Вы находитесь на странице: 1из 10

Pengembangan Masyarakat Desa Melalui Program Edukasi Wong Deso

Sebagai Bentuk Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Mahasiswa

oleh :

M.Silahul.Mumin (150810101111)

KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2016
PENDAHULUAN

Sebagai Negara berkembang Wilayah Indonesia sebagian besar masih


didominasi oleh wilayah pedesaan dan sektor pertanian menjadi mata pencaharian
utama. ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah di Indonesia menimbulkan
terjadinya kesenjangan antarwilaya, baik antar kota-kota, provinsi-provinsi, dan
utamanya juga antar desa-desa. Kesenjangan tersebut memunculkan adanya kategori
desa tertinggal dan sangat tertinggal. Di Indonesia jumlah desa tertinggal terbanyak
berada di pulau jawa dengan presentase 67,18 % dan untuk desa sangat tertinggal
presentase terbanyak ada di pulau papua sebesar 77,81% dari jumlah keseluruhan
desa yang berada di provinsi. (kementrian desa tertinggal, 2015) kekurangan sumber
daya manusia atau dalam hal ini disebut masyarakat desa yang berkualitas menjadi
faktor utama pemicu atas ketertinggalan dari sebuah wilayah pedesaan.

Seperti penelitian yang dilakukan Nurdini (2016) di kabupaten Kuningan


Jawa Barat bahwasanya masih ada ketimpangan terkait struktur komposisi kondisi
desa yakni 23,67% desa maju, 41,22% desa sedang berkembang dan 35,11% desa
tertinggal. Ketimpangan di Kabupaten Kuningan dilihat dari besarnya nilai jarak
ekonomi rata-rata setiap kecamatan pada tahun 2011 dan 2014 berkisar antara 1,8281
2,583, Faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa di Kabupaten Kuningan terdiri
dari kondisi geografi (letak/jarak, aksesibilitas, dan bencana alam), kualitas
sumberdaya manusia,dan kegiatan perekonomian. Adanya fenomena keadaan tersebut
Melalui UU no.6 2014 pemerintah berusaha memfokuskan pemberdayaan wilayah
desa agar bisa menjadi kekuatan besar yang mampu memberikan kontribusi besar
terhadap keadaan Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. Implementasi UU desa
juga merupakan salah satu program pemerintah Jokowi yang termuat dalam
NAWACITA presiden.

Pembangunan masyarakat pedesaan bersifat kompleks, artinya pembangunan


pedesaan bukan hanya berfokus pada pembenahan infrastruktur melainkan juga
perbaikan kualitas dan juga kuantitas SDM. Masalah pembangunan masyarakat desa
mencakup masalah sosial, budaya, ekonomi dan juga politik. Sehingga tidak cukup
jika hanya mengandalkan kebijakan kebijakan yang dicanangkan pemerintah.
Penanganan kompleksitas masalah tersebut bisa dilakukan secara bersama sama
melalui gerak partisipatif masyarakat dan kalangan terpelajar yakni mahasiswa.
Gerak aktif mahasiswa perlu dioptimalkan karena sebagai kalangan terpelajar,
mahasiswa harus bisa memaksimalkan peran serta kontribusi untuk perbaikan
keadaan sebuah masyarakat. Bentuk kontribusi mahasiswa bukan hanya bisa
dibuktikan secara material . dengan menginterpretasikan teori yang berasal dari
bangku kuliah mahasiswa bisa melakukan transfer ilmu kepada masyarakat yang
berada di wilayah pedesaan. Kontribusi ini juga merupakan salah satu implementasi
dari tri dharma perguruan tinggi dengan fokus bidang pada pengabdian masyarakat.

Berawal dari keadaan tersebut , maka pembangunan masyarakat desa telah


menjadi titik persoalan yang dihadapi oleh pemerintah, masyarakat dan juga institusi
pendidikan yang ada. Ruang lingkup pembangunan masyarakat mencakup semua
strata yang berada di lingkungan masyarakat desa. Hal terpenting dalam proses
pembangunan masyarakat desa adalah keberhasilan yang mampu merubah keadaan
menjadi lebih baik, lebih sehat, lebih sempurna , dan lebih sejahtera dari sebelumnya.
Bahkan tiap tiap masyarakat memiliki ciri ciri perkembangan tertentu yang
menggambarkan kemajuan dari masyarakat dan yang tidak dimiliki oleh masyarakat
desa lain. (Putra, 2015)

Penekanan peran mahasiswa bisa dilakukan untuk merubah ketimpangan


keadan dan memperbaiki kondisi masyarakat. Peran tersebut bisa berbentuk
pemberian kegiatan edukasi kepada masyarakat yang bersifat persuasif dan
komunikatif dalam bentuk interaksi secara langsung kepada masyarakat desa. Pola
karakter masyarakat desa yang dominan bersifat tertutup membutuhkan sikap
mahasiswa yang atraktif apabila ingin melakukan interaksi dua arah. Pada dasarnya,
pencapaian objektif keberhasilan pengembangan masyarakat desa tersebut bisa
ditentukan melalui mekanisme dan strategi yang terstruktur dan aplikatif sehingga
mudah diterima oleh masyarakat desa . sehingga Kegiatan edukasi tersebut dalam
fokusnya bukan hanya bersifat akademis tetapi juga tetap menekankan nilai nilai
kultural serta kajian teknologi agar masyarakat desa mampu mengimbangi kemajuan
zaman. Melalui kegiatan yang bersifat edukasi besar harapan bisa meningkatkan
pengetahuan dan wawasan masyarakat setahap demi setahap utamanya dari segi Hard
skill sebagai bentuk peningkatan kondisi masyarakat desa.
PEMBAHASAN

Peningkatan Produktivitas Nasional merupakan salah satu kriteria adanya


peningkatan pembangunan. Adanya perubahan produktivitas secara dinamis
memberikan gambaran terkait adanya proses perbaikan pembangunan secara
struktural. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas nasional . diantara
berbagai faktor tersebut faktor kualitas sumber daya manusia memberikan pengaruh
yang besar terhadap perubahan produktivitas nasional. kualitas sumber daya manusia
menjadi faktor determinan bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu
bangsa. kualitas sumber daya manusia bisa dicerminkan melalui etos kerja tinggi dan
cenderung menunjukan adanya produktivitas nasional yang tinggi dari suatu negara
dan keadaan tersebut merupakan salah satu cerminan dari kondisi negara maju. Hal
ini bisa dilihat pada negara negara maju semacam Amerika, Jepang , Korea, Jerman
dan juga negara-negara yang maju lainya yang mengalami kemajuan dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya manusia
yang besar dengan struktur demografi yang bervariasi . masyarakat desa masih
mendominasi dalam struktur tersebut. Daya saing masyarakat Indonesia masih rendah
karena cenderung didominasi oleh masyarakat yang kurang kompeten khususnya
mereka yang berasal dari desa. Sehingga menjadikan tingkat daya saing SDM
Indonesia lebih rendah dibanding negara negara lain yang memiliki kesamaan
kondisi geografis dan demografis dengan Indonesia. perlu adanya sebuah gerakan
masif dari Pemerintah dalam memanfaatkan kerja sama dari semua kalangan untuk
bagaimana membantu mengembangkan tingkat kualitas SDM khsususnya masyarakat
masyarakat lokal (desa). Pemerintah bisa mengoptimalkan peran aktif mahasiswa
dalam membangun masyarakat desa . mahasiswa yang notabenya merupakan
kalangan terpelajar sudah seyogyanya ikut serta membangun masyarakat desa dengan
berpartisipasi secara langsung dalam bentuk implementasi nyata di pedesaan.
Keberadaan pemuda sudah selayaknya menjadi sokongan utama dalam
memainkan peran sebagai kader generasi penerus bangsa. kata sokongan
mengandung makna bahwa pemuda merupakan para pelopor dan juga sebagai
inisiator pembaharuan dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemuda sedikitnya
memiliki 3 peran dan fungsi utama yang bisa dilakukan untuk menjadi sokongan
utama pembangunan bangsa, yaitu ; (1) sebagai organizer yang membantu menata
kondisi dari masyarakat , (2) sebagai mediamaker yang berfungsi menyampaikan
setiap aspirasi, keluh kesah dan keinginan masyarakat, dan sebagai (3) leader yang
sekalgus menjadi teladan bagi masyarakat. Dalam hal ini, konteks masyarakat yang
difokuskan adalah masyarakat pedesaan.

Pembangunan masyarakat desa melalui pendidikan merupakan alternatif


yang tepat dan efektif baik untuk pembangunan sumber daya manusia serta
pembangunan nasional. Melalui pendekatan pendidikan diyakini akan berdampak
positif karena bisa meningkatkan kualitas masyarakat pedesaan . sedangkan dari segi
pembangunan nasional, meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Pedesaan
secara tidak langsung akan mendorong pembangunan desa. Sehingga adanya
pembanguan desa bisa menjadi pemrakarsa pembangunan nasional. Oleh sebab itu,
masyarakat desa harus diberdayakan sesuai dengan potensi masing masing yang
dimiliki. Sehingga dalam hal ini diperlukan adanya program edukasi yang perlu
diterapkan mahasiswa untuk mengembangkan potensi masyarakat . program edukasi
dirasa lebih tepat dan cocok diterapkan mengingat melalui pendidikan pelaksanaan
Pemberdayaan masyarakat akan lebih terstruktur dan menyeluruh. Sehingga, dengan
menciptakan program edukasi Wong Deso dapat melakukan pola transfer ilmu dari
mahasiswa ke masyarakat pedesaan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualitas masyarakat desa.

Program edukasi Wong Deso merupakan program pemberian pendidikan


yang dilakukan dengan interaksi dan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat .
sesuai dengan judul programnya yaitu Wong Deso, fokus program ini memang
hanya ditujukan kepada masyarakat desa yang cenderung kurang kompeten dan
masih minim pengetahuan. Tapi tidak menutup kemungkinan jika segmentasi dari
program ini bisa dilakukan untuk seluruh lapisan masyarakat. Adapun yang perlu
diperhatikan terkait program edukasi Wong Deso ini yaitu :

(Bagan )
1. Program edukasi Wong Deso dilakukan melalui mahasiswa dengan
melibatkan unsur unsur perangkat pemerintah desa serta tokoh masyarakat
seperti RT, RW dan ketua Karang Taruna dengan kontrol dari kepala desa
atau kelurahan dan institusi perguruan tinggi terkait
2. Program edukasi Wong Deso dijalankan secara terstruktur dan akan terus
dikembangkan pola pembelajaranya sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat pedesaan yang menjadi objek program edukasi .
3. Program edukasi Wong Deso dijalankan dan dikembangkan dengan prinsip
prinsip kerjasama dari kelurahan setempat dengan perguruan tinggi asal
mahasiswa
4. Program edukasi Wong Deso dirancang mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
5. Program eduasi Wong Deso dilaksanakan untuk menjadi sebuah sarana
kegiatan yang mampu menumbuhkembangkan kualitas masyarakat pedesaan.

Program edukasi Wong Deso dilakukan dengan tujuan :

1. Memanfaatkan peran pengabdian mahasiswa untuk mengubah kondisi sosial


masyarakat desa ke arah yang lebih baik
2. Sebagai sarana untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dari dunia perkuliahan
3. Meningkatkan kepekaan sosial serta partisipasi mahasiswa terhadap
pembangunan di pedesaan , sehingga desa bisa menjadi objek model
pengembangan dari institusi perguruan tinggi untuk mengembangkan
pembangunan desa diberbagai bidang

Target dari hasil program edukasi antara lain :

a. Membantu pemerintah desa untuk mengembangkan dan meningkatkan


kualitas masyarakat di pedesaan. Sehingga nanti bisa memunculkan sumber
daya manusia yang berpotensi untuk mendukung pembangunan pedesaan.
b. Terbentuknya masyarakat yang berwawasan dan memiliki lingkungan yang
mendukung untuk kesinambungan program program pendidikan lainya.
c. Meningkatkan kompetensi serta daya saing masyarakat desa dalam pasar
tenaga kerja

Target khalayak utama dari program edukasi Wong Deso adalah masyarakat
pedesaan yang jauh dari pemerintah pusat dan utamanya pedesaan yang masih belum
tersentuh kegiatan mahasiswa berupa KKN. Fokus tersebut dilakukan guna
mengurangi jumlah desa yang masih belum menjadi objek kegiatan pengabdian baik
dari masyarakat dan juga mahasiswa.(desa nya)

Bentuk serta alur kegiatan program edukasi Wong Deso pengembangan


masyarakat desa adalah meriset dan mengkaji pedesaan , penyesuaian metode dan
konsep pembelajaran, implementasi program, evaluasi program dan feeback dari
masyarakat serta perangkat desa terhadap hasil implementasi kegiatan.
Penutup

Keberhasilan program edukasi Wong Deso sebagai salah satu alternatif


konsep pengembangan masyarakat pedesaan bisa menjadi sebuah proyek yang
berkelanjutan untuk program program pengabdian selanjutnya. (saran untuk
kegiatan selanjutnya atau penelitian tentang hasil dari bagian program yang kmu
tawarkan)Keberhasilan program edukasi tersebut sangat ditentukan oleh sinergi dari
perguruan tinggi yang dalam hal ini diwakili oleh mahasiswa, perangkat pemerintah
desa serta seluruh komponen masyarakat. Strategi dan perencanaan pembangunan
desa akan tepat sasaran , terlaksana dengan baik jika program edukasi tersebut
mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi serta pengetahuan dari
warga pedesaan. Dengan meningkatnya kualitas masyarakat pedesaan, tidak
dipungkiri akan menjadi pemicu adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat
pedesaan. Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu memberikan andil yang besar
untuk membantu keberhasilan dari program edukasi Wong Deso. Dengan adanya
fokus pembangunan yang tidak sentralisitik di kota, bisa menumbuhkan adanya
keseimbangan pembangunan yang merata serta pengembangan dan pengembangan
desa bisa menjadi sebuah pondasi untuk keberhasilan program pembangunan
nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Вам также может понравиться