Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Masalah Infestasi Ektoparasit Pada
Beberapa Jenis Burung Elang Di Habitat Eksi-situ di Laboratorium Entomologi
FKH IPB adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing, serta belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Wakil Dekan
Fakultas Kedokteran Hewan
Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena dengan nikmat dan karunia yang telah dianugerahkan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis sangat berterimakasih kepada Ibu Dr. drh. Upik Kesumawati Hadi,
MS. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah merelakan waktunya untuk
memberikan bimbingan dengan kasih sayang, sabar, dan semangat selama
penelitian sampai skripsi ini terwujud.
Penulis juga berterimakasih kepada Dr. drh. I Wayan T Wibawan, MS.
sebagai dosen pembimbing akademik selama penulis menempuh pendidikan di
fakultas, Dr. drh. Susi Soviana, MS. Sebagai dosen penilai dan penguji,
Dr. drh. Ligaya ITA Tumbelaka, SpMP, MSc., seluruh staf dan dosen
Laboratorium Entomologi FKH-IPB yang telah membantu penulis selama
penelitian hingga penyusunan skripsi, pihak Taman Margasatwa Ragunan, pihak
Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga, pihak Kebun Binatang Bandung, pihak
Taman Safari Indonesia, sahabat seperjuangan penelitian (Combo, Dimut, dan
Winda), himpro SATLI, P*Joker (Bapak & Ibu Joko Santoso, Mas Heri, Mas Dwi,
Febi, Nanda, Krido, Dahlan, Supri, dan Rizqi), keluarga Ir. Bambang Murdiono
dan drh. Elok Budi Retnani, MS., kakak Angkatan 41, Angkatan 41 [Asteroidea],
adik Angkatan 41, dan semua pihak yang tidak dapat penulis untuk menyebutkan
satu per satu. Terima kasih banyak atas dukungan, doa, dan semangat yang
telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan dan
menyelesaikan penyusunan skripsi.
Terima kasih juga penulis ucapkan sebesar-besarnya kepada Ibunda
Suryati S.Pd, Ayahanda Drs. Sumaryadi, Candara Ari Tyastuti Wijaya, Megawati
Wijaya, dan Dian Puspita Rini Wijaya serta Roni Eka Abadi atas cinta, dukungan,
doa, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan untuk
memperbaiki kesalahan yang ada. Semoga skripsi ini berguna untuk kemajuan
ilmu pengetahuan di bidang medis veteriner, khususnya pada satwaliar.
SALAM LESTARI!!!
Bogor, September 2008
Surya Kusuma Wijaya
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Intan, Lampung Timur pada tanggal
12 Mei 1986. Penulis merupakan putra kedua dari empat bersaudara dari
pasangan Bapak Drs. Sumaryadi dan Ibu Suryati S.Pd.
Penulis masuk TK Pertiwi Tanjung intan pada tahun 1989, lulus
pada tahun 1992. Penulis kemudian masuk SD N 4 Taman Fajar pada
tahun yang sama dan lulus pada tahun 1998. Penulis meneruskan
pendidikannya di SLTP N 1 Purbolinggo dan lulus tahun 2001. Setelah
menempuh pendidikan SD sampai SLTP di Lampung timur, penulis
berkesempatan melanjutkan pendidikannya di SMU N 9 Yogyakarta.
Penulis menyelesaikan pendidikan SMU pada tahun 2004.
Penulis diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Bogor (FKH IPB) pada tahun 2004 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI). Penulis aktif di berbagai kegiatan kampus antara lain: kegiatan
Angkatan 41, Himpro Satli, dan Komunitas Seni Steril. Penulis pernah
menjabat wakil ketua Himpro Satli dan asisten praktikum mata kuliah
Parasitologi Veteriner: Ektoparasit selama kuliah.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
2.1 Klasifikasi Burung Elang ......................................................................... 3
2.2 Morfologi Burung Elang........................................................................... 3
2.2.1 Elang Jawa ................................................................................... 7
2.2.2 Elang Bondol ................................................................................. 8
2.2.3 Elang Brontok................................................................................ 9
2.2.4 Elang Ular Bido ............................................................................. 9
2.2.5 Elang Laut Perut Putih ................................................................ 10
2.3 Perilaku, Habitat, dan Penyebaran Geografis Burung Elang ................. 11
2.2.1 Elang Jawa ................................................................................. 11
2.2.2 Elang Bondol ............................................................................... 12
2.2.3 Elang Brontok.............................................................................. 13
2.2.4 Elang Ular Bido ........................................................................... 13
2.2.5 Elang Laut Perut Putih ................................................................ 13
2.4 Ektoparasit ............................................................................................ 16
3 METODOLOGI ........................................................................................... 20
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 20
3.2 Pengamatan Habitat Eks-Situ ............................................................... 20
3.3 Pengambilan Spesimen Ektoparasit Secara Manual ............................. 20
3.4 Pengawetan Spesimen ......................................................................... 20
3.5 Identifikasi spesimen ............................................................................. 22
3.6 Analisis Data ......................................................................................... 22
4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 23
4.1 Kondisi Habitat Eks-Situ Beberapa Jenis Burung Elang ........................ 23
4.1.1 Taman Margasatwa Ragunan ..................................................... 23
4.1.2 Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga....................................... 24
4.1.3 Kebun Binatang Bandung............................................................ 27
4.1.4 Taman Safari Indonesia .............................................................. 29
4.2 Pembahasan Umum ............................................................................. 31
5 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 37
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 37
5.2 Saran .................................................................................................... 37
6 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 38
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halaman
Penyebaran bulu burung ............................................................................... 4
Morfologi bulu burung ................................................................................... 5
Ikatan antar barbule ...................................................................................... 5
Berbagai jenis burung elang di Indonesia ................................................... 15
Pengambilan spesimen ektoparasit secara langsung.................................. 21
Kandang burung elang di Taman Margasatwa Ragunan ............................ 23
Kandang burung elang di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga .............. 26
Kandang burung elang di Kebun Binatang Bandung ................................... 27
Kandang burung elang di Taman Safari Indonesia...................................... 30
Anatoecus dentatus pada burung elang bondol .......................................... 33
Tungau Pterolichoidea ................................................................................ 34
Lipeurus caponis ......................................................................................... 35
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1 Infestasi kutu Anatoecus dentatus di Taman Margasatwa Ragunan ........... 24
2 Infestasi tungau Pterolichoidea di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga . 26
3 Infestasi tungau Pterolichoidea di Kebun Binatang Bandung ...................... 28
4 Infestasi kutu Lipeurus caponis di Kebun Binatang Bandung ...................... 29
5 Rekapitulasi jenis dan jumlah ektoparasit pada beberapa jenis burung
elang di empat lokasi habitat eks-situ ......................................................... 32
1 PENDAHULUAN
Burung elang merupakan satu contoh dari berbagai jenis burung
pemangsa. Burung elang adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan
tubuh yang diselubungi bulu. Burung elang berkembang biak dengan cara
bertelur yang mempunyai cangkang keras di dalam sarang, akan menjaga
anaknya sampai mampu terbang.
Burung elang dikenal sebagai burung pemangsa berukuran besar, memiliki
kemampuan terbang yang kuat, sayap yang lebar, paruh yang besar dan tajam,
serta kuku yang kuat. Burung elang juga memiliki penglihatan tajam untuk
melihat mangsa dari jarak yang jauh. Dengan kemampuan seperti ini, burung
elang berada di puncak rantai makanan pada ekosistem. Posisi tersebut dalam
rantai makanan berperan sebagai penyeimbang ekosistem agar satwa-satwa lain
pada tingkat bawah rantai makanan jumlahnya tidak berlebihan.
Seluruh jenis burung elang termasuk ke dalam ordo Falconiformes (atau
Ciconiiformes menurut skema Zipcode) (Anonim 2001a). Seluruh ordo ini
merupakan pemakan daging (karnivora). Burung elang memiliki rentang umur
yang panjang, dan laju reproduksi yang rendah. Seluruh elang berpasangan
secara monogami. Spesies burung elang yang terdapat di Indonesia adalah
Elang Brontok, Elang Jawa, Elang Ular Bido (Prawiradilaga et al. 2002), Elang
Bondol, dan Elang Laut Perut Putih (Coates & Bishop 2000). Burung elang jawa
merupakan satwa endemik Indonesia yang populasinya semakin menurun.
Jumlah total populasi burung elang jawa yang ada diperkirakan tinggal 50-60
pasang (Meyburg et al. 1989 dalam Shannaz et al. 1995) dan tergolong genting
(endangered) menurut kriteria International Union for Conservation of Nature
(IUCN) (Anonim 2008b). Rusaknya habitat, perburuan liar, bencana alam, dan
kendala dalam penangkaran merupakan masalah-masalah yang sering dihadapi
dalam mempertahankan jumlah populasi burung elang terutama burung elang
jawa (Shannaz et al. 1995).
Ektoparasit merupakan permasalahan klasik yang merugikan, namun tidak
mendapat perhatian yang baik. Kerugian yang ditimbulkan sangat besar, mulai
dari penurunan bobot badan, penurunan produksi, kerontokan rambut atau bulu,
trauma, iritasi, anemia, sampai dengan kematian. Masalah tersebut sering terjadi
di peternakan-peternakan sampai dengan satwaliar yang ada di dalam hutan.
Hal ini akan berdampak buruk pada jumlah populasi satwaliar. Pengendalian
ektoparasit bukan hal yang mudah untuk dilakukan dan membutuhkan waktu
bertahun-tahun dalam pengerjaannya. Ektoparasit dapat berperan dalam
penyebaran penyakit antar satwa. Hal ini dapat lebih buruk lagi apabila pada
suatu tempat merupakan wilayah endemik suatu penyakit dan ektoparasit
berperan sebagai vektornya. Ektoparasit tersebut dapat berupa lalat, nyamuk,
kutu, pinjal, caplak, dan tungau. Perannya sebagai ektoparasit tidak sama,
tergantung pada stadium perkembangan dan perilaku. Selain itu, ektoparasit
dapat menularkan penyakit pada hewan ke manusia (bersifat zoonosis) (Hadi &
Soviana 2000). Hal ini yang perlu dikaji lebih lanjut karena penelitian tentang
ektoparasit pada satwaliar belum banyak dilakukan. Iklim indonesia yang panas
(tropis) merupakan salah satu faktor pendukung dari banyaknya jenis ektoparasit
yang terdapat pada, hewan kesayangan, hewan ternak, maupun satwaliar.
Jenis-jenis ektoparasit pada burung elang belum tercatat dengan rinci dan
juga belum diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
jenis-jenis ektoparasit yang ada pada beberapa jenis burung elang serta sebaran
dan infestasinya di beberapa habitat eks-situ di Indonesia.
Manfaat hasil penelitian ini adalah memberikan informasi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ektoparasit pada satwaliar yang
saat ini belum mendapat perhatian dari para peneliti. Penelitian ini juga
diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk upaya-upaya pengendalian
ektoparasit pada satwaliar.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Burung Elang
Berdasarkan ciri-ciri morfologi yang dimilikinya, kelompok burung elang
termasuk ke dalam famili Accipitridae subfamili Accipitrinae (Anonim 2001a).
Secara rinci, klasifikasi burung elang adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Neornithes
Ordo : Ciconiiformes/Falconiformes
Subordo : Ciconii/Accipitres
Famili : Accipitridae
Subfamili : Accipitrinae
Indonesia memiliki beberapa spesies burung elang, antara lain : Elang
Brontok, Elang Jawa, Elang Ular Bido (Prawiradilaga et al. 2002), Elang Bondol,
dan Elang Laut Perut Putih (Coates & Bishop 2000).
bulu kapital
bulu humeral
bulu alar
bulu ventral
bulu femoral
bulu krural
bulu kaudal