Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Kelompok 1
2017
1. PENGERTIAN LINDI
Lindi yaitu cairan yang dikeluarkan dari sampah akibat proses degradasi biologis.
Lindi juga dapat pula didefinisikan sebagai air atau cairan lainnya yang telah tercemar
sebagai akibat kontak dengan sampah (Rustiawan et al., 1993).
Lindi didefinisikan sebagai suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan
pada timbulan sampah. Dalam kehidupan sehari-hari lindi ini dapat 7 dianalogikan seperti
seduhan air teh. Lindi membawa materi tersuspensi dan terlarut yang merupakan produk
degradasi sampah. Komposisi air lindi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis
sampah terdeposit, jumlah curah hujan di daerah TPA dan kondisi spesifik tempat
pembuangan tersebut. Air lindi pada umumnya mengandung senyawa-senyawa organik
(hidrokarbon, asam humat, sulfat, tanat dan galat) dan anorganik (natrium, kalium,
kalsium, magnesium, khlor, sulfat, fosfat, fenol, nitrogen dan senyawa logam berat) yang
tinggi. Konsentrasi dari komponen-komponen tersebut dalam air lindi bisa mencapai
1000 sampai 5000 kali lebih tinggi dari pada konsentrasi dalam air tanah (Maramis,
2008).
Berdasarkan karakteristik, kandungan air lindi tidak berbeda dengan air buangan
domestik. Lindi merupakan air hasil ekstraksi sampah domestik yang tercuci oleh air
hujan. Zat organik yang terkandung dalam air lindi lebih besar dari air buangan domestik.
Maka, proses pengolahan yang diperlukan yaitu secara biologi, fisika dan kimia agar lindi
tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Proses pengolahan air lindi meliputi:
a. Ekualisasi. Proses ekualisasi dilakukan untuk menyeragamkan konsentrasi
air lindi. Proses ekualisasi dapat mengendapkan partikel-partikel
berukuran besar sehingga tidak masuk ke pengolahan berikutnya.
b. Stabilisasi. Berdasarkan penggunaan oksigen, jenis-jenis kolam stabilisasi
yaitu aerob, anaerob dan fakultatif (aerob-anaerob).
c. Koagulasi. Koagulasi merupakan proses destabilisasi dari partikel
tersuspensi koloid sangat halus menjadi gumpalan yang dapat diendapkan.
d. Flokulasi. Flokulasi yaitu proses penggumpalan padatan-padatan sehingga
membentuk flok lebih besar.
e. Sedimentasi. Proses pemisahan partikel dari air dengan memanfaatkan
gaya gravitasi untuk memperoleh air buangan lebih jernih.
f. Filtrasi. Proses penyaringan air dengan cara melewatkan air pada media
berporos. Media filtrasi umumnya berupa pasir atau kerikil.
Referensi
digilib.polban.ac.id/files/disk1/81/jbptppolban-gdl-adetrienug-4030-3-bab2--4.pdf
https://www.academia.edu/10123945/MAKALAH_PENELITIAN_PENGOLAHAN_LE
ACHATE_AIR_LINDI_PADA_TEMPAT_PEMBUANGAN_AKHIR_TPA_JATIBARA
NG_SEMARANG_SECARA_ANAEROB
ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/download/4931/4468