Вы находитесь на странице: 1из 5

Al-Quran Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan Dan Sains

1. Pengertian Al-Quran

Al-Quran secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau


quranan yang bererti bacaan atau yang dibaca. Secara general Al-
Quran didefenisikan sebagai sebuah kitab yang berisi himpunan kalam
Allah, suatu mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
melalui perantaraan malikat Jbril, ditulis dalam mushaf yang
kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan
amal ibadah.

Al- Quran adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber,
basis bagi segala sains dan ilmu pengetuhan, sejauh mana keabsahan ilmu harus diukur
standarnya adalah Al-Quran. Ia adalah buku induk ilmu pengethuan, di mana tidak ada satu
perkara apapun yang terlewatkan, semuanya telah terkafer di dalamnya yang mengatur berbagai
asfek kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan Allah (Hablum minallah); sesama
manusia (Hablum minannas); alam, lingkungan, ilmu akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu
emperis, ilmu agama, umum dan sebgaianya.(Q.S. Al-anam: 38). Lebih lanjut Achmad Baiquni
mengatakan, sebenarnya segala ilmu yang diperlukan manusia itu tersedia di dalam Al-Quran.

2. Pengertian Sains dan Ilmu Pengetahuan

Menurut wikipedia bahasa Indonesia Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti
harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan
kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu.
Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product
and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)

Sains merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan
dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data,
menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar
dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.

Sains mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-
ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial,
humaniora, teologi, dan seni

Tingkat kepastian sans atau ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena
hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti.

Sains dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-
Quran. Bahkan kata ilm itu sendiri disebut dalam al-Quran sebanyak 105 kali, tetapi dengan
kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam,
betapa tidak setiap kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu memerlukan penentuan
waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan
Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu
yang tepat diperlukan ilmu astronomi. Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah
sains mengenai waktu-waktu tertentu

Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknelogi,
seperti untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam diperlukan kendraan
sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan
dalam al-Quran, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang
sudah ada, antara lain sebagaimana terdapat dalam Q.S Ar-Rahman: 55/33.

u|yJt d`g:$# RM}$#ur b) NFstG$# br& (#rZs? `B $s%r&


NuqyJ9$# F{$#ur (#rR$$s 4 w crZs? w) 9`s=0

artinya : Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit
dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (Q.S Ar-
Rahman: 55/33).

3. Kaitan Al-Quran dengan Ilmu Pengetahuan dan Sains

Dari beberapa pebahasan diatas sangat jelas dikatakan bahwa ilmun pengetahuan, apa pun
cabang ilmunya pastilah bersumberkan kepada Al-quran. Pernyataan ini tidaklah berlebihan,
karena salah satu standar sebuak kitab dapat dikatakan sebagai wahyu atau bersumber dari dari
Tuhan YME ( Allah SWT ) adalah kebenaran atau kelogisan isi kandungan dari kitab tersebut, isi
kandungannya haruslah bersifat universal atau menyluruh, baik untuk seluruh alam maupun
secara historis harus lah dapat dijadikan sandaran sepanjang jaman.

Lalu hal ini akan menimbulkan pertanyaan, bagaimana dengan Al-quran, apakah isi kandungan
Al-quran logis dan bersifat universal?...... TENTU, telah sangat banyak fakta fakta yang tertuang
di dalam Al-quran yang telah di buktikan baik dengan cara tradisional masa lampau maupun
dengan cara ilmu pengetahuan modern terkini.

Berikut penulis berikan satu contoh fakta fakta pembuktian isi kandunga Al-quran untuk
pembuktian lainnya penulis hanya akan memberikan referensinya saja, karena keterbatasan
media penulisan, yaitu

Proses pembentukan janin didalam rahim

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS Al Mukminun : 12-14)
Tahap pertama

NUTFAH : yaitu tahap pertama selepas pencmpuran antara sel sperma dan sel telur atau minggu
pertama.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan
melihat. (QS. al-Insan (76) : 2)

Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf artinya air yang sedikit yang
terdapat di dalam sesuatu wadah, tabung dan sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal
dari perkataan masyj yang berarti pencampuran

Berdasarkan makna kata tersebut maksud ayat di atas ialah sesungguhnya Kami (Allah)
menciptakan manusia dari air mani lelaki dan air mani perempuan.

Dari nutfah inilah Allah menciptakan anggota-anggota yang berlainan , tingkahlaku yang
berbeda serta menjadikan lelaki dan perempuan. Dari nutfah lelaki akan terbentunya saraf, tulang
dan fakulti , dan dari nutfah perempuan akan terbentuknya darah dan daging.

Tahap kedua

ALAQAH : Proses pembentukan alaqah ialah pada penghujung minggu pertama / hari ketujuh .
Pada hari ketujuh sel telur yang telah dibuahai itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin).
Selepas itu nutfah berubah menjadi alaqah.

Firman Allah : Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah (al Mukminun : 14)

Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan alaqah dengan makna segumpal darah. Ini mungkin dibuat
berasaskan pandangan mata kasar. Alaqah sebenarnya suatu benda yang dibaliti oleh darah.
Selain itu alaqah mempunyai beberapa maksud yaitu : sesuatu yang bergantung atau melekat,
pacat atau lintah, gumpalan darah

Tahap Ketiga

MUDGHAH : Pembentukan mudghah dikatakan pada minggu keempat. Kata mudghah disebut
sebanyak dua kali di dalam al-Quran yaitu surah al-Hajj ayat 5 dan surah al-Mukminun ayat 14

Firman Allah : lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging (al-Mukminun : 14)

Pada tahap pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan organ organ yang lain. Selain itu sistem
pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam otot-otot ibu kini mempunyai
saluran darahnya sendiri. Jantung bayi juga sudah berdetak. Untuk perkembangan seterusnya,
darah mulai mengalir dengan lebih banyak lagi untuk mensuplay oksigen dan makanan yang
cukup. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mulai berfungsi sendiri.
Tahap Keempat

IZAM DAN LAHM : Pada tahap ini yaitu minggu kelima, keenam dan ketujuh ialah tahap
pembentukan tulang yang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah
dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.

Firman Allah: Lalu Kami mengubahkan mudghah itu menjadi izam da kemudian Kami
membalut Izam dengan daging (al-Mukminun : 14)

Kemudian pada minggu ketujuh terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut
dan usus , seluruh saraf, otak dan tulang belakang mulai terbentuk. Serentak dengan itu sistem
pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke pau-paru mulai kelihatan.
Begitu juga dengan organ pembiakan (kelamin), kalenjar, hati, buah, kantung air kencing dan
lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga
mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kedelapan semuanya telah sempurna
dan lengkap.

Tahap Kelima

NASYAH KHALQAN AKHAR : Pada tahap ini yaitu menjelang minggu kedelapan ,
beberapa perubahan lagi terjadi. Perubahan pada tahap ini bukan lagi embrio tetapi sudah masuk
ke peringkat janin.Pada bulan ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya
Kuku-kukunya pun mulai tumbuh. Pada tahap ini perubahan janin didalam kandungan hanya
untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah terbentuk. Walaupun perubahan tetap terjadi
tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi saja.

1. Kesimpulan

Semua yang telah kita pelajari sejauh ini memperlihatkan kita akan satu kenyataan pasti: Al
Qur'an adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang kesemuanya terbukti benar. Fakta-fakta
ilmiah serta berita mengenai peristiwa masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa
itu, dinyatakan dalam ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi masa itu. Ini merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah
perkataan manusia.

Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah
Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al
Qur'an "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (Al
Qur'an, 4:82) Tidak hanya kitab ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal
informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi
hari.

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)
Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan:

"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Al Qur'an,
18:29)

Вам также может понравиться