Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi
Mual ( nausea ) dan muntah ( emesis gravidarum ) adalah : gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I.
( Sarwono Prawirohardjo. 2007,Ilmu Kandungan hal : 275 )
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda.
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan dikeluarkanya human chorionic
gonadotropine plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis
gravidarum. ( Manuaba,2010;h.227 ).
Mual dan muntah terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah
terutama pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik.
Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis
gravidarum (Wiknjosastro, 2008).
B. Etiologi
1. Perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esofagus bagian bawah.
2. Penurunan produksi asam lambung.
3. Tonus otot traktus digestivus mengalami penurunan sehingga motilitas seluruh traktus
digestivus juga berkurang.
4. Relaksasi dan otot otot halus.
5. Perubahan dalam metabolisme karbohidrat yang berlebihan.
6. Mekanisme kongesti,inflamasi,distensi pergeseran.
7. Alergis : sekresi korpus luteum,anti gen dari ayah.
8. Reaksi sistemik terhadap peningkatan estrogen atau penurunan kadar glukosa dalam
darah.
9. Kadar estrogen yang mengimbangi tingginya kadar gonadotropin.
10. Merupakan mekanisme untuk melindungi janin yang sedang tumbuh dengan mendorong
ibu menhindari makanan makanan yang berbahaya.
C. Fisiologi
Mual dan muntah khas terjadi selama trimester pertama dan paling mudah disebabkan
oleh peningkatan jumlah Human Chorionic Gonadotropin (hCG ). Saat jumlah hCG
turun,rasa mual dapat pulih. Hubungan hormonal ini lebih jauh didukung oleh kenyataan
bahwa,dalam situasi kadar hCG lebih tinggi dari biasanya,mual dan muntah meningkat. Mual
juga dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasa pada awal
kehamilan. (Linda V,Walsh.2008,Buku Ajar Kebidanan Komunitas hal : 150 ).
1. Mual dan muntah biasanya dimulai antara terlambat haid pertama dan kedua dan berlanjut
sampai sekitar 14 minggu.
2. Mual dan muntah lebih parah pada pagi hari,meskipun bisa berlanjut sepanjang hari.
3. Mual terjadi pada pagi hari,tetapi dapat pula timbul setiap saat bahkan malam hari.
E. Komlplikasi
Muntah,meskipun sangat jarang dapat sedemikian parah sehingga timbul masalah serius
berupa dehidrasi,gangguan keseimbangan asam basa,dan kelaparan. Hal tersebut disebut
dengan Hiperemesis Gravidarum.
F.Penatalaksanaan
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester I dengan Mual Muntah
I. Pengkajian.
A. Data Subyektif.
1. HPHT.
Mual dan muntah biasa terjadi pada trimester pertama ( 0 12 minggu ).
Keluhan Utama.
Untuk mengetahui diagnosa dan perbedaan antara mual dan muntah atau
hiperemesis gravidarum.
2. Pola Nutrisi.
Perubahan makan yang dialami (nafsu makan meningkat atau tidak. selama hamil
Mual muntah yang sangat hebat,sehingga tidak dapat makan atau minum apapun
juga dan dapat menyebabkan dehidrasi.
B. Data Obyektif.
1. Keadaan umum.
Keadaan umum yang buruk merupakan tanda hiperemesis gravidarum.
II. Diagnosa,Masalah,Kebutuhan.
a. Diagnosa : mual dan muntah dalam kehamilan trimester I
b. Masalah : ketidaknyamanan akan rasa mual dan muntah.
(Yuni Kusmiyati,S.ST.2008, Buku Ajar Kebidanan Komunitas hal : 125 )
3. Dehidrasi.
4. Keseimbangan asam dan basa.
5. Kelaparan.
IV. INTERVENSI V. RASIONAL
1. Makan porsi kecil tapi sering. 1. Hal ini mudah dipertahankan
dibanding makan porsi besar tiga kali
sehari. ( Helen Varney,2007 : 537 )
1. Memberi tahu ibu untuk makan makanan sedikit sedikit tapi sering.
2. Menganjurkan ibu untuk hindari menggosok gigi segera setelah makan
3. Menganjurkan ibu untuk menghindari bau atau faktor penyebab.
4. Menganjurkan bu untuk makan biskuit atau roti bakar sebelum bangun dari tempat
tidur di pagi hari
5. Memberikan terapi dengan B6.
VI. Evaluasi
Menggunakan SOAP
S: Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa .Ini merupakan informasi yang diperoleh dari klien
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien. Data yang
diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan pada waktu pemeriksaan
termasuk juga hasil pemeriksaan laboratorium ,USG ,dll
A : Analisa
Menggambarkan pendokumentasian hasil dan interperensi data subjektif dan objektif
dalam suatu dokumentasi
P : Penatalaksanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan tindakan dan evaluasi
berdasarkan assessment.