Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DASAR TEORI
6 Politeknik Aceh
7
Politeknik Aceh
8
1. Neraca
Menurut PSAK No. 1 (2012, p. ) laporan posisi keuangan adalah suatu
laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), hutang (liabilities) dan modal
sendiri (owners equity).
Soemarso (2004, p. 34) menjelaskan bahwa neraca merupakan laporan
keuangan yang berisi mengenai jumlah harta (assets), kewajiban (liability), dan
modal (owners equity) pada akhir periode akuntansi. Neraca dapat memberi
informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber
pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan
perusahaan.
Politeknik Aceh
9
Politeknik Aceh
10
Politeknik Aceh
11
Politeknik Aceh
12
Politeknik Aceh
13
Politeknik Aceh
14
dibandingkan rata-rata industri juga tidak selalu berarti jelek. Ada banyak
hal yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan baik buruknya suatu
angka.
Di sisi lain Harahap (2008, p. 192) mengemukakan terdapat beberapa
kelemahan analisis laporan keuangan, antara lain :
1. Analisa laporan keuangan bergantung pada laporan keuangan, oleh karena
itu kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari
analisis itu tidak salah.
2. Objek analisa laporan keuangan hanya laporan keuangan. Angka-angka di
dalam laporan keuangan tidak cukup untuk menilai suatu laporan
keuangan tetapi harus melihat juga aspek lainnya seperti tujuan
perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya
manajemen dan budaya masyarakat.
3. Objek analisis data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi
ini berbeda dengan kondisi masa depan.
4. Terdapat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab
perbedaan angka jika dilakukan perbandingan dengan perusahaan lain
misalnya :
a) Prinsip Akuntansi,
b) Ukuran Perusahaan,
c) Jenis Industri,
d) Periode Laporan,
e) Laporan Individual atau Laporan Konsolidasi,
f) Jenis perusahaan spek profit motive atau non profit motive.
Politeknik Aceh
15
Politeknik Aceh
16
Politeknik Aceh
17
Politeknik Aceh
18
PT ASURANSI ABC
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011 dan 2010
Final Balance Final Balance
Descriptions (Rp.) (Rp.)
12/31/2010 12/31/2011
ASET LANCAR
Kas dan Bank 800,000 150,000
Investasi
Deposito berjangka - Jaminan 10,000,000 27,000,000
Deposito berjangka - Biasa 24,000,000 34,000,000
Unit penyertaan reksadana 10,000,000 17,000,000
Jumlah Investasi 44,000,000 78,000,000
Piutang premi
Pihak hubungan istimewa 15,000,000 21,000,000
Pihak ketiga 30,000,000 46,000,000
Piutang reasuransi
Pihak hubungan istimewa 12,000,000 17,000,000
Pihak ketiga 18,000,000 16,000,000
Piutang lain-lain 100,000 200,000
Uang Muka dan Biaya dibayar dimuka 600,000 700,000
Aset pajak tangguhan 90,000 150,000
JUMLAH ASET LANCAR 120,590,000 179,200,000
PT ASURANSI ABC
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011 dan 2010
Politeknik Aceh
19
Modal saham
Nilai nominal - 15,000,000
Tambahan modal disetor 15,000,000 50,000,000
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 24,500,000 29,000,000
Belum ditentukan penggunaannya 24,060,000 30,840,000
PT ASURANSI ABC
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
-
Final Balance Final Balance
Descriptions (Rp.) (Rp.)
12/31/2010 12/31/2011
PENDAPATAN UNDERWRITING
Premi bruto 100,000,000 130,000,000
Premi reasuransi (1,900,000) (2,400,000)
(Kenaikan) penurunan PYBMP (330,000) 250,000
Jumlah Pendapatan Underwriting 97,770,000 127,850,000
Politeknik Aceh
20
BEBAN UNDERWRITING
Klaim bruto 15,000,000 35,000,000
Klaim reasuransi (930,000) (940,000)
Kenaikan (penurunan) EKRS 130,000 (540,000)
Jumlah Beban Klaim 14,200,000 33,520,000
Politeknik Aceh
21
Aktiva Lancar
Current Ratio = ............................. (2.1)
Kewajiban Lancar
Rp. 180.170.000
Current Ratio = = 2,25 kali
Rp. 79.930.000
Politeknik Aceh
22
Rp. 1 utang lancar perusahaan dijamin oleh Rp. 2,25 aktiva lancar yang siap
dicairkan dalam waktu yang dekat.
Kas+Ekuivalen Kas
Cash Ratio = ........... (2.2)
Kewajiban Lancar
Contoh :
Rp. 78.000.000
Cash Ratio = = 0,97 kali
Rp. 79.930.000
Politeknik Aceh
23
Politeknik Aceh
24
Total Utang
Debt to Equity Ratio = x 100% ......... (2.3)
Modal Sendiri
Dari rumus di atas dapat disimpulkan bahwa utang lebih berisiko bagi
perusahaan karena pembayaran bunga harus dilakukan, walaupun pada saat
penagihan perusahaan tidak memperoleh laba yang cukup untuk membayar
bunga. Sebaliknya, dividen tergantung pada pilihan perusahaan dan bukan
kewajiban legal, sampai dividen tersebut diumumkan oleh dewan direksi.
Oleh karena itu, modal ekuitas biasanya dianggap lebih tidak berisiko
dibandingkan dengan kewajiban (Libby, 2008, p. 720). Contoh perhitungan
debt to equity ratio pada PT Asuransi ABC adalah sebagai berikut :
Rp. 79.930.000
Debt to Equity Ratio = x 100% = 64%
Rp. 124.840.000
Politeknik Aceh
25
Total Utang
Debt to Total Asset Ratio = x 100% ....... (2.4)
Total Aktiva
Rp. 79.930.000
Debt to Total Asset Ratio = x 100% = 38,9%
Rp. 205.370.000
3) Rasio Profitabilitas
Libby (2008, p. 710) dalam bukunya menuturkan bahwa profitabilitas
merupakan alat ukur kesuksesan sebuah perusahaan yang utama. Beberapa uji
profitabilitas memfokuskan pada pengukuran kecukupan laba dengan
membandingkan laba dengan item lain yang dilaporkan dalam laporan laba
rugi. Pengembalian atas ekuitas merupakan ukuran profitabilitas yang sering
digunakan. Bagi para pemegang saham, rasio ini menunjukkan tingkat
penghasilan mereka dalam investasi.
Kasmir (2011, p. 196) berpendapat rasio profitabilitas merupakan rasio
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, dalam hal
ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini mengukur dan menunjukkan
efektivitas manajemen perusahaan melalui laba yang dihasilkan dari penjualan
dan investasi perusahaan. Rasio ini terbagi menjadi :
Politeknik Aceh
26
Laba Bersih
Return On Equity Ratio = x 100% ...... (2.5)
Modal Saham
. 30.840.000
Return On Equity Ratio = x 100% = 24,7%
. 124.840.000
Politeknik Aceh
27
Laba Bersih
ROA = x 100% ..... (2.6)
Total Aset
Rp. 30.840.000
ROA = x 100% = 15%
Rp. 205.370.000
Politeknik Aceh
28
Rp.50.000.000+600.000+30.840.000
Solvency Margin = x 100% = 62,6%
Rp.130.000.000
Pada tahun 2011, solvency margin ratio menunjukkan hasil sebesar 62,6%.
Dapat disimpulkan bahwa setiap Rp. 1 kewajiban yang timbul dari penerimaan
premi akan dijamin oleh Rp. 0,62 dari modal dan cadangan dana serta laba yang
diperoleh perusahaan.
PSAK No. 28 (rev. 2010, p.15) menyatakan bahwa premi yang diperoleh
sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan
selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Pada paragraf 16 dalam PSAK No. 28 (rev. 2010, p. 15) juga dijelaskan
apabila premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir
kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak pertanggungan, maka
pendapatan premi diakui sebagai berikut : (a) apabila jumlah premi dapat
diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui selama periode kontrak
dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk
mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya. (b) apabila jumlah premi tidak
dapat diestimasi secara layak, maka premi diperlakukan dengan menggunkaan
metode uang muka (deposit method) sampai jumlah premi dapat diestimasi secara
layak.
5) Rasio Underwriting
Menurut Ludovicus Sensi W (2006, p.172) Underwriting ratio adalah salah
satu rasio keuangan asuransi berdasarkan Early Warning System yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari usaha murni asuransi.
Politeknik Aceh
29
Underwriting = x 100% ... (2.8)
. 79.405.000
Underwriting = x 100% = 61%
.130.000.000
Politeknik Aceh