Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998) keluarga


adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Sedangkan menurut Setiadi (2008) dalam bukunya yang
berjudul Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga mendefinisikan keluarga
adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk
kebudayaan yang sehat. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
ikatan-ikatan kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Marilynn M. Friedman, 1998).
Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk
mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang
antara anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar
keluarga yang harmonis. Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan
suatu bentuk rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh
rasa kasih sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab,
pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling
pengertian dan damai di dalam rumah tangga.
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan
langsung pada setiap keadaan (sehatsakit) klien. Keluarga merupakan bagian dari
manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita
sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan keluarga juga
semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti.
Menurut Friedman dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses
hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dari uraian tersebut diatas
maka dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga adalah suatu keadaan atau
proses hubungan antara keluarga yang memberi manfaat kepada orang lain.
Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan,

4
sifat dan jenis kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan,
dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai
kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan
adaptasi keluarga.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui
tentang
a. Pengertian keluarga
b. Pengertian dukungan keluarga
c. Komponen dukungan keluarga
d. Sumber dukungan keluarga
e. Faktor-fakrot yang mempengaruhi dukungan keluarga
f. Manfaar dikungan keluarga
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pengetahuan mahasiswa
bertambah mengenai dukungan keluarga.

5
BAB 2
KONSEP TEORI
2.1 Pengertian keluarga
Freidman mendefinisikan keluarga sebagai dua atau lebih individu yang
bekerja sama dengan ikatan saling berbagi dan kedekatan emosi dan keluarga
adalah unit yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka dan memperlihatkan
pembagian kerja menurut jenis kelamin. Menurut UU No.10 Tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri
dan anak-anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya
dengan seseorang. Keluarga lebih dekat hubungannya dengan anak dibandingkan
dengan masyarakat luas. Keluarga juga didefinisikan sebagai suatu ikatan atau
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan
jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang
sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan
tinggal dalam sebuah rumah tangga (Sayekti, 1994 dalam Suprajitno, 2004).
2.2 Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga didefinisikan sebagai informasi verbal atau non
verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-
orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungannya atau yang berupa
kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan
berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa
memperoleh dukungan secara emosional merasa lega karena diperhatikan,
mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya.
Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga dan
lingkungan sosialnya (Kane, 1988 dalam Friedman, 1998). Dukungan keluarga
adalah proses yang terjadi sepanjang hidup, dimana sumber dan jenis dukungan
keluarga berpengaruh terhadap tahap lingkaran kehidupan keluarga. Ada tiga
dimensi interaksi dalam dukungan keluarga yaitu timbal balik (kebiasaan dan
frekuensi hubungan timbal balik), nasihat/umpan balik (kuantitas/kualitas

6
komunikasi) dan keterlibatan emosional (meningkatkan intimasi dan kepercayaan)
di dalam hubungan sosial.
2.3 Komponen Dukungan Keluarga
Cara untuk meningkatkan efektivitas keberadaan atau sumber potensial
terdapatnya dukungan dari keluarga yang menjadi prioritas penelitian.
Komponen-komponen dukungan keluarga menurut Friedman (1998) terdiri dari :
a. Dukungan pengharapan
Dukungan pengharapan meliputi pertolongan pada individu untuk
memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan
strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor.
Dukungan ini juga merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi
penilaian yang positif terhadap individu. Individu mempunyai seseorang
yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi
pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat,
persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan perbandingan
positif seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu.
Dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping
individu dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang
berfokus pada aspek-aspek yang positif.
b. Dukungan nyata
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti
pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata
(instrumental support material support), suatu kondisi dimana benda atau
jasa akan membantu memecahkan masalah praktis, termasuk di dalamnya
bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau meminjamkan
uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan pesan,
menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit ataupun
mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan masalah.
Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi
depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk
mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.

7
c. Dukungan informasi
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung
jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah,
memberikan nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa
yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi
dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya, dan
tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Individu yang
mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya dan memecahkan
masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan feed
back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun
informasi dan pemberi informasi.
d. Dukungan emosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara
emosional, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi
mengurangi perasaan seseorang akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan
emosional memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat
mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya,
perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Pada
dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan
memberikan semangat.
2.4 Sumber Dukungan Keluarga
Ada dua sumber dukungan keluarga yaitu natural dan artifisial. Dukungan
keluarga yang natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam
kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada disekitarnya
misalnya anggota keluarga seperti anak, istri, suami, kerabat, teman dekat, atau
relasi. Dukungan keluarga ini bersifat non formal. Sedangkan dukungan keluarga
yang bersifat artifisial adalah dukungan yang dirancang ke dalam kebutuhan
primer seseorang misalnya dukungan keluarga akibat bencana alam memalui
berbagai sumbangan. Sumber dukungan keluarga natural memiliki perbedaan jika
dibandingkan dengan dukungan keluarga artifisial, perbedaan ini terletak pada:

8
a. Keberadaan sumber dukungan keluarga natural bersifat apa adanya tanpa
dibuat-buat sehingga mudah diperoleh dan bersifat spontan
b. Sumber dukungan keluarga yang natural mempunyai kesesuaian dengan
nama yang berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan
c. Sumber dukungan keluarga natural berasal dari hubungan yang telah
berakar lama.
d. Sumber dukungan keluarga natural memiliki keragaman dalam
penyampaian dukungan seperti dari pemberian barang yang nyata
e. Sumber dukungan keluarga natural terbebas dari beban dan label
psikologis
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga
Menurut Purnawan (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan
keluarga adalah:
a. Faktor internal
1) Tahap perkembangan
Dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan demikian setiap
rentang usia (bayi-lansia) memiliki pemahaman dan responterhadap
perubahan kesehatan yang berbeda-beda
2) Pendidikan dan tingkat pengetahuan
Keyakinan seseorang terhadap adanya dukungan terbentuk oleh
variabel intelektual yang terdiri dari pengetahuan, latar belakang
pendidikan, dan pengalaman masa lalu. Kemampuan kognitif akan
membentuk cara berpikir seseorang termasuk kemampuan untuk
memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan
menggunakan pengetahuan tentang kesehatan untuk menjaga
kesehatan dirinya.
3) Faktor emosi
Faktor emosi juga mempengaruhi keyakinan terhadap adanya
dukungan dan cara melaksanakannya. Seseorang yang mengalami
respon stres dalam setiap perubahan hidupnya cenderung berespon

9
terhadap berbagai tanda sakit, mungkin dilakukan dengan cara
mengkhawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat mengancam
kehidupannya. Seseorang yang secara umum terlihat sangat tenang
mungkin memiliki respon emosional yang kecil selama sakit.
Seseorang individu yang tidak mampu melakukan koping secara
enosional terhadap ancaman penyakit mungkin akan menyangkal
adanya gejala penyakit pada dirinya dan tidak mau menjalani
pengobatan.
4) Spiritual
Aspek spiritual dapat dilihat dari bagaimana seseorang menjalani
kehidupannya, mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan,
hubungan dengan keluarga dan teman, dan kemampuan mencari
harapan dan arti dalam hidup.
b. Faktor eksternal
1) Praktik di keluarga
Cara bagaimana keluarga memberikan dukungan biasanya
mempengaruhi penderita dalam menjaga kesehatannya. Klien juga
akan melakukan tindakan pencegahan jika keluarganya melakukan
hal yang sama, sepertianak yang selalu diajak orangtuanya untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, maka ketika punya anak
dia akan melakukan hal yang sama.
2) Faktor sosioekonomi
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko terjadinya
penyakit dan mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan
bereaksi terhadap penyakitnya. Variabel psikososial mencakup:
stabilitas perkawinan, gaya hidup, dan lingkungan kerja.
Seseorang biasanya akan mencari dukungan dan pesetujuan dari
kelompok sosialnya. Hal ini akan mempengaruhi keyakinan
kesehatan dan cara pelaksanaannya.
Faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi dukungan keluarga
memiliki maksud bahwa semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang

10
biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap gejal penyakit yang
dirasakan sehingga ia akan segera mencari pertolongan ketika
merasa ada gangguan pada kesehatannya.
3) Latar belakang budaya
Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai dan
kebiasaan individu dalam memberikan dukungan termasuk cara
pelaksanaan kesehatan pribadi.
2.6 Manfaat Dukungan Keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai
tahap-tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus
kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan
berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan
dan adaptasi keluarga (Friedman, 1998).
Wills (1985) dalam Friedman (1998) menyimpulkan bahwa baik efek-efek
penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap
kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial secara langsung mempengaruhi
akibat-akibat dari kesehatan) pun ditemukan. Sesungguhnya efek-efek penyangga
dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi
berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang
adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah
sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan
emosi (Ryan dan Austin dalam Friedman, 1998).

11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada hakikatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi utuk mewujudkan
proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara antar
anggota keluarga. Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan suatu
rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa kasih
sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan,
saling tolong menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina
pengertian, dan damai dalam rumah tangga (Soetjiningsih, 1995).
Dukungan keluarga mengacu pada dukungan yang dipandang oleh
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses untuk keluarga (dukungan bisa atau
tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan) .
Dukungan keluarga dapat berupa dukungan keluarga internal, seperti dukungan
dari suami isteriatau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
keluarga eksternal.
3.2 Saran
Disarankan kepada mahasiswa perawat agar menambah referensi
mengenai materi dukungan keluarga guna menambah dan meningkatkan
pengetahuan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan yang terjadi di dalam keluarga.

12
DAFTAR PUSTAKA

Friedman.(1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.


Nasrul, Effendy. (1998). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Setiadi. (2008). Keperawatan Keluarga.Jakarta: EGC
Suprajitno (2004), Asuhan Keperawatan Keluarga. Aplikasi Dalam Praktik.
Jakarta: EGC.
Purnawan, I. 2008. Dukungan Keluarga. http://wawan2507.wordpress.com
/author/wawan2507/

13

Вам также может понравиться