ABSTRACT: A woman looking at pregnancy as a natural result marital
relationship, intended and unintended. Most of the other women received a pregnancy as a natural desire and even some women, including teens, the pregnancy is the result of sexual experimentation without using contraception and pregnancy showed no preparation is a problem. This study aimed readiness relationship with the incidence of postpartum blues pregnancy on postpartum mothers in RSIA Prima Husada Sidoarjo. Methods: The study design was cross-sectional analytic, the entire population was puerperal women of 30 people, with a simple random sampling technique obtained a sample of 28 people. the independent variable is the readiness of pregnancy and the dependent variable was the incidence of post partum blues. The instruments used were questionnaires, analyzed with the chi-square statistic. Results: of the 28 respondents, there were 15 respondents were unprepared for pregnancy, most experience post partum blues events. Results of chi-square test with significance level = 0.05, P = 0.000 found < = 0.05, H0 is rejected that there is a relationship with the incidence of pregnancy readiness post partum blues. Conclusion: mothers who are not ready to get pregnant may experience post partum blues. Suggestion: the provision of information about the gestation period should be given to the couple before pregnancy.
ABSTRAK : Seorang wanita memandang kehamilan sebagai suatu hasil alami
hubungan perkawinan, yang diinginkan maupun tidak diinginkan. Sebagian wanita termasuk remaja, kehamilan merupakan akibat percobaan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi dan menunjukkan kehamilan tanpa persiapan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan kesiapan kehamilan dengan kejadian postpartum blues pada ibu nifas di RSIA Prima Husada Sidoarjo. Metode : Desain penelitian adalah analitik cross sectional, Populasinya seluruh ibu nifas sebesar 30 orang, dengan tehnik simple random sampling didapatkan sampel 28 orang. variabel independen adalah kesiapan kehamilan dan variabel dependen adalah kejadian post partum blues. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, dianalisis dengan statistik chi-square. Hasil : dari 28 responden, terdapat 15 responden yang tidak siap menghadapi kehamilan, sebagian besar mengalami kejadian post partum blues. Hasil uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan = 0,05, ditemukan P=0,000 < =0,05 maka H0 ditolak yaitu ada hubungan kesiapan kehamilan dengan kejadian post partum blues. Simpulan : ibu yang tidak siap hamil, mengalami post partum blues. Saran : pemberian informasi tentang post partum diberikan pada pasangan suami istri.
Keyword : kesiapan kehamilan, postpartum blues, ibu nifas
200 201 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 200-205
PENDAHULUAN gejala: sedih, malu, merasa berdosa, dan
tidak berdaya, sering menangis, gelisah, Oemar Hamalik (2008) kesiapan sukar tidur, tidak bergairah, menyendiri, adalah tingkatan atau keadaan yang harus sukar berkonsentrasi, serta sakit kepala dicapai dalam proses perkembangan dan otot-otot. Kumpulan gejala-gejala perorangan pada tingkatan pertumbuhan diatas disebut post partum blues (Bana, mental, fisik, sosial dan emosional. 2008). Bobak (2005) menyatakan bahwa Di Indonesia masalah post partum kesiapan menyambut kehamilan blues kurang mendapat perhatian khusus, dicerminkan dalam kesiapan dan respon karena menganggap post partum blues emosionalnya dalam menerima syndrom hanya dialami orang para kehamilan. Seorang wanita memandang wanita di luar Indonesia. Serta masih kehamilan sebagai suatu hasil alami kentalnya tradisi membantu kerabat yang hubungan perkawinan, baik yang baru melahirkan, semakin memperkuat diinginkan maupun tidak diinginkan, keyakinan kalau wanita Indonesia kebal bergantung dengan keadaan. Sebagian terhadap post partum blues syndrome wanita lain menerima kehamilan sebagai (Kartono, Kartini, 2007). Padahal hasil kehendak alam dan bahkan pada penelitian yang dilakukan di Jakarta oleh beberapa wanita termasuk banyak Irawati menunjukkan 25% dari 580 ibu remaja, kehamilan merupakan akibat yang menjadi respondennya mengalami percobaan seksual tanpa menggunakan sindroma ini. (Bana, 2008) kontrasepsi dan menunjukkan bahwa Secara global diperkirakan terdapat kehamilan tanpa persiapan adalah 20% wanita mengalami post partum masalah. blues, di Belanda kejadian post partum Pada trimester pertama ibu yang blus kurang lebih 2 - 10% (Anonym, selalu menginginkan seorang bayi 2008). Di Indonesia sekitar 30% sampai menyukai anak dan menanti menjadi 80% wanita mengalami post partum seorang ibu, biasanya sangat termotivasi blues yang ringan dan bersifat sementara untuk menjadi orang tua. Hal ini akan (Anonym, 2008). Berdasarkan studi mempengaruhi penerimaan ibu terhadap pendahuluan yang dilakukan peneliti kehamilan dan akhirnya terhadap pada bulan Maret-Mei 2012 terdapat 90 adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi ibu melahirkan. Dari 10 ibu melahirkan orang tua. Hingga pada trimester akhir didapatkan 7 ibu mengalami post partum keinginan semakin kuat untuk melihat blues. hasil akhir kehamilannya dan segera Post partum blues muncul sekitar 3 menyelesaikannya, membuat ibu siap hingga 5 hari setelah persalinan. masuk ketahap persalinan. Perhatian ibu Penyebabnya adalah perubahan kadar hamil biasanya mengarah pada hormon yang terjadi dengan cepat dalam keselamatan diri dan bayinya. Biasanya tubuh Ibu. Selain itu, ada rasa khawatir juga ditemukan respon psikososial yang berlebihan pada diri Ibu terhadap perubahan mood, perasaan bercampur kemampuannya mengurus dan merawat aduk, cemas meningkat sebagai adaptasi bayinya. Post partum blues yang ibu metabolis dan hormonal, efek perasaan alami tergolong ringan, biasanya akan dalam menghadapi pengalaman bersalin hilang dengan sendirinya (dalam dan melahirkan (Bobak, 2005). hitungan hari atau minggu) (Anonym, Pasca melahirkan dalam 24 jam, 2009). kadar estrogen dan hormon kelenjar Bila post partum blues ini tidak gondok turun secara drastis. Gangguan ditangani dengan segera, dapat keseimbangan hormonal ini berkembang pada keadaan lanjut, yaitu menimbulkan depresi, dengan gejala- depresi post partum dengan gejala cemas Hidaayah: Hubungan Kesiapan Kehamilan Dengan Kejadian Post Partum Blues Pada 202 Ibu Nifas Di RSIA Prima Husada Sidoarjo
berlebihan, konsentrasi terganggu, daya pengambilan sampel dengan kriteria
ingat menurun, terlalu menghawatirkan tertentu seperti semua ibu melahirkan bayinya berlebihan, menangis tidak pada hari ke-3 sampai dengan hari ke-5. terkontrol, takut menjadi gila, dan Kemudian peneliti menggunakan merasa tidak berguna. Bila depresi post kuesioner tentang kesiapan partum ini tidak segera ditangani, akan kehamil an dan kejadian post partum mengarah ke gangguan yang lebih serius blues pada ibu nifas sebagai instrumen yaitu psikosis post partum. Pada tahap ini penelitian. Analisis data di tabulasi wanita akan mengalami halusinasi dan dengan cara persentase serta dianalisis berfikir yang membahayakan bayinya dengan uji statistik chi square dengan atau adanya keinginan untuk bunuh diri tingkat kemaknaan = 0,05. Apabila P < (Hamilton, 2007). =0,05 maka H0 ditolak yaitu ada Kejadian tersebut di atas seharusnya bisa hubungan kesiapan kehamilan dengan diatasi dengan antisipasi dari petugas kejadian post partum blues. kesehatan yaitu dengan cara memberikan informasi yang memadai HASIL tentang proses kehamilan dan Tabel 5.1 Distribusi frekuensi data umum persalinan, termasuk penyulit yang responden (umur dan paritas) di RSIA mungkin timbul dalam masa Prima Husada Sidoarjo, Februari 2013 tersebut serta penanganannya hingga cara menghadapi masa post partum. Umur Frekuensi Persentase(%) Dibutuhkan pendekatan menyeluruh (Th) kepada suami dan keluarga dalam < 20 7 25 penanganan ibu yang mengalami post 20 35 14 50 partum blues. Pengobatan medis, > 35 7 25 konseling emosional, bantuan praktis dan Jumlah 28 100 pemahaman secara intelektual tentang Pekerjaan frekuensi Persentase(%) pengalaman dan harapan mereka. Secara Tidak 6 21,4 garis besar dapat dikatakan bahwa bekerja dibutukan penanganan ditingkat perilaku, Bekerja 22 78,6 emosional, intelektual sosial dan Jumlah 28 100 psikologis secara bersama-sama dengan Paritas Frekuensi Persentase(%) melibatkan lingkungannya yaitu suami, Primipara 11 39,3 keluarga dan teman dekat. Multipara 13 46,4 Grande 4 14,3 METODE PENELITIAN multipara Desain penelitian ini adalah analitik Jumlah 28 100 yang bersifat cross sectional dengan desain yang bertujuan untuk Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan menghubungkan dua variabel yaitu bahwa data umum responden yaitu kesiapan ibu dan kejadian post partum setengahnya (50%) berusia 20-35 tahun, blues yang diukur dalam satu waktu. hampir seluruhnya (78,6%) bekerja dan Populasi pada penelitian ini adalah semua kurang dari setengahnya (46,4%) adalah ibu nifas (3-5 hari) yang dirawat di RSIA ibu nifas multipara. Prima Husada Sidoarjo dengan rata-rata sebanyak 30 orang per bulan. Besar Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden sampel dalam penelitian ini adalah 28 tentang kesiapan kehamilan pada ibu responden dan dipilih menggunakan non nifas di RSIA Prima Husada Sidoarjo, probability dengan tehnik s i m p l e Februari 2013 random sampling, yaitu butuh 203 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 200-205
Kesiapan Frekuensi Persentase (%) dari 28 responden, terdapat 15 responden
kehamilan yang tidak siap menghadapi kehamilan, Ya 14 50 sebagian besar mengalami kejadian post Tidak 14 50 partum blues. Hasil uji statistik chi Jumlah 28 100 square ditemukan P=0,000 < =0,05 maka H0 ditolak yaitu ada hubungan Berdasarkan tabel 5.2 menyatakan kesiapan kehamilan dengan kejadian post bahwa dari 28 responden, setengahnya partum blues. (50%) mempunyai kesiapan kehamilan dan setengahnya lagi (50%) tidak PEMBAHASAN mempunyai kesiapan kehamilan. 1. Identifikasi Kesiapan Kehamilan pada Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden Ibu Nifas tentang kejadian post partum blues pada ibu nifas di RSIA Prima Husada Dari tabel 5.2 menunjukkan Sidoarjo, Februari 2013 bahwa setengahnya (50%) responden masing-masing mempunyai dan tidak Kejadian Frekuensi Persentase (%) mempunyai kesiapan kehamilan. Postpartum Berdasarkan data kuesioner didapatkan Blues sebagian besar responden menjawab Terjadi 15 53,6 setelah melahirkan saya tidak mampu Tidak 13 46,4 melakukan perawatan anak walau dengan terjadi bantuan atau tanpa suami maupun Jumlah 28 100 keluarga. Walaupun pada awal kehamilan responden telah menganggap bahwa Berdasarkan tabel 5.3 menyatakan bahwa kehamilan adalah kejadian alami. Kurang dari 28 responden, sebagian besar dari separuh jumlah responden juga (53,6%) ibu nifas terjadi post partum menerima perubahan yang terjadi pada blues. tubuhnya baik saat hamil maupun setelah melahirkan. Jelas bahwa kesiapan Tabel 5.4 Tabulasi silang hubungan kehamilan Hal tersebut dipengaruhi oleh kesiapan kehamilan dengan kejadian post usia fisik dan mental, serta pengalaman partum blues pada ibu nifas di RSIA paritas ibu. Prima Husada Sidoarjo, Februari 2013 Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap untuk memberi Kesia Kejadia Juml respon/jawaban di dalam cara tertentu pan n Post ah terhadap suatu kecenderungan untuk keha partum memberi respon. Teori yang milan blues mendukung bahwa kesiapan kehamilan Terjadi Tidak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor terjadi (Hamalik, Oemar, 2008).) antara lain : % % % kondisi fisik, mental dan emosional, Siap 6 40 7 53,8 13 10 kebutuhan - kebutuhan, motif dan Tidak 9 60 6 46,2 15 0 tujuan, keterampilan, pengetahuan dan siap 10 pengertian lain yang telah dipelajari. 0 Kesiapan menyambut kehamilan dicerminkan dalam kesiapan dan respon Jumla 1 100 13 100 28 10 emosionalnya dalam menerima h 5 0 kehamilan. Seorang wanita memandang kehamilan sebagai suatu hasil alami Berdasarkan tabel 5.4 menyatakan bahwa Hidaayah: Hubungan Kesiapan Kehamilan Dengan Kejadian Post Partum Blues Pada 204 Ibu Nifas Di RSIA Prima Husada Sidoarjo
hubungan perkawinan, baik yang
diinginkan maupun tidak Berdasarkan tabel 5.6 menyatakan diinginkan,bergantung dengan keadaan. bahwa dari 28 responden, terdapat 15 Sebagian wanita lain menerima responden yang tidak mempunyai kehamilan sebagai kehendak alam dan kesiapan kehamilan, sebagian besar bahkan pada beberapa wanita termasuk (60%) terjadi post partum blues. Hasil uji banyak remaja, kehamilan merupakan statistik chi square dengan tingkat akibat percobaan seksual tanpa kemaknaan = 0,05 didapatkan P=0,000 menggunakan kontrasepsi. Awalnya < =0,05 maka H0 ditolak yaitu ada mereka terkejut ketika tahu bahwa hubungan kesiapan kehamilan dengan dirinya hamil, namun seiring waktu kejadian post partum blues. mereka akan menerima kehadiran Menurut Iskandar (2007) faktor- seorang anak (Bobak, 2005). faktor yang mempengaruhi terjadinya post partum blues antara lain: Hormonal, 2. Identifikasi Kejadian Post partum usia, paritas, fisik, pengalaman blues Pada Ibu Nifas perkawinan dan persalinan (kesiapan kehamilan hingga persalinan), status Berdasarkan tabel 5.3 menyatakan perkawinan, sosial ekonomi, riwayat bahwa dari 28 responden, sebagian besar gangguan jiwa serta dukungan sosial. (53,6%) ibu nifas mengalami post partum Pada hasil penelitian didata umum blues. Demikian pula pada tabel 5.1 didapatkan bahwa ada perbedaan antara menunjukkan bahwa dari 28 responden teori dan kenyataan dalam hal ini setengah dari responden berusia 20-35 pengalaman persalinan. Kurang dari tahun yaitu sebanyak 14 responden separuh responden ibu nifas dengan (50,0%). Jika dilihat dari pekerjaan anak lebih dari satu, mengalami post hampir seluruhnya bekerja (78,4%). partum blues. Ada data yang tidak Demikian pula hampir setengahnya terkaji saat penelitian yang kemungkinan sebanyak 13 responden (46,4%) besar terjadi pada ibu nifas adalah berparitas multipara. Post partum blues kelelahan fisik dalam mengasuh anak adalah perasaan campur aduk mulai dari lebih dari satu. Demikian pula factor lain resah, gelisah, marah, hingga rasa tak yang memungkinkan berpengaruh berharga usai melahirkan (Anonym, terhadap hasil penelitian yaitu : 2008). Menurut Indriyani, Diyan (2014) Hormonal, status perkawinan, sosial bahwa post partum blues adalah ekonomi, riwayat gangguan jiwa serta perubahan suasana hati drastis yang dukungan sosial. dialami para ibu yang baru saja melahirkan. Definisi lain mengatakan post partum blues adalah perasaan sedih SIMPULAN pada masa nifas, ibu yang menderita post 1. Simpulan partum blues menganggap anaknya rewel Ibu nifas di RSIA Prima Husada Sidoarjo dan tidak seperti yang dikhayalkan yaitu setengahnya mempunyai kesiapan anak yang lucu dan penurut. Pada kehamilan dan setengahnya tidak umumnya ibu yang menderita post mempunyai kesiapan kehamilan. partum blues tidak dapat memberikan a. Ibu nifas di RSIA Prima Husada cintanya pada orang lain, walaupun orang Sidoarjo sebagian besar itu anaknya sendiri (Dalyono,M, 2005). mengalaminya kejadian post partum blues 3. Analisis Hubungan Kesiapan b. Ada hubungan kesiapan kehamilan Kehamilan Dengan Kejadian Post Partum dengan kejadian post partum Blues Blues pada ibu nifas di RSIA Prima Husada 205 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 2, Agustus 2015, hal 200-205
Sidoarjo. tanggal 19 April 2012.
2. Saran Anonym (2009). Gangguan Jiwa Pada
a. Bagi Profesi Kehamilan.www.sabda.org artikel Dengan penelitian ini, tenaga diakses tanggal 17 April 2012. kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat memberikan dukungan moral Bobak (2005). Buku Ajar Keperawatan dan perhatian terhadap ibu post Maternitas. Jakarta, EGC. partum agar tidak terjadi post partum blues. Selain itu dukungan untuk Bana (2009). Post Partum Blues. beradaptasi dalam menjalani peran www.indocina.com artikel diakses barunya sebagai ibu dan berbagi tanggal 17 April 2012. pengalaman tentang perawatan bayi serta memberikan health education Chaplin, J P. (2006). Kamus Lengkap yang mudah diterima. Perlunya Psikologi. Jakarta : Rajawali Pres. meningkatkan pada ibu atau calon orang tua, dalam perawatan antenatal care, Dalyono,M. (2005). Psikologi dengan memberikan penyuluhan Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta terhadap calon ibu supaya bisa menerima dan memahami perubahan- Hamalik, Oemar.(2008). Kurikulum dan perubahan yang terjadi setelah Pembelajaran. Jakarta : Sinar melahirkan. Grafika b. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat digunakan Hamilton (2007). Gangguan Jiwa sebagai bahan bacaan dan bahan Mengancam Bangsa. penelitian lebih lanjut sehingga dapat www.henlia.com artikel diakses dijadikan sebagai salah satu sumber tanggal 19 April 2012. pengetahuan dalam pembuatan karya tulis ilmiah. Indriyani, Diyan. (2014). Buku Ajar c. Bagi Responden Keperawatan Maternitas. Diharapkan bagi calon ibu untuk lebih Yogyakarta : Ar-Ruz Media. mempersiapkan diri untuk menerima kelahiran sang buah hati. Informasi Iskandar, S.S. (2007). Post Partum Blues. tentang masa kehamilan akan lebih www.mitrakeluarga.com artikel berguna bagi calon ibu diakses tanggal 20 April 2012.
Daftar Pustaka Kartono, Kartini. (2007). Psikologi
Wanita Jilid 2 Mengenal Wanita Anonym (2008). Post Partum Blues. Sebagai Ibu dan Nenek. Bandung www.indocina.com artikel diakses :Mandar Maju.