Вы находитесь на странице: 1из 7

PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -

2017
PENGECEKAN KESALAHAN UNIT PENGUKUR SUDUT,
Materi #2
PERPENDICULARITY, PEMUSATAN, DAN SUMBU I VERTIKAL

Matakuliah Praktek Pemetaan Digital (DTGM 235)

Dosen Anindya Sricandra P, ST., M.Eng.

I. TUJUAN :
1. Mahasiswa mampu melakukan field calibration / pengecekan kesalahan kolimasi, indeks
vertikal, perpendicularity, pemusatan (Sentering), dan sumbu I vertikal ditandai dengan
Bubble Level pada Alat Total Station
2. Mahasiswa mampu melakukan tahap Callibrate pada Total Station jika diperlukan

II. ALAT DAN BAHAN :


1. Satu unit alat Total Station
2. Prisma standard, statif, dan target
3. Lembar kerja

III. LANGKAH PENGERJAAN :


A. Persiapan di Laboratorium Survei Pemetaan
1. Masing-masing kelompok yang dibentuk melakukan peminjaman alat yang
dibutuhkan dengan mengisi bon peminjaman
2. Melakukan pengecekan kelengkapan alat TS dalam satu box beserta kondisinya
secara detail dan menyeluruh sebelum alat dibawa ke lapangan

B. Pelaksanaan di Lapangan
a. Pengecekan kesalahan pemusatan (sentering) dan sumbu I vertikal
1. Membuat penanda silang di permukaan tanah
2. Mendirikan alat TS di titik tersebut dengan stabil kemudian lakukan pemusatan
sampai tanda lingkaran (recticle mark) berimpit dengan tanda silang di tanah

1
PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -
2017

3. Melakukan pengaturan sumbu I vertikal (nivo kotak dan nivo tabung)

4. Setelah sentering dan sumbu I vertikal, lakukan pengecekan kesalahan sentering


dan bubble level (kedataran alat) / sumbu I vertikal dengan memutar alat searah
jarum jam sebesar 180o dari arah awal sampai kembali ke arah semula
5. Cek apakah terjadi perubahan tanda silang pada titik. Jika posisi tanda lingkaran
masih berimpit dengan tanda silang pada titik, maka tidak perlu koreksi.

6. Cek apakah terjadi perubahan posisi pada gelembung pada nivo kotak dan/atau
nivo tabung pada arah perputaran setiap 90o dari arah acuan. Koreksi bisa
dilakukan dengan pen koreksi oleh ahlinya seperti gambar berikut :

2
PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -
2017

Catatan : dalam praktek mahasiswa hanya diminta mengecek saja, tidak sampai
pada koreksi ini

b. Pengecekan ketegak-lurusan sumbu I dan II (perpendicularity) dan ketegak-


lurusan garis tegak diafragma dan sumbu II
Perpendicularity
1. Tandai sebuah titik A pada tembok atau pada lokasi lainnya yang mudah dibidik
pada ketinggian tertentu
2. Lakukan proses sentering dan sumbu I vertikal secara sangat hati-hati
3. Bidik titik A pada posisi F1, lalu kunci klem penggerak horizontal lalu gerakkan
teropong arah vertikal turun sampai dasar tembok, lalu tandai sebagai titik B
4. Putar teropong pada posisi F2, lalu bidik kembali titik A dan arahkan secara
vertikal turun ke titik B dalam kondisi klem penggerak horizontal dikunci
5. Cek apakah bidikan tepat kembali ke titik B ? Jika iya, maka sumbu I tegak lurus
sumbu II
Recticle Perpendicularity
6. Dalam posisi alat sudah di sentering dan sumbu I vertikal, bidik sebuah titik
yang jelas dalam ketinggian tertentu, missal adalah pojok atap bangunan
7. Bidik secara tepat, lalu kunci penggerak horizontal, lalu gerakkan naik dan turun
secara vertikal
8. Cek apakah titik pojok atap tersebut masih berpotongan/sejajar dengan garis
tegak diafragma atau tidak

3
PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -
2017
9. Jika iya, maka tidak perlu ada koreksi pada diafragma dan artinya garis tegak
diafragma teropong tegak lurus sumbu II

c. Pengecekan kesalahan kolimasi dan indeks vertikal


1. Selesai melakukan pengecekan pada langkah b, lakukan pengecekan kesalahan
kolimasi dan indeks vertikal.

Kesalahan kolimasi Kesalahan Indeks Vertikal


2. Siapkan target berupa tanda silang dan prisma poligon pada posisi tertentu dengan
ketinggian dan jarak yang bervariasi dari alat
3. Pasang target dengan variasi jarak, ketinggian, dan jenis target (prisma atau tanda
silang). Masing-masing mahasiswa saling berbeda kombinasi targetnya.
Mhs ke- Jarak target Ketinggian target Jenis target

4. Ubah layar pada TS dalam mode pembacaan HA, VA, dan SD atau yang sejenis.
Contoh pada alat TS Nikon :

5. Lakukan pembidikan terhadap masing-masing target pada posisi teropong biasa


(B) atau Face-1 dan luar biasa (LB) atau Face-2. Setiap mahasiswa 1 membidik

4
PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -
2017
target. Kemudian baca bacaan piringan horisontalnya (HA) dan juga vertikalnya
(VA) untuk masing-masing Face-1 & Face-2.

6. Catat masing-masing bacaan dan hitung kesalahan kolimasi (K) dan indeks
vertikal (IV) pada tabel berikut :
Rumus :

Bacaan Piringan Hz Bacaan Piringan


Target (HA) Vertikal (VA) IV
K
ke-
B (F1) LB (F2) B (F1) LB (F2)
1
2
3
4
5
Rata-rata

7. Cari spesifikasi alat TS untuk memperoleh pembacaan terkecil sudut pada alat.
Misal Nikon DTM 352, ketelitian pembacaan sudutnya adalah 5
8. Bandingkan hasil perhitungan kesalahan kolimasi rerata ( ) dan indek vertikal
rerata ( ) dengan bacaan terkecil alat ( ). Jika nilai K dan IV , maka alat
masih dalam kondisi baik. Jika nilai K dan IV , maka ulangi pengukuran lalu
pastikan perhitungan sudah betul, sehingga baru kemudian dipastikan alat
memiliki kesalahan K dan IV yang besar
9. Laporkan hasilnya

5
PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -
2017
d. Proses calibrate pada alat Total Station
1. TS Nikon
a) Pada menu klik Calibrate.

b) Bidik target pada posisi F1lalu tekan [ENT] sampai muncul pesan DO
NOT TOUCH! Turn to F2

c) Bidik target yang sama pada posisi F2 lalu tekan [ENT]

d) Maka akan tampil nilai kesalahan kolimasi dan indeks vertikal

2. TS Sokkia
e) Pilih Instr.const pada tampilan layar Config lalu pilih Collimation
f) Bidik target dalam posisi F1 lalu klik [OK], putar teropong ke F2 lalu
bidik target yang sama lalu klik [OK]
g) Maka tampilan nilai kesalahan kolimasi dan indeks vertikal sebagai
berikut

6
PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL (DTGM 235) - D3 TEKNIK GEOMATIKA SV-UGM -
2017

h) Klik [YES] untuk mengatur konstanta tersebut pada alat.

3. TS Leica
a) Klik Tools pada MAIN MENU

b) Lalu pilih Adjust dari Menu Tools -> pilih HZ-collimation atau V-Index
c) Bidik target pada posisi F1 lalu tekan REC, lalu bidik target yang sama
pada posisi F2 lalu tekan REC kembali
d) Maka nilai masing-masing kesalahan kolimasi dan indeks vertikal akan
muncul.

IV. KELUARAN :
Pada praktikum ini keluarannya, yaitu :
1. Nilai kolimasi dan indeks vertikal alat dalam tabel, sketsa perpendicularity, sentering, dan
sumbu I vertikal
2. Laporan mengenai prosedur pengecekan kesalahan unit pengukur sudut, perpendicularity,
sentering, dan sumbu I vertikal melalui bubble level beserta hasil pengecekkannya.

V. LEMBAR KERJA
TIDAK ADA

Вам также может понравиться