Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Berdasarkan data curah hujan maksimum pada Tabel Curah Hujan Stasiun Klimatologi Lasiana, maka data curah hujan yang
dipakai untuk analisis selanjutnya adalah seperti data pada Tabel 2.1 berikut :
Dalam analisis frekuensi, hasil yang diperoleh tergantung pada kualitas data dan panjang data. Makin pendek data yang
tersedia, makin besar penyimpangan yang terjadi. Dalam perhitungan ini digunakan 4 (empat) analisis distribusi frekuensi
yang biasa digunakan dalam bidang hidrologi, yakni :
a Distribusi Normal
Distribusi normal atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss. Fungsi densitas peluang normal (PDF = Probability
Density Function) yang paling dikenal adalah bentuk bell dan dikenal sebagai distribusi normal
XT X KTS 2.1
Dimana :
XT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang T- tahun
X = Nilai rata - rata hitung
S = Standar deviasi
KT = Faktor frekuensi (Tabel 2.2)
Tabel 2.3 Data Tebal Curah Hujan Harian Maksimum Distribusi Normal
No Tahun Tebal Hujan (mm) No Tahun Tebal Hujan (mm)
1 1988 101.0 11 1998 98.0
2 1989 61.0 12 1999 256.0
3 1990 85.0 13 2000 125.0
4 1991 183.0 14 2001 128.0
5 1992 127.0 15 2002 98.0
6 1993 109.0 16 2003 203.0
7 1994 145.0 17 2004 111.0
8 1995 124.0 18 2005 79.0
9 1996 193.0 19 2006 193.0
10 1997 89.0 20 2007 113.0
Jumlah data, N = 20
Standar deviasi = 49.88
Rata -rata, X = 131.1
Berdasarkan persamaan (2.1) serta Tabel 2.2 (Nilai Variabel Reduksi Gauss), maka dapat dihitung tebal hujan pada
periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun adalah :
Jika variabel acak Y = log X terdistribusi secara normal, maka X dikatakan mengikuti distribusi Log Normal
Y T =Y + K T S 2.2
Dimana :
YT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang T- tahun
Y = Nilai rata - rata hitung
S = Standar deviasi
KT = Faktor frekuensi (Tabel 2.2)
Data tebal curah hujan harian maksimum X, diubah menjadi Log X = Y (Tabel 2.3)
Tabel 2.4 Data Tebal Curah Hujan Harian Maksimum Distribusi Log Normal
No Tahun Tebal Hujan, X (mm) Log X
1 1988 101.0 2.00
2 1989 61.0 1.79
3 1990 85.0 1.93
4 1991 183.0 2.26
5 1992 127.0 2.10
6 1993 109.0 2.04
7 1994 145.0 2.16
8 1995 124.0 2.09
9 1996 193.0 2.29
10 1997 89.0 1.95
11 1998 98.0 1.99
12 1999 256.0 2.41
13 2000 125.0 2.10
14 2001 128.0 2.11
15 2002 98.0 1.99
16 2003 203.0 2.31
17 2004 111.0 2.05
18 2005 79.0 1.90
19 2006 193.0 2.29
20 2007 113.0 2.05
Jumlah data, N = 20 Standar deviasi = 0.16
Rata -rata, Y = 2.12
Berdasarkan persamaan (2.2) serta Tabel 2.2 (Nilai Variabel Reduksi Gauss), maka dapat dihitung tebal hujan pada
periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun adalah :
Persamaan yang digunakan untuk distribusi Log - Pearson adalah sebagai berikut :
2.3
LogXT =LogX+GSlogX
n
3
n ( X i X )
CS = i=1
2.4
3
( n1 ) ( n2 ) S
n
3
n ( X i X )
i=1
3
( n1 ) ( n2 ) S
Nilai - nilai G dapat diambil dari Tabel 2.5, dengan nilai C S yang dihitung dan waktu balik (periode ulang T tahun) yang
dikehendaki maka G dapat diketahui
Tabel 2.5 Distribusi Log Pearson Tipe III untuk Koefisien Kemencengan CS
Interval kejadian (Recurrence Interval) tahun (periode ulang)
1.0101 1.2500 2 5 10 25 50
Koef. CS Persentase peluang terlampaui (Percent change of being exceeded)
99 80 50 20 10 4 2
3.0 -0.667 -0.636 0.396 0.420 1.180 2.278 4.051
2.8 -0.714 -0.666 -0.384 0.460 1.210 2.275 3.973
2.6 -0.769 -0.696 -0.368 0.499 1.283 2.267 2.889
2.4 -0.832 -0.725 -0.351 0.537 1.262 2.256 3.800
2.2 -0.905 -0.752 -0.330 0.574 1.284 2.240 3.705
2.0 -0.990 -0.777 -0.307 0.609 1.302 2.219 3.605
1.8 -1.087 -0.799 -0.282 0.643 1.318 2.193 3.499
1.6 -1.197 -0.817 -0.254 0.975 1.329 2.163 3.388
1.4 -1.318 -0.832 -0.225 0.705 1.337 2.128 3.271
1.2 -1.449 -0.844 -0.195 0.732 1.340 2.087 3.149
1.0 -1.588 -0.852 -0.164 0.758 1.340 2.043 3.022
0.8 -1.733 -0.856 -0.132 0.780 1.336 1.993 2.910
0.6 -1.880 -0.857 -0.099 0.800 1.328 1.939 2.755
0.4 -2.029 -0.855 -0.066 0.816 1.317 1.880 2.615
0.2 -2.178 -0.850 -0.033 0.830 1.301 1.818 2.472
0.0 -2.326 -0.842 0.000 0.842 1.282 1.751 2.326
-0.2 -2.472 -0.830 0.033 0.850 1.258 1.680 2.178
-0.4 -2.615 -0.816 0.066 0.855 1.231 1.606 2.029
-0.6 -2.755 -0.800 0.099 0.857 1.200 1.528 1.880
-0.8 -2.891 -0.780 0.132 0.856 1.166 1.448 1.733
-1.0 -3.022 -0.758 0.164 0.520 1.128 1.366 1.588
-1.2 -2.149 -0.732 0.195 0.844 1.086 1.282 1.449
-1.4 -2.271 -0.705 0.225 0.832 1.041 1.198 1.318
-1.6 -2.388 -0.675 0.254 0.817 0.994 1.116 1.197
-1.8 -3.499 -0.643 0.282 0.799 0.945 1.035 1.087
-2.0 -3.605 -0.609 0.307 0.777 0.895 0.959 0.990
-2.2 -3.075 -0.574 0.330 0.752 0.844 0.888 0.905
-2.4 -3.800 -0.537 0.351 0.752 0.795 0.823 0.832
-2.6 -3.889 -0.490 0.368 0.696 0.747 0.764 0.769
-2.8 -3.973 -0.469 0.384 0.666 0.702 0.712 0.714
-3.0 -7.051 -0.420 0.396 0.636 0.660 0.666 0.667
Data tebal hujan (X) pada tabel 2.2 dikonversi ke bentuk logaritma (Log X) seperti pada Tabel 2.6
Tabel 2.6 Perhitungan Tebal Curah Hujan Harian Maksimum Distribusi Log Pearson Tipe III
No Tahun Tebal Hujan, X (mm) Log X (Log X - Log X) 2 (Log X - Log X) 3
1 1988 101.0 2.00 0.0134 -0.0015
2 1989 61.0 1.79 0.1120 -0.0375
3 1990 85.0 1.93 0.0363 -0.0069
4 1991 183.0 2.26 0.0203 0.0029
5 1992 127.0 2.10 0.0003 0.0000
6 1993 109.0 2.04 0.0068 -0.0006
7 1994 145.0 2.16 0.0017 0.0001
8 1995 124.0 2.09 0.0007 0.0000
9 1996 193.0 2.29 0.0274 0.0045
10 1997 89.0 1.95 0.0291 -0.0050
11 1998 98.0 1.99 0.0166 -0.0021
12 1999 256.0 2.41 0.0831 0.0239
13 2000 125.0 2.10 0.0005 0.0000
14 2001 128.0 2.11 0.0002 0.0000
15 2002 98.0 1.99 0.0166 -0.0021
16 2003 203.0 2.31 0.0352 0.0066
17 2004 111.0 2.05 0.0056 -0.0004
18 2005 79.0 1.90 0.0494 -0.0110
19 2006 193.0 2.29 0.0274 0.0045
20 2007 113.0 2.05 0.0045 -0.0003
Parameter Statistik :
Log X = 2.12
S Log X = 0.16
CS = 0.27
Berdasarkan koefisien kemencangan CS = 0.27, maka harga G untuk periode ulang T tahun dapat diperoleh dengan
interpolasi harga - harga yang ada pada tabel 2.5, selanjutnya dengan menggunakan persamaan 2.3 dapat dihitung
tebal hujan pada periode ulang T tahun sebagai berikut :
d Distribusi Gumbel
1 2.5
X T =b+ Y T
a
Sn 2.6
S
=a
2.7
Yn S
X =b
Sn
Dimana :
XT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi pada periode ulang T - tahun
X = Nilai rata - rata hitung
S = Standar deviasi
K = Faktor frekuensi
SN, YN = Fungsi dari besaran atau banyaknya data (Tabel 2.7)
Tr = Periode ulang
n = Banyaknya data
YT = Reduksi sebagai fungsi dari probabilitas
Tabel 2.9 Perhitungan data Tebal Curah Hujan Maksimum Distribusi Gumbel
No Tahun Tebal Hujan (mm) No Tahun Tebal Hujan (mm)
1 1988 101.0 11 1998 98.0
2 1989 61.0 12 1999 256.0
3 1990 85.0 13 2000 125.0
4 1991 183.0 14 2001 128.0
5 1992 127.0 15 2002 98.0
6 1993 109.0 16 2003 203.0
7 1994 145.0 17 2004 111.0
8 1995 124.0 18 2005 79.0
9 1996 193.0 19 2006 193.0
10 1997 89.0 20 2007 113.0
Jumlah data, N = 20
Standar deviasi = 49.88
Standar deviasi = 49.88
Rata -rata, X = 131.1
Berdasarkan persamaan (2.5), (2.6) dan (2.7) serta Tabel 2.8 dan 2.9, maka dapat dihitung tebal hujan pada
periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 50 tahun adalah :
a = 1.0628 = 0.0213
49.88
a Distribusi Normal
n
3
n ( X i X )
CS = i=1
; CS 0
3
( n1 ) ( n2 ) S
= 1.01
n
4
n ( X i X )
CK = i =1 ; CK = 3
4
( n1 ) ( n2 ) ( n-3 ) S
= 3.89
n
3
n ( LogXi LogX )
i=1
3
( n1 ) ( n2 ) S
n
3
n ( LogXi LogX )
CS = i=1
; CS = 3 CV
3
( n1 ) ( n2 ) S
= 0.227
= 0.27
CV = S
X
= 0.16 = 0.07556
2.12
c Distribusi Gumbel
n
3
n ( X i X )
CS = i=1
; CS = 1.1396
3
( n1 ) ( n2 ) S
= 1.01
n
4
n ( X i X )
CK = i =1 ; CK = 5.4002
4
( n1 ) ( n2 ) ( n-3 ) S
= 3.89
Jika ketiga distribusi diatas tidak memenuhi syarat maka yang digunakan adalah Distribusi Log Pearson Type III
50
2
4.051
3.973
2.889
3.800
3.705
3.605
3.499
3.388
3.271
3.149
3.022
2.910
2.755
2.615
2.472
2.326
2.178
2.029
1.880
1.733
1.588
1.449
1.318
1.197
1.087
0.990
0.905
0.832
0.769
0.714
0.667
(Log X - Log X) 3
-0.0015
-0.0375
-0.0069
0.0029
0.0000
-0.0006
0.0001
0.0000
0.0045
-0.0050
-0.0021
0.0239
0.0000
0.0000
-0.0021
0.0066
-0.0004
-0.0110
0.0045
-0.0003
eroleh dengan
mm
mm
mm
mm
mm
Yn
0.5572
0.5574
0.5576
0.5578
0.558
0.5581
0.5583
0.5585
0.5586
0.5587
0.5589
0.5591
mm
mm
mm
mm
mm