Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.1 HUBUNG SINGKAT SIMETRIS Gambar 4.4 Arus dan tegangan Fault serta arus
pada semua beban dan generator
a. Fault terjadi setelah Trafo 1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 2
Analisis : komponen terpengaruh , namun pada simulasi
beban yang lainya hanya terpengaruh sedikit saja.
Pada percobaan ini fault diberikan pada semua fasa
rangkaian (3 fasa). Untuk dapat menhitung Arus hubung singkat
dapat diguunakan rangkaian positive sequence
Saat 0 sampai 0.1 detik grafik menunjukkan bahwa
network. Dengan model matematisnya adalah
sistem masih dalam keadaan normal , karena fault
persamaan berikut
mulai muncul pada detik ke 0.1.
Kemudian pada saat detik ke 0.1 sampai 0.4 grafik
yang dihasilkan menunjukkan bahwa rangkaian
dalam kondisi menerima fault namun CB belum
terbuka karena baru akan terbuka saat detik ke 0,4
sampai 1.3 . Hal yang sama juga terjadi pada CB
pada kenyataanya , dimana CB membutuhkan
waktu untuk mendeteksi arus berlebih yang
masuk . Berdasarkan kondisinya, system dapat
dikatakan belum tunak ketika fault mempunyai 3
Karena terdapat 3 kondisi pada satu fault seperti
kondisi yaitu, subtransien, transien dan steady.
pada gambar di bawah ini
Hasil plot grafik terlihat bahwa saat system terjadi
fault 3 kondisi tersebut terjadi secara berurutan..
Kemudian terlihat bahwa tegangan pada fault
menjadi turun atau drop karena short circuit.
Karena Fault terjadi dekat Trafo 1 yang juga
berdekatan dengan generator , akibatnya arus
generator juga mengalami ketidakstabilan.
Saat detik ke 0,4 sampai ke 0,6 yaitu kondisi dimana
CB mulai membuka rangkaian dan fault akan
berakhir . Kondisi ini bertujuan untuk menjaga
system secara keseluruhan agar tidak rusak.
Terlihat bahwa arus fault menurun.
Kemudian dari detik ke 0,6 sampai ke 1,3 yaitu
kondisi dimana Fault menghilang dan CB masih maka terdapat 3 jenis arus yang bisa didapat , dan
terbuka . Terlihat terjadi loncatan arus pada beban arus tersebut diperoleh dari persamaan berikut:
dan lama kelamaan akan menjadi stabil namun
masih berosilasi. Isolasi tersbeut terjadi karena = = =
adanya energi yang tersimpan pada saluran
dnegan
transmisi.
: arus steady state
Dan setelah CB menutup lagi terlihat bahwa arus
yang awalnya mulai masuk keadaan stabil atau : arus subtransien
tunak.
: arus transien
Jika hasil simulasi sdiamati satu per satu terlihat
: tegangan fault yang terukur
bahwa pada fault di dekat trafo1 tidak mengalami
isolasi. Hal ini dapat terjadi karena jarak fault : impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
sangat dekat dengan generator sehingga steady state
mempengaruhi secara langsung ke generatornya.
: impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
Kemudian fault pada trafo4 terlihat bahwa arus subtransien
berosilasi tidak seburuk trago1 , hal ini dapat
: impedansi ekivalen thevenin dari kondisi
dikarenakan jarak fault terhadap generator lebih
transien
jeauh ketimbah saat fault dipasang di dekat
generator.
Kemudian ketika fault terjadi pada trafo 5, terlihat
4.2 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS ( 2
hanya beban yang berada dekat trafo 5 saja yang
FASA KE TANAH)
terpengaruh begitu juga ketika fault terjadi di
diekat trafo 6 , hanya beban terdekat saja yang a. Fault terjadi setelah Trafo 1 (Fasa AB)
terpengaruh. Hal yang terjadi seharusnya semua
Berikut adalah hasil yang didapat
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, Modul Praktikum Sistem Tenaga
Elektrik, Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika Institut Teknologi Bandung,
Bandung, 2017
[2] http://www.egr.unlv.edu/~eebag/Fault%20
Analysis.pdf ,Diakses tanggal 6 April pukul
18.21
[3] http://www.chegg.com/homework-
help/definitions/sequence-impedances-and-
sequence-networks-4 , Diakses tanggal 6 April
pukul 18.21