Artikel 1 (Indonesia)

Judul : Konsep Konvergensi IFRS Di Indonesia. Apakah Berdampak Dengan Kualitas Laba
Dan Prilaku Manajer Dalam Melakukan Perataan Laba (Kualitatif)

a. Purpose statement :
Studi ini bertujuan mengulas lebih dalam mengenai proses konvergensi IFRS atau
yang lebih dikenal sebagai standar akuntansi keuangan Internasional. Berbagai
dampak akan muncul dengan konvergensi IFRS ini salah satunya adalah Kualitas
Laba dari Laporan Keuangan serta perilaku manajer dalam memanipulasi laba atau
lebih halus dikenal dengan perataan laba.
b. Hypotesis :
Transisi PSAK GAAP ke adopsi IFRS mempengaruhi tingkat manajemen laba yang
dilakukan oleh manajer.

Artikel 2 (Indonesia)

Judul : Kajian Tentang Konvergensi International Financial Reportingstandard (IFRS) Di

Indonesia. (Kualitatif)

a. Purpose statement :
Tujuan kajian ini antara lain untuk mengetahui manfaat konvergensi IFRS di
Indonesia, dampak yang ditimbulkan, beserta kendala yang dihadapi dan cara
mengatasinya. Dengan mengadopsi IFRS, perusahaan-perusahaan di Indonesia
diharapkan dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan. Selain itu,
konvergensi IFRS adalah salah satukesepakatan pemerintah Indonesia
b. Hypotesis :
Jika IFRS telah digunakan oleh suatu Negara, berarti Negara tersebut telah
mengadopsisi sistem pelaporan keuangan yang dapat diterima dan diakui secara
global di seluruh dunia sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan
keuangan perusahaan dimana Negara tersebut berasal.

Artikel 3 (Asing)

Judul : The Effects of IFRS Adoption on Earnings Management: Evidence from the UK
Private Firms.
Pengaruh IFRS Adopsi pada Manajemen Laba: Bukti dari Perusahaan Swasta UK.
(Kuantitatif)

a. Purpose statement :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh mengadopsi Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) pada manajemen laba menggunakan
sampel dari UK perusahaan swasta.
b. Hypotesis :
Hipotesis 1a: IFRS adopsi tidak mengurangi tingkat manajemen laba :
literatur sebelumnya menunjukkan bahwa insentif untuk memanipulasi laba
atas dan ke bawah yang berbeda. Nelson et al. (2003) berpendapat bahwa
manajer cenderung memanipulasi laba atas. Mereka memilih untuk
meningkatkan pendapatan untuk mendapatkan bonus berbasis laba lebih.
Burgstahler et al. (1997) menggunakan statistik deskriptif dari laporan
keuangan dari tahun 1977-1994 dan menemukan penghasilan memang
berhasil sampai batas yang lebih tinggi. Ashbaugh et al. (2003) berpendapat
bahwa penghasilan berlebihan lebih umum dan merupakan masalah besar bagi
auditor. Teoh et al. (1998) menunjukkan akrual diskresioner cenderung
pendapatan meningkat selain penurunan pendapatan sebelum IPO.
Sebaliknya, Healy dan Wahlen (1999) berpendapat bahwa manajemen laba
dapat menjadi pendapatan berlebihan dan undervalue, karena manajer dapat
mengelola kedua laba pendapatan meningkat untuk kontrak kompensasi dan
laba laba-penurunan biaya politik ketika berhadapan dengan pemerintah atau
lainnya regulator (Deegan dan Unerman, 2006). Van Tendeloo (2007)
berpendapat manajer cenderung untuk mengelola laba ke bawah untuk
pengurangan pajak. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan efek pelaporan
IFRS tersebut tergantung pada arah laba berhasil.
Hipotesis 1b: Efek adopsi IFRS pada manajemen laba British perusahaan
swasta 'yang berbeda antara laba meningkat manajemen laba dan pendapatan-
menurun manajemen laba : Perusahaan U.K. Act mengharuskan kedua
perusahaan publik dan swasta untuk mengajukan laporan keuangan tahunan.
Laporan keuangan mereka harus diaudit jika perusahaan memenuhi kriteria
ukuran tertentu (Bola et al. 2005).
 Menurut Vander et al. (2003), kualitas audit memiliki dampak yang berbeda
pada perusahaan yang terdaftar dan tidak terdaftar. Mereka berpendapat bahwa
ukuran auditor menyebabkan perbedaan dan memberikan dua alasan mengapa
ukuran auditor menyebabkan perbedaan tersebut.
Sebelum studi tentang efek kualitas audit terhadap manajemen laba dari
perusahaan swasta terbatas dan hasilnya dicampur. Vander et al. (2003)
menemukan bahwa kualitas audit yang tinggi merupakan kendala pada
manajemen laba hanya untuk perusahaan-perusahaan swasta dengan
manipulasi pendapatan menurun dan ukuran Audit tidak memiliki efek pada
perusahaan swasta dengan manipulasi pendapatan meningkat di Belgia.
Van Tendeloo (2007) berpendapat bahwa perusahaan swasta UK diaudit oleh
Big 4 perusahaan audit melaporkan lebih manajemen laba-menurun dari
perusahaan diaudit oleh non-Big 4 auditor dan perusahaan-perusahaan swasta
menunjukkan beban pajak yang lebih rendah relatif.
Oleh karena itu, tidak ada kesimpulan bahwa apakah kualitas audit adalah
membatasi kuat pada manajemen laba dari perusahaan-perusahaan swasta.
Kami tidak berharap untuk menemukan efek yang lebih kuat dari pelaporan
IFRS pada perusahaan diaudit oleh perusahaan Big 4 audit daripada
perusahaan diaudit oleh non-Big 4 auditor.
Hipotesis 2: Efek adopsi IFRS pada manajemen laba tidak berbeda antara perusahaan
swasta UK diaudit oleh Big 4 perusahaan audit dan non-Big 4 perusahaan audit.
Hipotesis 3: Efek adopsi IFRS pada manajemen laba dari perusahaan swasta Inggris
tidak berbeda antara perusahaan besar dan kecil.

Artikel 4 (Asing)

Earnings Management under German GAAP versus IFRS.

Manajemen laba di bawah Jerman GAAP vs IFRS

a. Purpose Statement :
Untuk menyelidiki apakah perusahaan Jerman yang telah mengadopsi IFRS terlibat
secara signifikan kurang dalam manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan
Jerman melaporkan di bawah Jerman yang berlaku umum prinsip akuntansi (GAAP).
b. Hypotesis :
 Hipotesis 1: Perusahaan yang telah mengadopsi IFRS terlibat secara signifikan
kurang dalam manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan pelaporan di
bawah Jerman GAAP :
Kualitas pelaporan keuangan tergantung pada kedua kualitas standar akuntansi
dan pelaksanaannya. Bukti Menemukan mendukung hipotesis nol dapat
disebabkan oleh salah satu kualitas rendah dari IFRS atau penegakan rendah,
memungkinkan kualitas fi rms rendah untuk palsu sinyal berkualitas tinggi.
Hipotesis 2: Adopsi IFRS memiliki efek yang lebih besar pada pengurangan
manajemen laba, ketika diaudit oleh Big 4 dibandingkan dengan non-Big 4 :
Karena perusahaan-perusahaan dengan devisa daftar yang dianggap memiliki
insentif yang lebih besar untuk melaporkan secara transparan, hubungan
negatif antara IFRS adopsi dan manajemen laba diharapkan menjadi lebih
besar ketika lintas yang terdaftar di pasar modal internasional berkembang
dengan baik.
Hipotesis 3: Adopsi IFRS memiliki efek yang lebih besar pada pengurangan
manajemen laba, ketika cross-terdaftar di pasar modal internasional
berkembang dengan baik: NASDAQ, NYSE atau LSE.