Вы находитесь на странице: 1из 9

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang
maha kuasa, khalik langit dan bumi. Karena dengan penyertaan-Nyalah sehingga
tugas makalah ini dapat terselesaikan. Dalam makalah ini penulis memasukkan
beberapa hal umum tentang budaya bahari guna agar kita semua dapat
mengetahui tentang hal ini dan dapat menjaga kebudayaan bahari kita.
Tugas ini pun dapat membantu para mahasiswa agar semakin menguasai
dan mengerti hal-hal yang akan di bahas dan dapat mengetahui solusi yang dapat
dilakukan untuk masalah yang dibahas didalamnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Syafri,
SE. M,si selaku dosen mata kuliah Ekonomi Sumberdaya Alam kami, karena
berkat bimbingan dan pengarahan dari beliau sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat berguna bagi
pembelajaran moral dan sesuai dengan kata orang bijak, tidak ada yang
sempurna dalam hidup. Oleh karena itu, kritik dan saran dari segala pihak kami
terima dengan senang hati.

Jambi, 7 September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantari ...................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan. .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3
2.1 Rusaknya terumbu karang. ..................................................... 3
2.2 Pencemaran air laut ................................................................ 4
2.3Menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran
penangkapan ........................................................................... 4
2.4 Menyebabkan keracunan pada tubuh makhluk hidup yang berhubungan
dengan laut .............................................................................. 4
2.5 Terganggunya pertumbuhan rumput laut................................ 5
BAB III PENUTUP ............................................................................. 6
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 6
3.2 Saran ....................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih
dari 95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan
tersebut menjadikan Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki
kekayaan sumberdaya perairan yang tinggi dengan sumberdaya hayati perairan
yang sangat beranekaragam. Keanekaragaman sumberdaya perairan Indonesia
meliputi sumberdaya ikan maupun sumberdaya terumbu karang. Terumbu
karang yang dimiliki Indonesia luasnya sekitar 7000 km2 dan memiliki lebih dari
480 jenis karang yang telah berhasil dideskripsikan. Luasnya daerah karang
yang ada menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki kenekaragaman
ikan yang tinggi khususnya ikan-ikan karang yaitu lebih dari 1.650 jenis
spesies ikan.
Kekayaan sumberdaya hayati perairan Indonesia yang tinggi akan sangat
bermanfaat jika dilakukan pemanfaatan secara optimal dan bertanggung jawab.
Pemanfaatan sumberdayahati perairan ini dapat dilakukan melalui proses
penangkapan yang bertanggung jawab. Penangkapan ikan yang dilakukan adalah
proses pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bersifat ekonomis dari perairan
secara bertanggung jawab. Dalam melakukan proses penangkapan, nelayan
harus mengikuti peraturan yang berlaku. Salah satu peraturan yang mengatur
mengenai kegiatan penangkapan adalah Code of Conduct for Responsible
Fisheries yaitu prinsip-prinsip tatalaksana perikanan yang
bertanggungjawab. Tata laksana ini menjadi asas dan standar internasional
mengenai pola perilaku bagi praktek penangkapan yang bertanggung jawab
dalam pengusahaan sumberdaya perikanan dengan maksud untuk menjamin
terlaksananya aspek konservasi, pengelolaan dan pengembangan efektif
sumberdaya hayati akuatik berkenaan dengan pelestarian.
Proses pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia khususnya untuk
ikan-ikan karang saat ini banyak yang tidak sesuai dengan Code of Conduct for
Responsible Fisheries. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya
kebutuhan dan permintaan pasar untuk ikan-ikan karang serta persaingan yang
semakin meningkat. Keadaan tersebut menyebabkan nelayan melakukan
kegiatan eksploitasi terhadap ikan-ikan karang secara besar-besaran dengan
1
menggunakan berbagai cara yang tidak sesuai dengan kode etik perikanan yang
bertanggung jawab. Cara yang umumnya digunakan oleh nelayan adalah
melakukan illegal fishing yakni pemboman, pembiusan, serta penggunaan alat
tangkap trawl. Semua cara yang dilakukan oleh nelayan ini semata-mata hanya
menguntungkan untuk nelayan dan memberikan dampak kerusakan bagi
ekosistem perairan khususnya terumbu karang.

1.2 Rumusan Masalah


1. dampak penangkapan ikan secara biologi

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan pentingnya terumbu karang dan fungsinya
2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan
ekosistem laut
3. Mendeskripsikan dampak yang disebabkan dari penangkapan ikan
dengan menggunakan alat yang ilegal atau penangkapan ikan secara
liar
4. Dapat mengetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam
menanggulangi kerusakan ekosistem laut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Rusak nya terumbu karang


Penggunaan bahan peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang luas
terhadap ekosistem terumbu karang.
Penggunaan bahan peledak di daerah terumbu karang akan menghancurkan
struktur terumbu karang dan dapat meninggalkan gunungan serpihan karang
hingga beberapa meter lebarnya (Hamid, 2007).
Laut Indonesia dengan suhu 21 29 C membuat pertumbuhan terumbu
karang lebih cepat. Terumbu karang mewarnai dasar lautan menciptakan
keindahan. Terumbu karang juga menjadi biota sehingga laut Indonesia kaya
akan sumber daya ikan. Namun, kondisi terumbu karang memperihatinkan
karena perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Banyak nelayan yang
mengambil ikan dengan pukat sehingga karang ikut terbabat. Selain itu, metode
tangkap ikan yang destruktif juga merusak terumbu karang. Penggunaaan bom
dan racun membunuh hampir seluruh biota laut yang ada di satu area perairan.
Pemakaian bom untuk menangkap ikan telah menghancurkan sekitar 80%
karang yang ada di perairan Indonesia. terumbu karang juga merupakan saah
satu rantai ekosistem di laut, seringkali dalam praktik penangkapan ikan secara
liar, bukan hanya ikan yang mengalami dampak, terumbu karang pun ikut rusak
karena penggunaan alat-alat yang tidak sesuai dengan yang diperbolehkan oleh
pemerintah

2.2 Pencemaran Air Laut


Pencemaran lingkungan laut adalah suatu pencemaran yang disebabkan
karena masuknya zat, bahan atau komponen tertentu ke laut yang dapat
menyebabkan potensi yang berbahaya. Pada beberapa kasus pencemaran yang
ada di laut, sebagian terjadi karena bahan kimia yang berbahaya yang berbentuk
kecil. Bahan kimia tersebut dimakan oleh plankton dan binatang lainnya. Karena
zat tersebut dimakan oleh plankton, dan plankton dimakan oleh binatang lainnya
hingga akhirnya dimakan oleh manusia, akan membuat manusia yang
memakannya dapat mengalami keracunan. Jika kadar yang ada dalam ikan
tinggi, maka potensi keracunan menjadi lebih besar dan serius.

3
2.3 Meyebabkan kematian biota atau abiota lain yang bukan merupakan
sasaran penangkapan
Penggunaan bahan berbahaya dapat mengakibatkan rusaknya dan
pencemaran bagi lingkungan perairan, sampai dapat merusak jazad renik dan
ikan yang masih kecil maupun bibit ikan. Sehingga akan memunahkan jenis-
jenis ikan tertentu di dunia perikanan.
Sianida mampu membunuh seluruh makhluk hidup yang ada didalamnya
(terkena) lantaran zat kimia ini memiliki kandungan yang mematikan. Oleh
karena itu, wajar saja kalau pemerintah melarang keras penggunaan bahan kimia
ini.Sianida bukan saja ikannya yang dimatikan, tapi juga telurnya ikut mati alias
tidak bisa menetas sehingga akan menimbulkan kepunahan.
2.4 Menyebabkan keracunan pada tubuh makhluk hidup yang
berhubungan dengan laut.
Selain itu, dalam jangka waktu yang lama, ekosistem yang terkena racun
sianida yang terus menerus dapat memberikan dampak buruk bagi ikan dan
organisme lain dalam komunitas terumbu karang, juga bagi manusia.
Dampak terhadap manusia antara lain:
1. Bukan hanya ikan-ikan yang mati, tapi juga racun yang ditimbulkan
bisa berdampak pada manusia itu sendiri.
2. Ikan yang ditangkap dengan sianida itu biasanya cepat busuk,
sehingga sangat mudah dibedakan antara ikan hasil tangkapan yang
normal. Bahkan ikan tersebut tidak bisa diekspor lantaran negara-
negara luar tidak bisa membelinya. Apalagi kalau sudah mengandung
racun atau zat kimia.
3. Jika pemakaian sianida dapat mengakibatkan membunuh alga
Zoxanthellae yang penting bagi pertumbuhan polip karang. Dimana
Sianida terakumulasi dalam karang dan membawa dampak jangka
panjang, dan penyelam dapat terbunuh akibat keracunan.
4. Dunia internasional mulai mengecam dan mengancam akan
memboikot akan ekspor ikan dari negara yang penangkapannya
tergolong masih merusak lingkungan perlu diwaspadai.

4
2.5 Terganggunya pertumbuhan rumput laut.
Tindakan nelayan untuk menangkap ikan menggunakan bom peledak
tersebut tidak hanya merusak kelestarian lingkungan laut, terutama terumbu
karang, tapi juga mengancam pembudidayaan rumput laut di sejumlah lokasi.
Rumput laut yang tercemar oleh limbah dari bom peledak tersebut menyebabkan
laju pertumbuhan rumput laut terhambat, terdapat bercak putih dibatang rumpu
laut,rumput laut rapuh, dan tentunya menghilangkan khasiat dari rumput laut itu
sendiri dan berbahaya jika dikonsumsi.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan ekosistem laut yakni
penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ilegal, Penggunaan
dengan menggunakan alat tangkap yang ilegal yakni dengan kegiatan
penangkapan dengan menggunakan bahan peledak, dengan menggunakan bahan
beracun, dan dengan menggunakan alat tangkap trawl. Dampak utama yang di
sebabkan oleh penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ilegal
yakni punahnya SDI (Sumber Daya Ikan) serta biota-biota lain yang hidup di
dalam air.
Upaya-upaya yang di lakukan dalam menanggulangi kerusakan ekosistem
laut yakni dengan melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi, meningkatkan
kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut.

3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
untuk itu penyusun mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun guna
dalam kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Dampak Kerusakan Terumbu Karang


http://hendraa.blogspot.com. Diaksespadatanggal 24November2012; Indonesia.
Anonym. 2012. Upaya Penanggulangan Kerusakan Terumbu Karang
http://sangsurya-wahana-blogspot.com. Diaksespadatanggal 24November2012;
Indonesia.
Dahuri R.et al. 2001.Kerusakan Ekosistem Laut. Gramedia; Jakarta
Hamid,2007.Penangkapan Ikan dengan Menggunakan Bahan Peledak.
Gramedia; Jakarta
Ninef, J. S. R. 2005. Data Tematik Terumbu Karang di Wilayah MCMA
Teluk Kupang dan Teluk Wini. Bappeda NTT; Kupang.
Zuidam,1985.Terumbu Karang Dan Fungsinya. Erlangga; Surabaya

Вам также может понравиться