Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BENDUNGAN ASI
2. Etiologi
a Faktor Hormonal
Setelah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun
dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor hipotalamus yang menghalangi keluarnya
Pituitary Lactogenic Hormone waktu hamil yang sangat dipengaruhi oleh
estrogen tidak dikeluarkan lagi dan terjalin sekresi prolaktin oleh hipofisis.
Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mamae terisi air susu,
tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan
kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil
kelenjar-kelenjar tersebut, reflek ini timbul jika bayi menyusui.
b Faktor Bayi
Pada permulaan nifas apabila bayi belum menyusui dengan baik, atau
kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna
terjadi pembendungan air susu ibu.
c Faktor Payudara Ibu
Puting susu yang datar dapat menyulitkan bayi untuk menyusui, kadang-
kadang pengeluaran susu juga terhalang sebab duktus laktiferus menyempit
karena pembesaran vena serta pembuluh limfe.
3. Gejala dan Tanda
a. Gejala dan tanda yang selalu ada
Payudara terasa nyeri dan tegang
Terjadi pada hari ke 3-5 nifas
b Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada
Payudara mengeras dan membesar ( pada kedua payudara)
Payudara menjadi besar
Suhu tubuh ibu meningkat
4. Penanganan
a Jika ibu menyusui
1) Jika ibu menyusui tetapi bayi tidak mampu menyusui, perah air susu ibu
dengan tangan atau dengan pompa.
2) Jika ibu menyusui dan bayinya mampu menyusui, bantu ibu untuk
menyusui bayinya lebih sering pada kedua payudara secara bergantian
setiap kali menyusui.
3) Berikan penyuluhan cara menyusui bayinya yang benar, yaitu :
o Posisi menyusui
Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi
(kepala dan tubuh bayi berada pada satu garis lurus), muka bayi
menghadap kepayudara ibu, hidung bayi didepan puting susu ibu,
sedemikian rupa sehingga perut bayi menghadap keperut ibu.
Ibu mendekatkan bayinya ke tubuh ibu dan mengamati bayinya
siap menyusui : membuka mulut, bergerak mencari dan menoleh.
Ibu menyentuhkan putting susunya kebibir bayi, menunggu hingga
mulut bayi terbuka lebar, sehingga bibir bayi dapat menangkap
putting susu ibu.
o Tanda-tanda posisi bayi menyusui dengan baik :
Dagu menyentuh payudara ibu
Mulut terbuka lebar, hidung bayi mendekati dan kadang-kadang
menyentuh payudara ibu
Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola mamae ( tidak
hanya putting saja ), lingkar aerola atas terlihat lebih banyak
dibandingkan lingkar aerola bawah
Lidah bayi menopang putting susu dan aerola bagian bawah
Bibir bawah bayi melengkung keluar
Bayi mengisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang
disertai dengan berhenti sesaat
2. Faktor Bayi
a Bayi dalam keadaan kejang-kejang yang dapat menimbulkan bahaya
aspirasi ASI.
b Bayi menderita sakit berat, dengan pertimbangan dokter anak tidak
dibenarkan mendapatkan ASI.
c Bayi dengan berat lahir rendah, karena reflek menelannya sulit sehingga
bahaya aspirasi mengancam.
d Bayi cacat bawaan yang tidak mungkin menelan ( labioskisis,
palatogenatoskisis, labiopalatogenatoskisis ).
e Bayi yang tidak dapat menerima ASI, penyakit metabolisme seperti
alergi ASI.
f Pada kasus tersebut diatas untuk memberikan ASI sebaiknya
dipertimbangkan dengan dokter anak.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NIFAS PATOLOGI DENGAN
BENDUNGAN ASI TERHADAP NY. E DIRUANG KEBIDANAN
RS. DENKESYAH 02.04.03 BANDAR LAMPUNG
I. PENGKAJIAN
Pada tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 10.00 WIB
Oleh : ELYANA UTARI
A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny. E Nama Suami : Tn. R
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Kebangsaan : Indonesia/Jawa Kebangsaan : Indonesia/Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Way Halim B. Lampung
Alasan masuk : Ibu post partum hari ke-3, mengeluh nyeri pada payudara
bengkak, dan ASI keluar sedikit.
B. RIWAYAT PERSALINAN
1. Tempat persalinan : RS. Denkesyah 02.04.03
2. ditolong oleh : Bidan
3. Jenis persalinan : Spontan
4. Komplikasi/kelainan dalam persalinan : Tidak ada
5. Kelahiran plasenta: Spontan pervaginam
Keadaan plasenta : lengkap Diameter : 17 cm
Tebal : 2 cm Panjang tali pusat : 50 cm
Berat : 500 gram Kelainan : Tidak ada
6. Jumlah perdarahan :
Kala I : 50 cc
Kala II : 50 cc
Kala III : 100 cc
Kala IV : 100 cc +
Jumlah : 300 cc
Dasar
Ibu mengatakan ASI keluar sedikit dan terasa nyeri
Ibu mengatakan bayinya tidak mau menyusui dan payudara tampak bengkak
Masalah
Nyeri dan bengkak pada payudara ibu
Kebutuhan
Segera susukan bayi
VI. PELAKSANAAN
Pada tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 11.00 WIB
1. Menjelaskan pada ibu
tentang keadaan ibu saat ini, bahwa ini mengalami pembendungan ASI
pada payudaranya sehingga menimbulkan nyeri, TTV : TD: 110/80
mmHg, N : 80x/menit, R : 22x/menit, S : 37C.
2. Menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan buah.
3. Memberikan konseling
pada ibu tentang :
a. Cara mengurangi
rasa nyeri yaitu dengan cara : sebelum ibu menyusui lakukan
pengompresan payudara dengan air hangat dan lakukan pemijatan dari
arah pangkal payudara ke aerola mamae dan basahi putting susu agar
bayi mudah menetek dan cara mengurangi rasa nyeri pada saat setelah
menyusui sebaiknya ibu memakai BH yang dapat menyangga,
kemudian lakukan kompres payudara dengan air dingin.
b. Cara menyusui
yang benar yaitu :
Bayi menyusui dengan tenang, menempel betul pada ibu, mulut dan
dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut membuka lebar
sehingga sebagian besar aerola masuk kemulut bayi, ASI dihisap
pelan-pelan oleh bayi, puting susu ibu terasa tidak sakit, lengan bayi
berada pada satu garis lurus.
c. Cara merawat
payudara :
Kompres masing-masing puting susu selama 2-3 menit dengan kapas
yang dibasahi minyak, tarik dan putar puting kearah luar 20 kali untuk
masing-masing puting, pijat daerah aerola untuk membuka saluran
susu, bila keluar cairan oleskan keputing dan daerah sekitarnya
kemudian bersihkan payudara dengan handuk.
4. Memberikan obat-obatan
sesuai dengan instruksi dokter yaitu Vit B comp 3x100 mg dan obat
antipiretik yaitu amoxilin.
5. Menganjurkan ibu untuk
banyak istirahat, tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 2 jam dalam sehari.
VII. EVALUASI
Tanggal : 2 Januari 2009 Pukul : 11.30 WIB
1. Ibu telah mengerti keadaannya saat ini.
2. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran dan buah.
3. Ibu telah mengerti cara menyusui yang benar, cara merawat payudara dan
cara mengurangi rasa nyeri pada payudara.
4. Obat-obatan telah diberikan.
5. Ibu bersedia untuk banyak istirahat.