Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB 1V

HASIL KERJA PRAKTEK

1V.1 Gambaran Umum PT.Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak


Ternte

PT.Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak Ternate merupakan salah

satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang usaha Minyak dan gas Bumi

yang beroperasi di Kelurahan jambula Kecamatan Ternate selatan Kabupaten

Kota Propinsi Maluku Utara berdiri sejak Tahun 1979 suda beroperasi selama 36

Tahun di lahan seluas 33.255M2 status tanah hak pakai kegiatan operasionalnya

meliputi proses penerimaan, penimbunan dan penyaluran bahan bakar minyak

(BBM). Sumber suplai BBM atau BBK dari Terminal Transit dan Kilang dalam

negeri menggunakan angkutan tanker kapasitas 2000 sampai dengan 6500 DWT

dengan frekuensi rata-rata 9call per bulan.

1V.1.2 Visi Misi Dan Tata Nilai PT. Pertamina (persero) TBBM Ternate

1V.1.3 Visi

Visi PT. Pertamina (persero) TBBM Ternate adalah Menjadi Perusahaan

Energy Nasional Kelas Dunia.

1V.1.4 Misi

Misi PT. Pertamina (persero) TBBM Ternate adalah Manjalankan Usaha

Minyak, Gas, Serta Energy Baru Dan Terbarukan Secara Terintegrasi,

Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat.


1V.1.5 Nilai-Nilai

Dalam Tata nilai yang dianut oleh setiap pekerja Pertamina untuk

mewujudkan Visi dan Misi Pertamina:

1. Clean/bersih

Dikelolah secara professional, menghindari benturan kepentingan tidak

menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.

Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

2. Confident/percaya diri

Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi pelopor dalam

reformasi BUMN, dan membangun kebanggan bangsa.

3. Competitive/mampu bersaing dipasar global

Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,

mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar

biaya dan menghargai kinerja.

4. Commercial/komersial

Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil

keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

5. Capable/berkemampuan

Dikelolah oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki

talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun

kemampuan riset dan pengembangan


1V.2 Tugas Pokok PT.Pertamina (Persero) TBBM Ternate

PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Ternate mempunyai berbagai

tugas pokok meliputi :

Melaksanakan penerimaan bahan bakar minyak (BBM) dari kilang (pabrik

atau fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk jadi seperti

aftur, premium, minyak tanah, solar, dan pertalite).

1. Melaksanakan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) di tangki yang ada

di masing-masing di lokasi Terminal BBM Ternate yang telah diterima

dari kapal pengangkut minyak dengan tujuan agar kuantitas tetap terjamin.

2. Melaksanakan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat

atau konsumen.

3. Melaksanakan pemeliharaan aset atau fasilitas agar tetap terjaga dan

handal.

1V.2.1 jumlah Karyawan PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Ternate

NO BAGIAN JUMLAH

1 PEKERJA ORGANIC 10 ORANG

2 OUTSOURCING 11 ORANG

3 PEKERJA SEKURITY 7 ORANG

4 Jumlah

Sumber : PT. Pertamina TBBM Ternate 2017


V.2.2 Bagan Organisasi PT. Pertamina (Persero) TBBM Ternate

Operation
Head
(OH)

Spv. Receifing Spv. Junior.


Storage & Maintenance Spv. Sales
Distribution Services
Services

Junior. Spv. Junior. Spv.


Receifing & Jr. Spv.
HSE
Storage General
Affairs &
Junior. Spv. Security
Junior Spv. Qualiti &
Distribution Quantity Keuangan

Sumber : Pertamina TBBM Ternate

1V.2.3 Fungsi Jabatan

1. Operation Head PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Ternate.

Mengarahkan memonitor dan mengevaluasi eksekusi penerimaan,

penimbunan dan penyaluran BBM/NBBM barang dan layanan jasa,

pengelolaan laporan arus minyak dan laporan realisasi penjualan,

pengelolaan pengadaan barang dan layanan jasa, pengelolaan keluhan

pelanggan terkait kegiatan S&D pengisian BBM/NBBM ke dalam

packaging (pengemasan), pembangunan dan pemeliharaan sarana dan

fasilitas rutin yang mendukung kegiatan S&D pengelolaan kebutuhan

informasi yang di butuhkan regulator/pengatur dan stakeholders termasuk


pengelolaan relasi, pengelolaan perizinan office supply serta pengelolaan

HSE dalam rangka mendukung kegiatan operasional di Terminal BBM

Ternate.

2. Bagian Supervisior Receifing Storage dan Distribution, mengarahkan

memonitor dan mengevaluasi seluruh eksekusi penerimaan BBM/NBBM

meliputi persiapan, pelaksanaan penerimaan dan penanganan discrepancy

eksekusi penyaluran BBM/NBBM meliputi penyusunan rencana jadwal

pengelolaan penggunaan modal transportasi, pelaksanaan penyaluran

pengelolaan penanganan produk tidak sesuai dari pelanggan, pengelolaan

storager pengisian produk kedalam packaging termasuk pemeliharaan

packaging serta mengelola administrasi kuantitas arus minyak guna

mendukung kegiatan operasional di Terminal BBM Ternate.

3.

4. Bagian Supervisior maintenance Sevices, melakukan kegiatan

pekerjaan teknik meliputi pengelolaan penyediaan barang dan jasa,


pembangunan dan pemeliharaan sarana dan fasilitas rutin termasuk

perencanaan, proses implementasi, monitoring dan evaluasi dalam

rangka mendukung kegiatan operasi di Terminal BBM Ternate.

5. Bagian Junior Supervisior HSE, melakukan pengelolaan HSSE di

Ternate meliputi pemantauan resiko dan dampak dari kondisi

eksisting dilihat dari aspek HSSE, penyusunan program HSSE

sosialisasi budaya dan program HSSE kepada stakeholders

(pemegang taruhan), pemantauan pemakaian alat pelindung diri

dan sarana fasilitas HSSE, pemantauan lingkungan dan proses

operasional, pemantauan kondisi tempat kerja, pemantauan kualitas

lingkungan, pengelolaan penggunaan energi dan sumber daya,

pengendalian limbah, pemantauan kondisi kesehatan tempat kerja

dan pekerja, penanggulangan keadaan darurat, pengelolaan

investigasi HSSE serta pelaksanaan audit HSSE di Terminal BBM

Ternate untuk mencapai Zero accident dan operasional Exllent.

6. Bagian Junior Supervisior Qualiti dan Quantity, melakukan

pengelolaan dan pemeriksaan kualitas dan kuantitas BBM/NBBM

pada saat eksekusi penerimaan, penimbunan, penyaluran dan

Blending (mencampur) yang meliputi pengelolaan tera alat ukur,

pemeriksaan kualitas dan discrepancy (ketidak sesuaian)

BBM/NBBM yang tidak sesuai dan pengujian kualitas

packaging/pengemasan BBM/NBBM guna mendukung kegiatan

operasinal suplay dan distribusi Terminal BBM ternate.


7. Bagian Junior Supervisior Sales Services, melakukan penyusunan

laporan realisasi penjualan BBM//NBBM, pengelolaan

administrasi penyaluran retail dan industrial penanganan

BBM/NBBM yang tidak sesuai dari pelanggan, pengelolaan

keluhan serta pembinaan relasi dengan pelanggan di Terminal

BBM Ternate.

8. Bagian Supervisior General Affairs dan Security, melakukan

kegiatan pengelolaan keamanan Terminal BBM meliputi

pengamanan fisik dan non fisik dan pengamanan dkumen dan data,

pengelolaan office supply dan pengelolaan kebersihan Terminal

BBM guna mendukung kelancaran operasional di Terminal BBM

Ternate.

9. Bagian keuangan, melaksanakan kegiatan admnistrasi operasional

keuangan, meliputi kegiatan pengelolaan cash on hand, transaksi

penerimaan setoran pelanggan, account payable (AP), perpajakan,

arus produk dan account receivable (AR) untuk memastikan proses

bisnis yang menjadi tanggung jawab Terminal BBM Ternate

terselenggara sesuai pedoman perusahaan.

V.6. Standar Operation Procedure (SOP) Pertamina TBBM Ternate

Bila terjadi kebakaran maka upaya pemadaman yang harus dilakukan adalah

:
1. Pekerja yang melihat kebakaran segera melakukan upaya pemadaman

dengan apar yang tersedia

2. Pekerja yang bersangkutan meminta bantuan dengan media HT,

membunyikan lonceng tanda bahaya atau dengan berteriak meminta

tolong.

3. Sambil menunggu bantuan datang, pekerja tersebut melakukan

tindakan :

- Mengusahakan pengamanan agar api/kebakaran tidak meluas

- Menghubungi petugas jaga HSE dan sekuriti di lokasi

- Mempersiapkan peralatan pemadam kebakaran pada Hose Box dan

Hydrant terdekat.

- Jika api meluas prosedur, prosedur penanggulangan Terminal

BBM diperlukan.

Bila terjadi pencemaran bagi pekerja yang melihat adanya pencemaran

segera :

1. Pekerja yang melihat tumpahan minyak melaporkan kejadian kepada RSD,

Operation Head atau petugas yang berkepentingan melaului telepon lockal

atau HT jika terjadi diluar jam kerja dapat melaporkan ke petugas jaga

piket untuk selanjutnya diberitahukan kepada RSD atau OKD.

2. HSE sebagai on scane commander pemimpin langsung upaya

penanggulangan bersama tim perbaikan sarfas dan tim penanggulangan

tumpahan.
3. Tim penanggulangan darat dan pemadam kebakaran menutup gate Out Oil

catcher agar mencegah minyak mencemari lingkungan.

4. Mempersiapkan peralatan pemadam sebagai antisipasi bahaya kebakaran

yang mungkin terjadi serta membantu pengamanan lokasi dari potensi

bahaya.

5. Bila terjadi tumpahan minyak di dermaga pada saat pembongkaran dari

tanker, maka petugas marine dan receifing storage di lokasi segera

memerintahkan penghentian pemompaan selanjutnya melapor kepada head

of marine.

Bila terjadi kecelakaan kerja kontak tubuh dengan limbah B3 :

1. Pekerja yang terkontak dengan bahan kimia segera membasahi kulit

terkontak dengan air mengalir di sarana body shower dan atau eye washer,

dan atau keran air di dekat TPS limbah B3.

2. Pekerja yang bersangkutan meminta bantuan dengan media HT, lonceng

tanda bahaya, atau dengan berteriak minta tolong.

3. Tim bantuan keseehatan datang dan membawa pekerja korban ke klinik

keseehatan atau merujuk ke sarana kesehatan lanjutan jika di perlukan.

4. Bila terjadi di laboratrium, pekerja yang bersangkutan meminta bantuan

dengan media HT, membunyikan lonceng tanda bahaya (depan

laboratorium, atau dengan telepon internal ke contact centre.

Bila terjadi ancaman keaamanan, kejadian kerusuhan :


1. Pekerja atau petugas jaga yang mengetahui kejadian segera melapor

kepada petugas jaga security dan selanjutnya di teruskan ke Operation

Head atau petugas yang berkepentingan.

2. Operation Head meminta petugas pengamanan dibantu petugas security

mengamankan lokasi baik asset maupun pekerja, kepada pengawas terkait

(HSE, Distribusi, dan PMS) sebagai koordinator pada masing-masing

fungsi.

3. Operation Head berkoordinasi dengan petugas pengamanan bantuan luar

dari Polsek, Polres, Kodim serta Lanal.

4. Regu penyelamat dan regu bantuan mengamankan asset vital lokasi.

5. Petugas penolong korban mengamankan pekerja dan tamu untuk

mencegah timbulnya korban.

6. Petugas PMS melakukan pemeriksaan sarfas yang mengalami kerusakan

dan bila dimungkinkan segera dilakukan perbaikan.

7. Setelah keadaan normal, komandan security melapor kepada Operation

Head.

8. Setelah keadaan aman, petugas membunyikan sirene atau lonceng tanda

aman.

Вам также может понравиться