluhan dengan media
peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan poster.21 Pernyataan lain yang mendukung
mulut pada responden setelah diberikan media adalah hasil penelitian Wibawa (2007) yang
penyuluhan poster, tetapi tidak semua menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan
responden yang memiliki pengetahuan cukup pengetahuan setelah penyuluhan dengan
sebelum diberikan media penyuluhan menjadi pemutaran video tentang pemberantasan DBD
baik setelah diberikan media penyuluhan dan

69
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

dan perbaikan sikap siswa SD di Kecamatan waktu khusus sehingga penyuluhan dapat
Wedarijaksa Kabupaten Pati.16 berlangsung dengan seksama. Berdasarkan
penelitian yang telah dilaksanakan, media
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
bahwa hasil uji t tidak berpasangan
media kartun animasi lebih efektif
menunjukkan signifikansi nilai p yaitu 0,03
dibandingkan dengan media poster dalam
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat
meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi
perbedaan yang bermakna pengaruh media
dan mulut pada siswa/i kelas V SDN 24 Kota
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
Banda Aceh, hal ini dikarenakan media
media poster dan kartun animasi. Media
penyuluhan kartun animasi mampu
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
merangsang rasa ingin tahu anak dan rasa
media kartun animasi lebih efektif
ketertarikan terhadap apa yang dipelajarinya,
dibandingkan media poster dalam
dengan demikian tujuan dari media
meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi
penyuluhan dapat mencapai hasil yang
dan mulut siswa/i kelas V SDN 24 Kota
optimal.
Banda Aceh. Pernyataan ini didukung oleh
hasil penelitian Sinor (2011) menyatakan
bahwa kartun animasi adalah media yang KESIMPULAN
lebih efektif dalam menyampaikan pesan 1. Media penyuluhan kartun animasi lebih
pendidikan kesehatan mulut dibandingkan efektif dibandingkan media poster dalam
dengan metode konvensional pada siswa di meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi
Sekolah Hulu Terengganu District.10 dan mulut pada siswa/i kelasV SDN 24
Pernyataan lain yang mendukung adalah hasil Kota Banda Aceh.
penelitian Tihariningtum, dkk. (2013) 2. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
menyatakan bahwa pengetahuan kesehatan pada siswa/i kelas V SDN 24 Kota Banda
gigi dan mulut setelah diberikan penyuluhan Aceh setelah diberikan media penyuluhan
menggunakan kartun animasi bergambar lebih poster lebih baik daripada sebelum
tinggi dibandingkan dengan penyuluhan diberikan media penyuluhan.
menggunakan poster pada siswa usia 7-10 3. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
tahun di MI.NU Maudluul Ulum Kota pada siswa/i kelas V SDN 24 Kota Banda
Malang.28 Media penyuluhan dengan media Aceh setelah diberikan media penyuluhan
kartun animasi efektif dalam meningkatkan kartun animasi lebih baik daripada
pengetahuan, tetapi membutuhkan biaya yang sebelum diberikan media penyuluhan.
mahal dan teknis yang rumit, serta media
kartun animasi ini juga masih belum dapat
DAFTAR PUSTAKA
dilaporkan sebagai media yang lebih efektif
bila dibandingkan dengan media penyuluhan 1. Sari S. A. N., Ferry Efendi, Praba Dian.
lainnya.13 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode
Simulasi Menggosok Gigi Teknik
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 24 Modifikasi Bass dengan Ketrampilan dan
Kota Banda Aceh. Tempat ini merupakan Kebersihan Gigi Mulut pada Anak Mi At-
sekolah dasar yang belum pernah diberikan Taufiq Kelas V. Jurnal. Fakultas
media penyuluhan poster dan kartun animasi Keperawatan Universitas Airlangga
dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan Kampus C Mulyorejo Surabaya. Hal:1-10.
gigi dan mulut oleh guru ataupun petugas
kesehatan setempat. Adapun keadaan siswa/i 2. Dakhili S., et al. Oral Hygiene:
kelas V pada saat penyuluhan berlangsung Association Between Knowledge and
mengeluh mengenai waktu yang terlalu Practice Among School Going Children in
singkat dikarenakan harus sesuai dengan Ajman, United Arab Emirates. American
jadwal yang telah ditentukan. Menurut Journal Of Research Communication.
peneliti, hal ini dapat teratasi dengan adanya 2014; 2(10):39-48.
pendekatan komunikasi yang lebih baik 3. Sampakang T., Paulina N. Gunawan,
dengan pihak sekolah agar dapat memberikan Juliatri. Status Kebersihan Mulut Anak
70
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

Usia 9-11 Tahun dan Kebiasaan Menyikat 11. Putri W. T. A. dan Sri Hariani.
Gigi Malam Sebelum Tidur di SDN Penggunaan Media Film Kartun untuk
Melonguane. Jurnal E-Gigi (E). Januari- Meningkatkan Keterampilan Menyimak
Juni 2015; 3(1):1-6. Cerita di Sekolah Dasar. Jurnal. PGSD
FIP Universitas Negeri Surabaya. Hal:1-
4. Laporan Riset Kesehatan Dasar
10.
(RISKESDAS) 2013. Jakarta: Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan 12. Rahmatullah M. Pengaruh Pembelajaran
Kementerian Kesehatan RI. Hal. 111. Film Animasi terhadap Hasil Belajar
(Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran
5. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
IPS Siswa Kelas VII SMPN 6
(UKGS). Jakarta: Kementerian Kesehatan
Banjarmasin). Jurnal ISSN 1412-565X.
RI. 2012. Hal. 11
Agustus, 2011; Edisi Khusus(1):178-86.
6. Janis C. O., Prof. dr. Jootje M.L Umboh,
13. Harsono B., Soesantoso dan Samsudin.
MS., dr. Nancy S.H Malonda, MPH.
Perbedaan Hasil Pembelajaran antara
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan
Metode Ceramah Konvensional dengan
Sehat (PHBS) pada Siswa Sekolah Dasar
Ceramah Berbantuan Media Animasi pada
Negeri 30 Manado. Jurnal. Fakultas
Pembelajaran Kompetensi Perakitan dan
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Pemasangan Sistem Rem. Jurnal PTM.
Ratulangi. Hal:1-6.
Desember, 2009; 9(2):71-9.
7. Sari, E. K., Elida Ulfiana, Praba Dian.
14. Leiner M., Gilbert Handal and Darryl
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gosok
Willams. Patient Communication: A
Gigi dengan Metode Permainan Simulasi
Multidisciplinary Approach Using
Ular Tangga terhadap Perubahan
Animated Cartoons. Health Education
Pengetahuan, Sikap, dan Aplikasi
Research. 2004; 19(5):591-5.
Tindakan Gosok Gigi Anak Usia Sekolah
di SD Wilayah Paron Ngawi. Jurnal. 15. Yanti G. N., Steffi Raphaeli, Lina
Fakultas Keperawatan Universitas Natamihardja. Perbedaan Peningkatan
Airlangga. Hal:1-11. Pengetauan Antara Metode Ceramah dan
Pemutaran Video Kartun dalam
8. Darwita R. R., dkk. Efektivitas Program
Penyuluhan Kesehatan Gigi pada Siswa
Sikat Gigi Bersama terhadap Risiko
Kelas II SD Bodhicitta Medan. Dentika
Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar.
dental Journal, 2012; 17(1):10-3.
Departemen Ilmu Kesehatan Gigi
Masyarakat dan Kedokteran Gigi 16. Wibawa C. Perbedaan Efektifitas Metode
Pencegahan,Fakultas Kedokteran Gigi Demonstrasi dengan Pemutaran Video
Universitas Indonesia, Jakarta. J Indon Tentang Pemberantasan DBD terhadap
Med Assoc. Mei 2011;61(5):204-9. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak
9. Luciawaty R. Efektifitas Pendidikan SD di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten
Pati. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.
Kesehatan Gigi Menggunakan Ceramah
Agustus, 2007; 2(2):115-29.
disertai Latihan Menyikat Gigi dalam
Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, 17. Siagian A., Jumirah, Fourgelina
Perilaku dan Status Kebersihan Gigi dan Tampubolon. Media Visual Poster dan
Mulut Siswa 7-8 Tahun. Quality45Jurnal Leaflet Makanan Sehat srta Perilaku
Kesehatan. 1(1):31-8. Konsumsi Makanan Jajanan Siswa
Sekolah Lanjutan Atas di Kabupaten
10. Sinor MZ. Comparison Between
Mandailing Natal. Jurnal Kesehatan
Conventional Health Promotion And Use
Masyarakat Nasional. Juni, 2010;
Of Cartoon Animation in Delivering Oral
4(6):262-8
Health Education. Dental Faculty Islamic
Science University of Malaysia (USIM). 18. Amir M., Suriah dan Syamsiar Russeng.
International Journal Of Humanities And Analisis Penerimaan Media Komunikasi
Social Science. March 2011;1(3):169-73. (Poster) Tentang Jajanan Sehat di
71
Andriany P et al/J Syiah Kuala Dent Soc, 2016, 1 (1): 65 - 72

Kalangan Siswa Sekolah Dasar di Kota 26. Maulana, H. D. J. Promosi Kesehatan.


Samarinda. Jurnal promosi kesehatan, Jakarta: EGC, 2009.
Nusantara Indonesia. Juli-Desember, 27. Notoatmodjo, S. Ilmu Kesehatan
2012;10(10):42-50. Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar).
19. Yaszak F. S., Zuhdi Maaruf dan Yennita. Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Penggunaan Media Poster dalam 28. Tihariningrum P., Diwya Nugrhaini, Fattu
Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Nada Pertiwi. Efektifitas Penyuluhan
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Dengan Media Poster dan Animasi
Negeri 2 Kuantan Hilir Seberang. Jurnal. Bergambar terhadap Pengetahuan
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP, Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Usia 7-
Universitas Riau, Pekanbaru. Hal:1-11. 10 di MI.NU Maudluul Ulum Kota
20. Hermina dan Sri Prihatini. Pengembangan Malang. Jurnal. Malang: PSPDG FK
Media Poster dan Strategi Edukasi Gizi Universitas Brawija. 2013. Hal:1-8
untuk Pengguna Posyandu dan Calon
Pengantin. Buletin Penelitian Kesehatan.
September, 2015; 43(3):195-206.
21. Siregar R., Sondang. Efektifitas
Penyuluhan dengan Media Poster
Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Tentang Kesehatan Gigi pada Siswa/i
Kelas III dan IV di SDN 104186 Tanjung
Selamat Kecamatan Sunggak Tahun 2014.
Jurnal Ilmiah PANNMED. September-
Desember, 2014; 9(2): 166-9.
22. Eko prasetyo. Perbandingan Efektifitas
Media Poster dan Power Point terhadap
Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut
(siswa/i kelas V MIN Merduati Kota
Banda Aceh). Banda Aceh: Universitas
Syiah Kuala, 2010. Skripsi.
23. Manjunath G., Kumar NN. Oral Health
Knowledge, Attitude and Practices
Among School Teachers in Kurnool-
Andhra Pradesh. Journal of Orl Health
Community and Denstistry. January,
2013; 7(1):17-23.
24. Hastuti S., Annisa Andriyani. Perbedaan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi
dalam Meningkatkan Pengetahuan tentang
Kesehatan Gigi pada Anak di SD Negeri 2
Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten
Boyolali. Gaster. Agustus 2010; 7(2):624-
32.
25. Nurhayati O., Eram Tunggul P., Bambang
Wahyono. Perbandingan Media Power
Point dengan Flip Chart dalam
Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan
Gigi dan Mulut. Unnes Jurnal Of Public
Health. 2012; 1(1): 31-5.
72

Вам также может понравиться