Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGINDERAAN JAUH
Di Susun Oleh :
Shulhan Fasya W
10070111014
2.1 Definisi
Beberapa Pengertian Penginderaan Jauh Oleh Para Ahli:
1. Lillesand and Kiefer
Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah
atau gejala dengan jalan menganalisis data yang didapat dengan menggunakan alat tanpa kontak
langsung terhadap obyek, daerah atau yang dikaji.
2. Lindgren
Penginderaan jauh adalah bermacam-macam teknik yang dikembangkan untuk mendapat
perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
3.Sabins
Penginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi
citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan
suatu obyek.
4.Curran
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk
merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan
informasi yang berguna
5.Everett Dan Simonett
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu, karena terdapat suatu sistimatika tertentu untuk
dapat menganalisis informasi dari permukaan bumi, ilmu ini harus dikoordinasi dengan beberapa
pakar ilmu lain seperti ilmu geologi, tanah, perkotaan dan lain sebagainya.
6.Colwell
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek
di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell,
1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh.
7.Campbell
Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987).
Hal ini biasanya berhubungan dengan pengukuran pantulan atau pancaran gelombang
elektromagnetik dari suatu objek.
Dari pemaparan para ahli mengenai definisi Penginderaan jauh (remote sensing) dapat
disimpulkan bahwa Penginderaan jauh adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai permukaan bumi yang terdiri dari serangkaian komponen yang berupa
sumber tenaga, objek, sensor, data dan pengguna data.
keterangan :
A = jumlah tanah yang hilang (ton/ha/tahun)
R = erosivitas hujan tahunan rata-rata (mm/jam)
K = indeks Erodibilitas Tanah
LS = Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng
C = Pengelolaan Tanaman
Erosivitas Hujan merupakan kemampuan hujan untuk mengerosi tanah. Semakin tinggi
nilai erosivitas hujan suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan erosi yang terjadi pada
daerah tersebut. Erodibilitas merupakan suatu ketahanan dari tanah yang yang menunjukkan
resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah oleh
adanya energi kinetik air hujan dan ditentukan oleh sifat fisik dan kimia tanah serta vegetasi
penutup tanah, Adapun Pengaruh vegetasi penutup tanah terhadap erosi adalah
(1) melalui fungsi melindungi permukaan tanah dari tumbukan air hujan,
(2) menurunkan kecepatan air larian,
(3) menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya dan
(4) mempertahankan kemantapan kapasitas tanah dalam menyerap air.
Wilayah yang mempunyai kriteria erosi sangat ringan seluas 13787.088 hektar (51,77%)
dengan jumlah erosi kurang dari 15 ton/ha/tahun banyak ditemukan di formasi Karangsambung,
di daerah basalt, dan gabro. Formasi Karangsambung merupakan suatu formasi dengan tanah
berupa lempung sehingga air susah untuk permeabilitas. Kriteria erosi sedang mempunyai luasan
sebesar 3804.078 hektar (14,28%) dengan jumlah erosi 60 sampai 180 ton/ha/tahun dan
penyebarannya di sebelah barat dan timur pada DAS Lukulo Hulu. Dan kriteria erosi berat
mempunyai luasan sebesar 1564.231 hektar (5,87%) dengan jumlah erosi 180 sampai 480
ton/ha/tahun dan erosi sangat berat seluas 1399.518 hektar dengan jumlah erosi lebih dari 480
ton/ha/tahun (5,26%).