Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TAHUN 2017
1. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny E
Umur : 52 Tahun
Alamat : Kempek
No. RM / CM : 00.68.39.57
Nama : Tn. T
Umur : 58 Tahun
Alamat : Kempek
53
54
2. Primary Survey
A. Airway
Pada saat pengkajian ditemukan adanya sumbatan pada jalan nafas klien,
sumbatan berupa akumulasi sekret pada jalan nafas, terdengar suara snoring,
B. Breathing
pernafasan, tidak terdapat jejas pada daerah dada, tidak ada pernafasan
dangkal (dispneu), irama nafas ireguler, tidak ada krepitasi, suara nafas
ronkhi.
C. Circulation
Pada saat pengkajian klien pucat, adanya sianosis pada kuku kaki, mukosa
bibir kering, tidak ada perdarahan, akral tangan dan kaki teraba dingin,
Capilary Refil Time Lebih dari 2 detik, turgor kulit tidak elastis, Nadi 110
x/Menit, irama nadi reguler, nadi teraba kuat, tekanan darah 150/90 mmHg,
D. Disability
1. Kesadaran AVPU
(Alert Verbal Pain Unrespon), Respon klien adalah Pain yaitu Hanya
koma dengan nilai 7 ditandai dengan verbal 1 yaitu tidak ada respon
melokalisir rangsangan nyeri, dan respon Eye 1 tidak ada respon buka
mata pada klien. Setelah itu dilakukan pemeriksaan pada Reflek pupil
klien terhadap cahaya yaitu isokor dengan dengan diameter kanan dan
kiri 2 mm. Kekuatan otot klien diperoleh nilai 4 (empat) pada otot
sedangkan kekuatan otot pada kaki diperoleh hasil 2 (dua) klien hanya
tidak terkaji
E. Exposure
Klien tidak dicurigai adanya cedera pada leher atau pada tulang belakang,
tidak terdapat luka dan tidak terdapat jejas pada ekstremitas atas, terdapat
kedalam luka kurang dari 1 cm, warna luka hitam, dan luka terlihat kotor.
3. Secondary Survey
A. Keadaan Umum
c. Respirasi : 28 x/Menit
d. Suhu : 35,2 oC
56
B. Anamnesa
a. Keluhan
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 Mei 2017 klien datang
keadaan luka kering, warna luka hitam, tidak ada perdarahan pada luka.
b. Obat-obatan
c. Makanan
e. Alergi
f. Kejadian
pusing. Tidak lama kemudian klien jatuh dan tidak sadarkan diri.
Darurat (IGD).
C. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Mata
Bentuk mata simetris, keadaan mata bersih, sklera anikterik, pupil isokor
tekan.
c. Hidung
tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret, pasase udara
baik, tidak ada nyeri tekan, fungsi penciuman tidak dapat dikaji.
58
d. Mulut
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, tidak ada lesi, keadaan mulut
terlihat kotor, lidah terlihat kotor, tidak ada pembesaran tongsil, terdapat
e. Telinga
Bentuk telinga simetris sejajar dengan vina, tidak ada lesi/luka, tidak ada
f. Leher
Tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak ada peningkatan Vena Jugularis,
teraba adanya nadi karotis tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada nyeri
g. Thorax
Bentuk dada normal, tidak ada lesi atau masa, tidak ada edema, tidak
h. Jantung
i. Abdomen
j. Pelvis
Tidak Terkaji
k. Punggung
Bentuk punggung normal, tidak ada lesi atau masa, tidak ada edema,
l. Ekstremitas Atas
Kulit pucat, tidak terdapat lesi atau luka pada ekstremitas atas, keadaan
kulit bersih, tidak ada edema, turgor kulit tidak elastis, CRT (cafilari
refil time) lebih dari 2 detik, kekuatan otot lemah kanan 4 : kiri 2 reflek
m. Ekstremitas Bawah
Kulit terlihat pucat, tidak ada edema, turgor kulit tidak elastis, CRT
(cafilari revil time) lebih dari 2 detik, kekuatan otot lemah, kekuatan
otot kaki kanan 2, kekuatan kaki kiri 2, sensasi kulit baik,reflek patela
tidak terkaji, terdapat bekas luka pada ekstremitas bawah kanan, luka
n. Genitalia
Tidak Terkaji.
o. Anus
Tidak Terkaji.
60
D. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Nilai
No Pemeriksaan Hasil Satuan Ket
Rujukan
Hematologi
g/dl 13,2-17,3 Kurang dari
1 Hemoglobin 7,4
Nilai Rujukan
x10^6/ul 4,5-5,9 Kurang dari
2 Eritrosit 2,43
Nilai Rujukan
x10^3/ul 4,4-11,3 Lebih dari nilai
3 Leukosit 22,96
Rujukan
x10^3/ul 150-400 Lebih dari nilai
4 Trombosit 686
Rujukan
% 40-52 Kurang dari
5 Hematokrit 23,4
Nilai Rujukan
Fl 80-96 Dalam Batas
6 MCV 80
Nilai Rujukan
Pq 28-33 Kurang dari
7 MCH 26
Nilai Rujukan
g/dl 33-36 Dalam Batas
8 MCHC 33
Nilai Rujukan
% 12,2-15,3 Dalam Batas
9 RDW-CV 12,3
Nilai Rujukan
Kimia
Mg/dl 70-110 Kurang dari
10 Gula Darah Sewaktu 39
Nilai Rujukan
Mg/dl 15,0-50,0 Dalam Batas
11 Ureum 44,6
Nilai Rujukan
Mg/dl 0,60-1,10 Kurang dari
12 Creatinin 0,54
Nilai Rujukan Commented [p1]: aumber
61
Jam
No Nama Obat Dosis Rute Golongan Obat
Pemberian
Deaktrosa (untuk
16 tetes Intra 11.00,19.00,
1 Infus D10 Rehidrasi, suplai
/menit Vena 03.00 WIB
energi parenteral)
Analgesik
(meredakan rasa
3 x 10 Intra 11.00,19.00,
5 Paracetamol sakit nyeri dan
mg Vena 03.00 WIB
demam sebagai
4. Analisa Data
DO :
- Klien tidak sadarkan Tidak dimanfaatkan oleh sel,
diri / koma hanya beredar di pembuluh darah
- Pucat
- Hasil Pemeriksaan Hiperglikemia
Lab GDS 39 mg/dl
Keterlambatan makan, puasa
Hipoglikemia
Risiko Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah
Ds : Keterlambatan makan, puasa Kerusakan
Keluarga klien Integritas
Hipoglikemia
mengatakan luka sudah Jaringan
terjadi kurang lebih Sel-sel otak tidak memperoleh
cukup bahan bakar dengan baik
selama 1 bulan
Do :
GG. metabolisme sel otak
- Terdapat luka pada
Respon SSP
Ektremitas bawah
kanan
Gg Neuropati Sensasi Perifer
- Luka terlihat kotor
Nekrotis Luka
- Luka dalam keadaan
kering
Gangrene
- Kedalaman luka
Kerusakan Integritas Jaringan
kurang lebih 1 cm
64
5. Diagnosa Keperawatan
jaringan perifer
65
6. Rencana Keperawatan
bersihan jalan nafas keperawatan selama 1x24 1. Buka jalan nafas dengan
sputum tambahan.
Terapi Oksigen
tepat
2. Pertahankan Kepatenan
jalan nafas
3. Berikan oksigen
diperintahkan
dengan tepat
kulit
didaerah luka
Perawatan Luka
sesuai
ganti balutan.
68
kulit
7. Implementasi
Tgl / No Tgl /
Tindakan Keperawatan Paraf Evaluasi Paraf
Jam Diagnosa Jam
berkurang klien 92
klien dilanjutkan
tangan S:
mengerticara menjaga P:
17 laboratorium Infeksi
keluarga tentang S:
penjelasan dari
perawat
A:
- Masalah
ketidakefektifan
perfusi jaringan
teratasi
P:
- Intervensi
dihentikan.
73
8. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai kasus yang telah
teoritis dengan kasus dalam pelaksanaan secara nyata sesuai dengan tahap-
keperawatan.
1. Pengkajian
akumulasi sekret pada jalan nafas, terdengar suara snoring, klien tidak
otot bantu pernafasan, tidak terdapat jejas pada daerah dada, tidak ada
pernafasan cepat dan dangkal (dispneu), irama nafas ireguler, tidak ada
krepitasi, dan suara nafas ronkhi. Commented [p6]: pada teori seperti apa?
Pada saat pengkajian klien pucat, adanya sianosis pada kuku kaki,
mukosa bibir kering, tidak ada perdarahan, akral tangan dan kaki teraba
dingin, Capilary Refil Time Lebih dari 2 detik, turgor kulit tidak elastis,
Nadi 110 x/Menit, irama nadi reguler, nadi teraba kuat, tekanan darah
150/90 mmHg, suhu 35,2oC saturasi oksigen 89. Commented [p7]: Perkuaat oleh teori atau jurnal
klien adalah Pain yaitu Hanya berespon ketika diberi rangsangan nyeri.
verbal 1 yaitu tidak ada respon dari klien, motorik 5 klien dapat
respon Eye 1 tidak ada respon buka mata pada klien. Setelah itu
isokor dengan dengan diameter kanan dan kiri 2 mm. Kekuatan otot
klien diperoleh nilai 4 (empat) pada otot tangan klien mampu bergerak
pada leher atau pada tulang belakang, tidak terdapat luka dan tidak
dari 1 cm, warna luka hitam, dan luka terlihat kotor. Commented [p10]: Bandingkan dengan teori
dengan penurunan kesadaran, takikardi, kelemahan motorik, dan kadar Commented [p11]:
Commented [p12]: Teori yang mana ???
glukosa darah kurang dari 60 mg/dl
76
2. Diagnosa
yang diperoleh hasil 39 mg/dl Commented [p14]: Alasan di angkatnya sitiap diagnosa
berdasarkan teori, jurnal atau penelitian
Tulis sumbernya
c. Diagnosa keperawatan yang ketiga kerusakan integritas jaringan.
keadaan luka kotor, warna hitam, dan kedalaman luka yang lebih
dari 2 detik, Warna kulit tangan dan kaki pucat, Kekuatan motorik
jaringan.
78
3. Intervensi
keperawatan, yaitu :
tindakan Buka jalan nafas dengan teknik chin lift atau Jaw
kurang adalah kaji keadaan umum dan TTV, kaji kadar GDS,
Periksa Kondisi luka, dengan tepat, Monitor warna dan suhu kulit,
luka.
warna dan suhu kulit, Monitor kulit untuk adanya ruam dan lecet,
dan panas dan dingin, Monitor warna dan suhu kulit, Monitor kulit
untuk adanya ruam dan lecet. Dalam hal ini intervensi yang
4. Implementasi
diantaranya :
suara snoring berkurang dan jalan nafas klien paten. Commented [p17]: Rasional melakukan tindakan sitiap
diagnosa berdasarkan teori, jurnal atau penelitian
Tulis sumbernya
2. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
kadar glukosa darah klien yaitu 39 mg/dl pada kasus ini kondisi
bertujuan untuk mengurangi resiko infeksi pada klien. Commented [p19]: sional melakukan tindakan sitiap diagnosa
berdasarkan teori, jurnal atau penelitian
Tulis sumbernya
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
monitoring warna dan suhu kulit, dan resiko infeksi, hasil dari
tindakan ini reflek motorik klien masih bagus, warna kulit pucat,
dan terdapat kerentanan terhadap infeksi dari luka diabetikum. Commented [p20]: sional melakukan tindakan sitiap diagnosa
berdasarkan teori, jurnal atau penelitian
Tulis sumbernya
83
5. Evaluasi
teratasi, yaitu ketidak efektifan bersihan jalan nafas, pola nafas tidak
harus dipindah pada ruang rawat inap atau ruang perawatan kritis. Commented [p21]: Alasan sesuai buku atau penelitian, pasien
butuh apa ? dan knp belum teratasi