Вы находитесь на странице: 1из 4

Nama : Tetti Vera Dosen Pengampu : Hapzi, Prof. Dr.

MM

Nim : 43215010078 Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen

Akuntansi S1/FEB

Universitas Mercu Buana

Karakteristik Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing :

Perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya. Dalam
sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Keunggulan kompetitif dapat
direalisasikan apabila sistem informasi suatu perusahaan dipengaruhi oleh tiga tingkat
keunggulan berikut ini :

1. Keunggulan Strategis (Strategic Advantage)


Adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam bentuk operasi
perusahaan. Sistem informasi yang memiliki keunggulan strategis adalah yang
dapat mengubah seluruh data perusahaan menjadi menjadi basis data yang
terstandarisasi dan dapat diakses oleh semua rekan-rekan bisnis.
2. Keunggulan Taktis (Tactical Advantage)
Adalah ketika perusahaan mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik
dari para pesaingnya. Sistem informasi yang memiliki keunggulan taktis adalah yang
dapat mendorong kepuasan dan kesetiaan pelanggan lebih dari yang dilakukan
pesaing.
3. Keunggulan Operasional (Opertional Advantage)
Adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Sistem
informasi yang memiliki keunggulan operasional adalah yang dapat "mengingat" atau
menyimpan data historis pelanggan sehingga memudahkan proses pembelian.
Ada lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
a. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
b. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing
atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
c. Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara
yang ada.
d. Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.
e. Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau
perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.

Sistem informasi sangatlah penting, karena dengan adanya sistem informasi di dalam
perusahaan membuat informasi yang terkait antara departemen yang satu dengan departemen
yang lain mengalir dengan cepat tanpa hambatan. Interaksi antar departemen, mempunyai
potensi untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan tersebut tentang kelebihan
atau kekurangannya, baik yang ada pada perusahaan maupun yang ada pada lingkungan bisnis
dimana perusahaan tersebut berada. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem informasi
mempunyai peran yang penting bagi perusahaan untuk unggul dalam lingkungan bisnisnya

SUMBER:

1. McLeoad, Jr., Raymond & Gearge P. Schell. Management Infromation System.


(terjemahan), Jakarta : PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
2. . Putri, erna, 2015, http://ernaparj.blogspot.co.id/2015/06/sistem-informasi-sebagai-
keunggulan.html, (8 september 2017)

Komponen-komponen penting yang menyusun sistem informasi perusahaan adalah

1. Database yang terintegrasi


Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh
semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi
menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada
modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan
yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan
database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data
secara cepat untuk mengambil keputusan.

2. Akses yang aman ke database.


Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai
ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.

3. Bisnis proses yang terdokumentasi.


Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah
dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order,
inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
4. Pengendalian terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.

5. Pengendalian internal perusahaan.


Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga
dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset
perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain
sebagainya.

Вам также может понравиться