Вы находитесь на странице: 1из 17

MODEL KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN
IDA ORLANDO

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 13
ANGGOTA :

DESRINA

DIKA ARIMIKA

RETNO KININGSIH

STIKES DARUSSALAM LHOKSEUMAWE

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas segala karunia yang tiada henti-
hentinya pada hamba-hamba mu ini. Terima kasih untuk kedua orang tua yang memberikan
dorongan sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah dengan judul MODEL KONSEP
DAN TEORI KEPERAWATAN MENURUT IDA ORLANDO Semoga materi ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya
bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Kami menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa
dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan
pembelajaran di masa yang akan datang. Amin

Lhokseumawe ,11 November 2015

Kelompok 13

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................. 2

Daftar isi........................................................................................................... 3

Bab I pendahuluan............................................................................................ 4

a. latar belakang masalah.................................................................................. 4

b. tujuan penulisan............................................................................................ 5

c. manfaat penulisan......................................................................................... 5

Bab II Tinjauan Pustaka.................................................................................... 6

A. Sejarah Teori Ida Jean Orlando............................................................... 6


B. Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan.................................. 6
C. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan.......... 8
D. Asumsi Pokok Teori Orlando .................................................................. 10
E. Pokok Utama Dari Teori Orlando.......................................................... 11
F. Penerapan Teori Dalam Dunia Keperawatan.......................................... 12
G. Paradigma Keperawatan Teori Proses Keperawatan Orlando............. 13
H. Perbandingan Disiplin Proses Keperawatan Orlando dengan Proses Keperawatan
.......................................................................................................................... 14
Bab III Penutup................................................................................................. 16
A. kesimpulan................................................................................................... 16
B. saran............................................................................................................. 16
Daftar pustaka................................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya
ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sebagai salah satu rumah sakit pendidikan di
Indonesia, dari hasil pengamatan penulis selama melaksanakan bimbingan praktek klinik
keperawatan, telah melaksanakan asuhan keperawatan yang kembangkan dengan mengacu
pada pedoman standar praktek pelaksanaan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
dimana standar praktik tersebut mengacu pada tahapan dalam proses keperawatan yang
terdiri dari 5 standar : Pengkajian, Diagnosis keperawatan, Perencanaan, Implementasi, dan
Evaluasi. (PPNI, 2000 hlm 57). Pelaksanaan asuhan keperawatan tersebut merupakan aplikasi
unsur dan konsep dari beberapa teori dan model keperawatan yang di adopsi, digabung,
dikembangkan serta dilaksanakan. Kemungkinan diantaranya teori dan model yang
mewarnai asuhan keperawatan yaitu teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando yang
dikenal dengan teori proses keperawatan atau disiplin proses keperawatan.
Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang beberapa konsep utama, diantaranya
adalah konsep disiplin proses keperawatan ( nursing process discipline) yang juga dikenal
dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses keperawatan
meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi
permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi atau
perbaikan. (Tomey, 2006: 434).
Orlando juga menggambarkan mengenai disiplin nursing proses sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan
pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut

4
dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya
serta untuk melakukan tindakan yang tepat (George, 1995 ;162).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mencoba membuat uraian mengenai lebih jauh
mengenai Aplikasi Teori Keperawatan Ida Jean Orlando Nursing Procces Theory
Dalam Asuhan dan Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit.

B. Tujuan
1. Mengetahui sejarah teori Ida Jean Orlando
2. Mengetahui teori Ida Jean Orlando
3. Mengetahui asumsi pokok teori Ida Jean Orlando
4. Mengetahui penerapan teori Ida Jean Orlando
5. Mengetahui Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan
6. Mengetahui Paradigma Keperawatan Teori Proses Keperawatan Orlando
7. Mengetahui Perbandingan Disiplin Proses Keperawatan Orlando dengan Proses
Keperawatan

C. Manfaat Penulisan
Dengan selesainya penulisan makalah ini penulis mempunyai sedikit harapan pada masa
yang akan datang semoga makalah ini mudah mudahan bermanfaat sebagai berikut :
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang model konsep keperawatan menurut IDA
ORLANDO.
2. Dapat menjadi masukan bagi penulis sendiri dan para pembaca.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Teori Ida Jean Orlando


Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College
New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di
Universitas St. John;s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang
konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954.
Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekolah
Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi
peneliti dan investigator untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada
Kurikulum Dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan
keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan
waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut,
kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan
pada tahun 1958 berjudul The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and
principle of Professional Nursing Practice. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun
1961. buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando, dan dicetak
kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda.
Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang
Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil
kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul :
The Discipline anda Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study.
Sepanjang karirnya, Orlando juga aktif dalam beberapa organisasi, Diantaranya Assosiasi
Perawat Massachusetts dan Harvard Community Health plan. Dia juag mengajar dan
menawarkan workshop serta sebagai konsultan di beberapa agensi.

B. Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan


Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan
perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai
orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses
keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan.
Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang.

6
Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam
merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai nursing procces discipline. Itu
merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam
merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin proses
keperawatan serta kemajuan.
1. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika
dalam medapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui
kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar
peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan
perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu
pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional
perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat
lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.
2. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien
maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera
adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien ,
berfikir dan merasakan.
4. Disiplin proses keperawatan
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai
interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi
antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat
terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi
kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

7
C. Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa disiplin proses keperawatan dalam nursing
procces theory dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin
proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera,
mengidentifikasi permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan
untuk validasi atau perbaikan (Tomey, 2006 hlm 434). Disiplin proses keperawatan
didasarkan pada proses bagaimana seseorang bertindak. Tujuan dari proses disiplin ketika
digunakan antara perawat dan pasien adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien.
Peningkatan perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan kebutuhan sebagai hasil
yang diharapkan.
1. Perilaku Pasien
Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien . seluruh
perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat dianggap sebagai
ekpresi yang membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam
kondisi gawat harus dipahami. Orlando menekankan hal ini pada prinsip pertamanya
dengan diketahuinya perilaku pasien , atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada
hal tersebut menunjukan pasien membutuhkan suatu bantuan.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku ini
dapat dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Perilaku
verbal yang menunjukan perlunya pertolongan seperti keluhan, permintaan,
pertanyaan, kebutuhan dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku nonverbal misalnya
heart rate, edema, aktivitas motorik: senyum, berjalan, menghindar kontak mata dan
lain sebagainya. Walaupun seluruh perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya
bantuan tetapi jika hal itu tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam
interaksi perawat-pasien. Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam
memelihara hubungan perawat-pasien, ketidakakuratan dalam mengidentifikasi
kebutuhan pasien yang diperlukan perawat, atau reaksi negatif pasien terhadap
tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak efektifnya perilaku pasien layak
diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat harus dirancang untuk menyelesaikan
perilaku seperti halnya memenuhi kebutuhan yang emergenci.
2. Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini tertidiri dari 3 bagian yaitu
pertama perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu perawat berfikir secara
otomatis, dan ketiga adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan.

8
Contoh perawat melihat pasien merintih, perawat berfikir bahwa pasien mengalami
nyeri kemudian memberikan perhatian.
Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan. Oleh
karena itu perawat harus relajar mengidentifikasi setiap bagian dari reaksinya. Hal ini
akan membantu dalam menganalisis reaksi yang menentukan mengana ia berespon
demikian. Perawat harus dapat menggunakan reaksinya untuk tujuan membantu
pasien.
Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi reaksinya
dengan pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan penggunaan dalam
hal berbagi beberapa observasi dilakukan dan dieksporasi dengan pasien adalah
penting untuk memastikan dan memenuhi kebutuhannya atau mengenal yang tidak
dapat dipenuhi oleh pasien pada waktu itu.
Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat
dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu ;
a. Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya dan
mengatakan perilaku nonverbalnya kepada pasien.
b. Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas terhadap apa yang
akan diekspresikannya.
c. Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikan atau
klarifikasi.
3. Tindakan Perawat
Setelah mevalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien, perawat
dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperawatan, Orlando menyatakan
bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan
pasien adalah merupakan suatu tidakan profesional perawatan. Perawat harus
menentukan tindakan yang sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien.
Prinsip yang menjadi petunjuk tindakan menurut Orlando yaitu perawat harus
mengawali dengan mengekplorasi untuk memastikan bagaimana mempengaruhi
pasien melalui tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan tindakan
terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi profesional perawat.
Sedangkan tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan pasien yang mendesak,
misalnya tindakan pemberian obat atas intruksi medis.

9
Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan:
a. tindakan merupakan hasil dari indetifikasi kebutuhan pasien dengan memvalidasi
reaksi perawat terhadap perilaku pasien.
b. Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk memenuhi
kebituhan pasien.
c. Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara lengkap
d. Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan kebutuhan
pasien ketika melakukan tindakan.
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh tindakan
otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan perlindungan
kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan validasi reaksi perawat.
4. Fungsi profesional
Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan
fungsi profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak adekuatnya perawatan pasien.
Perawat harus tetap menyadari bahwa aktivias termasuk profesional jika aktivitas
tersebut direncanakan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.
Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perilaku pasien
yang membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku pasien dengan
mempersepsikan, berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien,
meyakinkan bahwa tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya,
dan mengidentifikasi reaksi sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk
memvalidasi reaksinya. Membagi reaksinya oleh perawat membantu pasien untuk
menggunakan proses yang sama agar lebih efektif perlu komunikasinya. Selajutnya tidakan
yang sesuai untuk menyelesaikan kebutuhan adalah saling menguntungkan anatar pasien dan
perawat. Setelah perawat bertindak , perawat segera katakan kepada pasien jika tindakannya
berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat meyakinkan bahwa perawat bebas
terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan reaksinya terhadap pasien.
D. Asumsi Pokok Teori Orlando
Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993)
memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan elebotasi
mengenai pandangan Orlando mengenai:
a. Asumsi mengenai Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.

10
Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang ber
beda
(hasil).
Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan yang
professional.
b. Asumsi mengenai Pasien
o Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.
o Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan pertolongan.
o Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami kemunduran.
o Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.
o Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal).
c. Asumsi mengenai Perawat
o Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
o Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien.
o Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang pasien.
o Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggungjawab
keperawatannya.
o Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari diri
mereka masing-masing.
d. Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat
o Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis.
o Halhal yang terjadi dalam interaksi antara pasien dan perawat merupakan bahan utama
dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat.

E. Pokok Utama Dari Teori Orlando


Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional
sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan
terpenuhi ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yan
g diperlukan dari seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan
kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari
tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat
terhadap tingkah laku dari pasiennya dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat
mempengaruhi perawat untuk mengembangkan kjemampuannya.

11
Orlando mengidentifikasi dan mendefiniskan beberapa elemen dari reaksi langsung
seorang perawat sebagai berikut:
Persepsi, simulasi fisik dari tiap orang berdasarkan hasil dari panca inderanya.
Pemikiran spontan mengenai persepsi yang berasal dari pemikiran seorang individu.
Stimulasi perasaan dari hasil pemikiran dimana dapat mengerakkan seseorang dari hasil
persepsi, pemikiran dan perasaanya.

F. Penerapan Teori Dalam Dunia Keperawatan


Praktek Kesehatan Teori Orlando telah berhasil digunakan di rumah sakit umum dan
rumah sakit jiwa. Seperti pengakuan yang gambarkan pada Pusat Kesehatan Mental dan
bagian klinik psikiatrik di Rumah Sakit umum di beberapa negara. Teori Orlando juga
diterapkan di praktek keperawatan milik pribadi. Dunia Pendidikan Teori proses keperawatan
Orlando merupakan kerangka konseptual yang dapat dikembangkan dan dipraktekkan secara
langsung. Pelatihan dari penerapan teori Orlando sangat berguna bagi perawat untuk
mengontrol proses keperawatanya dan meningkatkan perkembangan dari reaksi seorang
pasien. Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di
Indonesia, kedepan diharapkanh a r u s m a m p u m e m b e r i k a n p e l a y a n a n k e p a d a
m a s y a r a k a t s e c a r a p r o f e s i o n a l sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta
teknologi bidang kesehatanyang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di
sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan
ilmiah melalui proses keperawatan.Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sebagai salah
satu rumah sakit pendidikandi Indonesia, dari hasil pengamatan penulis selama
melaksanakan bimbingan praktek klinik keperawatan, telah melaksanakan asuhan
keperawatan yangkembangkan dengan mengacu pada pedoman standar praktek pelaksanaan
asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Dimana standar praktik tersebut mengacu
pada tahapan dalam proses keperawatan yang terdiri dari 5 standar pengkajian,
Diagnosis keperawatan, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.( P P N I , 2 0 0 0 h l m
5 7 ) . P e l a k s a n a a n a s u h a n k e p e r a w a t a n t e r s e b u t m e r u p a k a n aplikasi
unsur dan konsep dari beberapa teori dan model keperawatan yang di adopsi,
digabung, dikembangkan serta dilaksanakan. Kemungkinan diantaranya teori dan model

12
yang mewarnai asuhan keperawatan yaitu teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando
yang dikenal dengan teori proses keperawatan atau disiplin proses keperawatan. Dalam
teorinya Orlando mengemukakan tentang beberapa konsep utama, diantaranya adalah konsep
disiplin proses keperawatan (nursing process discipline) yang juga dikenal dengan sebutan
proses disiplin atau prosesi keperawatan.Disiplin proses keperawatan meliputi
komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi
permasalahan klien yangdisampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi
atau perbaikan. (Tomey, 2006:434) Orlando juga menggambarkan mengenai
disiplin nursing proses sebagaimana interaksi total (to y tally interactive) yang
dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien
dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku
tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien
untuk membantunya serta untuk melakukantindakan yang tepat (George, 1995 ;
162)Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mencoba membuat uraian
mengenail e b i h j a u h m e n g e n a i ap l i k a s i Te o r i K e p e r a w a t a n I d a J e a n
O r l a n d o Nursing Procces Theory Dalam Asuhan dan Pelayanan Keperawatan Di
Rumah Sakit.

G. Paradigma Keperawatan Teori Proses Keperawatan Orlando


Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung
dalam teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya asumsinya tidak spesifik,
namun demikian Schmieding (1993) mendapatkan dari tulisan Orlando mengenai empat area
yang ditekuninya :
1. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu mengenali dan
menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat
untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinya tentang
disiplin proses keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat
dan tindakan perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien. Asumsi lain Orlando adalah
bahwa perawat harus menurunkan ketidaknyamanan baik fisik maupun mental pasien serta
tidak boleh menyebabkan pasien distress.
2. Manusia

13
Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam
situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan bantuan, dan akan
mengalami distress jika mereka tidak dapat memenuhinya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan
bahwa perawat profesional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat
menemukan sendiri kebutuhan mereka untuk dibantu. Dia juga menyatakan bahwa masing
masing pasien unik dan perawat profesional dapat mengenali perilaku yang sama pada pasien
yang berbeda dimana tiap pasien memberikan tanda perbedaan kebutuhan.
3. Sehat
Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari
ketidaknyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap
sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap
sehat.
4. Lingkungan
Orlando juga tidak mendefinisikan lingkungan. Dia berasumsi bahwa lingkungan
merupakan situasi keperawatan yang terjadi ketika perawat dan pasien berinteraksi, dan
antara perawat-pasien mempersepsikan, berfikir, merasakan dan bertindak dalam situasi yang
bersifat segera. Pasien dapat mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam
mencapai tujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tanda-
tanda distress.

H. Perbandingan Disiplin Proses Keperawatan Orlando dengan Proses Keperawatan


Sebenarnya pada umumnya kedua proses tersebut memiliki karakteristik yang sama,
sebagai contoh keduanya bersifat interpersonal dan membutuhkan interaksi antara pasien dan
perawat. Kedua proses tersebut juga melihat pasien sebagai total person/individu secara
keseluruhan, termasuk proses penyakit atau bagian bagian tubuh. Orlando tidak
menggunakan istilah holistic namun dia mendeskripsikannya dengan menggunakan
pendekatan holistik.
Ada beberapa perbedaan antara disiplin proses keperawatan Orlando dengan proses
keperawatan, antara lain :
A. Assesment
1. Tahap pengkajian pada proses keperawatan sesuai dengan reaksi perawat terhadap perilaku
pasien pada disiplin proses Orlando. Perilaku pasien merupakan inisiasi untuk melakukan
pengkajian.

14
2. Pengumpulan data menurut Orlando hanya meliputi informasi yang relevan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang perlu dibantu.
3. Orlando mendefinisikan observasi sebagai beberapa informasi yang menyangkut pasien
dimana perawat memperolehnya ketika dia melakukan pekerjannya.
4. Reaksi perawat dari disiplin proses Orlando merupakan beberapa komponen untuk
menganalisa proses keperawatan.
5. Produk dari analisis terhadap proses keperawatan disebut sebagai diagnosa keperawatan.
Eksplorasi reaksi perawat dengan pasien dari disiplin proses Orlando mengarahkan pada
proses identifikasi kebutuhan perawat untuk membantu pasien.
6. Orlando sepakat dengan interaksi antara perawat pasien secara langsung ; hanya satu
kebutuhan pada satu waktu.
B. Planning
1. Tahap planning/perencanaan pada proses keperawatan meliputi penulisan tujuan dan
sasaran serta memutuskan tindakan keperawatan yang sesuai.
2. Tujuan perencanaan Orlando selalu berusaha untuk mengurangi atau menurunkan
kebutuhan pasien untuk minta bantuan : sasaran berkaitan dengan usaha peningkatan perilaku
pasien.
3. Pada Proses keperawatan, partisipasi terjadi paling banyak pada penyusunan tujuan,
sedangkan proses disiplin Orlando melihat pasien sebagai partisipan aktif untuk menentukan
tindakan keperawatan yang aktual.
C. Implementation
1. Implementasi meliputi seleksi akhir dan melaksanakan rencana tindakan. Merupakan tahap
reaksi perawat dari disiplin proses Orlando.
2. Proses keperawatan mengharapkan perawat untuk mempertimbangkan semua dampak
yang mungkin terjadi atas tindakan terhadap pasien, sedangkan disiplin proses Orlando hanya
berkaitan dengan efektifitas suatu tindakan untuk mengurangi kebutuhan pertolongan secara
langsung.
D. Evaluation
Evaluasi pada kedua proses berdasar pada kriteria objective. Pada proses keperawatan,
evaluasi menanyakan apakah ditemukan perubahan tingkah laku secara objective, namun
pada disiplin proses Orlando perawat mengobservasi perilaku pasien untuk melihat apakah
pasien tersebut butuh untuk dibantu.

15
Kegagalan didalam mengevaluasi dapat menyebabkan tindakan yang inefektif seperti
kegagalan dalam menemukan kebutuhan pasien dan meningkatkan biaya serta bahan
perawatan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena berhubungan
langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau potensial serta pada situasi
langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu, artinya masing masing
orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando mendefinisikan kebutuhan sebagai
permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress
secara langsung atau bahkan meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang beberapa konsep utama, diantaranya
adalah konsep disiplin proses keperawatan (nursing process discipline) yang juga dikenal
dengan sebutan proses disiplin atau prosesi keperawatan. Disiplin proses keperawatan
meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi
permasalahan klien yangdisampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi
atau perbaikan.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai teori konseptual
keperawatan menurut Ida Jean Orlando. Semoga makalh ini berguna bagi pembaca,
khususnya bagi mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kesalahan. Oleh karena itu kritik atau saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan
makalah kami selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Murwani, Arita s,kep. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Fitramaya
Alimul,Aziz. 2007. Pengantar konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
A. Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Dokumentasi Keperawatan,EGC, Jakarta
A. Aziz Alimul Hidayat (2002), Pengantar Pendidikan Keperawatan, CV sagung Seto,
Jakarta
Alfaro Rosalida (2000), Aplication of nursing process, A step by step guide, Philadelpia, JB
Lippincott
A. Aziz Alimul Hidayat (2007), pengantar konsep dasar keperawatan,salemba medika,
Surabaya

17

Вам также может понравиться