Вы находитесь на странице: 1из 5

Nama : Muhammad Arif Prayoga

Fakultas/jurusan : FUD/KPI

Kelas :2C

NIM :161211080

Berpendidikan tinggi merupakan cita-cita setiap manusia yang hidup di dunia.


Hal tersebut dikarenakan manusia diciptakan memiliki akal untuk berpikir. Dan akal itu
menuntut mereka untuk memaksimalkan daya berpikir otak, sehingga diperlukan
pengembangan otak dengan cara menuntut ilmu. Selain bertujuan menggapai cita-cita,
menuntut ilmu juga merupakan kewajiban yang harus di lakukan oleh muslimin dan
muslimah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW[1] menuntut ilmu adalah
kewajiban bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan.

Pendidikan terbagi menjadi dua jenis, pendidikan formal dan pendidikan


nonformal. Pendidikan formal yaitu menuntut ilmu dengan cara yang formal, yaitu
melakukan pembelajaran di sekolah, tempat les, kursus dan lain sebagainya. Sedangkan
pendidikan nonformal adalah pendidikan yang didapat bukan dengan cara formal, seperti
pendidikan yang dilakukan orang tua dirumah, belajar dari sebuah pengalaman, dan
belajar dari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat luas.

Pendidikan formal terbagi menjadi beberapa tingkatan yang saling berkaitan.


Tingkatan yang merupakan dasar dari tingkatan lainnya yaitu taman kanak-kanak (TK).
Di taman kanak-kanak ini bayi dibawah ima tahun (balita) dibimbing dengan pendidikan
dasar yang akan berguna di tingkatan-tingkatan pendidikan selanjutnya seperti:
menggambar, menulis, dan mewarnai. Sebagian orang tua tidak menyekolahkan anaknya
di taman kanak-kanak karena merasa sudah bisa memberikan pendidikan dasar kepada
anaknya sendiri.

Tingkatan selanjutnya yaitu sekolah dasar (SD). Tingkatan ini merupakan


tingkatan dasar yang diwajibkan oleh pemerintah republik Indonesia. Pada tingkatan ini

1
HR. Ibnu Abdil Barr.
setiap siswa baru akan mendapatkan nomor induk resmi yang diberikan oleh pemerintah,
yaitu nomor induk siswa nasional (NISN) yang akan digunakan untuk registrasi
tingkatan-tingkatan pendidikan selanjutnya. Pada tingkatan ini, siswa mulai diajarkan
berhitung, bersosial, berbahasa, sains, agama, dan lain-lain sebagai bekal menuju tingkat-
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Tingkatan selanjutnya yaitu sekolah menengah pertama (SMP). Tingkatan ini


juga merupakan tingkatan yang diwajibkan oleh pemerintah republik Indonesia. Pada
tingkatan ini umumnya para siswa sudah beranjak remaja sehingga daya pikir otak
mereka semakin luas. Pendidikan yang diberikan lebih kompleks dibandingkan dengan
pendidikan yang diajarkan di sekolah dasar.

Tingatan yang berikutnya yaitu sekolah menengah atas (SMA). Pada tahapan ini
para siswa sudah beranjak dewasa dan memiliki wawasan yang luas, sehingga mereka
dapat memilih beberapa jurusan yang menjadi minat dan bakatnya. Tingkatan ini
sebelumnya tidak diwajibkan oleh pemerintah. Namun Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mulai merintis Wajib Belajar atau Wajar 12 tahun pada
2016, dan targetnya akan berjalan optimal pada tahun 2019[22]. Pada tingkatan ini
pembelajaran lebih spesifik dan kompleks dari pada pendidikan yang diajarkan di tingkat-
tingkat sebelumnya.

Tingkatan selanjutnya adalah tingkatan tertinggi dalam pendidikan formal yaitu


perguruan tinggi. Pada pendidikan tertinggi ini para mahasiswa sudah dewasa, sehingga
para mahasiswa mendapatkan kebebasan atau tidak banyak mendapat tekanan aturan dari
universitas maupun dosen sebagaimana yang terjadi di tingkatan-tingkatan pendidikan
sebelumnya. Pendidikan yang diberikan pun lebih spesifik daripada yang diberikan di
tingkat sma, karena pendidikan di perguruan tinggi akan diperlukan lulusan mahasiswa
untuk menekuni pekerjaannya masing-masing. Perguruan tinggi terbagi menjadi tiga
tingkatan yaitu sarjana 1, sarjana 2 (magister), dan sarjana 3 (doctor).

Eksistensi sebuah perguruan tinggi tidak cukup hanya ditunjukkan dengan


megahnya bagunan dan gegap gempitanya aktivitas. Akan tetapi ditunjukkan dengan
kontribusi yang diberikan berupa manfaat kepada masyarakat. Setiap instansi perguruan
tinggi memiliki kontribusinya masing-masing dalam mencetak insan-insan yang

2
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/06/23/nqdyi2-kaltim-jadi-model-wajib-belajar-12-tahun
berpendidikan, namun kontribusi apakah yang diberikan oleh IAIN kepada negara
kesatuan republik indonesia dan agama islam?. Berikut akan kami jelaskan pada artikel
ini.

Sebelum menjelaskan kontribusi IAIN tak lazim kalau kita belum mengerti apa
yang dimaksud dengan kontribusi. Kontribusi dalam KBBI diartikan sebagai sumbangan,
yaitu suatu usaha yang dilakukan bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai suatu
tujuan bersama. Kontribusi dapat diberikan oleh suatu instansi jika komponen dalam
suatu instansi itu kompak dalam bekerjasama dalam menggapai tujuan mereka.

Instansi Agama Islam Negeri (IAIN) adalah lembaga pendidikan setingkat


perguruan tinggi yang berlabel islam, sehingga segala tindak-tanduk dan pembelajaran di
bekali dengan ilmu-ilmu islam dan ilmu-ilmu kenegaraan. Dengan begitu diharapkan
lulusan-lulusan dari IAIN dapat berkontribusi pada masyarakat baik dalam hal bernegara
yaitu dengan mengabdi dan berbakti kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) maupun dalam beragama yaitu dengan mewujudkan agama islam sebagai agama
rahmatan lil alamin.

Menurut muhammad widad wirausahawan yang menjadi pelatih dalam diklat


jurnalis dan media digital, kontribusi IAIN secara umum harus mengamalkan tri dharma
perguruan tinggi yang baik. Dalam penyiaran islam yang toleran, cinta tanah air, nilai-
nilai universal dan rahmatan lil alamin. IAIN harus berada di garda depan karena
bernotabene lembaga pendidikan perguruan tinggi sebagai agent of change dan agent
control of social. Menurutnya, IAIN yang bernotabene perguruan tinggi islam
berkontribusi dalam penyiaran atau penyebaran islam yang bersifat rahmatan lil alamin.
Yaitu penyebaran islam yang dilakukan secara toleran dan tidak dengan cara kekerasan.
Menurutnya pula, lulusan IAIN harus mampu dan siap menjadi agent of change yaitu
agen yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Juga lulusan IAIN dapat
berkontribusi sebagai agent control of social. Maksudny, dengan ilmu tinggi yang mereka
miliki baik ilmu umum maupun ilmu keagamaan diharapkan ketika mereka terjun ke
masyarakat dapan menjadi panutan dalam mengontrol sosial.

Menurut Damami selaku tokoh masyarakat di desa samirukun, kontribusi iain


terhadap masyarakat yaitu terciptanya generasi islami yang cerdas dan berwawasan luas
yang mampu memberikan teladan bagi masyarakat dan juga mampu memberikan harapan
bagi masa depan generasi penerus bangsa. Penurunan moral penerus bangsa yang terjadi
di berbagai tempat dapat dai tanggulangi dengan menyadarkan mereka akan adanya hari
kebangkitan. Untuk menyadarkan mereka kita perlu pengetahuan agama yang lebih. Dan
disitulah kontribusi iain dalam bermasyarakat. Iain memberikan pendidikan islam kepada
para mahasiswa dan nantinya para mahasiswa itu akan mengajarkannya pada masyarakat.
jika moral para penerus bangsa rusak seperti ini mau dikemanakan negara ini di masa
depan? tambah Damami. Mau tidak mau negara ini esok akan dipimpin oleh para
penerus bangsa yang sekarang masih menjadi muda-mudi. Jika muda-mudi dapat
tersadarkan maka kita dapat menjamin kemajuan bangsa indonesia di masa yang akan
datang. Namun bila melihat rusaknya muda-mudi di berbagai tempat, disertai rusaknya
para pejabat-pejabat negara saat ini, kita tidak bisa menjamin kemajuan bangsa di masa
yang akan datang.

Menurut Amenan sebagai takmir masjid Al-furqon plesungan, kontribusi iain


terhadap masyarakat yaitu memberikan pemahaman pada masyarakat khususnya kaum
muslimin untuk memakmurkan masjid. Dia menjelaskan semangat ke masjid masyarakat
saat ini berkurang dan terus berkurang. bagaimana jadi nya nanti masjid ini jika semakin
kesini penghuninya semakin berkurang? ungkapnya. Menurutnya mahasiswa dan
mahasiswi lulusan IAIN dapat memberikan pemahaman, teladan serta ajakan kepada
masyarakat untuk meramaikan masjid. Dengan begitu masyarakat akan sadar pentingnya
meramaikan masjid. Bukan hanya untuk keperluan akhirat saja, pergi kemasjid juga
merupakan keperluan sosial. Di masjid kita akan menemui orang, dan kita sebagai
mahluk sosial dituntut untuk bersosialisasi kepada sesama manusia.

Dapat disimpulkan bahwa para narasumber menjelaskan bahwa IAIN membawa


kontribusi positif kepada masyarakat. Mulai dari menjadi agent of change dan agent
control of social yang memberikan dampak positif bagi masa depan masyarakat
indonesia, membentuk generasi muda yang berwawasan luas, dan mampu untuk
memberikan pemahaman, teladan, serta ajakan kepada masyarakat akan pentingnya
memakmurkan tempat ibadah. Namun itu semua dapat terjadi bila seluruh komponen
yang ada dalam IAIN bekerjasama antara satu dengan yang lain. Jika kerjasama antar
komponen terjadi, maka akan muncul-muncul lulusan yang berwawasan luas dan siap
untuk diterjunkan ke masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan tersadarkan betapa
rusaknya sebagian muda-mudi saat ini dan berusaha untuk memperbaikinya dengan ilmu-
ilmu yang diberikan oleh para lulusan IAIN.

Вам также может понравиться