Вы находитесь на странице: 1из 6

MODUL 4 ANALISIS HUBUNG SINGKAT

Mochamad Teguh Subarkah (13214084)


Asisten: Daniel Xaverius
Tanggal Percobaan: 05/04/2017
EL3217-Praktikum Sistem Tenaga Elektrik
Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak tak simetris adalah hubung singkat yang terjadi


tidak melibatkan keseluruhan 3 fasa yang ada pada
Pada praktikum modul 04 ini akan dilakukan percobaan
sistem. Analisis gangguan hubung singkat tak
mengenalaisa gangguan hubung singkatpada system tenaga
simetris dilakukan untuk mengetahui besar arus
elekrik. Pada percobaan ini akan melihat bagaimana hasil
yang mengalir melalui saluran saluran pada
yang didapatkan jika terjadi gangguan atau fault pada
suatu sistem tenaga pada saat terjadi gangguan
beberapa trafo atau beban lainya. Pada praktikum ini akan
hubung singkat.
dilakukan percobaan hubung sngkat dua jenis yaitu simetris
dan asimetris. Hasil yang diharapkan dari praktikum ini Termasuk ke dalam ganggunan hubung singkat tak
adalah dapat menjalankan simulasi dengan benar yaitu simetris ini adalah :
ketika rangkaian deiberi fault maka rangkaian akan menjadi
1. Gangguan hubung singkat phasa-ke-
stabil setelah terjadi gangguan berdasarkan pada grafik yang
phasa;
didapat
2. Gangguan hubung singkat dua-phasa-ke-
Kata kunci: hubung singkat, simetris, asimetris, fault
phasa;
1. PENDAHULUAN 3. Gangguan hubung singkat satu-phasa-ke-
phasa.
Pada praktikum ini akan dilakukukan simulasi
rangkaian untuk analisis hubung singkat yang
3. METODOLOGI
dimana praktikum ini memiliki tujuan sebagai
berikut[1] : Langkah awal yang dilakukan pada percobaan ini
adalah dengan mempersiapkan rangkaian yang
1. Melakukan analisis terhadap hubung
sama seperti pada modul petunjuk praktikum
singkat pada suatu sistem tenaga listrik
(terlampir) yang memiliki spesifikasi sebagai
dengan menggunakan SimPowerSystems
berikut
dan Simulink pada MATLAB.
Gen 1 : Swing, 500MVA, 20KV, Xs=0.1 pu
Gen 2 : PV 500 MVA, 20KV, Xs=0.1 pu
2. STUDI PUSTAKA
Trafo 1 = Trafo 2 : 1000MVA, 20-70KV, Wye-Delta,
Rt=0.01 pu Xt=0.1 pu
2.1 TEORI PENDAHULUAN
Trafo 3 = Trafo 4 : 1000MVA, 70-230KV, Delta-Wye,
Studi hubung singkat dilakukan untuk mengetahui
Rt=0.01 pu Xt=0.1 pu
besar arus-arus yang mengalir melalui saluran-
saluran pada sistem tenaga di dalam interval waktu Trafo 5 = Trafo 6 : 1000MVA, 230-20KV, Wye-Delta,
tertentu ketika sebuah gangguan hubung singkat Rt=0.01 pu Xt=0.1 pu
terjadi. Besar arus-arus yang mengalir melalui
Line 1 : 25 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
saluran-saluran pada sistem tenaga pada sbuah
gangguan hubung singkat terjadi akan berubah Line 2 : 10 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
waktu sampai dengan besar arus tersebut
Line 3 : 10 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
mencapai kondisi mantapnya. Pada interval waktu
inilah sistem proteksi harus dirancang untuk dapat Line 4 : 20 km, R1=0,2 ohm/km, X1= 2 ohm/km
mendeteksi, memutus, dan mengisolasi gangguan
Beban statis 1 =2 : 200 MVA, 0.8 Lag, 20 KV, Xs=0.08
tersebut. Ada bermacam-macam gangguan yang
pu
terjadi pada sistem, baik tipe gangguannya,
maupun lokasi gangguan. Beban dinamis 1 =2 : 200 MVA, 0.8 Lag, 20 KV,
Xs=0.08 pu
Hubung singkat simetris adalah gangguan hubung
singkat yang terjadimeibatkan keseluruhan 3 fasa Pengaturan fault dan circuit breaker adalah
yang ada pada sistem. Sedangkan hubung singkat
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1
- Durasi fault 0,5 s (0,1 s 0,6s) Berikut adalah hasil yang didapat
- Kerja CB (0,4s-1,3s) dengan kondisi awal
tertutup
- CB yang beroperasi hanya pada titik
gangguan ( sebelum dan sesudah
komponen )
- Solver yang digunakan ode23tb
Kemudian langkah yang dilakukan adalah
mensimulasikan rangkaian tersebut. Berikut
adalah beberapa simulasi yang harus dilakukan
A. Gangguan Hubung Singkat Simetris
Gambar 4.1 Arus dan tegangan Fault serta arus
- Penambahan fault pada bus setelah trafo 1 pada semua beban dan generator
- Penambahan fault pada bus setelah trafo 4 b. Fault terjadi setelah Trafo 4
- Penambahan fault pada bus sebelum trafo Berikut adalah hasil yang didapat
5
- Penambahan fault pada bus sebelum trafo
6
B. Hubung singkat tak simetris (2 fasa ke
tanah)
- Penambahan fault 2 fasa ( A dan B) pada
bus setelah trafo 1
- Penambahan fault 2 fasa ( A dan B) pada
bus setelah trafo 4 Gambar 4.2 Arus dan tegangan Fault serta arus
- Penambahan fault 2 fasa ( C dan B) pada pada semua beban dan generator
bus setelah trafo 1 c. Fault terjadi sebelum Trafo 5
- Penambahan fault 2 fasa ( C dan B) pada Beirkut adalah hasil yang didapat
bus sebelum trafo 5
C. Hubung singkat tak simetri ( 1 fasa ke
tanah )
- Penambahan fault 1 fasa ( A ) pada bus
setelah trafo 1
- Penambahan fault 1 fasa ( A ) pada bus
setelah trafo 4
Gambar 4.3 Arus dan tegangan Fault serta arus
- Penambahan fault 1 fasa (B) pada bus pada semua beban dan generator
setelah trafo 1
d. Fault terjadi sbeelum Trafo 6
- Penambahan fault 1 fasa (B) pada bus
sebelum trafo 5 Berikut adalah hasil yang didapat

Dari tiap simulasi tersebut akan diamati tegangan


dan arus pada fault, selain itu juga dilihat arus
pada beban 1, beban 2, generator 1 dan generator 2.

4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 HUBUNG SINGKAT SIMETRIS Gambar 4.4 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
a. Fault terjadi setelah Trafo 1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 2
Analisis : komponen terpengaruh , namun pada simulasi
beban yang lainya hanya terpengaruh sedikit saja.
Pada percobaan ini fault diberikan pada semua fasa
rangkaian (3 fasa). Untuk dapat menhitung Arus hubung singkat
dapat diguunakan rangkaian positive sequence
Saat 0 sampai 0.1 detik grafik menunjukkan bahwa
network. Dengan model matematisnya adalah
sistem masih dalam keadaan normal , karena fault
persamaan berikut
mulai muncul pada detik ke 0.1.
Kemudian pada saat detik ke 0.1 sampai 0.4 grafik
yang dihasilkan menunjukkan bahwa rangkaian
dalam kondisi menerima fault namun CB belum
terbuka karena baru akan terbuka saat detik ke 0,4
sampai 1.3 . Hal yang sama juga terjadi pada CB
pada kenyataanya , dimana CB membutuhkan
waktu untuk mendeteksi arus berlebih yang
masuk . Berdasarkan kondisinya, system dapat
dikatakan belum tunak ketika fault mempunyai 3
Karena terdapat 3 kondisi pada satu fault seperti
kondisi yaitu, subtransien, transien dan steady.
pada gambar di bawah ini
Hasil plot grafik terlihat bahwa saat system terjadi
fault 3 kondisi tersebut terjadi secara berurutan..
Kemudian terlihat bahwa tegangan pada fault
menjadi turun atau drop karena short circuit.
Karena Fault terjadi dekat Trafo 1 yang juga
berdekatan dengan generator , akibatnya arus
generator juga mengalami ketidakstabilan.
Saat detik ke 0,4 sampai ke 0,6 yaitu kondisi dimana
CB mulai membuka rangkaian dan fault akan
berakhir . Kondisi ini bertujuan untuk menjaga
system secara keseluruhan agar tidak rusak.
Terlihat bahwa arus fault menurun.
Kemudian dari detik ke 0,6 sampai ke 1,3 yaitu
kondisi dimana Fault menghilang dan CB masih maka terdapat 3 jenis arus yang bisa didapat , dan
terbuka . Terlihat terjadi loncatan arus pada beban arus tersebut diperoleh dari persamaan berikut:
dan lama kelamaan akan menjadi stabil namun
masih berosilasi. Isolasi tersbeut terjadi karena = = =

adanya energi yang tersimpan pada saluran
dnegan
transmisi.
: arus steady state
Dan setelah CB menutup lagi terlihat bahwa arus
yang awalnya mulai masuk keadaan stabil atau : arus subtransien
tunak.
: arus transien
Jika hasil simulasi sdiamati satu per satu terlihat
: tegangan fault yang terukur
bahwa pada fault di dekat trafo1 tidak mengalami
isolasi. Hal ini dapat terjadi karena jarak fault : impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
sangat dekat dengan generator sehingga steady state
mempengaruhi secara langsung ke generatornya.
: impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
Kemudian fault pada trafo4 terlihat bahwa arus subtransien
berosilasi tidak seburuk trago1 , hal ini dapat
: impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
dikarenakan jarak fault terhadap generator lebih
transien
jeauh ketimbah saat fault dipasang di dekat
generator.
Kemudian ketika fault terjadi pada trafo 5, terlihat
4.2 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS ( 2
hanya beban yang berada dekat trafo 5 saja yang
FASA KE TANAH)
terpengaruh begitu juga ketika fault terjadi di
diekat trafo 6 , hanya beban terdekat saja yang a. Fault terjadi setelah Trafo 1 (Fasa AB)
terpengaruh. Hal yang terjadi seharusnya semua
Berikut adalah hasil yang didapat

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 3


Pada bagian ini akan disimulasikan rangkaian yang
terkena unsymmetrical fault , dua fasa terhubung
ke tanah.
Berdasarkan grafik yang didapat terlihat bahwa
ketika fault terpasang pada suatu fasa tertentu ,
maka pada bagian tersebut saja yang megalami
gangguan. Terlihat bahwa ketika fault diberikan
pada fasa AB hanya fasa ab yang mengalami
gangguan tidak dengan fasa C meski semua CB
terbuka ketika mengalami fault. Kemudian grafik
Gambar 4.5 Arus dan tegangan Fault serta arus yang dihasilkan sama dengan fault simetris.
pada semua beban dan generator Dampak utama yang mungkin terjadi merupakan
b. Fault terjadi setelah Trafo 4 (Fasa AB) saat fault terjadi arus pada beban dari line A dan B
tidak ada, line C menjadi satu-satunya penyuplai
Berikut adalah hasil yang didapat arus. Dengan demikian, tarikan arus yang terjadi
akibat fault ini di line C semakin besar.

4.3 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS ( 1


FASA KE TANAH)
a. Fault terjadi setelah Trafo 1 (Fasa A)
Berikut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.6 Arus dan tegangan Fault serta arus


pada semua beban dan generator
c. Fault terjadi sebelum Trafo 5 (Fasa BC)
Beirkut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.9 Arus dan tegangan Fault serta arus


pada semua beban dan generator
b. Fault terjadi setelah Trafo 4 (Fasa A)
Berikut adalah hasil yang didapat
Gambar 4.7 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
d. Fault terjadi Setelah Trafo 1 (Fasa BC)
Berikut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.10 Arus dan tegangan Fault serta arus


pada semua beban dan generator
c. Fault terjadi sebelum Trafo 5 (Fasa B)
Beirkut adalah hasil yang didapat
Gambar 4.8 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
Analisis :

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 4


Gambar 4.11 Arus dan tegangan Fault serta arus Gambar 4.13 Positive Sequence Network
pada semua beban dan generator
d. Fault terjadi Setelah Trafo 1 (Fasa B)
Berikut adalah hasil yang didapat

Gambar 4.14 Negatie Sequence Network


Gambar 4.12 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
Analisis :
Pada bagian ini akan disimulasikan rangkaian
dengan fault yang dipasang hanyalah pada satu
fasa saja.
Sama seperti fault asimetris sebelumnya , fasa yang
mengalami gangguan hanya fasa yang terkena
fault. Terlihat bahwa dua arus fasa lainya menaik .
hal ini terjadi sikarenakan 2 fasa atau line tersebut Gambar 4.15 Zero Sequence Network
berusaha untuk memenuhi kebutuhan daya pada
beban. Sama seperti pada hubung singkat simetris , fault
terbagi menjadi 3 kondisi dan perhitungan nilai
Arus hubung singkat dapat dihitung dengan cara arusnya juga sama.
sebagai berikut. Dengan terlebih dahulu
memisahkan kondisi yang terjadi yaitu antara 4.4 ANALISIS PERTANYAAN
hubung singkat simetris dan hubung singkat
asimetris. Analisis pertanyaan sudah terjawab semua pada
bagian sebelumnya.
Diketahui bahwa ketika terjadi fault,terdapat tiga
kondisi pada sistem yaitu subtransien, transien dan 5. KESIMPULAN
steady. Berikut adalah proses matematis
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
perhitungan arus hubung singkat pada fault
kali ini adalah :
simetris dan asimetris.
Arus hubung singkat asimetris dapat dihutung Pada fault simetris, ketiga fasa
dengan menggunakan metode sebagai berikut mendapatkan kerusakan yang sama
nilainya satu sama lain. Hal ini berbeda
Dengan terlebih dahulu membagi rangkaian 3 fasa dengan fault asimetris, dimana kerusakan
menjadi 3 rangkaian yaitu Zero sequence network , utama dialami oleh fasa yang terjadi fault.
Positive sequence network dan Negative sequence
network . Dengan gambar ketiga rangkaian adalah Generator akan mengalami gangguan jika
sebagai berikut fault yang terjadi berdekatan jarak
transmisinya dengan generator
CB membutuhkan waktu untuk memuus
rangkaian karena CB menunggu untuk
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 5
jumlah arus tertentu yang berlebih
terdeteksi
Jika sebuah rangkaian mengalami fault
asimetris pada satu atau dua fasa, maka
hanya line tersebut saja yang mengalami
gangguan
Pada saat system terganggu oleh fault
asimetris , bagian yang tidak mengalami
gangguan akan berusaha untuk
menaikkan arus utnuk dapat memenuhi
suplai pada beban

DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, Modul Praktikum Sistem Tenaga
Elektrik, Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika Institut Teknologi Bandung,
Bandung, 2017
[2] http://www.egr.unlv.edu/~eebag/Fault%20
Analysis.pdf ,Diakses tanggal 6 April pukul
18.21
[3] http://www.chegg.com/homework-
help/definitions/sequence-impedances-and-
sequence-networks-4 , Diakses tanggal 6 April
pukul 18.21

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 6

Вам также может понравиться