Вы находитесь на странице: 1из 12

LAPORAN PENDAHULUAN

BENDUNGAN ASI

1. Definisi Bendungan ASI


Suatu keadaan dimana payudara terasa lebih penuh, tegang dan nyeri yang terjadi
pada hari ke-3-5 pasca persalinan yang disebabkan karena adanya bendungan atau
peningkatan aliran pada vena dan limfa pada daerah payudara dalam rangka
mempersiapkan untuk proses laktasi. Bendungan ASI biasanya terjadi pada kedua
payudara.

2. Etiologi
a Faktor Hormonal
Setelah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun
dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor hipotalamus yang menghalangi keluarnya
Pituitary Lactogenic Hormone waktu hamil yang sangat dipengaruhi oleh
estrogen tidak dikeluarkan lagi dan terjalin sekresi prolaktin oleh hipofisis.
Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mamae terisi air susu,
tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan
kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil
kelenjar-kelenjar tersebut, reflek ini timbul jika bayi menyusui.
b Faktor Bayi
Pada permulaan nifas apabila bayi belum menyusui dengan baik, atau
kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna
terjadi pembendungan air susu ibu.
c Faktor Payudara Ibu
Puting susu yang datar dapat menyulitkan bayi untuk menyusui, kadang-
kadang pengeluaran susu juga terhalang sebab duktus laktiferus menyempit
karena pembesaran vena serta pembuluh limfe.
3. Gejala dan Tanda
a. Gejala dan tanda yang selalu ada
Payudara terasa nyeri dan tegang
Terjadi pada hari ke 3-5 nifas
b Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada
Payudara mengeras dan membesar ( pada kedua payudara)
Payudara menjadi besar
Suhu tubuh ibu meningkat

4. Penanganan
a Jika ibu menyusui
1) Jika ibu menyusui tetapi bayi tidak mampu menyusui, perah air susu ibu
dengan tangan atau dengan pompa.
2) Jika ibu menyusui dan bayinya mampu menyusui, bantu ibu untuk
menyusui bayinya lebih sering pada kedua payudara secara bergantian
setiap kali menyusui.
3) Berikan penyuluhan cara menyusui bayinya yang benar, yaitu :
o Posisi menyusui
Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi
(kepala dan tubuh bayi berada pada satu garis lurus), muka bayi
menghadap kepayudara ibu, hidung bayi didepan puting susu ibu,
sedemikian rupa sehingga perut bayi menghadap keperut ibu.
Ibu mendekatkan bayinya ke tubuh ibu dan mengamati bayinya
siap menyusui : membuka mulut, bergerak mencari dan menoleh.
Ibu menyentuhkan putting susunya kebibir bayi, menunggu hingga
mulut bayi terbuka lebar, sehingga bibir bayi dapat menangkap
putting susu ibu.
o Tanda-tanda posisi bayi menyusui dengan baik :
Dagu menyentuh payudara ibu
Mulut terbuka lebar, hidung bayi mendekati dan kadang-kadang
menyentuh payudara ibu
Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola mamae ( tidak
hanya putting saja ), lingkar aerola atas terlihat lebih banyak
dibandingkan lingkar aerola bawah
Lidah bayi menopang putting susu dan aerola bagian bawah
Bibir bawah bayi melengkung keluar
Bayi mengisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang
disertai dengan berhenti sesaat

4) Mengurangi nyeri sebelum menyusui bayinya, dengan cara :


Berikan kompres hangat pada kedua payudara sebelum menyusui
bayinya atau mandi air hangat
Pijat punggung dan leher ibu
Pijat lembut pada payudara untuk permulaan menyusui
Memeras air susu secara manual sebelum menyusui dan basahi
putting susu dengan ASI agar bayi mudah menyusui

5) Mengurangi nyeri setelah menyusui bayinya, dengan cara :


Gunakan bebat atau BH yang menyangga payudara
Therapi Paracetamol 500 mg peroral per 4 jam

b. Jika ibu tidak menyusui bayinya


1) Gunakan BH atau bebat yang ketat
2) Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dan nyeri
3) Hindari pijat dan kompres dengan air hangat
4) Berikan Paracetamol 500 mg / 4 jam
5) Evaluasi setelah 3 hari
5. Pencegahan
a. Inisiasi menyusui secara dini, anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sedini
mungkin, sebelum 30 menit setelah persalinan.
b. Susui bayi tanpa dijadwal ( on demand ) bergantian pada payudara kanan dan
kiri.
c. Keluarkan ASI dengan manual / pompa, bila produksi ASI melebihi
kebutuhan bayi.
d. Lakukan perawatan payudara post partum.

Larangan untuk memberikan ASI


Sekalipun upaya memberikan ASI digalakkan tetapi pada beberapa kasus
pemberian ASI tidak dibenarkan, beberapa faktor diantaranya adalah :
1. Faktor Ibu
a Ibu dengan penyakit jantung yang berat, akan menambah beratnya
penyakit ibu.
b Ibu dengan preeklamsi dam eklamsi, karena banyaknya obat-obatan
yang telah diberikan, sehingga dapat mempengaruhi bayinya.
c Ibu dengan psikis dengan pertimbangan kesadaran ibu sulit diperlihatkan
sehingga dapat membahayakan bayi.
d Ibu dengan infeksi virus.
e Ibu dengan TBC atau lepra.

2. Faktor Bayi
a Bayi dalam keadaan kejang-kejang yang dapat menimbulkan bahaya
aspirasi ASI.
b Bayi menderita sakit berat, dengan pertimbangan dokter anak tidak
dibenarkan mendapatkan ASI.
c Bayi dengan berat lahir rendah, karena reflek menelannya sulit sehingga
bahaya aspirasi mengancam.
d Bayi cacat bawaan yang tidak mungkin menelan ( labioskisis,
palatogenatoskisis, labiopalatogenatoskisis ).
e Bayi yang tidak dapat menerima ASI, penyakit metabolisme seperti
alergi ASI.
f Pada kasus tersebut diatas untuk memberikan ASI sebaiknya
dipertimbangkan dengan dokter anak.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS PATOLOGI DENGAN
BENDUNGAN ASI TERHADAP NY. E DIRUANG KEBIDANAN
RS. DENKESYAH 02.04.03 BANDAR LAMPUNG

I. PENGKAJIAN
Pada tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 10.00 WIB
Oleh : ELYANA UTARI

A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny. E Nama Suami : Tn. R
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Kebangsaan : Indonesia/Jawa Kebangsaan : Indonesia/Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Way Halim B. Lampung

Alasan masuk : Ibu post partum hari ke-3, mengeluh nyeri pada payudara
bengkak, dan ASI keluar sedikit.

B. RIWAYAT PERSALINAN
1. Tempat persalinan : RS. Denkesyah 02.04.03
2. ditolong oleh : Bidan
3. Jenis persalinan : Spontan
4. Komplikasi/kelainan dalam persalinan : Tidak ada
5. Kelahiran plasenta: Spontan pervaginam
Keadaan plasenta : lengkap Diameter : 17 cm
Tebal : 2 cm Panjang tali pusat : 50 cm
Berat : 500 gram Kelainan : Tidak ada
6. Jumlah perdarahan :
Kala I : 50 cc
Kala II : 50 cc
Kala III : 100 cc
Kala IV : 100 cc +
Jumlah : 300 cc

7. Tindakan lain pada saat persalinan :


Tidak ada
8. Catatan Waktu Persalinan :
Kala I : Pukul : 05.00 s/d 13.40 : 8 Jam 40 menit
Kala II : Pukul : 13.40 s/d 14.00 : - 20 menit
Kala III : Pukul : 14.00 s/d 14.10 : - 10 menit
Kala IV : Pukul : 14.10 s/d 16.10 : 2 Jam
Ketuban pecah pada pukul : 13.00 WIB, secara amniotomi.
9. Keadaan Bayi
Lahir : Spontan Pervaginam Pukul : 14.00 WIB
BB : 3000 gram PB : 51 cm
Kelainan : Tidak ada Keadaan saat ini : Baik

C. RIWAYAT POST PARTUM


1. Keadaan umum : Keadaan umum ibu baik
2. Keadaan Emosional : Ibu terlihat tenang
3. Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, Nadi : 84x/menit
RR : 24x/menit, Suhu : 37C
4. Pemeriksaan Fisik
a. Rambut
Kulit kepala ibu bersih, tidak ada kotoran, tidak ada ketombe, tidak
ada tanda-tanda peradangan pada kulit kepala ibu, rambut ibu
berwarna hitam dan panjang.
b. Mata
Kedua mata ibu simetris kiri dan kanan, conjungtiva ananemis, sclera
tidak ikterik, tidak ada tanda peradangan pada mata, tidak ada
strabismus.
c. Hidung
Hidung ibu bersih, terdapat septum nasal yang memisahkan kedua
lubang hidung ibu, tidak ada pembesaran pada polip.
d. Telinga
Telinga ibu simetris kiri dan kanan, tidak ada cairan yang keluar dari
lubang telinga ibu, fungsi pendengaran baik.
e. Mulut dan Gigi
Mulut dan lidah ibu bersih, tidak ada perdarahan dan peradangan pada
gusi, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, gigi ibu tidak
berlubang, tidak ada pembesaran pada tonsil.
f. Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid dan kelenjar getah
bening, tidak ada pembesaran pada vena yugularis, tidak ada kaku
kuduk.
g. Dada
1) Jantung : Bunyi jantung normal ( lup-dup ), teratur.
2) Paru-paru : Normal, tidak ada wheezing dan ronchi.
3) Payudara : Payudara terlihat bengkak dan tegang, puting susu
menonjol, air susu keluar sedikit.
h. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada luka parut, terdapat linea nigra dan strie.
2) Palpasi : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik.
i. Punggung dan Pinggang
Tidak ada kelainan, tidak ada nyeri ketuk pada pinggang.
j. Ekstremitas atas dan bawah
Tidak ada oedem pada ekstremitas atas dan bawah dan tidak ada
gangguan pergerakan.
k. Anogenital
Inspeksi : Pengeluaran lochea rubra, konsistensi cair dan berwarna
amis.
Perinium : Terdapat luka jahitan pada perinium.
5. Pemeriksaan Laboratorium
1) Darah : Tidak dilakukan
2) Urine : Tidak dilakukan

II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN


Diagnosa
Ibu post partum hari ke-3 dengan bendungan ASI

Dasar
Ibu mengatakan ASI keluar sedikit dan terasa nyeri
Ibu mengatakan bayinya tidak mau menyusui dan payudara tampak bengkak

Masalah
Nyeri dan bengkak pada payudara ibu

Kebutuhan
Segera susukan bayi

III. ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadinya mastitis

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSULTASI, KOLABORASI DAN


TINDAKAN SEGERA
Kompres air panas dan air dingin ( postnatal breast care )
V. PERENCANAAN
Pada tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 10.30 WIB
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya
saat ini.
Rasional : Agar rasa cemas ibu
berkurang.
2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi
Rasional : Dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dapat membantu produksi ASI menjadi lancar.
3. Beri konseling tentang cara merawat
payudara, cara mengurangi rasa nyeri, dan cara menyusui yang benar.
Rasional : Agar masalah ibu dapat
teratasi.
4. Beri antipiretik dan vitamin untuk
mengurangi rasa nyeri pada payudara.
Rasional : Agar rasa nyeri pada ibu dapat
berkurang.
5. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat.
Rasional : Untuk pemulihan kondisi dan
tenaga ibu.
6. Terus susukan bayi.
Rasional : Dengan terus menyusukan bayi
dapat merangsang produksi dari ASI sehingga pengeluaran
ASI akan lebih lancar.

VI. PELAKSANAAN
Pada tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 11.00 WIB
1. Menjelaskan pada ibu
tentang keadaan ibu saat ini, bahwa ini mengalami pembendungan ASI
pada payudaranya sehingga menimbulkan nyeri, TTV : TD: 110/80
mmHg, N : 80x/menit, R : 22x/menit, S : 37C.
2. Menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan buah.
3. Memberikan konseling
pada ibu tentang :
a. Cara mengurangi
rasa nyeri yaitu dengan cara : sebelum ibu menyusui lakukan
pengompresan payudara dengan air hangat dan lakukan pemijatan dari
arah pangkal payudara ke aerola mamae dan basahi putting susu agar
bayi mudah menetek dan cara mengurangi rasa nyeri pada saat setelah
menyusui sebaiknya ibu memakai BH yang dapat menyangga,
kemudian lakukan kompres payudara dengan air dingin.
b. Cara menyusui
yang benar yaitu :
Bayi menyusui dengan tenang, menempel betul pada ibu, mulut dan
dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut membuka lebar
sehingga sebagian besar aerola masuk kemulut bayi, ASI dihisap
pelan-pelan oleh bayi, puting susu ibu terasa tidak sakit, lengan bayi
berada pada satu garis lurus.
c. Cara merawat
payudara :
Kompres masing-masing puting susu selama 2-3 menit dengan kapas
yang dibasahi minyak, tarik dan putar puting kearah luar 20 kali untuk
masing-masing puting, pijat daerah aerola untuk membuka saluran
susu, bila keluar cairan oleskan keputing dan daerah sekitarnya
kemudian bersihkan payudara dengan handuk.
4. Memberikan obat-obatan
sesuai dengan instruksi dokter yaitu Vit B comp 3x100 mg dan obat
antipiretik yaitu amoxilin.
5. Menganjurkan ibu untuk
banyak istirahat, tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 2 jam dalam sehari.

VII. EVALUASI
Tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 11.30 WIB
1. Ibu telah mengerti keadaannya saat ini.
2. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran dan buah.
3. Ibu telah mengerti cara menyusui yang benar, cara merawat payudara dan
cara mengurangi rasa nyeri pada payudara.
4. Obat-obatan telah diberikan.
5. Ibu bersedia untuk banyak istirahat.

Вам также может понравиться

  • Bab 1V
    Bab 1V
    Документ8 страниц
    Bab 1V
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Balita Sehat Dewi
    Balita Sehat Dewi
    Документ87 страниц
    Balita Sehat Dewi
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • 11a Penanganan Komplikasi Dialisis Dengan Kram
    11a Penanganan Komplikasi Dialisis Dengan Kram
    Документ1 страница
    11a Penanganan Komplikasi Dialisis Dengan Kram
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • 10a Penanganan Komplikasi Dialisis Dengan Hipotensii
    10a Penanganan Komplikasi Dialisis Dengan Hipotensii
    Документ2 страницы
    10a Penanganan Komplikasi Dialisis Dengan Hipotensii
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Документ12 страниц
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ4 страницы
    Bab I
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Balita Sehat Dewi
    Balita Sehat Dewi
    Документ87 страниц
    Balita Sehat Dewi
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ5 страниц
    Bab I
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Askeb PKK II Dean Edit
    Askeb PKK II Dean Edit
    Документ4 страницы
    Askeb PKK II Dean Edit
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Landasan Teori BBLR
    Landasan Teori BBLR
    Документ23 страницы
    Landasan Teori BBLR
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Jadi 2
    Bab Ii Jadi 2
    Документ9 страниц
    Bab Ii Jadi 2
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Cover PKK Ii Dean
    Cover PKK Ii Dean
    Документ9 страниц
    Cover PKK Ii Dean
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Cover PKK II Dean
    Cover PKK II Dean
    Документ9 страниц
    Cover PKK II Dean
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Askeb PKK II Dean Edit
    Askeb PKK II Dean Edit
    Документ4 страницы
    Askeb PKK II Dean Edit
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I-V
    Bab I-V
    Документ1 страница
    Bab I-V
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Balita Sehat Dewi
    Balita Sehat Dewi
    Документ87 страниц
    Balita Sehat Dewi
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Hal 5
    Hal 5
    Документ3 страницы
    Hal 5
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Hal 11
    Hal 11
    Документ2 страницы
    Hal 11
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • BBL Made Nana 3
    BBL Made Nana 3
    Документ19 страниц
    BBL Made Nana 3
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Landasan Teori BBLR
    Landasan Teori BBLR
    Документ23 страницы
    Landasan Teori BBLR
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Balita Sehat New
    Balita Sehat New
    Документ116 страниц
    Balita Sehat New
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Askeb Komunitas Dwii
    Askeb Komunitas Dwii
    Документ13 страниц
    Askeb Komunitas Dwii
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Askeb Nifas
    Askeb Nifas
    Документ15 страниц
    Askeb Nifas
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Askeb Komunitas 2
    Askeb Komunitas 2
    Документ5 страниц
    Askeb Komunitas 2
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Askeb BBL
    Askeb BBL
    Документ14 страниц
    Askeb BBL
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Документ12 страниц
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I-V
    Bab I-V
    Документ1 страница
    Bab I-V
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Документ12 страниц
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Yogi Tri Ariawan
    Оценок пока нет