Вы находитесь на странице: 1из 12

ANALISA KASUS

AN.P DENGAN FEBRIS DI UGD

PUSKESMAS KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

UPT PUSKESMAS KAUMAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO

2017
BAB I

PENDAHULUAN

Febris (demam) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang
normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak
dalam hipotalamus anterior. Suhu tubuh normal dapat dipertahankan, ada
perubahan suhu lingkungan, karena adanya kemampuan pada pusat termoregulasi
untuk mengatur keseimbangan antara panas yang diproduksi oleh jaringan,
khususnya oleh otot dan hati, dengan panas yang hilang. Dalam keadaan febris,
keseimbangan tersebut bergeser hingga terjadi peningkatan suhu dalam tubuh.
Definisi demam (febris) adalah suhu rectal yang lebih dari 380C (100,4
0
F). suhu normal dapat berfluktuasi sepanjang hari, berkisar antara 36,1 0C-380C
(970F-100,4oF). umumnya suhu tubuh pada anak-anak lebih tinggi, emudian
menurun hingga padaa tingkat dewasa pada usia 13-14 tahun pada anak
perempuan, dan 17-18 tahun pada anak laki-laki.
Febris adalah peningkatan abnormal suhu badan rectal minimal 380C.
demam merpakan tanda adanya masalah yang menjadi penyebab, buakan suatu
penyakit dan tidak terjadi dengan sendirinya. Data klinis terkait menemukan tanda
yang menunjukkan keseriusan demam (missal: anak yang aktif dan sadar memiliki
suhu 400C secara umum kurang mengkhawatirkan dibandingkan dengan bayi
yang lesu dan letargik dengan suhu 390C.

2
BAB II
ANALISA KASUS

II. 1 Identitas Pasien


A. Identitas Anak
Nama : An. P
Tempat Tanggal Lahir : Ponorogo, 10 September 2012
Usia : 4 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Carat
B. Identitas Orang Tua
Nama Bapak / Usia : Tn.B / 33 tahun
Pekerjaan : Pekerja Swasta
Nama Ibu/ Usia : Ny.T / 30 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Carat

II. 2 Anamnesis
Dilakukan alloanamnesis dengan ibu kandung pasien pada tanggal 23
Maret 2017. Keluhan utama demam.
A. Keluhan utama : Demam
B. Riwayat Penyakit Sekarang : Demam dikeluhkan satu hari yang lalu
dan terus menerus, batuk(-), pilek(-), mual (+), muntah (+) 1x, BAK
normal, BAB normal.
C. Riwayat Penyakit Dahulu : Pernah mengalami gejala yang sama,
ibunya membawa pasien ke dokter dan sembuh, riwayat kontak dengan
orang yang bergejala sama (-) ,riwayat cacar dan campak (-), riwayat
trauma (-).
D. Riwayat Penyakit Keluarga :
Ada riwayat batuk lama yang diderita oleh kakek pasien

3
Ibu alergi terhadap cuaca dingin dan makanan berupa telur
Tidak ada riwayat kejang demam atau epilepsy
Tidak ada riwayat hipertensi
Tidak ada riwayat diabetetes mellitus
E. Riwayat Kepribadian, Sosial, dan Lingkungan
Senang bermain dengan teman-teman sebayanya
Dekat dengan ibunya
Mudah dekat dengan orang
Diasuh oleh ibunya sendiri
Aktifitas dilingkungan bermain cukup baik

II. 4 Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat bada n : 15 kg
A. Tanda vital :
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 37,7
B. Pemeriksaan fisis keseluruhan
Kepala-Leher
Kulit : Berwarna sawo matang, ikterus (-), sianosis (-)
Kepala :Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut
berwarna hitam terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut
Mata OD : Bentuk normal, Konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, palpebral superior et inferior tidak
edema, pupil bulat dengan diameter kurang lebih 3
mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-)
OS : Bentuk normal, Konjungtiva tidak anemis, skelra
tidak ikterik, palpebral superior et inferior tidak

4
edema, pupil bulat dengan diameter kurang lebih 3
mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-)

Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada


sekret, tidak ada serumen
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi,
terdapat sekret berwarna hijau kental
Mulut : Bentuk normal, perioral tidak sianosis, bibir
lembab, lidah tidak kotor, arkus faring simetris,
letak uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil
T1-T1, mukosa mulut tidak ada kelainan
Pertumbuhan gigi : Normal
Leher : Pembesaran KGB -/-
Thorax :

Inspeksi :
Bentuk dan ukuran : Bentuk dada kiri dan kanan simetris, barrel
chest (-), pergerakan dinding dada simetris
Permukaan dada : Papula (-), purpura (-), ekimosis (-), spider
naevi (-), vena kolateral (-), massa (-).
Iga dan sela iga : Pelebaran ICS (-)
Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis : cekung, simetris kiri
dan kanan
Fossa jugularis : Tidak tampak deviasi
Tipe pernafasan : Torako-abdominal

Palpasi

Trakea : Tidak ada deviasi trakea, iktus kordis


teraba di ICS V linea parasternal sinistra
Nyeri tekan (-), massa (-), edema (-), krepitasi (-).
Gerakan dinding dada : Simetris kiri dan kanan

5
Fremitus vocal : Simetris kiri dan kanan

Perkusi

Sonor seluruh lapang paru


Batas paru-hepar : Inspirasi ICS V, Ekspirasi ICS V
Batas paru-jantung :
Kanan : ICS II linea parasternalis dekstra
Kiri : ICS IV linea mid clavicula sinistra

Auskultasi

Cor : S1 S2 tunggal regular, Murmur (-), Gallop (-).


Pulmo :
Vesikuler (+) pada seluruh lapang paru
Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-)

Abdomen

Inspeksi :

Bentuk : Simetris
Umbilicus : Masuk merata
Permukaan Kulit : Tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), venektasi (-
),massa (-), vena kolateral (-), papula (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis
(-),spider navy (-).
Distensi (-)
Ascites (-)

Auskultasi

Bising usus (+) normal


Metallic sound (-)
Bising aorta (-)

6
Perkusi

Timpani pada seluruh lapang abdomen (+)


Nyeri ketok (-)

Palpasi

Nyeri tekan epigastrium (-)


Massa (-)
Hepar / lien : tidak teraba

II. 5 Pemeriksaan penunjang


Tidak dilakukan

II. 6 Diagnosis Kerja


Febris

II. 7 Penatalaksanaan
Pengobatan nonfarmakologi berupa saran kepada pasien untuk :

1. Makan secara teratur, mengurangi minum yang dingin.


2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara makan makanan bergizi
dan mengkonsumsi vitamin bila perlu.
3. Istirahat yang cukup.
4.
Penatalaksanaan

- Po Amoxicilin syr 3x1 cth


- Po Paracetamol 3x tab dan ondansentron 3x tab (puyer)
- Po Biolisin Syr 1x 1 Cth

7
BAB III

DATA PASIEN

A. Profil Pasien
An.P adalah seorang anak ke-2 yang hanya tinggal dirumah bersama ibu, ayah, dan kakak
pasien. Pasien tidur bersama ibunya.
B. Status Sosial dan Kesejahteraan Keluarga
Rumah pasien terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang TV, ruang makan, kamar
mandi, dan dapur. Ventilasi dirumah cukup baik, ruang makan beralaskan tanah dengan
keadaan kotor. Peralatan rumah tangga yang cukup lengkap, dan lingkungan disekitar rumah
kurang bersih.
C. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari penuturan ibu pasien diketahui bahwa ayah pasien baru saja terkena diare.
D. Pola Konsumsi Makanan
Pola Konsumsi keluarga tersebut cukup baik dengan asupan gizi.
E. Psikologi dalam hubungan antar anggota keluarga
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan sesama anggota keluarga yang lain terutama
paman pasien.
F. Kebiasaan
Pasien sering mengkonsumsi permen dan es/ minuman dingin serta sering bermain tanah.
G. Lingkungan
Lingkungan pemukiman keluarga kurang bersih.

8
BAB III
ANALISIS KASUS

Seorang anak perempuan berumur 4 datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan
utama demam. Demam dikeluhkan satu hari yang lalu dan terus menerus, batuk(-), pilek(-),
mual (+), muntah (+) 1x, BAK normal, BAB normal. Demam turun sewaktu pasien diberi obat
warung oleh ibunya. Pernah mengalami gejala yang sama sekitar 4 bulan lalu, ibunya membawa
pasien ke dokter dan sembuh. Diagnosis febris belum jelas karena belum dilakukan pemeriksaan
penunjang apapun.
An. P adalah anak ke-2 yang tinggal bersama ibu, ayah, dan kakaknya. An. P sering
bermain tanah bersama temannya. An. P sering mencoba memasukkan jari jemarinya yang kotor.
Dirumah tempat tinggal An. P terlihat ruang makan yang beralaskan tanah sehingga
meningkatkan kelembaban dan kebersihan dari makanan sangat kurang.
Dari uraian yang singkat ini dapat diketahui bahwa lingkungan menjadi salah satu faktor
risiko An. P menderita febris.
Penyebab febris salah satunya adalah infeksi. Selain infeksi juga dapat disebabkan oleh
keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat
regulasi suhu sentral (misalnya : perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai
ketepatan diagnosis penyebab demam antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyakit
pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit, dan evaluasi pemeriksaan
laboratorium, serta penunjang lain secara tepat dan holistic.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama
demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai demam.
Febris umumnya terjadi akibat adanya gangguan pada hipotalamus, atau sebaliknya dapat
disebabkan oleh setiap gangguan berikut:

a. Penyebab umum febris pada bayi dan anak-anak antara lain infeksi saluran pernapasan atas
dan bawah, faringitis, otitis media, dan infeksi virus umum dan enteric. Reaksi vaksinasi
dan pakaian yang terlalu tebal juga seringmenjadipenyebab demam pada bayi.
b. Penyebab febris yang lebih serius antara lain infeksi saluran kemih, pneumonia,
bakteremia, meningitis, osteomielitis, atritis septic, kanker, gangguan imunologik,
keracunan atau overdosis obat, dan dehidrasi.

9
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada
peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan
set point.

Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi
atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh
akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen.Pirogen adalah zat
penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen
eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik
terhadap benda asing (noninfeksi). Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima
(reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus.
Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan
peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu
tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar
keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan
pengeluaran panas.

Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akan merangsang
aktivitas tentara tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut
dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam
pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh.

Untuk mendiagnosis dengan pasti maka dibtuhkan pemeriksaan penunjang misalnya:

a. Hematologi
Kadar hemoglobin dapat normal atau menurun bila terjadi penyulit perdarahan usus.
b. Kimia darah
Pemeriksaan elektrolit, kadar glukosa, blood urea nitrogen dan kreatinin harus dilakukan.
c. Imunorologi
Widal : pemeriksaan serologi ini ditujukan untuk mendeteksi adanya antibody di dalam darah
terhadap antigen kuman Salmonella typhi. Hasil positif dinytakan dengan adanya aglutinasi.
Hasil negative palsu dapat disebabkan oleh karena antara lain penderita sudah mendapatkan

10
terapi antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1 minggu sakit, keadaan umum
pasien buruk, dan adanya penyakit imunologik lain.
d. Urinalis
Protein: bervariasi dari negative sampai positif (akibat demam)
Leukosit dan eritrosit normal : bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit
e. Mikrobiologi
Sediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, serviks dan vagina harus dibuat dalam
situasi yang tepat. Pemeriksaan sputum diperlukan untuk pasien yang demam disertai batuk-
batuk. Pemeriksaan kultur darah dan kultur cairan abnormal serta urin diperlukan untuk
mengetahui komplikasi yang muncul.
f. Radiologi
Pembuatan foto toraks biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan untuk setiap penyakit
demam yang signifikan.
g. Biologi molekuler
Dengan PCR (Polymerase Chain Reaction), dilakukan dengan perbanyakan DNA kuman yang
kemudian diidentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi
kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensifitas tinggi) serta kekhasan (spesifitas) yang
tinggi pula. Specimen yang digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta
jaringan biopsi (Soedarto, 2007)

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Antonius HP, Badriul H, Setyo H, Nikmah SI, Ellen PG, Eva DH. Demam Tifoid. Dalam :
Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia : IDAI, Jilid I, Cetakan pertama,
2010.
2. Sumarmo SPS, Herry G, Sri R, Hindra I. Demam Tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi &
Pediatri tropis, Edisi kedua : IDAI, 2010.
3. Sondang S. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid pada anak :Kloramfenikol atau
seftriakson. Dalam : jurnal Sari Pediatri, Vol11, No.6 : April, 2010.
4. Hanny R, Waldi N, Nurul A, Martin W, Med H. Demam Tifoid. Dalam : Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit WHO (World Health Organization) : IDAI,
Cetakan I, 2009.
.

12

Вам также может понравиться

  • KD Pedoman
    KD Pedoman
    Документ23 страницы
    KD Pedoman
    Valencia Jane
    Оценок пока нет
  • Rekap Laporan Perjalanan Dinas Triwulan I
    Rekap Laporan Perjalanan Dinas Triwulan I
    Документ31 страница
    Rekap Laporan Perjalanan Dinas Triwulan I
    Agista Khoirul
    0% (1)
  • Manual Sirkumsisi
    Manual Sirkumsisi
    Документ14 страниц
    Manual Sirkumsisi
    Denise Delaney
    Оценок пока нет
  • KD Pedoman
    KD Pedoman
    Документ23 страницы
    KD Pedoman
    Valencia Jane
    Оценок пока нет
  • Aqiqah 2
    Aqiqah 2
    Документ7 страниц
    Aqiqah 2
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Mini Project Fix
    Mini Project Fix
    Документ19 страниц
    Mini Project Fix
    phiki juniantoro
    Оценок пока нет
  • MINI PROJECT PKM
    MINI PROJECT PKM
    Документ17 страниц
    MINI PROJECT PKM
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Febris
    LAPORAN KASUS Febris
    Документ16 страниц
    LAPORAN KASUS Febris
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Analisis Kasus Ispa (Bapil) Fix
    Analisis Kasus Ispa (Bapil) Fix
    Документ14 страниц
    Analisis Kasus Ispa (Bapil) Fix
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ21 страница
    Laporan Kasus
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • JAMBANISASI
    JAMBANISASI
    Документ6 страниц
    JAMBANISASI
    Siapa Saja
    100% (1)
  • Bahaya Merokok Terhadap Tubuh
    Bahaya Merokok Terhadap Tubuh
    Документ8 страниц
    Bahaya Merokok Terhadap Tubuh
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • 6 Menggunakan Jamban Sehat
    6 Menggunakan Jamban Sehat
    Документ10 страниц
    6 Menggunakan Jamban Sehat
    Nurul Pratiwi
    Оценок пока нет
  • MINI PROJECT PKM
    MINI PROJECT PKM
    Документ17 страниц
    MINI PROJECT PKM
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • CV-Tri Hartono
    CV-Tri Hartono
    Документ2 страницы
    CV-Tri Hartono
    Arya Ragil
    Оценок пока нет
  • FEBRIS
    FEBRIS
    Документ10 страниц
    FEBRIS
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Community Mental Health Nursing CMHN
    Community Mental Health Nursing CMHN
    Документ20 страниц
    Community Mental Health Nursing CMHN
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • PMK No.39 TTG Pis PK
    PMK No.39 TTG Pis PK
    Документ165 страниц
    PMK No.39 TTG Pis PK
    Trisna Aulia
    100% (2)
  • Syarat Jamban Sehat
    Syarat Jamban Sehat
    Документ5 страниц
    Syarat Jamban Sehat
    Dila Aldila
    Оценок пока нет
  • Askep Bunuh Diri
    Askep Bunuh Diri
    Документ11 страниц
    Askep Bunuh Diri
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Anatomi Sistem Pernafasan
    Anatomi Sistem Pernafasan
    Документ23 страницы
    Anatomi Sistem Pernafasan
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • JAMBANISASI
    JAMBANISASI
    Документ6 страниц
    JAMBANISASI
    Siapa Saja
    100% (1)
  • Gagal Nafas
    Gagal Nafas
    Документ18 страниц
    Gagal Nafas
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Prescil PPOK - Kel B - Abam Chika
    Prescil PPOK - Kel B - Abam Chika
    Документ19 страниц
    Prescil PPOK - Kel B - Abam Chika
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Surat Permohonan Pengajuan Judul
    Surat Permohonan Pengajuan Judul
    Документ1 страница
    Surat Permohonan Pengajuan Judul
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Lapjag IGD 312017
    Lapjag IGD 312017
    Документ24 страницы
    Lapjag IGD 312017
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Gangguan Non Psikotik - Dr. Hilma
    Presentasi Kasus Gangguan Non Psikotik - Dr. Hilma
    Документ6 страниц
    Presentasi Kasus Gangguan Non Psikotik - Dr. Hilma
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Cover TBR
    Cover TBR
    Документ3 страницы
    Cover TBR
    Agista Khoirul
    Оценок пока нет
  • Non Psikotik MAD
    Non Psikotik MAD
    Документ11 страниц
    Non Psikotik MAD
    Anggit Na Santi
    Оценок пока нет