Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4. Hadiah Undian
Dasar Hukum : PP No. 132 Tahun 2000
25% Jumlah Bruto Hadiah Undian Final
KEP-395/PJ./2001
a. Wajib Pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah 5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
dan/atau bangunan
b. Wajib Pajak Orang Pribadi yang mengalihkan Hak atas Tanah 5% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
dan/atau Bangunan yang jumlah bruto nilai pengalihannya kurang
dari Rp. 60 jt namun penghasilan lainnya dalam 1 tahun melebihi
PTKP. Final
c. pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun 1% Jumlah Bruto Nilai Pengalihan
Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya
melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
a. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 2% Penghasilan bruto
yang memiliki kualifikasi usaha kecil
b. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 4% Penghasilan bruto
yang tidak memiliki kualifikasi usaha
Final
c. Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa 3% Penghasilan bruto
selain Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b
II PPh Pasal 15
Dasar Hukum : 248/KMK.04/1995
416/KMK.04/1996
417/KMK.04/1996
475/KMK.04/1996
KEP-667/PJ./2001
3. Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri 2,64% Peredaran Bruto Final
4. WP LN yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia 0,44% Nilai Ekspor Bruto Final
5. Pihak-pihak yang melakukan kerjasama dalam bentuk Perjanjian 5% Jumlah Bruto dari Nilai Tertinggi Final bagi
Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer) antara Nilai Pasar dengan NJOP WPOP
Bagian Bangunan yang Diserahkan
III PPh Pasal 21
Dasar Hukum : UU Nomor 36 Tahun 2008
252/PMK.03/2008
Per-31/PJ/2012
PP No. 80 Tahun 2010 jo. 262/PMK.03/2010
16/PMK.03/2010
433/KMK.04/1994 jo. SE-17/PJ.43/1994
1. penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap Pasal 17 UU PPh PKP = PB - (BJ + IP) PTKP
2. penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara Pasal 17 UU PPh PKP = (PB BP) PTKP
teratur (Penerima pensiun berkala) berupa uang pensiun atau (Biaya Pensiun sebesar 5% dari
penghasilan sejenisnya penghasilan bruto,
setinggi-tingginya Rp200.000
sebulan atau Rp2.400.000 setahun)
3. penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas kecuali tenaga
ahli, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan
atau upah yang
a. dibayarkan secara bulanan Pasal 17 UU PPh PKP = PB disetahunkan PTKP
b. tidak dibayar secara bulanan
- Apabila telah memperoleh penghasilan kumulatif dalam 1 (satu) 5% PKP = PB PTKP untuk jumlah hari
bulan kalender melebihi Rp 2.025.000,00 tetapi tidak melebihi kerja yang sebenarnya
Rp 7.000.000 (PTKP sehari ditetapkan sebesar
PTKP setahun sesuai dengan
statusnya dibagi dengan 360))
- Apabila telah memperoleh penghasilan kumulatif dalam 1 (satu) Pasal 17 UU PPh PKP = PB disetahunkan PTKP
bulan kalender melebihi Rp 7.000.000
a. imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Kumulatif
b. imbalan yang bersifat berkesinambungan
- Memenuhi Ketentuan Pasal 17 UU PPh PKP = (50% x PB) PTKP Kumulatif
- Tidak Memenuhi Ketentuan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Kumulatif
5. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan Pasal 17 UU PPh 50% dari jumlah penghasilan bruto Kumulatif
atas namanya sendiri
6. imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan
dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan
nama apapun
7. honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak
merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama
8. jasa produksi , tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang bersifat Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai
9. penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih Pasal 17 UU PPh PB Kumulatif
berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
10.Honorarium yang dananya dari keuangan negara/ daerah yang diterima
oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI, serta para
pensiunannya :
a. PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI 0% PB Final
Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya;
b. PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan 5% PB Final
Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya;
c. Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota 15% PB Final
POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi,
dan Pensiunannya.
11.Uang Pesangon yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan
sekaligus (sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun kalender) :
a. s.d. Rp. 50 juta 0% PB Final
b. > Rp. 50 juta s.d. Rp. 100 juta 5% PB Final
c. > Rp. 100 juta s.d. Rp. 500 juta 15% PB Final
d. > Rp. 500 juta 25% PB Final
Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, atau Jaminan Hari Tua
yang diterima atau diperoleh Pegawai yang dibayarkan sekaligus
(sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun kalender)
a. s.d. Rp. 50 juta 0% PB Final
b. > Rp. 50 juta 5% PB Final
12. Penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang diterima oleh Pasal 17 UU PPh PKP= (PB - (BJ + BP) - PTKP
Tenaga Asing (Expatriate) yang telah berstatus sebagai WPDN
13. Penghasilan dari pekerjaan yang diterima oleh Tenaga Asing
(Expatriate) yang bekerja pada Perusahaan Pengeboran Migas :
a. General Manager Pasal 17 UU PPh US$ 11.275 per bulan
b. Manager Pasal 17 UU PPh US$ 9.350 per bulan
c. Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 5.830 per bulan
d. Assisten Supervisor/ Tool Pusher Pasal 17 UU PPh US$ 4.510 per bulan
e. Crew Lainnya Pasal 17 UU PPh US$ 3.245 per bulan
Catatan :
Bagi Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 yang tidak
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21
dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Ket :
PKP : Penghasilan Kena Pajak
PB : Penghasilan Bruto
BJ : Biaya Jabatan
IP : Iuran Pensiun
BP : Biaya Pensiun
IV PPh Pasal 22
Dasar Hukum : UU Nomor 36 Tahun 2008
254/KMK.03/2001 Jo
392/KMK.03/2001 Jo
236/KMK.03/2003 Jo
154/PMK.03/2007 Jo
08/PMK.03/2008 Jo
210/PMK.03/2008
1. Pembelian Barang oleh Bendaharawan dan BUMN/BUMD 1,5% Harga Pembelian
2. Impor Barang :
a. Importir mempunyai API 2,5% Nilai Impor
b. Importir tidak mempunyai API 7,5% Nilai Impor
c. Yang tidak Dikuasai 7,5% Harga Jual Lelang
3. impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang 0,5% Nilai Impor
menggunakan API
4. Industri Semen 0,25% DPP PPN
Swastanisasi Pertamina
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta yang telah dikenai PPh Final pasal 4 (2)
6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah
dipotong PPh Pasal 21
7. Jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh Pasal 21, yang terdiri 2% Jumlah Bruto tidak termasuk PPN
dari :
2. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
jaminan pengembalian utang
3. Royalti, Sewa, dan Penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
harta
4. Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
5. Hadiah dan Penghargaan 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
6. Pensiunan dan Pembayaran berkala lainnya 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
7. premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
8. keuntungan karena pembebasan utang 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Final
9. Penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia, kecuali 20% x Perkiraan Phs Harga Jual Final
yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh yang diterima WP LN Neto atau Tarif P3B
selain BUT di Indonesia
b. Dibayarkan Perusahaan Asuransi di Indonesia kepada 20% x 10% atau 2% Premi yang Dibayar Final
Perusahaan Asuransi di LN, baik secara langsung maupun atau Tarif P3B
melalui pialang
c. Dibayarkan Perusahaan Reasuransi di Indonesia kepada 20% x 5% atau 1% Premi yang Dibayar Final
Perusahaan Asuransi di LN, baik secara langsung maupun atau Tarif P3B
melalui pialang
11. Penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham sebagaimana 20% x Perkiraan Phs Harga Jual Final
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3c) UU PPh Neto atau Tarif P3B
12. Penghasilan BUT, kecuali ditanamkan kembali di Indonesia 20% atau Tarif P3B Penghasilan Kena Pajak PPh BUT Final
di Indonesia