Вы находитесь на странице: 1из 16

PELINGKUPAN PEMBANGUNAN

PUSAT PERBELANJAAN GORONTALO


MALL
Tugas AMDAL
PELINGKUPAN PEMBANGUNAN PUSAT
PERBELANJAAN GORONTALO MALL

OLEH:
Kelompok 3
Geografi B

1. Israwati
2. I ketut sudarsa
3. Imratul khusnah
4. Jepri
5. Ilham dome

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2012
1. Deskripsi Rencana Kegiatan
Dewasa ini Kota Gorontalo telah dicanangkan beberapa pembangunan fisik diantaranya
adalah pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall yang berlokasi di Kota Gorontalo.
Adapun batas-batas pusat perbelanjaan Gorontalo Mall ini adalah:
Sebelah Utara berbatasan dengan pemukiman penduduk
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Sultan Botutihe
Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Kasuari
Sebelah Timur berbatasan Jalan Aloei Saboe
Aktifitas pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall dibagi dalam 3 (tiga) tahap
yaitu: fase pra konstruksi, fase konstruksi dan fase operasional. Kegiatan ini dikelompokan
berdasarkan kemungkinan terjadinya dampak penting terhadap lingkungan:
1. Pra kontruksi
Tahapan ini dilakukan sebelum dimulainya kegiatan pembangunan mall dari perencanaan
sampai persiapan lahan siap dilakukan pekerjaan konstruksi Adapun kegiatannya yaitu:
a. Survei lokasi
Survey yang dilakukan antara lain:
survey luas lahan,
survey kelayakan lahan
keadaan lingkungan di sekitarnya baik topografinya (kemiringan lereng), hidrologi serta
keadaan sosial daerah tersebut.
b. Perizinan
Perizinan bangunan gedung Mall ini meliputi izin lokasi, advice planning, Rencana Tata
Letak Bangunan (RTLB), UKL UPL, HO (ijin gangguan), IMB (ijin mendirikan bangunan),
dan perijinan lainnya sesuai dengan perturan daerah tempat gedung berdiri. Permintaan ijin,
wajib dilakukan untuk mendirikan sebuah bangunan agar nantinya jika terjadi sesuatu
terhadap lahan tersebut ada jaminan dari pemerintah.

c. Sosialisasi program
Sosialisasi program sebagai informasi bagi masyarakat sekitar tentang program kegiatan yang
akan di buat di lokasi tersebut.
d. Pembebasan lahan
Lahan yang akan di jadikan Mall ini adalah lahan tempat berdirinya rumah sakit yang sudah
tidak beroperasional dan sebagian lahan milik warga yang berdekatan dengan Mall karena
lahan bekas rumah sakit masih kurang luas jika tidak diadakan perluasan ke lahan-lahan milik
warga, jadi pembelian lahan yang akan dibangun proyek ini dari para warga dan Pemda
setempat.
e. Perencanaan
Sebelum bangunan didirikan, harus dibuat desain rinci bangunan sesuai dengan ketentuan
administrasi dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fase kontruksi
Tahapan ini merupakan kegiatan pelaksanaan fisik pembangunan mall baik dari
mulai perataan tanah , sampai selesainya bangunan. Adapun kegiatannya yaitu:
a. Penerimaan tenaga kerja
Yaitu kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk pelaksanaan pembangunan Mall
b. Pembuatan base camp/barak kerja
Yaitu pembuatan pos untuk semua kegiatan dengan cara membuat suatu bangunan khusus
buat para kontraktor dan penempatan bahan-bahan material bangunan.
c. Mobilisasi alat berat dan material
Alat-alat berat yang dibawa dan akan digunakan seperti bulldozer, excavator, vibroroller,
damp truk dan peralatan lainnya dimana akan digunakan untuk mengangkut materialseperti
pasir, semen, batu-batuan, besi, dll
d. Pembangunan bangunan utama (Mall, Ruko, Taman dan Hotel)
Pembangunan dimulai dengan perataan tanah dengan menggunakan alat berat lalu pembuatan
pondasi, pembangunan dinding, sampai bangunan konstruksi tersebut selesai dan siap
digunakan.

e. Pembangunan sarana dan prasarana mall


Pembuatan jalan, baik itu di dalam lokasi mall maupun diluar lokasi mall, Pemasangan
instalasi listrik , dipilih sumber tenaga PLN dan sebagai cadangan menggunakan tenaga
diesel/generator. Pemasangan jaringan telepon, Pemasangan jaringan air bersih, dimana akan
menggunakan sumber air dari PDAM dan air bawah Tanah. Pembangunan fasilitas seperti
mushola, toilet, tempat parkir, taman bermain, pos keamanan dan Pembangunan sarana
pengolahan air limbah dan sampah. Sarana pengolahan/pembuangan air limbah dometik
dibuat dibagian timur lokasi proyek yang berupa saluran air besar.
f. Pembersihan lahan
Setelah pembangunan selesai kemudian dilakukan pembersihan lahan dari sisa material
bangunan, agar disekitar bangunan terlihat bersih.
3. Fase operasional
a. Operasional Mall
Mall akan banyak dikunjungi orang untuk berbagai tujuan, karena mall merupakan ruang
public yang dapat digunakan oleh siapa pun.
b. Perawatan bangunan
Seperti melakukan pengecatan ulang pada bangunan yang sudah rusak warnanya.
c. Perawatan lingkungan
Penyiraman tanaman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari.
Pemangkasan tanaman dilakukan apabila tanaman tersebut sudah tua atau mengganggu.
Perawatan drainase dilakukan dengan cara melakukan monitoring terhadap saluran tersebut
secara berkala.
d. Perawatan jalan
dilakukan secara berkala, bila terjadi kerusakan akan langsung diperbaiki atau ditambal.
4. Pasca operasional
Penanganan tenaga kerja
Setelah Mall sudah tidak beroperasi lagi, maka perlu memikirkan tenaga-tenaga kerja yang
bekerja di Mall tersebut, seperti pemberian pensangon, gaji/tunjangan ataupun memindahkan
ke Mall-Mall yang masih beroperasi atau ke tempat-tempat yang membutuhkan banyak
tenaga kerja yang berpengalaman.
2. Rona lingkungan hidup
Kegiatan Pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall ini merupakan kegiatan
yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, sehingga akan
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan terhadap komponen lingkungan.
Komponen lingkungan yang akan ditelaah yaitu komponen yang diperkirakan akan
terkena dampak penting oleh rencana kegiatan.
Komponen yang akan terkena dampak dari pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo
Mall adalah:
1. Abiotik
Komponen Lingkungan Indikator Parameter
Hidup
Iklim Iklim Mikro
Suhu
Kelembaban
Kecepatan angin
Radiasi matahari
Curah hujan
Neraca air

Fisiografi Topografi Kemiringan lereng


Luas Wilayah
Hidrologi Pola drainase Alur air
Gerakan air
Air tanah Muka air tanah
Potensi air tanah
Ruang, lahan, dan tanah Tataruang Ada atau tidaknya
Kesesuaian lahan Kelas kesesuaian
Kesuburan PH Tanah, pola penyerapan air,
N,P,K, KTK
Kualitas air Sifat fisika Suhu warna, bau kekeruhan
Sifat kimia pH Air, Nitrit, Nitrat, dan sulfide.
Kualitas Udara Sifat fisik Suhu Udara
Sifat Kimia Karbon monooksida, C02

2. Culture
a. Kondisi Demografi, kependudukan, Struktur penduduk,
keadaan penduduk didaerah tersebut beraneka ragam. Dari tua sampai muda, dari anak-anak
sampai remaja, Dari kelas bawah, menengah, atas juga ada. Melihat kondisi saat ini didaerah
tersebut mayoritas menengah keatas sehingga bagi kalangan / masyarakat bisa berbelanja
berbagai bahan pokok dan sekunder disana.
b. Kondisi Ekonomi.
Kondisi Ekonomi menggambarkan tingkat pendapatan penduduk mayoritas lumayan stabil.
Karena kebanyakan penduduk menengah keatas. Artinya disini juga terbukanya kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha dalam proyek tersebut.
c. Kondisi Sosial Budaya Masyakat
disana lebih cenderung membeli bahan-bahan pokok keperluan yang dibutuhkan. Sehingga
budaya konsumtif bisa diatasi dengan pendekatan ekologi, artinya seberapa perlu kebutuhan
tersebut untuk dikonsumsi. Jadi menciptakan pola pikir yang bukan untuk hura-hura.
d. Kondisi kesehatan masyarakat.
Kondisi kesehatan didaerah tersebut lebih terkait pada penyediaan air bersih, status gizi, dan
kecukupan pangan, serta obat-obatan

3. Identifikasi dampak potensial


Adapun identifikasi dampak-dampak yang terjadi setelah di lakukan pembangunan
pusat perbelanjaan Gorontalo Mall adalah sebagai berikut:
Kemacetan lalu lintas
Lapangan pekerjaan
Kesempatan kerja
Pendapatan masyarakat
Perekonomian local dan regional
Keresahan masyarakat
Persepsi masyarakat
Penyakit
Kecelakaan kerja
Peluang berusaha
Perubahan tata ruang lahan
Sampah
Pencemaran udara
Kebisingan
Peningkatan kadar debu
Kerusakan jalan
Perubahan suhu dan iklim
Kesehatan masyarakat
Getaran
Kuantitas dan kualitas air tanah
Munculnya vektor penyakit dan binatang pengganggu
peningkatan estetika
Peluang berusaha
Peningkatan Limbah domestic
Pencemaran air dan tanah

A. Daftar Uji Sederhana


No Kegiatan Komponen Dampak Potensial
Lingkungan
1. PRA KONSTRUKSI
a. Survei Lokasi Sosial (culture) Persepsi Masyarakat
Timbulnya tanggapan positif, seperti
tanggapan mengenai peluang berusaha,
meningkatnya tingkat keramaian
disekitar rumah
masyarakat,terjangkaunya tempat untuk
berbelanja kebutuhan masyarakat dll.
Timbulnya tanggapan negatif, seperti
ketakutan akan diambilnya lahan-lahan
milik warga yang berdekatan dengan
Mall dengan harga yang murah.
Persepsi masyarakat
Hilangnya aset tanah milik warga untuk
mendirikan pembangunan.
b. Perizinan Sosial (culture) Terdapat persepsi masyarakat menganai
program pembangunan Mall
Persepsi masyarakat
Timbulnya keresahan masyarakat akan
c. Sosialisasi Program Sosial (culture) hilangnya lahan mereka akibat
pembebasan lahan yang lahannya
adalah sebagian lahan milik warga.
d. Pembebasan Lahan Sosial (culture)

2. KONSTRUKSI
a. Penerimaan Tenaga Kerja - Sosial - Tanggapan positif masyarakat
- Bertambahnya lapangan pekerjaan
- Terserapnya tenaga kerja
- Kesempatan Kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatan perekonomian dan
pendapatan masyarakat
b. Pembukaan Lahan - Sosial (Kulture) - Tanggapan negatif masyarakat
- Terjadinya konflik antara masyarakat
dan pengelolah
- Terjadi Keresahan masyarakat
- Kesehatan Masyarakat

- Biotik - Hilang dan rusaknya vegetasi


- Terjadinya penebangan tumbuhan
- Hilangnya tempat tinggal fauna

- Abiotik - Menurunnya produktifitas tanah


- Banyaknya debu yang di hasilkan dari
aktifitas pembukaan lahan

c. Uji Coba Lokaasi - Sosial - Persepsi masyarakat


- Keresahan

- Biotik - Hilang dan rusaknya vegetasi


- Hilangnya tempat tinggal fauna

d. Uji Coba Alat - Sosial - Persepsi Masyarkat

- Abiotik - Pencemara udara (banyaknya asap yang


dihasilkan)
- Kebisingan
- Kerusakan Alat

e. Mobilitas Alat Berat Dan - Sosial - Tanggapan negatif


Mobilitas Material - Keresahan masyarakat
- Kesehatan masyarakat

- Abiotik - Penurunan kualitas udar


- Kebisingan
- Banyaknya debu yang dihasilkan
kendaraan

f. Pembangunan Gedung - Soial (Masyarakat) - Persepsi masyarakat


- Keresahan
- Kecelakaan Kerja
- Abiotik
- Produktifitas tanah
- Kebisingan
- Debu
- Sosial
g. Pemasangan Pembangkit - Persepsi masyarakat
Berkapasitas 125 Mw Sebanyak 2 - Keresahan dan kekhawatiran
Unit masyarakat
- Kecelakaan keja
- Abiotik
- Pembukaan lahan
- Penurunan produktifitas tanah
- Sosial
h. Pemasangan Jaringan Listrk dan - Persepsi Masyarakat
Instrumen (alat) - Keresahan dan kekhawatiran mengenai
bahaya yang di timbulkan
- Kecelakaan kerja

- Biotik - Penebangan pohon

3. OPERASIONAL
a. Pengoperasian Jaringan Listrik - Sosial - Tanggapan negatif dan positif
masyarakat

b. Pemeliharaan Jaringan Listrik


- Sosial - Tanggapan negatif dan positif
masyarakat
4. PASCA OPERASIONAL
a. Reklamasi / rehabilitas lahan - Sosial Persepsi masarakat

- Biotik - Pengembalian vegetasi yang telah rusak


- Penanaman ulang pepohonan jangka
panjang
- Pemulihan tempat tinggal fauna
- Pemeliharaan flora dan fauna

- Pengembalian produktifitas tanah


- Abiotik

b. Penanganan Tenaga kerja - Persepsi masyarakat


- Sosial - Berkurangnya lapangan pekerjaan
- Penurunan perekonomian Masyarakat
- Bertambahnya pengangguran

No Kegiatan Komponen yang terkena dampak


1 Pra konstruksi Kultur
a. Survey lokasi 1) Persepsi masyarakat
2) Keresahan masyarakat
b. Perizinan kultur
1) Keresahan masyarakat
2) Hilangnya aset tanah
c. Sosialisasi program kultur
Persepsi masyarakat
d. Pembebasan lahan kultur
1) Persepsi masyarakat
2) Hilangnya aset tanah
e. Perencanaan kultur
Persepsi masyarakat

2 Fase Konstruksi Kultur


a. Penerimaan tenaga kerja 1) Peningkatan kesempatan kerja
2) Peluang berusaha
3) Peningkatan pendapatan
4) Peningkatan perekonomian lokal
b. Pembuatan base camp/barak Abiotik
kerja 1) Perubahan tata ruang lahan
2) Timbunan sampah
Biotik
3) Perubahan ekosistem lingkungan
c. Pembuatan jalan kerja Abiotik
1) Pencemaran udara
2) Kebisingan
3) Perubahan tata ruang lahan
4) Peningkatan kadar debu
d. Mobilisasi alat berat dan Abiotik
material 1) Kebisingan
2) Kerusakan jalan
3) Peningkatan kadar debu
4) Perubahan suhu dan iklim
5) Pencemaran udara
Kultur
6) Kemacetan lalu lintas
7) Kecelakaan lalu lintas
8) Kesehatan masyarakat
e. Pembangunan sarana dan Kultur
prasarana Mall 1) Kecelakaan kerja
2) Pencemaran udara
3) Kebisingan
4) Getaran
Abiotik
5) Perubahan tata ruang lahan
f. Pembangunan bangunan utama Kultur
(Mall, Ruko, Taman dan Hotel)1) Kecelakaan kerja
2) Getaran
3) Timbunan sampah
4) Kesehatan masyarakat
Abiotik
5) Kuantitas dan kualitas air tanah
berkurang.
6) Pencemaran air
7) Kebisingan
Biotik
8) Perubahan ekosistem lingkungan
9) Munculnya vektor penyakit dan
g. Pembangunan fasilitas Mall binatang pengganggu
Kultur
1) Kecelakaan kerja
2) Timbunan sampah
3) Kesehatan masyarakat
Abiotik
4) Kuantitas dan kualitas air tanah
berkurang
5) Kebisingan
Biotik
6) Perubahan ekosistem lingkungan
7) Munculnya vektor penyakit dan
h. Pembangunan sarana binatang penganggu
pengolahan air limbah dan Abiotik
sampah 1) Perubahan tata ruang lahan
Biotik
i. Pembersihan lahan 2) Perubahan ekosistem lingkungan
Abiotik
1) Peningkatan kadar debu
Kultur
2) peningkatan estetika

3 Fase Operasional Kultur


a. Operasional Mall 1) Peningkatan kesempatan kerja
2) Peluang berusaha
3) Peningkatan pendapatan
4) Peningkatan persekonomian lokal dan
regional
5) Kemacetan
6) Timbunan sampah
Abiotik
7) Penurunan kualitas dan kuantitas
air tanah.
8) Kebisingan
9) Pencemaran udara
10) Peningkatan Limbah domestic
11) Perubahan suhu atau iklim
12) Pencemaran air dan tanah
b. Perawatan bangunan Kultur
1) Peningkatan estetika
2) Persepsi masyarakat
c. Perawatan lingkungan Kultur
1) Peningkatan estetika
Abiotik
2) Penurunan kuantitas air tanah
Biotik
3) Timbunan sisa-sisa vegetasi
d. Perawatan jalan Kultur
1) Kemacetan
Abiotik
2) Pencemaran udara
3) Kebisingan
b. Matriks
Matriks interaksi

Mobilitas alat berat dan material

Pembangunan bangunan utama


Pembanguna base camp/barak

Pembangunan jalan kerja

Perawatan lingkungan
Perawatan bangunan
Pembuangan limbah
Sosialisasi Program

Pembebasan lahan

Pembukaan lahan

Operasional mall

Perawatan jalan
Penerimaan tenaga kerja
Survei Lokasi

Perencanaan
Perizinan

kerja
Kualitas Udara X X X X
Transpor Kemacet X X X
tasi an
Lalulinta
FISI
s
K
Tanah
KIMI
Hidrol Aliran
A
ogi Permukaan
Kualit Kualitas X X X
as Air
Air Sedimen
Komposisi X
Jenis
Veget Keanekara X
BIO- asi gaman
LOGI Jenis
Dilindungi
Komposisi X
Satwa Jenis
Jenis
Dilindungi
Biota laut X
Kesempata X X
n Kerja
SOSI Kesempata X X
-AL, n Berusaha
Sosial
EKO- Pendapatan X X
Ekono
NOM Perekonom X X
mi
I, ian Lokal
BUD Perekonom X
A- ian
YA Regional
Sosial Keresahan X X X
Buday Masyaraka
a t
Persepsi X X X X X
Masyaraka
t
KES Penyakit X X X
Kes.
MAS Kecelakaa X X X
Mas
n Kerja

an alir pelingkupan
Tahap kontruksi
Penerimaan tenaga kerja
Penyiapan lahan
Mobilisasi alat dan bahan
Pengaturan tata ruang kawasan
Kesempatan kerja
Hidrologi
estetika
Lahan
Debu
Topografi
Pendapatan ekonomi
Drainase
Kualitas air
Pembangunan bangunan utama
Kesehatan masyarakat
Biota
Kebisingan
Debu
Kebisingan
Kesehatan masyarakat
Ekosistem lingkungan
Kesehatan masyarakat
Persepsi MAsyarakat
4. Evaluasi dampak potensial
No Kegiatan Dampak 1 2 3 4 Penting/
tdk
penting
Tujuan dalam evaluasi dampak potensial ini adalah untuk mengevaluasi secara
holistik semua dampak penting tersebut, sehingga pengelolaan lingkungan pada kegiatan ini
bisa lebih diarahkan dan difokuskan pada prioritas dampak penting hipotetik yang harus
ditanggulangi.
Mengingat tujuan dari evaluasi dampak ini adalah untuk lebih memfokuskan
penanganan lingkungan, maka evaluasi dampak dikelompokkan berdasarkan jenisnya dengan
dilengkapi uraian pada satu jenis dampak pada aspek/komponen lingkungan yang akan
terkena dampak.
Evaluasi dampak potensial di ukur berdasarkan kriteria evaluasi dampak, dimana
berdasarkan kriteria tersebut di dapat beberapa dampak penting hipotetik, di antaranya:
Arus lalu lintas
Kegiatan mobilisasi alat berat dan material yang membebani jalan akses yang sudah tersedia,
sehingga timbul bangkitan/tarikan arus lalu lintas, menyebabkan kerusakan jalan,
pencemaran udara, kemacetan, perubahan suhu dan iklim, dan terganggunya kesehatan
masyarakat.
Kualitas dan kuantitas air tanah
Dalam kegiatan konstruki (pembangunan) tentunya membutuhkan air untuk menunjang
kegiatan tersebut. Jumlah air yang dibutuhkan sangatlah banyak, danuntuk memenuhi
kebutuhan air tersebut maka sumber air yang digunakan adalah air tanah. Sehingga kuantitas
air tanah bisa berkurang dan kualitasnya pun bisamenurun karena kontaminasi lumpur pada
kegiatan pembangunan. Begitu juga pada kegiatan operasional kegitan mall, sumber air yang
digunakan adalah air tanah artesis. Dalam pemakaian air yang banyak makan kuantitas air
tanah dangkal yang dipakai oleh masyarakat sekitar menjadi berkurang dan kualitasnya pun
dapat turun selain karena kuantitas air menurun dan terkontaminasi lumpur atau tanah pada
sumur bor, penurunan kualitas air tanah ini dapat disebabkan oleh limbah domestic yang
diserapkan ke dalam tanah, sehingga berdampak pada penurunan kuantitas dan kualitas air
tanah yang di akibatkan oleh pemakaian yang berlebihan serta limbah dari proyek yang
nantinya akan berdampak munculnya vektor penyakit dan binatang penganggu, yang
berdampak lanjutan pada kesehatan masyarakat.
5. Dampak Penting Hipotetik
Penentuan dampak hipotetik dimaksudkan untuk menentukan jenis dampak penting
hipotetik dengan derajat kepentingannya akibat rencana kegiatan yang akan dikaji dalam
AMDAL sesuai hasil pelingkupan, juga dengan melihat kegiatan lain yang sejenis. Hasil
penentuan dampak hipotetik adalah sebagai berikut :

a. Tahap pra konstruksi

Dampak penting yang diperkirakan timbul pada tahap pra konstruksi mencakup:
1. Kegiatan survey lokasi akan menimbulkan persepsi negative dari masyarakat sekitar lokasi
pembangunan.
2. Pembebasan lahan akan berhubungan langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan
lokasi/lahan yang akan dibangun.
3. Kegiatan pengukuran dan pematokan serta pengadaan tanah diperkirakan dapat menimbulkan
persepsi negatif dan keresahan masyarakat.
4. Sosialisasi kegiatan akan menimbulkan persepsi positif dari masyarakat.
5. Hilangnya lahan pemukiman penduduk.

b. Tahap konstruksi

Dampak penting yang diperkirakan timbul pada tahap konstruksi mencakup:


1. Penerimaan tenaga kerja akan mengurangi pengangguran disekitar daerah pembangunan.
2. Kegiatan pengangkutan bahan material, pembuatan jalan dan pembangunan akan
mengakibatkan gangguan terhadap penduduk yang tinggal disekitar lokasi kegiatan seperti
kebisingan, getaran dan pencemaran udara.
3. Terganggunya ekosistem di sekitar pengambilan material.
4. Mobilitas alat dan bahan serta material dan juga pembangunan proyek akan mengakibatkan
suhu menjadi panas karena pohon-pohon yang sebelumnya sudah tidak ada karena ditebangi,
Perubahan suhu karena polusi akibat pembangunan
5. Pada kegiatan konstruki (pembangunan) akan menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas
air tanah
6. Adanya vektor penyakit dan binatang penggangu,
7. Aktivitas para pekerja bangunan dapat menghasilkan sampah.
8. Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh lalu lalangnya truk pengangkut material dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas sehingga bisa menimbulkan kemacetan dan tentunya
polusi udara.
9. Perubahan ekosistem lingkungan, penebangan pohon dan pembabatan tumbuhan di lokasi
proyek pebangunan, menyebakan ekosistem lingkungan berubah.
10. Kegiatan pembangunan akan menyebabkan kebisingan dan debu.
11. Terganggunya kegiatan lalulintas karena pengangkutan material.

c. Tahap operasional

Dampak penting yang diperkirakan timbul pada tahap pra konstruksi mencakup:
1. Kegiatan bongkar muat barang akan menimbulkan kemacetan.
2. Penerimaan karyawan akan mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
3. Limbah dari pembangunan akan menimbulkan pencemaran.
4. Hilangnya daerah resapan air sehingga berdampak pada banjir
5. Pada kegiatan operasional Mall mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas air tanah.
6. Kebisingan Kebisingan berasal dari kegiatan lalu lintas yang semakin ramai karena
berdatangannya para pengunjung ke mall.
7. Pencemaran udara karena lalu lalang kendaraan pengunjung mall, bahkan dapat terjadi
kemacetan karena banyak angkot yang berhenti di sekitar mall.
8. Timbunan sampah yang berasal dari hasil kegiatan operasional mall.
Intensitas Kebisingan
Kegiatan pengangkutan alat dan material, pematangan tanah, pelaksanaan konstruksi dan
operasional Mall diidentifikasi dapat menimbulkan ketidaknyamanan warga sekitar (lokasi
pemukiman) karena peningkatan intensitas kebisingan. Kebisingan yang berasal dari suara
kendaraan berat, pengangkut alat berat, material, dan suara mesin-mesinyang digunakan lalu
dari kegiatan pembanguan. Kebisingan berasal dari kegiatan lalu lintas yang semakin ramai
karena berdatangannya para pengunjung ke mall. Kebisingan akibat mobil-mobil
pengirim barang ke mall dan pengiriman barang dar imall ke konsumen. Kebisingan ini dapat
mengganggu kenyamanan warga sekitar proyek pembangunan dengan dampak lanjutan
terhadap kesehatan masyarakat, sehingga dampak tersebut merupakan dampak penting
hipotetik.
Getaran
Pada saat pelaksanaan konstruksi, akan menimbulkan getaran khususnya pada pekerjaan
pondasi tiang pancang, kendaraan berat yang melintas, penurunan alat berat dan material,
getaran ini akan dirasakan oleh warga sekitar proyek pembangunan yang akan merambat
sehingga akan berdampak sampai pada rumah-rumah sekitarnya, hal ini akan menimbulkan
gangguan kenyamanan dan ketenangan, sehingga dampak tersebut merupakan dampak
penting hipotetik.
Pencemaran udara
Pada kegiatan pengangkutan material dan pembuatan jalan serta pada kegiatan operasional
Mall akan mengakibatkan pencemaran udara, yang berasal dari asap masakan dari pedagang
kaki lima disekitar mall, dan asap rokok dari pedagang, supir angkot, pembeli atau
pengunjung dan masyarakat sekitar, emisi dari kendaraan berat yang melintas serta
aktivitas pembangunan dan lalu lalang kendaraan pengunjung mall, dapat menyebabkan
konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb, di udara meningkat, hal ini juga
dapat menyebabkan perubahan suhu meningkat, sehingga daerah sekitar menjadi sangat
panas dan juga dampak lanjutan pada kesehatan manusia. Sehingga dampak tersebut
merupakan dampak penting hipotetik
Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah
Pada operasional kegitan mall, sumber air yang digunakan adalah air tanah artesis. Dalam
pemakaian air yang banyak makan kuantitas air tanah dangkal yang dipakai oleh masyarakat
sekitar menjadi berkurang dan kualitasnya pun dapat turun selain karena kuantitas air
menurun dan terkontaminasi lumpur atau tanah pada sumur bor, penurunan kualitas air tanah
ini dapat disebabkan oleh limbah domestic yang diserapkan ke dalam tanah, serta
pembuangan limbah domestik berupa Limbah dari toilet, westafel, bak cuci piring dan usaha
resto. hal ini akan berdampak pada kesehatan masyarakat jika mengkonsumsi air yang sudah
bercampur limbah tersebut. sehingga dampak tersebut merupakan dampak penting
hipotetik.
Arus Lalu Lintas
Kegiatan mobilisasi alat berat dan material yang membebani jalan akses yang sudah tersedia,
sehingga timbul bangkitan/tarikan arus lalu lintas. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan
volume kendaraan di jalan, yang menuju ke lokasi Pembangunan pusat perbelanjaan
Gorontalo Mall. Pada tahap operasional juga menyebabkan peningkatan arus lalu lintas
keluar-masuk (mobilisasi kendaraan) yang dapat menimbulkan peningkatan arus dan
kemacetan lalu lintas di ruas-ruas karena banyak angkot yang berhenti di sekitar mall, yang
akan berdampak pada kerusakan jalan. Selain itu Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh lalu
lalangnya truk pengangkut material dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas sehingga bisa
menimbulkan kemacetan dan tentunya polusi udara. Banyaknya kendaran yang melintas,
apalagi saat musim hujan kerusakannnya bisa bertambah parah. Sehingga Dampak tersebut
merupakan dampak penting hipotetik.
Kesempatan Kerja
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja baik pada tahap konstruksi maupun pada tahap operasional,
dalam perekrutannya akan memberikan prioritas kepada penduduk sekitar secara
proporsional sesuai dengan persyaratan kemampuan yang diperlukan dan dapat mengurangi,
sehingga dampak tersebut merupakan dampak penting hipotetik.
Kesempatan Berusaha
Pada tahap konstruksi dan tahap operasional, masyarakat sekitar dapat mempunyai
kesempatan berusaha, yaitu menjadi karyawan di pabrik multi nabati Sulawesi, sehingga
dampak tersebut merupakan dampak penting hipotetik.
Tingkat Pendapatan
Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha pada tahap konstruksi maupun pada
tahap operasi, harus dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian lokal, sehingga merupakan
dampak penting hipotetik.
Kenyamanan dan Ketenangan
Pada saat konstruksi dan operasional terdapat kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
gangguan kenyamanan dan ketenangan terhadap penduduk di sekitar lokasi kegiatan,
sehingga dampak tersebut merupakan dampak penting hipotetik.
Keresahan Masyarakat
Pada tahap konstruksi, baik pada kegiatan pengangkutan alat dan material dan pelaksanaan
konstruksi Pembangunan pabrik multi nabati sulawesi akan berdampak lanjutan terhadap
keresahan masyarakat, sehingga dampak tersebut merupakan dampak penting hipotetik.
Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi masyarakat dimaksudkan sebagai tingkat dukungan, persetujuan atau
penolakan warga terhadap keberadaan proyek, sehingga masyarakat ada 2 (dua) kubu, yaitu
kubu yang mendukung keberadaan proyek, serta kubu yang menolak keberadaan
proyek. Dengan demikian maka sikap dan persepsi masyarakat adalah merupakan dampak
penting hipotetik.
Kesehatan Masyarakat
Pada tahap konstruksi dan operasional yaitu pada kegiatan pekerjaan tanah dan pelaksanaan
konstruksi kegiatan operasional Pembangunan pabrik multi nabati sulawesi berdampak
lanjutan terhadap kesehatan masyarakat, baik karena adanya sampah, limbah cair, serta
penurunan kualitas udara dan debu serta peningkatan intensitas kebisingan, Adanya
vektor penyakit dan binatang penggangu, keberadaan vektor penyakit seperti nyamuk dapat
terjadi karena adanya genangan-genangan air berupalubang galian yang dapat menjadi
breeding place nyamuk, kemudian ada lalat dan tikus karena ada tumpukan sampah dari
aktivitas pekerja proyek akan berujung pada terganggunya kesehatan masyarakat. sehingga
dampak tersebut merupakan dampak penting hipotetik.
6. Klasifikasi dan prioritas
Rencana pembuangan limbah domestic dari pembangunan pusat perbelanjaan
Gorontalo Mall ke saluran air besar yang terdapat dibagian timur lokasi proyek akan
menimbulkan dampak penting hipotetik berupa peningkatan kadar BOD. Dan Pencemaran
udara oleh emisi dari kendaraan berat yang melintas serta aktivitas pembangunan yang
menyebabkan konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb, di udara meningkat
yang kemudian berlanjut pada kebisingan. Dampak penting hipotetik dari masing-masing
parameter tersebut dapat dikelompokkan menjadi penurunan kualitas air, kebisingan dan
penurunan kualitas udara. Selanjutnya terhadap 3 (tiga) dampak penting tersebut diurut
berdasarkan kepentingannya, yaitu:
1. Penurunan kualitas lingkungan
a. Kualitas udara
b. Kualitas air
c.Kebisingan
d.getaran
2. Konflik sosial
a.Kesehatan masyarakat
b. Keresahan masyarakat
c.Kenyamanan dan ketenangan
d.Sikap dan persepsi masyarakat
e.Kecelakaan
f.kemacetan
7. Prioritas dampak penting hipotetik
Pada pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall menimbulkan berbagai
dampak penting. Adapun yang menjadi prioritas dampak penting hipotetik kegiatan
pembangunan ini adalah penurunan kualitas lingkungan dan konflik sosial yang diakibatkan
aktivitas pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall itu sendiri.
8. Wilayah studi
Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi luas wilayah studi
sesuai hasil pelingkupan dampak penting, dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber
daya, waktu dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang
berkepentingan.
Adapun lingkup wilayah pembangnan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall dengan batas-
batas wilayah studi sebagai berikut:
1. Batas administrasi
Batas administrasi proyek pembangunan pusat perbelanjaan Mall yaitu: terdapat di Kelurahan
Ipilo, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.

2. Batas ekologis
Adapun batas ekologisnya yaitu ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara) dimana prose salami yang
berlangsung di dalam ruang tersebut diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar.
Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang
secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan. Adapun batas
ekologis pembangunan pusat perbelanjaan Gorontalo Mall adalah: daerah sebelah utara
proyek yaitu sekitar pemukiman penduduk, yang akan terkena dampak kebisingan, getaran,
dan pencemaran udara juga terganggunya kesehatan masyarakat akibat proyek, sekitar Jalan
Sultan Botutihe, Jalan Kasuari, dan Jalan Aloei Saboe yang akan terkena dampak seperti
kemacetan lalu lintas, kebisingan, pencemaran udara, getaran, kerusakan jalan yang
berdampak pada terganggunya lalu lintas.
3. Batas sosial
Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat
berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang
sudah maupun (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial
suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Adapun batas sosial dari proyek ini adalah disekitar lokasi Mall, dimana terjadi interaksi jual
beli antara produsen dan konsumen juga distributor.

Вам также может понравиться