Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEMAM THYPOID
PENGERTIAN
Penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan yang
disebabkan oleh salmonella typusa atau salmonella paratypi A, B atau C.
ETIOLOGI
Salmonella typusa, basil gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan
tidak berspora. Masa inkubasi 10-20 hari.
PATOFISIOLOGI
- Kuman masuk melalui mulut, sebagian kuman akan
dimusnahkan dalam lambung dan sebagian lagi masuk keusus halus (terutama
ileum distal) kejaringan limpoid dan berkembangbiak menyerang vili usus
halus kemudian kuman masuk keperedaran darah dan mencapai sel-sel
retikula endotelial, hati, limpa dan organ-organ lainnya.
- Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan bergerak
saat sel-sel retikula endotelial melepaskan kuman kedalam peredaran darah
dan menimbulkan barenimia untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk
kebeberapa jaringan organ tubuh, terutama limpa, usus dan kantung empedu.
- Pada minggu pertama sakit, terjadi hyperiolasia plaks
player. Ini terjadi pada kelenjar limpoid usus halus. Minggu kedua terjadi
nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi ulserasi plaks player, pada minggu
keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menimbulkan sikatrik. Ulkus
dapat menyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi usus.
- Gejala demam disebabkan oleh endotoksin, sedangkan
gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus halus.
MANIFESTASI KLINIS
Demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang dewasa. Msa
tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari. Jika infeksi terjadi melalui makanan,
sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama masa inkubasi
mungkin ditemukan gejala pnodramol, yaitu perasaan tidak enak badan ,badan
lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.
Gambaran klinisnya :
- Demam : Pada kasus demam berlangsung tiga minggu, bersifat fibris remitten
dan suhu biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan
malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus berada dalam keadaan demam,
pada minggu ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir
minggu ketiga.
- Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah,
lidah tertutup selapuut putih, ujung tepinya kemerahan. Pada abdomen, perut
kembung, hati dan limfe membesar disertai nyeri pada perabaan sering terjadi
konstimasi tetapi dapat terjadi diare.
- Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran menurun walaupun tidak berapa dalam, yaitu apatis
sampai samnolen. Disamping itu gejala tersebut mungkin terdapat gejala lain
yaitu pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan raseola yaitu bintik
kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit, yang dapat ditemukan
pada minggu pertama.
KOMPLIKASI
Pada usus halus
a. Perdarahan usus, bila sedikit hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan
tinja dengan benzilin.
b. Perpusi usus, timbul biasanya pada minggu ketiga/setelahnya dan terjadi pada
bagian distal ileum.
c. Peritonis, ditemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut yang hebat,
dinding abdomen tegang dan nyeri tekan.
PENATALAKSANAAN
a. Medis
- Pemberian obat pilihan adalah kloramfenikol dosis tinggi yaitu 100 mg/kg
BB/hari (maksimum 2 gr/hari) diberikan 4x/hari peroral/intravena.
- Bila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. Bila
terjadi demam hidrasi dan asidosis diberikan cairan secara intravena.
b. Keperawatan
- Isolasi pasien, desinfeksi pakaian dan ekskreta
- Perawatan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang
lama, lemah, anoreksia.
- Istirahat selama demam 2 mingu setelah suhu normal kembali (istirahat
total), kemudian boleh duduk. Jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian
berjalan diruangan.
- Diet makanan yang mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein.
Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang
dan tidak menimbulkan gas.
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK/BALITA SAKIT
TERHADAP ANAK An. Z DENGAN THYPOID
DIRUANG ANAK RSUD PRINGSEWU
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal : 05 Desember 2008
Pukul : 16.00 WIB
A. IDENTITAS
1. Nama pasien : An.Z
Tanggal lahir/umur : 1 januari 2003 / 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD kelas 1
Alamat : Pringsewu
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
1. HB : 12,9 gr %
2. HT : 40 %
3. Leukosit : 8500
4. Hasil test widal
- Typhi H antigen (+) 1/80
- Typhi A antigen (+) 1/320
- Parathypi A O antigen (+) 1/160
- Parathypi B O antigen (+) 1/160
V. PERENCANAAN
Tanggal : 05 Desember 2009
Pukul : 19.45 WIB
VI. PELAKSANAAN
Pada tanggal : 05 Desember 2009
Pukul : 19.55 WIB
1. Menjelaskan kondisi anak saat ini kepada orang tuanya bahwa anaknya
menderita sakit tipus.
2 .Mengkaji tanda-tanda vital
Nadi : 120x/menit
Suhu : 38,50C
RR : 40x/menit
3.Kolaborasi dengan dokter tentang keadaan anak dan memberikan therapy
obat
Furosemid tablet 3x1
Ampicilin 1 gr / 18 jam
Ventolien 1 Ampul / 8 jam
Neurodex 1x1
Biofost 2x1
Transfusi infus RL 20 tetes / menit
4.Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan makan dan minum setiap kali
anaknya lapar dan haus agar kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, tetapi diet
makanan pedas dan makanan asam.
5.Memberikan cairan infus RL 20tetes/menit
6.Menganjurkan istirahat total selama 2 minggu sampai normal kembali, yaitu
istirahat terus ditempat tidur.
VI. EVALUASI
Pada tanggal : 23 Desember 2008
Pukul : 12.00 WIB
A : Assesment
Diagnosa : Anak usia 7 tahun dengan thypoid, keadaan mulai membaik
Dasar :
- Suhu turun menjadi 370C
- Nadi : 78 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Turgor mulai elastis
- Nafsu makan bertambah
- Mual (-), muntah (-)
Masalah : Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan : Pemenuhan kebutuhan nutrisi
P : Perencanaan
1. Observasi pemberian therapy obat
Rasional : Agar pemberian obat sesuai dengan dosis
2. Observasi tanda-tanda vital
Rasional : Untuk mengetahui perkembangan keadaan umum anak
3. Beritahu keluarga tentang keadaan umum anak
Rasional : Agar keluarga lebih tenang
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal penting bagi keluarga
.aPantau suhu tubuh anak
Rasional : Untuk mengetahui kondisi anak
.b Pemberian makanan lunak sedikit tetapi sering
Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
P : Pelaksanaan
.1 Memberikan therapy obat yang sesuai instruksi dokter
Furosemid tablet 3x1 per oral
Ampicilin 1 gr / 18 jam secara IV
Ventolin 1 Amp / 8 jam secara IV
Neurodex 1x1 per oral
Biofost 2x1 per oral
Infus RL 20 tetes / menit
.2 Mengobservasi tanda-tanda vital
Suhu : 370C
Nadi : 78 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
.3 Memberitahu keluarga bahwa keadaan umum anaknya telah membaik
.4 Memberi penjelasan kepada keluarga tentang hal penting seperti
memantau suhu anak dan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu dengan
menberikan makanan yang lunak ( bubur ) serta tidak boleh
mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam selama sakit
Evaluasi
1. Therapy obat telah diberikan sesuai dosis
2. Tanda-tanda vital telah diobservasi
3. Keluarga telah mengetahui kondisi kesehatan anaknya
4. Keluarga sudah mengerti cara memantau suhu anak dan cara pemenuhan
kebutuhan nutrisi
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE-III
P : Pelaksanaan
1.Mengobservasi tanda-tanda vital
Suhu : 370C Nadi : 78 x/menit R :22 x/menit
2.Memberitahu keluarga bahwa keadaan umum anaknya telah membaik
3.Memberikan therapy obat yang sesuai instruksi dokter
Furosemid tablet 3x1 per oral
Neurodex 1x1 per oral
Biofost 2x1 per oral
4.Memberi penjelasan kepada keluarga tentang hal penting seperti memantau
suhu anak dan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu dengan menberikan
makanan yang lunak ( bubur ) serta tidak boleh mengkonsumsi makanan
yang pedas dan asam selama sakit
Evaluasi
1. Tanda-tanda vital telah diobservasi
2. Keluarga telah mengetahui kondisi kesehatan anaknya
3. Therapy obat telah diberikan sesuai dosis
4. Keluarga sudah mengerti cara memantau suhu anak dan cara
pemenuhan kebutuhan nutrisi
5. Klien diperbolehkan pulang, klien pulang pada pukul 11.00 Wib