a. Lakukan tes verbal memanggil nama sesuai jenis kelamin sambil menepuk bahu korban, jika tidak ada respon.. b. Lakukan rangsangan nyeri dengan melakukan pijatan pada bahu dan jari dan jika tidak ada respon. 2. Panggil bantuan dengan 3 cara : a. Panggil bantuan orang sekitar atau terdekat Tolong-tolong ada pasien emergency b. Jika posiisi diluar RS hubungi ambulance (118) atau RS terdekat Halo, ini dengan ronika ada korban emergency tolong kirimkan ambulance ke jl. jamin ginting No.25 , No yg bisa dihubungi 0821 c. Jika posisi di RS Elisabeth aktifkan Code Blue dengan menekan 777 Code blue di henrikus dengan ronika
Menunggu Bantuan Datang.
3. Posisikan korban tidur terlentang dipermukaan datar dan keras 4. Bebaskan jalan nafas dengan menjauhkan dagu dari dada, keluarkan benda asinng dari mulut sambil membuka mulut korban. 5. Periksa pernapasasn korban dengan cara, melihat dada tidak mengembang, suara nafas tidak terdengan, hembusan nafas tidak terasa. ( Korban dinyatakan henti nafas) 6. Raba arteri carotis dengan menggunakan 3 jari : Arteri carotis tidak teraba (Korban dinyatakan henti jantung. 7. Ambil poisis untuk popmpa jantung korban tentukan titik tumpu tulang dada korban diantara kedua kaki penolong,. dengan sternum tulang dada korban. 8. Lakukan 30 pompa jantung dan 2X nafas buatan dengan kecepatan 100-120 kali/menit, dengan kedalaman 5-6 cm sampai 5x siklus. Tangan dominan diletakkan dibawah dan tangan yang non dominan diletakkan diatas. 9. Setelah siklus ke 5 Cek kembali arteri carotis (Arteri carotis sudah teraba) Cek pernafasan (terlihat dada sudah mengembang, suara nafas sudah terdengar, hembusan nafas sudah terasa. 10. Posisi korban ke poisisi stabil Tangan yang terdekat sipenolong angkat keatas kepala, Tangan terjauh dengan sipenolong silangkan ke dada mengenai bahu korban, sampai siku tangan korban mengenai lantai Bebaskan jalan nafas, dengan menjauhkan dagu dari dada. Tangan sikorban jadikan bantalan korban Angkat kaki korban dengan kedua tangan sipenolong Tekukan kaki korban dan siku kaki mengenai ke lantai dan kaki saling mengunci. (terus observasi korban sambil menunggu bantuan datang)