Вы находитесь на странице: 1из 14

KARAKTERISTIK

CHORDATA AMFHIBI
LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Zoologi Vertebarata, Jurusan
Pendidikan Biologi

Disusun oleh:

Kelompok : 4

Riswandi Maulana 142154034


Rekha Syativa 142154121
Risna Septyarini 142154137
Ratna Sundari F.S 142154043
Ine Kartina 142154041
Fepti Siti Patimah 142154126
Lani Latifah Y 142154015

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah kelas Ampihibi

Vertebrata adalah istilah untuk menyebut hewan yang bertulang belakang. Salah
satunya amphibi. Amphibi berasal dari bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti dua dan
bios yang berarti hidup. Amphibi merupakan hewan yang hidup dengan dua habitat,
termasuk hewan poikiloterm atau berdarah dingin. Pembagian tubh terdiri atas kepala, badan
dan ekor. Kulit lembab berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis.

Tubuh hewan terdiri dari beberapa organ tubuh. Organ-organ bekerja sama dalam
melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Hewan dibagi ke dalam dua
golongan, yaitu hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Salah satu hewan vertebrata adalah
katak sawah (Rana cancarivora).
Ampibia merupakan salah satu kelas dari sub-fitum vertebrata. Ampibia berasal dari
bahasa yunani, yaitu amphi yang berarti rangkap dan bios yang berarti hidup. Amphibia
merupakan kelompok hewan yang mempunyai fse kehidupan di air dan di darat. Amphibia
terdiri dari empat ordo yaitu ordo uredela, ordo apoda, ordo anura, dan ordo proanura. Tapi
sekarang ini ordo proanura sudah dinyatakan punah.
Pada amphibi, memiliki dua alat pernapasan yaitu dengan menggunakan paru-paru pada
saat berada di daratan dan dengan menggunakan kulitnya pada keadaan basah (pada saat
berada dalam air). Kulit katak bersifat permiabel terhadap air dan gas, serta kaya akan
persediaan pembuluh darah. Adanya dua alat pernapasan ini disebabkan karena faktor
lingkungan hidupnya.
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang paling bekerja sama melaksanakan fungsi
tertentu. Contoh organ adalah usus halus yang disusun oleh jaringan epitel, otot, ikat dan
saraf. Organ dibedakan atas dua yaitu organ dalam dan organ luar.
Organ tubuh hampir tidak ada yang bekerja sendiri, biasanya bekerja sama dalam
kordinasi tertentu sebagai satu bagian darisebuah sistem. Setiap sistem organ mempunyai
fungsi tertentu. Contonya: organ jantunng, pembuluh darah, dan darah terikat dalam sistem
peredaran darah (sirkulasi).
Semua organ tentu sudah mengenal hewan dari kelas amphibia seperti katak, kodok,
salamander, dan sebagainya. Tetapi pemahaman yang lebih dalam mengenai hewan dari kelas
amphibia masih terbilang minim. Dari segi teori, mungkin kita sudah paham tetapi untuk
mendeskripsikannya secara morfologi dan anatomi seperti masi belum paham.

Untuk memahami struktur dan fungsi organ-organ yang terdapat pada hewan vertebrata
dalam hal ini adalah katak, maka dilakukanlah percobaan dengan mengamati bagian atau
organ-organ yang ada pada tubuh katak. Pengamatan anatomi katak diperlukan pembedahan
untuk memudahkan mengamati bentuk kedudukan, dan hubungannya dengan organ lain.
Di daratan, kemampuan untuk mendeteksi suara merupakan hal yang sangat penting
dan amfibia telah mengembangkan telinga sederhana dari struktur yang diwarisnya dari
moyang mereka. Spirakel tertutup dengan dengan membran yang berfungsi sebagai gendang
telinga dan tulang rahang yang tidak terpakai lagi (yang berasal dari lengkung insang
agnatha) berguna untuk meneruskan getaran dari membran ini ke telinga dalam.
Berdasarkan uraian singkat diatas, maka penyusun tertarik meneliti tentang katak (Rana
cancarifora) dan kodok (Bufo sp) baik secara morfologi ataupun anatomi.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana habitat dan kebiasaan dari kelas Amphibi ?


2. Bagaimana klasifikasi dari masing-masing spesies yang telah ditemukan?
3. Bagaimana bentuk morfologi dan anatomi dari kelas Amphibi ?
4. Berikan contoh beserta manfaat dari kelas Amphibi ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Habitat dan Kebiasaan kelas Amphibi

Alikodra (2002) menyatakan bahwa habitat satwaliar yaitu suatu kesatuan dari faktor
fisik maupun biotik yang digunakan untuk untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Sedangkan Odum (1971) mengartikan habitat suatu individu sebagai tempat dimana
individu tersebut hidup. Berdasarkan habitatnya, katak hidup pada daerah pemukiman
manusia, pepohonan, habitat yang terganggu, daerah sepanjang aliran sungai atau air
yang mengalir, serta pada hutan primer dan sekunder (Iskandar 1998).

Duellman dan Trueb (1986) menyatakan bahwa wilayah jelajah adalah suatu kawasan
yang digunakan oleh suatu individu untuk melakukan seluruh aktivitas hariannya.
Wilayah jelajah biasanya mencakup tempat berlindung, tempat mencari makan dan pada
beberapa kodok jantan digunakan sebagai tempat melakukan panggilan terhadap
betinanya (calling site). Sebagai suatu tanggapan terhadap berkurangnya makanan,
terbatasnya tempat perlindungan, atau berkurangnya peluang kawin individu tersebut
biasanya memperluas wilayah. Mistar (2003) menjelaskan bahwa habitat yang paling
disukai oleh amfibi adalah daerah berhutan karena membutuhkan kelembaban yang
stabil, dan ada juga yang tidak pernah meninggalkan perairan sama sekali. Berdasarkan
kebiasaan hidupnya amfibi dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yakni :

a. Teresterial,

spesies-spesies yang sepanjang hidupnya berada di lantai hutan, jarang sekali berada
pada tepian sungai, memanfaatkan genangan air atau di kolam di lantai hutan serta di
antara serasah daun yang tidak berair tetapi mempunyai kelembaban tinggi dan stabil
untuk meletakkan telur. Contohnya Megophrys aceras, M. nasuta dan Leptobracium sp.

b. Arboreal, spesies-spesies amfibi yang hidup di pohon dan berkembang biak di


genangan air pada lubang-lubang pohon di cekungan lubang pohon, kolam, danau,
sungai yang sering dikunjungi pada saat berbiak. Beberapa spesies arboreal
mengembangkan telur dengan membungkusnya dengan busa untuk menjaga
kelembaban, menempel pada daun atau ranting yang di bawahnya terdapat air.
Contohnya seperti Rhacophorus sp, Philautus sp dan Pedostibes hosii

c. Aquatik, spesies-spesies yang sepanjang hidupnya selalu berada pada badan air, sejak
telur sampai dewasa, seluruh hidupnya berada pada perairan mulai dari makan sampai
berbiak. Contohnya antara lain Occidozyga sumatrana dan Rana siberut.

d. Fossorial, spesies yang hidup pada lubang-lubang tanah, spesies ini jarang dijumpai.
Amfibi yang termasuk dalam kelompok ini adalah famili Microhylidae yaitu Kaloula sp
dan semua jenis sesilia. Pengaruh dari ukuran habitat dan terpisah pada penyebaran
populasi sering ditunjukkan pada bermacam-macam spesies yang berbeda antar
kelompok spesies. Banyak ordo anura yang bergerak pada lokasi yang berbeda selama
periode aktivitas tahunan mereka untuk menggunakan sumberdaya khusus yang dimiliki
untuk melakukan hibernasi, bereproduksi dan mendapatkan nutrisi(Sholihat,
2007).Iskandar (1998)menambahkan bahwa ordo amfibi ini hidup tersebar luas di mana
amfibi dapat hidup di tempat yang beragam, mulai dari hutan primer sampai tempat yang
ekstrim sekali. Duellman dan Trueb (1986) menyatakan bahwa amfibi terestrial
umumnyanokturnal, dengan mempertahankan temperatur harian yang tinggi dan
kelembaban yang rendah. Pada siang hari biasanya amfibi mempunyai kandungan
kelembaban yang lebih tinggi dari pada lingkungan sekitarnya yang terbuka dari sinar
matahari dan udara yang hangat. Tempat berlindung pada siang hari yaitu dibawah batu,
batang pohon, daun jerami, celah-celah yang terlindung dan daun-daun.

B. Klasifikasi Chordata Amphibia


Amfibi adalah satwa bertulang belakang yang memiliki jumlah jenis terkecil, yaitu
sekitar 4,000 jenis.Walaupun sedikit, amfibi merupakan satwa bertulang belakang yang
pertama berevolusi untuk kehidupan di darat dan merupakan nenek moyang reptil
(Halliday & Adler, 2000). Menurut Simon & Schusters (1989) Amfibi merupakan salah
satu kelas dari vertebrata yang terdiri dari tiga ordo, yaitu ordo Caudata (Urodela),
Gymnophiona (Apoda), dan Anura.
A. Ordo Anura
Ordo ini hidup didaerah akuatik dan teresterial. Memiliki ekor saat masih dalam fase
juvenil (berudu), badan dan kepala bersatu, extremitas depan lebih pendek dari
extremitas belakang,memiliki tuberkulum subtikuler dan selaput renang. Menurut Simon
dan Schusters (1989) ordo Anura(salientia) terdiri dari:Famili Liopelmidae, FamiliPipidae,
FamiliDiscoglossidae, Famili Pelobatidae, Famili Brevicivitadae, Famili Ranidae, Famili
Rhacophoridae, Famili Mycrohylidae, FamiliPseudidae, FamiliBufonidae, FamiliHylidae,
Famili Leptodactylidae.
1. Famili Bufonidae
Famili Bufonidae merupakan salah satu famili amfibi yang dapat hidup diberbagai
tipe habitat, mulai dari pemukiman penduduk, daerah aliran sungai sampai hutan. Famili
ini di tandai dengan adanya membran paratoid yang biasanya berada dibelakang mata
dengan ukuran yang beragam serta bintil bintil tanduk yang menutupi seluruh permukaan
tubuhnya. Menurut Mistar (2003) Lima marga dari famili Bufonidae terdapat di
Sumatera empat di antaranya dipastikan terdapat dalam kawasan ekosistem leuser dan
satu marga yaitu Pseudobufo diyakini terdapat dalam kawasan (misalnya Suaq
Balimbing) jika dilakukan survei pada lokassi sungai-sungai besar yang dekat dengan
pantai. Contohnya: Bufo asper, Leptophryne barbonica, Dll.
2. Famili Dicroglossidae Famili Dicroglossidae
Merupakan salah satu famili amfibi yang sering di jumpai di daerah yang berlumpur.
Famili ini merupakan peralihan dari famili Bufonidae yang di tandai dengan permukaan
berbintildan famili Ranidae yang ditandai tekstur kulit yang licin. Contohnya:
Limnonectes kuhlii, Fejervarya limnocharis, dll.
3. Famili Microhylidae
Famili Microhylidae merupakan salah satu famili yang banyak di jumpai di daerah
rerumputan di sekitar parit-parit pemukiman masyarakat. Famili ini di tandai dengan
ukuran tubuh yang sangat kecil sesuai dengan namanya Microhyla. Ciri khusus lainnya
adalah famili ini memiliki mulut yang sempit. Menurut Mistar (2003) Famili
Microhylidae merupakan katak berukuran kecil sampai sedang menempati habitat dari
daerah perkotaan, perkebunan, padang rumput sampai hutan primer. Beberapa spesies
hidup dalam lubang-lubang pohon, yaitu Metaphrynella sundana, Phrynella pulchra, dua
spesies hidup dalam lubang tanah Kaloula baleata dan Kaoula pulchra. Di Sumatera dan
kawasan ekosistem leuser diwakili oleh lima marga, yaitu Calluella, Kaloula, Phrynella,
Kalophrynus
dan Microhyla. Contohnya: Microhyla bedmorei, Microhyla heymonsi, dll.
4. Famili Ranidae
Famili Ranidae merupakan salah satu famili yang palih melimpah keberadaannya di
alam. Famili ini banyak dijumpai di sekitaraliran sungai. Famili ini ditandai dengan kulit
yang licin dan biasanya memiliki ekstremitas bagian bawah yang sangat panjang.
Menurut Mistar(2003) Famili Ranidae merupakan katak yang persebarannya sangat luas
di Indonesia yang diwakili oleh sepuluh marga dan kelima marga terdapat dalam
kawasan ekosistem leuser. Habitat famili Ranidae sangat beragam dari hutan mangrove
sampai hutan pegunungan. Contohnya: Rana hosii, Huia sumatrana, dll.
5. Famili Rhacophoridae
Rhacophoridae merupakan famili yang banyak dijumpai di daerah pepohonan. Famili
ini ditandai dengan memiliki selaput renang yang penuh dan tuberkulum subtikuler yang
sangat tebal dan lengket yang berfungsi sebagai alat pemanjat. Menuru Mistar (2003) di
Sumatera, Famili Rhacophoridae terdapat empat marga, keempat marga tersebut dalam
kawasan ekosistem leuser yaitu Nyctixallus, Philautus, Polypedates dan Rhacophorus.
Contohnya: Polypedates leucomystax, Rhacophorus dulitensis, dll.
B. Ordo
Apoda/ Gymnophiona Ordo ini hanya terdiri dari satufamili, yaitu Ichthyophidae.
Amfibi tidak bertungkai ini sekilas mirip ular karena bentuknya yang panjang dan tidak
memiliki extremitas.Amfibi ini terdiri dari segmen tubuh yang membedakan dengan ular
yang mempunyai sisik, badan berbentuk silinder, mulut membulat, jarak antara mata
mudah dibedakan, tentakel berukuran kecil dan berada di depan atau di bawah mata.
Warna tubuh coklat gelap atau biru gelap, bagian sisi tubuh berwarna kuning terang
(Mistar, 2003).

C. Bentuk Morfologi dan Anatomi dari Kelas Amphibi


a. Morfologi Amphibi
Kepala dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada
leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak. Kepala
mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang hidung/
nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam pernapasan,
2 mata yang besar spherik, dibelakangnya 2 lubang pipih tertutup
oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga
untuk menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas
dan bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening
membrane nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di
bagian ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang
sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur
atau sperma dari alat reproduksi .

Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki
depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah
(antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki
belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti)

b. Anatomi Amphibi
1. Sistem pencernaan
Menurut Jasin (1992), alat pencernaan pada katak tediri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke
dalam lambung melalui kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke
samping kiri dan berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian
masuk ke dalam usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan
dikeluarkan melalui kloaka. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir
sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah
satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan
kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
a. Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
b. Esofagus; berupa saluran pendek,
c. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus.
d. Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus
halus meliputi: duodenum. jejenum, dan` ileum, tetapi belum jelas batas-
batasnya.
e. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, kloaka merupakan
muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan
urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna
merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua
lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung
empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat
diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi
menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum
(Anonymous, 2010).

2. Sistem pernapasan
Alat pernapasan pada katak berupa insamg, kulit, dan paru-paru. Pada berudu
pernapasan dilakukan dengan insang luar. Setelah dewasa menggunakan paru-
paru berupa dinding dimana dinding ini terdapat banyak ruang. Paru-paru
berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring yang mengandung
tali-tali volea, lalu faring dan lorong-lorong nasal. Lubang dari faring ke laring
berupa celah longitudinal disebut glothis. Pernapasan pada katak melalui kulit
tipis yang basah untuk memudahkan difusi gas (Anonymous, 2010 ).
3. sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda.
Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam
sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan
kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan
diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu
atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep
yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium.
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2.
Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam
darah (Kimbal, 199).
4. Sistem ekskresi
Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan
kiri tulang belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke
belakang (Tim pengajar, 2010).
Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-
masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik
untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai
sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit,
paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu (Saktiono,
1989).

5. Sistem reproduksi
Pembuahan pada katak dlakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil
berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak betina
dan memasang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan, katak jantan
akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang
dikeluarkan di betina (Anonymous, 2010).
1. Katak (Rana cancarifora)
Katak merupakan hewan Amphibi yang mana kelompok hewan ini fase daur
hidupnya berlangsung di air dan di darat. Amphibi merupakan kelompok
vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi
mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih
sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata
juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air
(disebut membran miktans).Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat
dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah
dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh
berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan atau poikioterm
(Anonymous 1, 2013).
Rana cancarivora (Graven horst /katak sawah) memiliki kulit berwarna hijau,
bercak hitam. Kadang-kadang pada bagian punggungnya bergaris cokelat
muda. Habitat ditemukan di sawah dan saluran irigasi sekitar sawah (Arie,
1999).
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja
sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam
praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah
(Rana cancarivora). Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-
organ utama pada hewan vertebrata (Pratiwi, 2006).
Katak merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki panjang
mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90 cm. Amphibi merupakan vertebrata yang
hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air (Pratiwi, 2006).
Katak berasal dari kawasan tropika ke subartik, tetapi kebanyakan spesis katak
terdapat di hutan hujan tropika. Katak merupakan antara kumpulan vertebrata
yang paling banyak kepelbagaian, merangkumi lebih 5,000 spesis yang
dikenali. Namun begitu, populasi spesis katak tertentu kian merosot
(Anonymous 1, 2013).
Menurut Anonymous 1 (2013), warna katak bermacam-macam dengan pola
yang berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya pigmen dalam dermis, yaitu:
a. Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna
hitam.
b. Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah
kuning.
c. Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru.
2. Kodok (Bufo sp.)
Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (bahasa Inggris: toad)
adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak
biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap
melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya
orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap
kodok (Anonymous 2, 2013).
Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk,
berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya
berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak
atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul,
kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga
kebanyakan kurang pandai melompat jauh (Anonymous 2, 2013).
Kodok hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas.
Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim
empat (temperatur), jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah
satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang
membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan
menjaga metabolisme tubuhnya (Anonymous 2, 2013).
Kodok memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya. Kodok kerap
ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau taman, menangkapi
serangga-serangga yang tertarik oleh cahaya lampu tersebut (Anonymous 2,
2013)

D. Contoh dan Manfaat kelas AMPHIBI


Contoh Amphibi yang kelompok kami praktikumkan yaitu katak dan kodok.
Kodok (Bufo Sp)
Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk,
berkaki empat dan tak berekor. Umumnya berkulit halus, lembab dengan kaki
belakang yang panjang.
Klasifikasi kodok
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo Sp

Katak (Rana cancarivora)


Memiliki kulit berwana hijau, bercak hitam. Kadang-kadang pada punggung
bergaris cokelat muda. Memiliki panjang mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90
cm.
Klasifikasi katak
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Anura
Famili : Bufonidae
Genus :
Spesies : Rana cancarivora

Manfaaat Amphibi bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut :


1. Telur dan daging katak dapat di konsumsi.
2. Kulit katak dapat dibuat jaket dan barang kerajinan lainnya jika diberi
samak.
3. Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara
biologi dan juga sebagai pengendali srangga hama pada pertanian.
4. Dapat digunakan sebagai racun u
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang kelompok kami lakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa morfologi katak (Rana Cancarovora) dan kodok(Bufo Sp)
berbeda, sedangkan pada anatominya sama.
Perbedaanmorfologi antara katak (Rana cancarivora) dan kodok (Bufo Sp)
yaitu katak bertubuh langsing sedangkan kodok tubuk gemuk. Kulit katak
halus dan berlendir sedangkan kodok kulitnya kasar dan kering. Katak ldapat
melompat lebih jauh dan lebih tinggi daripada kodok karena kaki belakangnya
lebih panjang daripada kodok.
Pada katak (Rana cancrivora) memiliki kulit yang lembab, permukaan
kulitnya halus, tidak memiliki tonjolan , tida memiliki jembatan orbital,
memiliki selaput mata, memiliki membran timpani dan kakinya panjang.
Sedangkan pada kodok (Bufo Sp) struktur kulitnya kasar kering. Memiliki
jembatan orbital, memiliki tonjolan, kakinya pendek, tidak memiliki selaput
mata.
Sedangkan pada anatominya sama yaitu mempunyai kerongkongan
(esofagus)paru-paru (pulmo), hati (hepar) jantung (cor) empedu, rektum
lambung, saluran urgenatalia, usus halus (intestinum tenue), usus besar
(intestinum carsum) ginjal (ren).

A. Konsep baru
a. Sebelum KBM
Chordata Amphibia merupakan golongan vertebrata.
Berdasarkan kebiasaan hidupnya amphibi hidup di daerah aquatik, dan
pada Ordo Anura sistem pernapasannya berupa insang. Dan sistem
reproduksinya dilakukan di dalam tubuh. Sistem pencernaan amphibi
tidak lengkap.

b. Setelah KBM
Chordata Amphibia merupakan hewan vertebrata. Hewan ini
menghuni habitat yang cukup beragam yaitu di teresterial, arboreal,
aquatik, fossorisl. Tetap pada ordo anura merupakan hewan yang
mempunyai dua bentuk kehidupan. Yaitu, di darat dan di air. Pada
umumnya amphibi memiliki siklus hidup awal di perairan dan siklus
hidup kedua adalah didaratan. Saat dewasa hewan amphibi masih
memerlukan tempat yang terdapat air atau lembab untuk hidup.
Amphibi selalu hidup bersasosiasi dengan air. Alat pernapasan
pada katak berupa insang, kulit dan paru-paru. Pada berudu pernapasan
dilakukan dengan insang luar, setelah dewasa menggunakan paru-paru.
Pernapasan pada katak melalui kulit tipis yang basah untuk
memudahkan difusi gas.
Sistem peredaran darah pada katak yaitu peredaran darah
tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda darah melalui jantung
sebanyak 2 kali dalam sekali peredarannya.
Sistem pencernaannya lengkap yaitu mulai dari mulut, faring,
esofagus (kerongkongan), lambung, usus dan rektum yang langsung
bersatu dengan kloaka. Contohnya pada katak memiliki mulut yang
sangat lebar dan jugagigi-gigi yang kecil di sepanjang rahang atas.
Lidah yang bercabang dua pada ujungnya dan pada permukaannya
mengandung zat perekat yang digunakan untuk menangkap serangga .
amphibi juga memiliki hati, kantong empedu dan pankreas.
B. Pertanyaan Baru
1. Kenapa tangan pada kodok tidak memiliki sealput sedangkan pada
kakinya terdapat selaput ?
2. Pada kodok terdapat sebuah bintil, di dalam bintil tersebut terdapat
apa ?
3. Bagaimana sistem transportasi pada amphibi

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Sistem Reproduksi Katak. (online), (www.google.com, Diakses pada tanggal
30 maret 2017).
Anonim 1, 2013. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (Online), (Http://Amfibi
Dunia.wordpres.com, Diakses pada tanggal 30 maret 2017).
Anonim 2, 2013. Amfibi. (Online), (Http://Id.wikipedia.org/wiki/kodok dan katak.com,
Diakses pada tanggal 30 maret 2017).

Arie, Usri. 1999. Pembibitan dan Perbesaran Bullfrog. Penebar Swadaya, Jakarta.

Djuanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amico,Bandung.

Holmes, S.J. 1928. The Biology of The Frog. The Mac Millan, New York.

Jasin, Maskoeri, 1994. Zoology Vertebrata. Surabaya. Sinar Wijaya.

Susanto, Heru. 1994. Budidaya Kodok Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Вам также может понравиться

  • Tanaman Pepohonan Untuk Menjernihkan & Menetralisir Air Limbah Beracun Berbahaya Dari Kawasan Perairan Laut Sungai Danau
    Tanaman Pepohonan Untuk Menjernihkan & Menetralisir Air Limbah Beracun Berbahaya Dari Kawasan Perairan Laut Sungai Danau
    От Everand
    Tanaman Pepohonan Untuk Menjernihkan & Menetralisir Air Limbah Beracun Berbahaya Dari Kawasan Perairan Laut Sungai Danau
    Оценок пока нет
  • Lapporan Praktikum Amphibi
    Lapporan Praktikum Amphibi
    Документ18 страниц
    Lapporan Praktikum Amphibi
    Al Hidayat
    33% (3)
  • Laporan Oragan Dan Sistem Organ Pada Hewan
    Laporan Oragan Dan Sistem Organ Pada Hewan
    Документ27 страниц
    Laporan Oragan Dan Sistem Organ Pada Hewan
    Giovanni Takene
    33% (3)
  • Pengambilan Sampel Bahan Pengemas
    Pengambilan Sampel Bahan Pengemas
    Документ14 страниц
    Pengambilan Sampel Bahan Pengemas
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    100% (1)
  • Anwan Amfibi Fix
    Anwan Amfibi Fix
    Документ7 страниц
    Anwan Amfibi Fix
    Fitriyani Dawu
    Оценок пока нет
  • Amfibi Makalah Lagi - Dot-2
    Amfibi Makalah Lagi - Dot-2
    Документ26 страниц
    Amfibi Makalah Lagi - Dot-2
    Kolosenthya Doloksaribu
    Оценок пока нет
  • MORFOLOGI AMPHIBIA
    MORFOLOGI AMPHIBIA
    Документ12 страниц
    MORFOLOGI AMPHIBIA
    amalia rizki
    Оценок пока нет
  • Laporan Amphibi Reptil Masih Awal
    Laporan Amphibi Reptil Masih Awal
    Документ14 страниц
    Laporan Amphibi Reptil Masih Awal
    Putri Mustika Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Laporan Amphibi Reptil Uty Fix
    Laporan Amphibi Reptil Uty Fix
    Документ17 страниц
    Laporan Amphibi Reptil Uty Fix
    Putri Mustika Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Struktur Hewan Amphibi
    Struktur Hewan Amphibi
    Документ22 страницы
    Struktur Hewan Amphibi
    muhammad ladako
    Оценок пока нет
  • Daily Journal Amphibia Dan Reptil
    Daily Journal Amphibia Dan Reptil
    Документ10 страниц
    Daily Journal Amphibia Dan Reptil
    fadhila meilasari
    Оценок пока нет
  • Amphibia dan Reptilia: Karakteristik dan Adaptasi
    Amphibia dan Reptilia: Karakteristik dan Adaptasi
    Документ8 страниц
    Amphibia dan Reptilia: Karakteristik dan Adaptasi
    Afra Nabila
    Оценок пока нет
  • Amfibi
    Amfibi
    Документ22 страницы
    Amfibi
    Lina Juwairiyah
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikkum SH Amphibia
    Laporan Praktikkum SH Amphibia
    Документ10 страниц
    Laporan Praktikkum SH Amphibia
    Adinda Abrani
    Оценок пока нет
  • Amphibi & Reptil Done
    Amphibi & Reptil Done
    Документ8 страниц
    Amphibi & Reptil Done
    niki
    Оценок пока нет
  • Amphib I
    Amphib I
    Документ11 страниц
    Amphib I
    Nurul Hidayah R
    Оценок пока нет
  • Laporan Classis Amphibia
    Laporan Classis Amphibia
    Документ21 страница
    Laporan Classis Amphibia
    Anastasia Sintanora Elizabeth
    Оценок пока нет
  • Laporan Amphibi Praktikum Struktur Perke
    Laporan Amphibi Praktikum Struktur Perke
    Документ16 страниц
    Laporan Amphibi Praktikum Struktur Perke
    Muh khairurroziqin
    Оценок пока нет
  • ZOOVER LAPORAN Chondrithyes
    ZOOVER LAPORAN Chondrithyes
    Документ8 страниц
    ZOOVER LAPORAN Chondrithyes
    shofia fathiya
    Оценок пока нет
  • Amphibi Morfologi
    Amphibi Morfologi
    Документ17 страниц
    Amphibi Morfologi
    Hardi Yanti Purnama
    Оценок пока нет
  • Lapporan Praktikum Amphibi
    Lapporan Praktikum Amphibi
    Документ17 страниц
    Lapporan Praktikum Amphibi
    Al Hidayat
    Оценок пока нет
  • Laporan Katak Dan Kodok
    Laporan Katak Dan Kodok
    Документ5 страниц
    Laporan Katak Dan Kodok
    eko al akbar
    Оценок пока нет
  • ANATOMI KATAK
    ANATOMI KATAK
    Документ21 страница
    ANATOMI KATAK
    Wahyudi Thalib
    Оценок пока нет
  • Amfibi
    Amfibi
    Документ40 страниц
    Amfibi
    Ain Djafar
    Оценок пока нет
  • Amphibia Dan Reptilia
    Amphibia Dan Reptilia
    Документ7 страниц
    Amphibia Dan Reptilia
    Septiana Anugrah
    Оценок пока нет
  • Bab Ii - Debby
    Bab Ii - Debby
    Документ3 страницы
    Bab Ii - Debby
    Debby Rahmadani
    Оценок пока нет
  • LAPORAN ACARA 5 PALEONTOLOGI Acc Pulang
    LAPORAN ACARA 5 PALEONTOLOGI Acc Pulang
    Документ34 страницы
    LAPORAN ACARA 5 PALEONTOLOGI Acc Pulang
    Tasya Aprilia
    Оценок пока нет
  • Laporan Amphibia Kelompok 1
    Laporan Amphibia Kelompok 1
    Документ22 страницы
    Laporan Amphibia Kelompok 1
    dwi saputra
    Оценок пока нет
  • Acara 2
    Acara 2
    Документ18 страниц
    Acara 2
    Safrial Qadiri
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Amphibi
    Klasifikasi Amphibi
    Документ36 страниц
    Klasifikasi Amphibi
    Sugi Hartono
    25% (4)
  • Makalah Ampibia
    Makalah Ampibia
    Документ13 страниц
    Makalah Ampibia
    Lolyta Damanik
    Оценок пока нет
  • Laprak Sishe Amfibi Hanafi
    Laprak Sishe Amfibi Hanafi
    Документ22 страницы
    Laprak Sishe Amfibi Hanafi
    Annisa Lorenza
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Arthropoda
    Laporan Praktikum Arthropoda
    Документ15 страниц
    Laporan Praktikum Arthropoda
    Sidiq Sastrotinoyo
    Оценок пока нет
  • Reptil
    Reptil
    Документ15 страниц
    Reptil
    Anton Arief
    Оценок пока нет
  • Makalah Reptile
    Makalah Reptile
    Документ42 страницы
    Makalah Reptile
    Dinda Tri Yunisa
    Оценок пока нет
  • Laporan Lengkap Praktikum Struktur Hewan Struktur Tubuh Katak
    Laporan Lengkap Praktikum Struktur Hewan Struktur Tubuh Katak
    Документ38 страниц
    Laporan Lengkap Praktikum Struktur Hewan Struktur Tubuh Katak
    Iqra Nur Fajar
    Оценок пока нет
  • Percobaan Ii
    Percobaan Ii
    Документ8 страниц
    Percobaan Ii
    Budi Sanjaya
    Оценок пока нет
  • Acc 2 Amfibi
    Acc 2 Amfibi
    Документ15 страниц
    Acc 2 Amfibi
    Mufti Hafiz
    Оценок пока нет
  • AMPHIBI LAPORAN
    AMPHIBI LAPORAN
    Документ31 страница
    AMPHIBI LAPORAN
    eriq Kece
    Оценок пока нет
  • FILUM CHORDATA
    FILUM CHORDATA
    Документ31 страница
    FILUM CHORDATA
    ivotco
    Оценок пока нет
  • Makalah Amphibi Dan Reptila Fix
    Makalah Amphibi Dan Reptila Fix
    Документ47 страниц
    Makalah Amphibi Dan Reptila Fix
    Syahrul Bachtiar
    Оценок пока нет
  • Laporan Verteb Herpetologi
    Laporan Verteb Herpetologi
    Документ28 страниц
    Laporan Verteb Herpetologi
    nanda
    Оценок пока нет
  • Sistematika Hewan
    Sistematika Hewan
    Документ8 страниц
    Sistematika Hewan
    Putri Melinda Mutz
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Sishe Amphibi
    Laporan Praktikum Sishe Amphibi
    Документ22 страницы
    Laporan Praktikum Sishe Amphibi
    RATNAYUNITA
    Оценок пока нет
  • Lapres Porifera Fix Kel 2
    Lapres Porifera Fix Kel 2
    Документ25 страниц
    Lapres Porifera Fix Kel 2
    Alvin Aulia Adam
    Оценок пока нет
  • Pertemuan 4 Amphibi
    Pertemuan 4 Amphibi
    Документ5 страниц
    Pertemuan 4 Amphibi
    agustina rahayu
    Оценок пока нет
  • Amphibia
    Amphibia
    Документ24 страницы
    Amphibia
    AsepRahman
    Оценок пока нет
  • Kelas Amphibia Print
    Kelas Amphibia Print
    Документ10 страниц
    Kelas Amphibia Print
    siti maisara
    Оценок пока нет
  • Revisi Porifera FIX97
    Revisi Porifera FIX97
    Документ29 страниц
    Revisi Porifera FIX97
    Rizky Satria
    Оценок пока нет
  • ANATOMI HEWAN VERTEBRATA
    ANATOMI HEWAN VERTEBRATA
    Документ20 страниц
    ANATOMI HEWAN VERTEBRATA
    Herlia 'rutherford
    Оценок пока нет
  • Amphibi: Kelas Amfibi Yang Hidup di Darat dan Air
    Amphibi: Kelas Amfibi Yang Hidup di Darat dan Air
    Документ37 страниц
    Amphibi: Kelas Amfibi Yang Hidup di Darat dan Air
    rahmatan islami
    Оценок пока нет
  • Laporan Herpetofauna
    Laporan Herpetofauna
    Документ30 страниц
    Laporan Herpetofauna
    Fitria Dela
    100% (2)
  • Amphibia
    Amphibia
    Документ25 страниц
    Amphibia
    Tehansya Dulesta
    Оценок пока нет
  • RiPTIL MAKALAH
    RiPTIL MAKALAH
    Документ8 страниц
    RiPTIL MAKALAH
    Rany
    Оценок пока нет
  • Struktur Morfologi Arthropoda
    Struktur Morfologi Arthropoda
    Документ24 страницы
    Struktur Morfologi Arthropoda
    Oceana Windy
    Оценок пока нет
  • Bab 1 - 3
    Bab 1 - 3
    Документ97 страниц
    Bab 1 - 3
    Amat Ribut
    Оценок пока нет
  • Katak Laporan Sms
    Katak Laporan Sms
    Документ15 страниц
    Katak Laporan Sms
    Farhana Mardila
    Оценок пока нет
  • Petualangan Perpustakaan Tina: Buku Kedua
    Petualangan Perpustakaan Tina: Buku Kedua
    От Everand
    Petualangan Perpustakaan Tina: Buku Kedua
    Оценок пока нет
  • Buku Kosakata Bahasa Esti: Pendekatan Berbasis Topik
    Buku Kosakata Bahasa Esti: Pendekatan Berbasis Topik
    От Everand
    Buku Kosakata Bahasa Esti: Pendekatan Berbasis Topik
    Оценок пока нет
  • Soal Kredensial
    Soal Kredensial
    Документ1 страница
    Soal Kredensial
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ4 страницы
    Bab I
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • TFSP
    TFSP
    Документ1 страница
    TFSP
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Lap Pemsi-1
    Lap Pemsi-1
    Документ16 страниц
    Lap Pemsi-1
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • ANALGETIK
    ANALGETIK
    Документ28 страниц
    ANALGETIK
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Alat Pelindung Taekwondo
    Alat Pelindung Taekwondo
    Документ4 страницы
    Alat Pelindung Taekwondo
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Mesoo
    Mesoo
    Документ5 страниц
    Mesoo
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Sebutkan Minimal 5 Nama Alat Kesehatan Beserta Fungsinya Ang Anda Ketahui
    Sebutkan Minimal 5 Nama Alat Kesehatan Beserta Fungsinya Ang Anda Ketahui
    Документ1 страница
    Sebutkan Minimal 5 Nama Alat Kesehatan Beserta Fungsinya Ang Anda Ketahui
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Hasil Pengamatan
    Hasil Pengamatan
    Документ2 страницы
    Hasil Pengamatan
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ3 страницы
    Presentation 1
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • DAFTAR TABEL, Gmbar, Lampiran
    DAFTAR TABEL, Gmbar, Lampiran
    Документ3 страницы
    DAFTAR TABEL, Gmbar, Lampiran
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • SKRINING FITOKIMIA DAUN MENGKUBU DAN DAUN PUCUK MERAH
    SKRINING FITOKIMIA DAUN MENGKUBU DAN DAUN PUCUK MERAH
    Документ17 страниц
    SKRINING FITOKIMIA DAUN MENGKUBU DAN DAUN PUCUK MERAH
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • A
    A
    Документ15 страниц
    A
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • BAB V Ok
    BAB V Ok
    Документ2 страницы
    BAB V Ok
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Antibakteri Sarang Semut
    Antibakteri Sarang Semut
    Документ4 страницы
    Antibakteri Sarang Semut
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Kel 4 Laporan Praktikum Amphibi
    Kel 4 Laporan Praktikum Amphibi
    Документ14 страниц
    Kel 4 Laporan Praktikum Amphibi
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Karina Sonata 2014 Abstrack
    Karina Sonata 2014 Abstrack
    Документ9 страниц
    Karina Sonata 2014 Abstrack
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Bab Isi Fix
    Bab Isi Fix
    Документ63 страницы
    Bab Isi Fix
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Ekosistem Produktivitas dan Aliran Energi
    Ekosistem Produktivitas dan Aliran Energi
    Документ5 страниц
    Ekosistem Produktivitas dan Aliran Energi
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Burhan C.2 PDF
    Burhan C.2 PDF
    Документ6 страниц
    Burhan C.2 PDF
    Burhan Amirudien
    Оценок пока нет
  • Proposal Metlit
    Proposal Metlit
    Документ5 страниц
    Proposal Metlit
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Walikukun
    Walikukun
    Документ11 страниц
    Walikukun
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Jamu Pedagang
    Jamu Pedagang
    Документ9 страниц
    Jamu Pedagang
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    100% (1)
  • Dafpus
    Dafpus
    Документ1 страница
    Dafpus
    sushy_djaelani
    Оценок пока нет
  • Pemsi
    Pemsi
    Документ11 страниц
    Pemsi
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Café Herbal
    Café Herbal
    Документ5 страниц
    Café Herbal
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    100% (1)
  • Lulur Benyit
    Lulur Benyit
    Документ14 страниц
    Lulur Benyit
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет
  • Uji Aktivitas Ekstrak Etanol
    Uji Aktivitas Ekstrak Etanol
    Документ4 страницы
    Uji Aktivitas Ekstrak Etanol
    Alfi Nurfauziah Rahayu
    Оценок пока нет