Вы находитесь на странице: 1из 7

Teologia Yohanes tentang Eskatologi (akhir

zaman)
Oleh: Pst. Awis
Pendahuluan

Setiap sistem teologi memiliki eskatologinya sendiri. Bila ada permulaan pasti
ada pula pengakhirannya, bukan dalam erti bahawa alam semesta tidak akan ada
lagi seperti sebelum diciptakan, namun dalam erti adanya pergantian dari bersifat
sementara kepada yang bersifat kekal.[1]

Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang Akhir Zaman) tidak hanya
mempedulikan nasib orang secara perseorangan, tapi juga sejarah manusia.
Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang
mendapat ilham, tapi juga dalam dan melalui peristiwa-peristiwa yang
membebaskan umat-Nya, dan peristiwa yang terpenting dari semuanya ialah
kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. Selanjutnya, isi dari penyataan ini tidak
terbatas pada kebenaran-kebenaran mengenai sifat dan tujuan Allah, tapi mencakup
juga tindakan-tindakan pelepasan umat-Nya dan firman yang diilhamkan yang
menafsirkan makna tindakan-tindakan tersebut. Kerana Allah ialah Tuhan atas
segala peristiwa sejarah, maka penggenapan dari karya pelepasan oleh Allah
mencakup juga pelepasan manusia dari sejarah, ertinya, perubahan tata tertib dunia
ini menjadi suatu dunia yang baru.

Eskatologi dapat dibahagi menjadi dua bahagian yang luas: eskatologi peribadi
dan eskatologi umum. Eskatologi umum membahas peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi, mulai dari kedatangan Kristus yang kedua kali sampai penciptaan langit baru
dan bumi baru. Eskatologi Peribadi membahas apa yang dialami oleh seorang
percaya sejak ia mengalami kematian jasmani sampai ia menerima tubuh
kebangkitannya. [2]

Pengertian Eskatologi
Kata Eskatologi berasal dari bahasa Yunani : eskhatos yang bererti akhir zaman,
yang hampir sama dengan bahasa Inggris "escalate" (terangkat) dan digunakan
dalam istilah Theologi untuk menunjuk masa "pengangkatan orang kudus" pada
akhir zaman. Lima kali dalam Injil Yohanes, Yesus menggunakan kata ini dalam
hubungan dengan kebangkitan orang-orang benar yang telah meninggal: "... Aku
akan membangkitkannya pada akhir zaman" (Yoh.6:39,40,44,54; 11:24). Dalam
konteks ini, "eschatos" menunjuk pada saat KedatanganNya Kedua kali ke dunia. "...
pada waktu bunyi nafiri yang terakhir ... orang-orang mati akan dibangkitkan dalam
keadaan yang tak dapat binasa dan kita semua akan diubah" (1 Kor 15:52). "Maka
Tuhan sendiri akan turun dari Syurga dan mereka yang mati dalam Kristus akan
lebih dahulu bangkit" (1Tes. 4:16). Dalam konteks yang lebih luas, bererti "hari-hari
terakhir" dimulai pada saat Pentakosta pada tahun 33 Masehi. Ramai orang yakin
bahawa "hari-hari terakhir" akan berakhir saat Yesus datang kembali ke dunia. Jadi
Eskatologi adalah ilmu theologi yang berbicara tentang hal-hal yang bertalian
dengan akhir zaman.

Dalam makalah ini, lebih difokuskan tentang sudut pandang teologi Yohanes
mengenai eskatologi atau keadaan-keadaan yang terjadi pada akhir zaman.
Beberapa hal yang dapat dilihat mengenai eskatologi (hal-hal terakhir) dari teologi
Yohanes adalah seperti berikut:-

01. Pengangkatan.
02. Kesengsaraan.
03. Antikristus.
04. Kedatangan Kristus yang kedua.
05. Kerajaan Milenial dan kekekalan.

Pengangkatan.
Meskipun Yohanes tidak memberikan pernyataan secara terus terang Paulus
tentang pengangkatan, tanpa diragukan Yohanes juga menunjuk pada
pengangkatan dalam Yohanes 14: 1-3. Pengangkatan berkaitan dengan gereja, dan
Yesus berbicara pada kedua belas murid-Nya yang akan memulai jemaah mula-
mula di Kisah Para Rasul 2. Oleh kerana para murid sedang berduka akan
kepergian Yesus (Yohanes 14), Ia menguatkan mereka dengan mengingatkan
mereka ( sebagai gereja yang masih kecil ) bahwa Ia pergi untuk menyediakan
tempa tinggal bagi mereka di rumah Bapa-Nya. Ia berjanji untuk kembali dan
membawa mereka kepada-Nya (Yoh. 14: 3). Hal itu harus difahami sebagai paralel
dengan pernyataan Paulus di 1 Tesalonika 4: 13-18.

Kesengsaraan.
Yohanes memberikan liputan yang luas tentang masa kesengsaraan, serta
merinci apa yang akan terjadi di Wahyu 6-19. Ketujuh meterai ini akan dibukakan di
dunia pada awal kesengsaraan (Why. 6: 1- 8:1), yang akan membawa kemenangan
bagi binatang buas itu (6:1-2), perang (6:3-4), kelaparan (6:5-6), kematian (6:7-8),
mati syahid (6:9-11), dan ledakan di langit dan di bumi (6: 12-17). Meterai-meterai itu
kelihatannya akan berlanjut sampai akhir masa kesengsaraan. Meterai ketujuh
mengawali sangkakala ketujuh (8:2-11:19). Pada waktu bunyi sangkakala itu, maka
persediaan makanan dan oksigen di bumi akan hilang (8:2-6), sepertiga dari
kehidupan di laut akan mati (8:7), sumber air akan terkena polusi (8: 10-11), benda-
benda di langit akan menjadi gelap (8:12-13), manusia akan sangat menderita dan
ketakutan (9:1-12), dan sepertiga dari manusia akan terbunuh (9:13-21).

Sangkakala yang ketujuh akan mengawali cawan penghakiman (11:15-19; 15:1


16:21), mengakibatkan luka-luka yang menyakitkan (16:1-2), kematian dari
kehidupan di laut (16:3), sungai menjadi darah (16:4-7), manusia mati kerana
kepanasan (16:8-9), kegelapan (16:10-11), dilepaskannya tentera dari timur yang
kuat untuk mengakiri peperangan (16:12-16), dan gempa bumi yang dahsyat,
menghancurkan kota-kota dan bangsa-bangsa (16:17-21). Baik agama Babel (17:1-
18), maupun ekonomi Babel (18:1-24) akan dihancurkan. Masa kesengsaraan
berpuncak pada kembalinya Kristus, di mana Ia kan menaklukkan semua bangsa di
dunia (19:11-21).

Antikristus.
Yohanes menggunakan istilah antikristus untuk menjabarkan mereka yang pada
zamannya mendirikan doktrin yang salah tentang Kristus (1 Yoh. 2:18, 22; 4:3;
2Yoh. 7). Natur dari ibadat ini adalah menyangkali kemanusiaan Yesus ( 2 Yoh. 7);
Kristus hanya tampil seperti hantu; Ia tidak benar-benar mengambil rupa manusia.
Yohanes mendeklarasikan bahawa mereka, penyangkal Yesus yang datang dalam
daging adalah antikristus. Jadi, Yohanes menggunakan istilah itu untuk
menunjukkan pada mereka yang menyangkali doktrin yang benar tentang Kristus.

Yohanes menyebut peribadi yang menyangkali Kristus sebagai Binatang Buas


(Why. 11:7; 13:1, 12,14,15). Yohanes menjabarkan Binatang Buas ini sebagai
Binatang Pertama (berlawanan dengan nabi palsu yang mendukung Binatang
Buas pertama ini tetapi dikenal sebagai Binatang kedua [ binatang yang lain,
13:11]). Binatang yang pertama adalah penguasa politik (13: 1-10) yang muncul
dalam bentuk akhir sebagai penguasa kafir dan kuasanya berasal dari setan (13:2),
ia menerima sembah dan menghujat nama Allah selama tiga setengah tahun (13:4-
6), ia menganiaya orang percaya (13:7), dan menguasai dunia (13:8). Binatang
pertama didukung oleh Binatang kedua yang adalah nabi palsu dan memaksa
manusia untuk menyembah Binatang Pertama (13:11-12); ia menipu manusia
melalui kemampuannya untuk mempertunjukkan tanda-tanda (13:14); ia membatasi
perdagangan hanya bagi mereka yang telah menerima tandanya (13:16-17). Pada
kedatangan Yesus Kristus yang kedua, baik Binatang Pertama dan Binatang Kedua
akan dilemparkan ke dalam lautan api (19:20).

Kedatangan Kristus yang Kedua.


Pada akhir dari masa kesengsaraan, Yohanes menggambarkan kembalinya
Kristus dengan kemenangan bersama pengantin perempuan-Nya, iaitu gereja (Why.
19:6-8). Pernikahan Kristus dengan gereja terjadi di syurga pada waktu periode
kesengsaraan. Kristus kembali dengan pengantin perempuan-Nya untuk memulai
pesta pernikahan, iaitu di kerajaan Milenial yang terjadi di atas bumi (19:9-10).
Yohanes menggambarkan kembalinya Kristus sebagai seorang Raja yang menang
Ia memiliki banyak mahkota di atas kepala-Nya (19:12) Ia menyatakan perang
dengan setan, Binatang, dan tentera yang tidak percaya kepada-Nya (19:11, 19).
Senjata-Nya adalah kuasa mutlak Firman-Nya (19:13) dengan mana Ia
mengalahkan dan menaklukkan bangsa-bangsa (19:15). Ia menghancurkan
penguasa bangsa-bangsa dan melemparkan Binatang, nabi palsu (Binatang kedua),
dan setan ke laut api selama milenial (19:19 20:3). Dengan kemenangan atas
musuh-Nya, Kristus mendirikan kerajaan milenial di atas bumi.
Kerajaan Milenial dan Kekekalan.
Yohanes menjabarkan kebangkitan dari masa kesengsaraan dan orang-orang
kudus PL pada akhir masa kesengsaraan (Why. 20: 4-5); mereka adalah bahagian
dari kebangkitan pertama. Istilah kebangkitan tidak menjabarkan kebangkitan
secara umum dari orang percaya, tetapi suatu kebangkitan kepada kehidupan
(20:6). Paling tidak ada beberapa tahap dalam kebangkitan yang pertama, iaitu
zaman orang-orang kudus dibangkitkan sebelum masa kesengsaraan (1 Tes. 4: 13-
18), di mana orang-orang kudus di Perjanjian Lama dan di masa kesengsaraan
(Why. 20:4). Orang tidak percaya dibangkitkan pada akhir masa Milenium, di mana
akan dilemparkan ke dalam lautan api (Why. 20: 11-15).
Di Wahyu 21: 1 - 22: 21, Yohanes menjabarkan tentang kekekalan. Yerusalem
baru yang Yohanes lihat akan datang dari syurga (Why. 21: 1-8) adalah gereja yang
tetap tinggal, iaitu pengantin perempuan (21: 9), tidak diragukan lagi mereka adalah
orang yang telah ditebus di segala zaman dalam kekekalan. Yerusalem baru
kemungkinan besar berhubungan dengan milenium dan hidup kekal. Tempat itu
adalah tempat tinggal, di mana Kristus telah pergi untuk menyediakan tempat (Yoh.
14:2). kedua periode itu kekal, bukan sementara, kondisinya adalah seperti itu, baik
di kota dan bagi penghuninya. Oleh kerana itu, Yerusalem Baru adalah milenial dan
kekal, baik dari segi waktu dan posisi, dan hal itu kondisinya selalu kekal. Yohanes
menjelaskan bagaimana Yerusalem baru itu memberikan persekutuan dengan Allah
(22:4), istirehat (14;13), kepenuhan berkat (22:2), sukacita (21:4), pelayanan (22:3),
dan ibadah (7:9-12; 19;1).[3]

Kesimpulan

Bila kita memikirkan rencana dan pemeliharaan Allah terhadap manusia, kita
ingin berseru bersama Paulus. Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan
pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh
tak terselami jalan-jalan-Nya! (Roma 11:33). Kita harus memuji Dia kalau kita
merenungkan kasih kurnia-Nya terhadap kita yang oleh kasih kurnia itu telah
menyelamatkan kita oleh iman (Efesus 2:8). Allah telah membangkitkan kita juga
dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di Syurga, agar pada masa
yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih kurnia-Nya yang
melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya kepada kita dalam Kristus Yesus
(Efesus 2:6,7).[4]

Dalam keadaan dunia yang huru-hara, rosak dan penuh dengan dosa inilah
datang wahyu dari Allah bagi orang-orang di zaman rasul Yohanes mahu pun bagi
kita yang hidup pada zaman akhir. Ini adalah kitab yang sangat berharga untuk
dipelajari. Penulis Amsal berkata Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya,
tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya. Hikmat tinggal di
dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
(Amsal 14: 32-33). Orang yang mempunyai pengertian dan hikmat akan mendapat
perlindungan; ada keselamatan bagi kita yang memahami akan Firman Allah.
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang
besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara
orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu
bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu,
yang tersimpan di sorga bagi kamu. Iaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan
Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia
untuk dinyatakan pada zaman akhir. (I Petrus 1:3-5).

Kita bukan sekadar bertaubat dan diselamatkan, tetapi lebih dari itu, kita
mempunyai satu pengharapan. Kalau pengharapan Yahudi ialah datangnya
kerajaan yang akan didirikan Mesias atas dunia ini, maka pengharapan kita adalah
datangnya kerajaan di mana Yesus Kristus akan memerintah bersama
mempelainya; satu kerajaan di mana ada kebenaran dan damai8 sejahtera Allah.
Dalam Roma 8:18, Paulus menulis bahawa aniaya dan penderitaan yang kita alami
sekarang ini, tidak dapat dibanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada
kita.[5] Ada kemuliaan besar yang menanti kita semua di penghujung perjalanan ini
yang percaya di dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus.

Daftar kepustakaan
C.Thiessen Henry. Teologi Sistematika (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas,
1997).
Enns, Paul. Buku Pegangan Teologi Jilid-1 (Malang: Departemen Literatur SAAT,
2003).

Pdt. A.H. Mandey. Kitab Wahyu (Jakarta: Mimery Press, 1999).

Вам также может понравиться