Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.2 Metode yang Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Menurut Nazir

(2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang, di mana tujuannya adalah untuk membuat gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode ini bukan saja memberikan

gambaran terhadap fenomena tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa-

hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dari suatu masalah yang ingin

dipecahkan.

Sedangkan menurut Whitney seperti dikutip oleh Nazir (2005:54), metode

deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif

mempelajari masalah-masalah yang terjadi di masyarakat serta tata cara yang berlaku

dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-

kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang berlangsung

dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Menurut Nazir, ciri-ciri metode deskriptif antara lain bukan saja memberikan

gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji

40
41

hipotesis-hipotesis, membuat prediksi, serta mendapatkan makna dan implikasi dari

suatu masalah yang ingin dipecahkan.

Sedangkan metode survei, seperti yang dikatakan Nazir, adalah penyelidikan

yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau

politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam

waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus

ataupun dengan menggunakan sample.

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai pengaruh perputaran

persediaan dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj.

Cijantung Masakan Sunda Purwakarta

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa

variabel bebas (independent variables) dan beberapa variabel terikat (dependent

variables). Variabel bebas sering juga disebut sebagai variabel stimulus atau variabel

pradiktor yang merupakan variabel yang diduga mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat sering juga

disebut sebagai variabel output yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan terdiri

41
42

dari variabel bebas yang menjadi variabel kontrol (control variables) dalam

penelitian ini.

Dalam hal ini operasionalisasi variabel, sesuai dengan judul penelitian yaitu

pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada

Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta, maka dapat

diidentifikasikan tiga variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah varibel yang keberadaannya tidak bergantung pada

variabellain atau variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan

variabel dependen. Yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini yaitu:

a. Variabel perputaran persediaan (Inventory turnover rasio) (X1): Rasio

perputaran persediaan (Inventory turnover rasio) mengukur kecepatan rata-

rata persediaan bergerak keluar dari perusahaan (Subramanyam dan Halsey,

2005:200)

b. Variabel Perputaran Piutang (X2): Piutang merupakan elemen atau unusr

modal kerja yang selalu dalam kondisi berputar secara terus menerus yaitu

dari kas, persediaan, piutang, kembali ke kas, (Ryanto 2011:83).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang bergantung pada variabel lain atau

variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Yang menjadi variabel dependen

(Y) adalah variabel profitabillitas (NPM) yaitu: Rasio yang digunakan untuk

42
43

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Atmadja,

2004:415)

Untuk lebih rincinya operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel berikut

ini

Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala


pengukuran
Perputaran Ratio
Persediaan
(X1) =

Perputaran Ratio
Piutang (X2) =

Profitabillitas () Ratio
(Y) =

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data

3.3.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung

Masakan Sunda Purwakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cabang-cabang Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta..

Pemilihan populasi pada penelitian ini berdasarkan pada cabang-cabang Rumah

Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta sebagai pemegang franchisee

sebanyak 46 cabang.

43
44

3.3.2 Cara Penentuan Data

Adapun penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu Judgement Sample

(Nazir, 2005:271) atau dalam Statistik disebut juga Purposive Sampling (Sudjana,

2003:82). Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu sesuai dengan objek penelitian (Sugiyono, 2007:78). Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pemegang franchisee Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung

Masakan Sunda Purwakarta yang secara operasionalnya di bawah manajemen Rumah

Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta, maka jumlah sampel

penelitian adalah sebanyak 46 cabang Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder diambil dari data primer yang telah diolah lebih lanjut dari obyeknya dan

disampaikan menjadi buku-buku teks, artikel-artikel atau laporan-laporan yang

sejenis, dan literatur lainnya yang menunjang penelitian ini. Data yang digunakan

berupa perputaran persediaan, perputaran piutang dan profitabilitas pada Rumah

Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta.

44
45

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang bersifat rasio, yaitu data

yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut dimana jenis data ini dapat

dibuat penjumlahan dan perkalian (Sugiyono, 2007: 25).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara:

a. Pengamatan data tertulis

Dokumendokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini diamati

untuk memperoleh, mempelajari, serta menelaah data sekunder yang dibutuhkan.

Dengan ini, penulis mengumpulkan data perputaran persediaan, perputaran

piutang, dan profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda

Purwakarta.

b. Penelitian kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teoritis yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan

membaca dan menelaah jurnal jurnal, majalah, buku, dan literatur lainnya yang

berhubungan dengan perputaran persediaan, perputaran piutang, dan

profitabilitas, sehingga diperoleh informasi sebagai dasar teori dan acuan untuk

mengolah data yang diperoleh.

c. Studi internet

45
46

Penulis juga melakukan browsing pada situs situs terkait untuk memperoleh

tambahan jurnal, literature dan data lainnya yang diperlukan.

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dapat didefinisikan sebagai suatu standardisasi dari proses

pengumpulan data atau simbol lainnya yang mengarah kepada karakteristik suatu

objek yang diteliti dengan menggunakan beberapa aturan. Pengolahan data sering kali

menggunakan angka karena secara matematika dan analisis statistik hanya dapat

digambarkan oleh angka dan dikomunikasikan dengan wujud yang sama sehingga

tidak terdapat kesalahan penterjemahan menurut Aaker, Kumar and Day (2006 : 283).

Setelah data yang ada dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengolahan data

dengan menggunakan metode pengolahan data yang ederhana dan menyajikan dalam

bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisa yang

doperoleh selanjutnya dapat diperoleh satu kesimpulan.

Penelitian yang dilaksanakan bersifat veripikatif. Penelitian yang bersifat

veripikatif Metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey.

Informasi yang didapat menjelaskan kedudukan hubungan antar variabel yang diteliti

dengan cara melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian melalui path analisis

dalam hal ini menguji pengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang, dan

profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta.

3.7 Uji Asumsi Klasik

46
47

Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menentukan apakah jawaban teoritis

yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan

dan dianalisis dalam proses pengujian data (Indriantoro, 1999:191).

Sebelum melakukan pengujian statistk, perlu dilakukan dulu uji asumsi

klasik yang meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji

asumsi klasik perlu dilakukan untuk memperoleh penaaran yang tidak bias pada

analisa regresi.pengujian hipotesis dan sub hipoteseis dilakukan dengan uji t. serta

uji koefisien diterminasi dan koefisien regresi untuk mengetahui tingkat signifikansi

antara variable dependen dan variabel independen.

a. Normalitas Data

Uji normalias data dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X dan Y

memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test. Menurut

Santoso (2003: 400) dilihat dari nilai probabilitas asymtotic significance, yaitu :

Jika probabilitas > 0.05 maka kelompok data tersebut berdistribusi normal

Jika probabilitas < 0.05 maka kelompok data tersebut berdistribusi tidak

normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi

memiliki varians error yang konstan untuk setiap observasi.atau disebut dengan

47
48

homokedastis. Heterokedastisitas adalah suatu kondisi dimana varians error dari

observasi yang satu dan yang lain memiliki nilai yang berbeda. Hal ini menyebabkan

setiap observasi akan memiliki reliabilitas yang berbeda walaupun memiliki

parameter yang sama. Sebagaimana asumsi model regresi linier klasik, suatu model

regresi yang baik adalah yang homokedastis atau bebas dari masalah

heterokedastisitas. Secara umum masalah heterokedastisitas muncul dalam penelitian

cross section. Salah satu cara untuk mendeteksi permasalahan heterokedastisitas ini

dengan secara intuitif memperhatikan grafik plot dari error terhadap waktu. Selain

itu, dapat dilakukan Uji White-Heteroskedasticity atau Uji Breusch-Pagan-Godfrey.

Salah satu cara untuk mengatasi masalahheterokedastisitas adalah dengan metode

kuadrat terkecil tertimbang atau Weighted Least Squares. Cara lainnya adalah dengan

transformasi variabel.

c. Uji Otokorelasi

Uji otokorelasi dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi linier

terdapat korelasi antara data error periode tertentu dengan data error peroiode

sebelumnya. Jika terdapat korelasi, maka dapat dikatakan terjadi masalah

otokorelasi.Sebagaimana asumsi model regresi linier klasik, suatu model regresi yang

baik adalah model regresi yang bebas dari masalah otokorelasi. Otokorelasi adalah

masalah yang sering muncul pada penelitian data time series. Salah satu cara untuk

mendeteksi permasalahan otokorelasi ini dengan secara intuitif memperhatikan grafik

plot antara error periode tertentu dengan data error peroiode sebelumnya. Selain itu,

48
49

dapat pula dilakukan Uji Breusch-Godfey Serial Correlation LM atau Uji Durbin

Watson. Dalam Uji Durbin Watson, hasil uji statistik Durbin Watson akan

dibandingkan dengan dengan critical point dari tabel critical values of Durbin

Watson. Hasil kesimpulan ada atau tidaknya otokorelasi adalah berdasarkan:

Jika nilai Durbin Watson adalah 2 atau berada diantara du dan 4-du, maka berarti
tidak terjadi otokorelasi;

Jika nilai Durbin Watson berada diantara 0 dan dL, maka terjadi otokorelasi
positif.

Jika nilai Durbin Watson berada diantara 4-dL dan 4, maka terjadi otokorelasi
negatif.

Jika nilai Durbin Watson berada diantara dL dan du atau diantara 4-du dan 4-dL,
maka tidak dapat diambil kesimpulan apakah terjadi otokorelasi atau tidak.

Autokorelasi Tidak dapat Tidak terdapat Tidak dapat Autokorelasi


Positif disimpulkan autokorelasi disimpulkan negatif

0 dL du 2 4-du 4-dL 4
Salah satu cara untuk mengatasi masalah otokorelasi adalah dengan

melakukan koreksi pada model regresi dengan metode Generalized Least Square.

3.8. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menganilis perputaran persediaan, perputaran piutang, dan profitabilitas

pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan Sunda Purwakarta dapat

49
50

menggunakan Analisis Jalur, adapun pengaruh setiap variabel penyebab terhadap

variabel akibat diperlihatkan oleh besarnya parameter struktural, yaitu (Pyxi).

Besarnya pengaruh variabel xi terhadap Y (yxi), dapat ditentukan melalui:

k
Pyxi CRij ryx j ; i 1,2
j 1

CRij unsur atau elemen pada baris ke i dan kolom ke j dari matrik invers

korelasi, yang bentuknya sebagai berikut:

X1 X2
CR11 CR12 X 1
CR CR22 X 2
21

Sedangkan rYXj dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

n X i Y xi Y
rYX i ; i 1,2
n x x nY
2
i i
2 2
Y
2

Koefisien korelasi y (pengaruh residu) dihitung dengan rumus:

k
Py 1 R 2 yx1 x 2 dalam hal ini R 2 yx1 x 2 yxi ryxi
11

Sedangkan bentuk hubungan fungsional antara perputaran persediaan,

perputaran piutang, dan profitabilitas pada Rumah Makan Ibu Hj. Cijantung Masakan

Sunda Purwakarta dapat diperlihatkan dalam bentuk konsptual analisis pada gambar

3.1 seperti dibawah ini.

50
51

X1

YX1
e
1
Y
X1X2
Y

YX2

X2

Gambar 3.1: Konseptual Analisis

Keterangan:

X1 : perputaran persediaan

X2 : perputaran piutang

Y : profitabilitas

PYX1 : Pengaruh X1 terhadap Y

PYX2 : Pengaruh X2 terhadap Y

YX1X2 : Hubungan X1 dngan X2

51
52

P : Variabel lain yang mempengaruhi Y diluar X1 diluar variabel

X2

Dalam hal ini PYX1, PYX2, YX1X2 , dan PY merupakan koefisien jalur.

Struktur hubungan kausal variabel tersebut dapat dinyatakan kedalam persamaan

jalur, yaitu:

Y = Pyx1X1 + Pyx2X2 + Py

.3.9 Pengujian Hipotesis

Jika hipotesis penelitian tersebut dinyatakan kedalam hipotesis statistik maka

hipotesis secara simultan adalah:

H0 : Pyxi = 0

H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah Pyxi 0, i = 1, 2.

Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis utama adalah:

k
(n-k-1) (yxi) ryxi
i=1
F =
k
k(1 - (yxi) ryxi)
i=1

Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel Xi dan Y dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

52
53

n
n Xik Yk - ( Xik) ( Yk)
k=1
ryxi =
n n n
{n Xik2 - ( Xik)2} {n Yk2 - ( Yk2)}
k=1 h=1 k=1

i = 1, & 2 dan k = banyaknya variabel bebas

Kriteria uji, tolak H0 jika -F(1-)(k;k-n-1) F F(1-)(k;k-n-1) dengan F(1-) (k, n-k-1)

didapat dari tabel distribusi F dengan = 5%, derajat bebasnya, db1=k, dan

db2 = n-k-1.

Jika hipotesis secara simultan dalam penelitian signifikan, maka selanjutnya

dapat dilakukan pengujian untuk hipotesis secara parsial dengan bentuk hipotesis

statistiknya sebagai berikut:

H0 : Pyxi = 0

H1 : Pyxi 0 , i = 1, 2

Statistik uji untuk setiap hipotesis tersebut adalah :

pYXi
ti , i 1,2
1 R Y
2
X 1 X 23 Cr
ii

n k 1

Kriteria Uji : Tolak H0, jika t(1-)(n-1) ti t(1-)(n-1)

53
54

3.10 Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel dependen terhadap variabel independen. Perhitungan koefisien determinasi

dapat dilakukan sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Dimana: KD = Koefisien determinasi

r2 = kuadrat koefisien korelasi

Koefisien korelasi sendiri merupakan derajat hubungan yang terjadi antara

satu variabel dengan variabel yang lainnya (Nazir,2005:450). Dalam analisa korelasi,

jika nilai-nilai dari suatu variabel meningkat sedangkan nilai-nilai variabel lainnya

menurun, maka kedua variabel tersebut memiliki korelasi negatif. Namun sebaliknya

jika peningkatan nilai-nilai dari satu variabel diikuti peningkatan nilai-nilai variabel

lainnya, maka kedua variabel tersebut memiliki korelasi positif. Adapun rumus untuk

mencari koefisien korelasi (r) adalah sebgai berikut:

( X ( Y ))
XY n
rb

( X )

2
( Y ) 2


X Y
2 2


n n

dimana :
rb: Koefisien korelasi produk moment-produk pearson antara item dengan

variabel yang bersangkutan

54
55

X1 : perputaran persediaan

X2 : perputaran piutang

Y : profitabilitas

n : Jumlah sampel

Derajat hubungan antara variabel-variabel yang diukur dengan indeks korelasi

atau biasa juga disebut koefisien korelasi. Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil

adalah 1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1

menunjukkan hubungan negatip sempurna.Nilai r tidak mempunyai satuan atau

dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah. Hubungan.

Tabel 3.2
Kriteria Nilai Korelasi

-1 < r < +1 Tingkat Keeratan


0,80 1,00 Korelasi sangat kuat atau sempurna
0,60 0,79 Korelasi kuat
0,40 0,59 Korelasi sedang
0,20 0,39 Korelasi rendah
0,00 0,19 Tidak ada korelasi (korelasi lemah)
Sumber: Sugiyono (2001: 183) seperti yang dikutip Fibula (2010:82)

3.11 Jadwal Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama enam bulan, dimulai pada saat menjelang

seminar yaitu pada bulan Oktober tahun 2016 sampai dengan Maret tahun 2017,

adapun jadwal penelitiannya secara rinci akan diperlihatkan pada tabel berikut ini.

55
56

Tabel 3.3.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahun
No Kegiatan 2016 2017
Okt Nov Des Jan Feb Mar
1 Persiapan usulan
penelitian
2 Seminar usulan penelitian
tesis dan perbaikan
3 Prapenelitian
4 Penelitan
5 Pengolahan data
6 Konsultasi dan perbaikan
tesis
7 Ujian tesis
Sumber: Ditetapkan oleh peneliti tahun 2016

56

Вам также может понравиться