Вы находитесь на странице: 1из 4

TIMOR BASIN

Secara geografis kawasan Timor Basin berada di sekitar koordinat 8 LS-12 LS dan 118 BT
125 BT, atau terletak kurang lebih 500 km sebelah utara dari benua Australia serta dipisahkan
oleh Laut Timor. Sementara Pulau Timor sendiri merupakan bagian dari busur Banda yang terletak
antara Laut Savu dan Laut Timor serta berada pada zona tumbukan antara tepi barat laut lempeng
benua Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan lempeng Eurasia, Busur Banda ini
memanjang kurang lebih 2000 km melewati pulau-pulau Tanibar, Kai, Seram, dan semakin
menunjam di sekitar Pulau Buru. Berikut merupakan peta lokasi dimana letak dari Timor Basin

Gambar. Peta Lokasi Timor Basin

1. GEOLOGI REGIONAL
I.1. Fisiografi Regional
Secara fisiografis Pulau Timor sendiri dapat dibagi menjadi dua kawasan yaitu Timor Barat dan
Timor Timur. Timor Barat secara umum disusun oleh barisan perbukitan bergelombang, dataran
tinggi, dan dataran rendah yang tersebar di beberapa tempat. Sementara itu, Timor Timur secara
umum memiliki fisiografi dengan morfologi berupa dataran dengan sebagian kecil daerah yang
bergelombang. Pada pembahasan kali ini tidak akan membahas secara rinci keadaan fisiografi
kawasan Timor Timur dikarenakan kurangnya referensi mengenai kondisi fisiografi kawasan
tersebut.
Menurut Sani dkk. (1995), kawasan Timor Barat dapat dibagi menjadi tiga zona fisiografi, berikut
merupakan peta fisiografi kawasan Timor Barat.

Gambar. Peta Zona Fisiografi Timor Barat (Sani dkk., 1995)

Dari peta zona fisografi di atas dapat dilihat bahwa kawasan Timor Barat dapat dibagi menjadi
beberapa zona fisiografi antara lain yaitu
1. Barisan Perbukitan Utara (Northern Range)
Zona Barisan Perbukitan Utara dicirikan oleh barisan perbukitan dengan topografi yang rapat dan
kasar/terjal. Adapun litologi penyusun dari zona ini adalah batuan dari kompleks melange serta
batuan dari tepi kontinen Australia yang berumur Paleozoikum-Mesozoikum.

2. Cekungan Tengah (Central Basin)


Zona ini dicirikan oleh dataran rendah dengan kemiringan landai yang disusun oleh endapan
synorogenik klastik dan karbonat berumur Neogen Akhir.

3. Barisan Perbukitan Selatan (Southern Range)


Zona ini dicirikan oleh barisan perbukitan yang merupakan rangkaian lembaran sesar naik (thrust
sheet). Zona ini sendiri disusun oleh batuan berumur Trias-Miosen yang termasuk dalam Sikuen
Kekneno dan Sekuen Kolbano.

1.2. TEKTONOSTRATIGRAFI
Secara tatanan tektonik Cekungan Timor berada pada zona kolisi awal. Pada wilayah cekungan ini
proses tektoniknya sangatlah kompleks dan sangat mempengaruhi posisi stratigrafi batuan
penyusunnya. Gambar di bawah ini merupakan representasi dari pembagian satuan
tektonostratigrafi dari Timor Basin yang dikemukakan oleh Barber (1981).

Gambar. Tektonostratigrafi Timor (Modifikasi dari Barber, 1981)

Dari gambar di atas secara garis besar Barber (1981) membagi cekungan timor menjadi 3 formasi,
antara lain yaitu Formasi Paraautochtone, Formasi Allotochtone, dan Formasi Autochtone.

1. Formasi Paraautochtone
Formasi ini merupakan batuan dasar atau basement rock dari Zona Timor yang terdiri dari Unit
Australia Continental Shelf yang dicirikan oleh sedimen klastik Bisane yang berumur Perm,
batugamping dan sedimen klastik Aitutu berumur Trias, sedimen klastik Wailuli berumur Jura,
serta kalsilutit dan rijang Nakfunu yang berumur Kapur. Adanya kolisi antara lempeng benua
Eurasia dengan lempeng Indo-Australia menyebabkan formasi ini memiliki litologi penyusun yang
berumur cukup tua berkisar dari masa Paleozoik sampai Mesozoik berasal dari batuan yang dibawa
oleh lempeng Indo-Australia.

2. Formasi Allochtone
Secara garis besar Formasi Allochtone tersusun atas beberapa satuan tektonostratigrafi yang
berumur lebih muda dari formasi Paraautochtone, umur formasi ini diperkirakan antara zaman
Kapur hingga Paleogen. Secara rinci formasi ini tersusun atas beberapa satuan tektonostratigrafi
antara lain yaitu
a. Satuan Atapupu. Satuan ini tersusun atas peridotit dan milonit.
b. Satuan Oeccusi. Satuan ini tersusun atas basalt berstruktur bantal
c. Satuan Aileu-Maubisse. Satuan ini tersusun atas batugamping dan batuan vulkanik berumur
Perm serta batuan metamorf Aileu.
d. Satuan Mutis. Satuan ini tersusun atas batuan metamorf dan peridotit, batuan volkanik berumur
Eosen, serta rijang Palelo dan klastik batugamping berumur Jura Atas-Paleosen. Satuan Mutis
ditindih secara tidak selaras oleh tiga satuan yaitu klastik Noil Toko dan batugamping Cablac
(Oligosen-Miosen), batulempung bersisik Bobonaro (Miosen Tengah-Pliosen), dan batugamping
Batuputih (Pliosen).
e. Satuan Kolbano. Satuan ini tersusun atas radiolarite Ofu dan kalsilutit Batuputih berumur
Kapur Akhir-Pliosen.

3. Formasi Autochtone
Formasi Autochtone merupakan formasi termuda berdasarkan tektonostratigrafinya. Formasi ini
terdiri dari sedimen klastik Noele berumur Plio-Pleistosen yang ditindih secara tidak selaras oleh
endapan aluvial dan batugamping terumbu koral yang berumur Kuarter.

1.3. TEKTONIK REGIONAL


Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya, Busur Banda tersusun atas rangkaian
pulau-pulau kecil yang memanjang dari barat ke timur seperti Pulau Tanimbar, Kai, Seram dan
Pulau Timor yang merupakan pulau yang terletak paling selatan dibarisan Busur Banda.
Selanjutnya, menurut Barber (1981) di bagian selatan dari Busur Banda terdapat terusan Timor
dengan kedalaman kurang lebih 3 km dari permukaan air laut yang mana terusan ini memisahkan
antara busur Banda dengan lempeng Indo-Australia.
Selanjutnya, terbentuknya kepulauan di wilayah sekitar Timor erat kaitannya dengan Busur Banda
yang merupakan busur kepulauan ganda berbentuk tapal kuda yang merupakan pertemuan antara
3 lempeng utama yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Australia
(Hamilton, 1977). Berikut merupakan gambaran struktur-struktur geologi yang terbentuk akibat
dari tatanan tektonik wilayah ini.

Gambar. Unsur-Unsur Tektonik Wilayah Sekitar Cekungan Timor

Secara umum Busur Banda dapat dibagi menjadi dua bagian, anatar lain yaitu:

1. Busur Banda bagian dalam, merupakan busur vulkanik yang terdiri atas batuan vulkanik
dengan komposisi dominan kalk-alkali, serta endapan vulkaniklastik dan karbonat.
2. Busur Banda bagian luar, terdiri atas campuran batuan beku, sedimen, dan metamorf dengan
struktur geologi yang kompleks. Timor sendiri termasuk dalam Busur Banda bagian luar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa geologi Timor yang kompleks merupakan hasil
kolisi dari Lempeng Indo-Australia bagian barat laut dengan Busur Kepulauan Banda yang
merupakan bagian selatan dari Eurasia Continental Shelf sehingga kerak Benua Australia
menunjam di bawah busur kepulauan dengan arah kecondongan cenderung ke utara. Kolisi ini
diperkirakan terjadi pada Miosen Akhir. Tumbukan awalnya terjadi di bagian tengah Timor dan
kemudian berpindah ke arah baratdaya dengan kecepatan sekitar 110 km/Ma (Harris, 1998).
Setelah proses tumbukan tersebut, terjadi obduksi dari lempeng Busur Banda ke atas batas pasif
lempeng benua Australia. Ini menyebabkan endapan Banda Allochthon muncul di kerak muka
busur sehingga menutupi endapan benua Australia yang berumur Perm-Trias. Peristiwa tumbukan
tersebut berlangsung hingga sekarang sehingga batuan yang berumur Pra-Pleistosen terlipat dan
tersesarkan. Kegiatan tektonik yang berlangsung hingga sekarang tercirikan oleh adanya
kegempaan aktif, terobosan mud diapir, serta uplift dan subsiden.

Gambar. Penampang Skematik Utara Barat Laut- Tenggara dari Busur Banda

Secara regional, struktur geologi yang terdapat di Timor sangat kompleks. Struktur utama yang
ditemukan antara lain adalah lipatan, sesar naik, dan sesar mendatar cenderung berarah kiri.
Struktur geologi yang berkembang secara umum dibentuk oleh tegasan-tegasan utama yang
berarah Baratlaut - Tenggara. Struktur lipatan hadir sebagai Antiklin Aitutu yang berarah
Baratdaya Timurlaut dan Antiklin Cribas yang berarah Barat - Timur. Tiga sesar utama di Pulau
Timor adalah Sesar Semau, Sesar Mena-mena, dan Sesar Belu. Ketiganya merupakan sesar
mendatar mengiri dengan arah bidang sesar yang relatif sama yaitu berarah Timurlaut - Baratdaya.
Selain itu juga terdapat Sesar Tunsip-Toko yang juga merupakan sesar mendatar mengiri namun
dengan arah bidang sesar yang berbeda yaitu berarah Baratlaut - Tenggara. Sesar naik banyak
dijumpai pada Blok Kolbano yang secara struktur merupakan jalur anjakan-lipatan. Lipatan yang
terbentuk memiliki sumbu relatif Timur-Barat dan terbentuk pada Plio-Pleistosen. Arah sesar naik
umumnya berarah relatif Timur - Barat dan berasosiasi dengan terbentuknya lipatan di Kolbano.
Sesar mendatar mengiri berkembang intensif di selatan blok Kolbano dengan arah umum
Timurlaut - Baratdaya.
Gambar. Peta Struktur Geologi Pulau Timor (Charlton, 2002)

DAFTAR PUSTAKA

Hamson, G. 2004. Tectonic Evolution of East Timor and The Banda Arc. Melbourne: University
of Melbourne.

Hamilton, W. 1977. Subduction in The Indonesian Region. Island Arc, Deep Sea Trenches and
Back Arc Basin. Washington D.C.: American Geophysical Union.:

Charlton, T.R.. 2001. The Petroleum Potential of West Timor, Jakarta: IPA Proceeding

Harris, Ron. et.al.. 1998. Thermal History of Australian Passive Margin Cover Sequence Accreted
to Timor During Late Neogene Arc-Continent Collision, Indonesia. London: University Colllege

Brown, Dennis and Ryan, Paul D.. 2011. Arc-Continent Collision. New York: Springer

Disusun Oleh:
1. Mukhtarodin Widodo
2. Moch. As'ad Muzakky

Вам также может понравиться