Вы находитесь на странице: 1из 19

Nama Dosen : Nima Meilani,SKM.,M.

Kes

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh
NAMA : MEGAWATI
NPM : 14710066
KELAS : C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2017
Tugas 1

1. Jelaskan perbedaan monitoring dan surveilans

2. Jelaskan hambatan-hambatan pelaksanaan surveilans epidemiologi di Indonesia

3. Sebut dan jelaskan ruang lingkup surveilans

4. Sebutkan alasan surveilans diperlukan

5. Sebutkan tujuan surveilans

6. Sebutkan manfaat surveilans

7. Jelaskan secara singkat sejarah dan definisi surveilans

Jawab :

1. Perbedaan monitoring dan surveilans

Monitoring yaitu pengamatan secara intermiten atau episodik sedangkan surveilans yaitu

pengamatan secara kontinyu

2. Ada beberapa hambatan surveillans epidemiologi, dintaranya:

a. Kerjasama lintas sektoral

Surveillens epidemiologi harus bekerjasama dengan berbagai sektor yang berkaitan

dengan kesehatan, kerjasama tersebut membutuhkan partisipasi yang penuh untuk

tecapainya pemecahan masalah kesehatan, kadang kala sektor yang lain mempunyai

pertisipasi yang rendah dalam kerjasama lintas sektoral tersebut.

b. Partisipasi masyarkat rendah

Surveillens epidemiologi yang memang menangani masalah kesehatan masyrakat

eharusnya benar-benar menggali informasi dari masyarakat dan penanganannyapun

hasrus dengan masyarakat, sering dijumpai partsipasi masyarakat dalam pengambilan

informasi dari petugas kesehatan berbelitbelit dan cenderung enutup-nutupi.


c. Sumber daya

Hambatan yang paling menonjol dari hasil penelitian ini adalah sumber daya manusia.

Hambatan yang berhasil di identifikasi berdasarkan persepsi renponden adlah sebagai

berikut:

Jumlah tenaga yang kurang untuk mengcover kegiatan PE

Banyaknya tugas rangkap.

Sarana Komputer, biasanya komputer bergantian untuk menyelesaikan tugas lain.

d. Ilmu pengetahuan dan teknologi

Surveillans epidemiologi membutuhkan teknologi teknologi untuk mempercepat deteksi

din, analisis penanggulangan dan penanggulangan masalah kesehaatan, kondisi di

lapangan seringkali tenologi di laboratorium sering lambat sehingga mengganggu tahap

deteksi dini dan penanganan kasus akan terlambat.

e. Kebijakan

Seringkali kebijakan dari pemerintah dirasa masih menghambat dalam pelaksanaan

surveilans. Contohnya saja baru ditangani apabila memang sudah menjadi KLB.

Birokrasi pemerintahan yang rumit sering menjadi kendala dalam melakukan surveilans.

Kebijakan yang belum dipahami petugas juga menjadi kendala dalam pelaksanaan

surveilans.

f. Dana

Kegiatan surveilans ini tidak membutuhkan dana yang sedikit juga. Sering kali

permasalahan dana menjadi penghambat dalam melakukan surveilans.

g. Jarak dan Transportasi

Lokasi yang jauh dari perkotaan dan minimnya transportasi membuat kegiatan

surveilans terhambat. Sering kali jarak membuat kegiatan surveilans berlangsung


berhari-hari karena transportasi yang minim dan jarak yang jauh. Kondisi jalan juga

mempengaruhi.

3. Ruang lingkup surveilans yiatu

a. Surveilans epidemiologi penyakit menular

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor

risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.

b. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular

c. Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan

faktor risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.

d. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor

risiko untuk mendukung program-program kesehatan tersebut

e. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko

untuk mendukung program penyehatan lingkungan

f. Surveilans epidemiologi kesehatan matra

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor

risiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra

4. Alasan surveilans diperlukan

a. Beban penyakit tinggi, sehingga merupakan masalah penting kesehatan masyarakat

b. Terdapat tindakan kesmas yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut

c. Data relevan mudah diperoleh

d. Hasil yang diperoleh sepadan dengan upaya yang dilakukan (pertimbangan efisiensi)

5. Tujuan surveilans

a. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi (outbreak)


b. Memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki program pencegahan dan pengendalian

penyakit.

c. Memasok informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan, perencanaan,

implementasi, dan alokasi sumber daya kesehatan.

d. Monitoring kecenderungan penyakit endemis dan mengestimasi dampak penyakit

dimasa mendatang

e. Mengidentifkasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut.

6. Manfaat surveilans

a. Dapat menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsung

b. Dapat melakukan monitoring kecenderungan penyakit endemis

c. Dapat mempelajari riwayat alamiah penyakit

d. Dapat memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi yankes dimasa datang

e. Dapat memantau pelaksanaan & daya guna program pengendalian

f. Dapat membantu menetapkan prioritas masalah kesehatan

g. Dapat mengidentifikasi kelompok risiko tinggi

7. Sejarah dan definisi surveilans

Ada enam masa perkembangan surveilans

a. Abad Ke Empat Belas dan Lima Belas

Dimulainya beberapa tindakan yang dianggap sebagai tindakan surveilans antara lain

pada tahun 1348 saat terjadi wabah penyakit pneumonia (Pneumonia plague)

diangkatlah pengawas kesehatan di negara republik Venesia yang tugasnya mendeteksi

dan menolak penumpang yang terkena penyakit ini. Lalu tahun 1377 di Marseilles dan

di Venise tahun 1403 dilakukan tindakan penahanan atau dikenal sebagai tindakan

karantina yang pertama kali dilakukan bagi penderita dan yang diduga sebagai penyebar

penyakit ini.
b. Abad Ke Enam belas

Undang undang kematian di London atau lebih dikenal dengan London Bills of

Mortality pada tahun 1532, namun untuk bidang kesehatan masyarakat beberapa abad

kemudian manfaat ilmiahnya baru dirasakan, dan di perkenalkan oleh Jhon Graunt

c. Abad Ke Tujuh Belas

Pada abad ini pencatatan dilakukan secara sporadis dan hanya dilakukan bila ada wabah

pes, yang dilaporkan setip minggunya tentang orang orang yang dikubur dan penyebab

kematiannya, lalu di susun laporan statistik kematian dari beberapa paroki dan

interpretasikan bagaimana keadaan wabah pes di kota london. Laporan ilmiah pertama

disusun oleh Jhon Graunt pada tahun 1662, beliau memperlajari konsep jumlah dan pola

penyakit secara epidemiolagis, dalam buku yang berjudul Natural and Political

Observation on the Bills of Moryality

d. Abad Ke Delapan Belas

Tahun 1776 Johan Peter Frank Melaksanakan tindakan surveilans dengan mengangkat

polisi kesehatan di Jerman, yang tugasnya berkaitan dengan pengawasan kesehatan anak

sekolah, pencegahan Kecelakaan, pengawasan kesehatan ibu dan Anak, pemeliharaan

sanitasi air dan limbah. Yang dikemudian disusun menjadi buku yang menyajikan secara

jelas dan rinci tentang kebijaksanaan dalam kesehatan.

e. Abad ke Sembilan Belas

Dalam buku Superintendant of statistical Departement of the General Registrars

Office pada tahun 1839 1879 di Inggris William Farr mengumpulkan, mengolah,

menganalisa, dan menginterpretasikan statistik Vital serta menyebarluaskan hasilnya

dalam bentuk laporan mingguan, bulanan, da tahunan. Karena Wiliian Farr dikenal

sebagai pendiri Konsep Surveilans secara modern


f. Abad Dua Puluh

Peningkatan pemakaian konsep surveilans untuk pendekatan epidemi dan pencegahan

penyakit mulai dikenal pada abad dua puluh. Sebenarnya beberapa negara sudah mulai

dari tahun 1878, dan tahun 1925 di amerika semua negara bagaian harus melaporkan

beberapa penyakit seperti penyakit penyakit infeksi, demam kuning, pes dan cacar air.

Dan untuk saat ini penyakit yang dilaporkan bertambah banyak termasuk HIV dan

AIDS.

Definsis Surveilans

CDC (1996): Pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan

terus-menerus, yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya

kesehatan masyarakat, dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada pihak-

pihak yang perlu mengetahuinya


Tugas 2

1. Sebut dan jelaskan 3 elemen surveilans

2. Sebutkan sumber data surveilans

3. Sebutkan sumber daya yang harus ada dalam pelaksanaan surveilans

4. Jelaskan tentang indikator data yang dibutuhkan dalam surveilans

Jawab :

1. Elemen Surveilans Yaitu

a. Pengumpulan Data

Dikumpulkan secara sistematis & seragam

Pengumpulan data mempunyai format tersendiri yang akurat & objektif

Data dapat bersifat harian, mingguan, bulanan & tahunan

Dilakukan secara pasif & aktif

Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan dari sistem surveilans

b. Analisis dan interpretasi

Melalui teknik analisis : epidemiologi dan statistik

Analisis secara epidemiologi : orang, tempat dan waktu

Analisis yang tidak lengkap akan menghasilkan interprestasi epidemiologi yang

kurang baik, misal data kejadian dan distribusi penyakit tidak jelas

c. Feedback dan diseminasi

Sumber data yang diperlukan untuk SE termasuk RS, Puskesmas, Laboratorium

untuk statistik dan lain-lain

Data direkomendasikan sebagai hasil kegiatan SE disampaikan kepada pihak-pihak

yang dapat melakukan tindakan penanggulangan penyakit/ uapaya peningkatan

kesehatan atau pertukaran data dalam jejaring SE.


2. Sumber data surveilans

a. Data Mortalitas

b. Data Morbiditas

c. Data Epidemik

d. Laporan Laboratorium

e. Laporan investigasi kasus secara individual

f. Laporan investigasi epidemik

g. Survey khusus

h. Informasi binatang sebagai reservoir dan vektor

i. Data demografi

j. Data Lingkungan

3. Sumber daya yang harus ada dalam pelaksanaan surveilans

a. Sumber daya manusia

b. Sumber daya sarana

c. Sumber daya pembiayaan

4. indikator data yang dibutuhkan dalam surveilans

Diperlukan sebagai standar untuk menjawab suatu permasalahan kesehatan agar dapat

dibuat suatu keputusan.

Bertujuan untuk mengembangkan strategi dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat

Kegunaan Indikator:

Menentukan batasan suatu masalah

Menentukan keseriusan suatu masalah

Sebagai alat evaluasi kegiatan


Tugas 3

1. Sebutkan langkah-langkah surveilans

2. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data surveilans

3. Sebutkan cara analisis data dan kegunaan analisis data dalam pelaksanaan surveilans

4. Sebutkan tujuan dan sasaran dilakukannya diseminasi informasi dalam pelaksanaan

surveilans

5. Sebutkanlan pembagian tugas dalam kegiatan surveilans mulai dari tingkat puskesmas

kabupaten/kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional

Jawab :

1. langkah-langkah surveilans yaitu

a. Spesifikasi tujuan surveilans

b. Penentuan definisi kasus

c. Menentukan sumber data

d. Pengumpulan dan pengolahan data

e. Analisis dan interpretasi data

2. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data surveilans

a. kasus yang tepat, sesuai kriteria

b. pencatatan cermat, jangan banyak missing dan tidak bisa dibaca

c. format tersedia dengan baik dan cukup

d. instrumen dimengerti petugas

e. penyimpanan data yang baik, kebenaran,ketepatan, dan kelengkapan

f. harus ada sistem pengiriman yang benar dan jelas


3. Cara analisis data dan kegunaan analisis data dalam pelaksanaan surveilans

a. Cara analisis

Dilakukan dengan cara mendeskripsikan data epidemiologi untuk mendapatkan

gambaran umum dengan melihat distribusi berdasarkan waktu, tempat dan orang

Dilakukan dengan tampilan tabel, grafik, maping

b. Kegunaan analisis data

Mengidentifkasi pola penykit

Mengidentifikasi penyebab penyakit atau kematian

4. Tujuan dan sasaran dilakukannya diseminasi informasi dalam pelaksanaan surveilans

a. Tujuan

Memberikan informasi tentang tingkat risiko

Memberikan informasi tentang luas atau besarnya risiko

b. Sasaran dilakukannya desiminasi

Keluarnya keputusan

5. Pembagian tugas dalam kegiatan surveilans mulai dari tingkat puskesmas kabupaten/kota,

tingkat provinsi dan tingkat nasional

a. Tingkat Puskesmas

Diskusi kasus (mulai dari awal, membuat definisi kasus)

Pengobatan (upaya preventif,promotif)

Pelaporan (proses pengumpulan data)

Analisis sederhana (analisis secara sederhana di tingkat puskesmas)

b. Tingkat kabupaten/Kota dan provinsi

Analisis

Investigasi (dilihat hasil atau gambaran analisis)

Konfirmasi (kepada pemberi laporan)


Pelaporan

Tindakan pencegahan dan penanggulangan

Perencanaan dan dana

Umpan balik

c. Tingkat nasional

Analisis (secara keseluruhan)

Investigasi (sudah tercapai atau belum)

Konfirmasi

Pelaporan

Tindakan pencegahan dan penanggulangan

Perencanaan dan dana

Umpan balik
Tugas 4

1. Sebutkan masalah umum yang biasa terjadi dalam surveilans

2. Sebutkan tujuan dari evaluasi surveilans

3. Sebutkan 2 jenis evaluasi surveilans

4. Sebut dan jelaskan atribut sistem surveilans

5. Jelaskan mengapa atribut kesederhanaan dalam surveilans saling berkaitan dengan atribut

akseptability dan time lines ?

Jawab :

1. Masalah umum surveilans:

a. Data sering tidak tepat waktu

b. Data tidak lengkap

c. Data tidak representatif

2. Tujuan dari evaluasi surveilans

Menjamin bahwa permasalahan kesehatan kesehatan dipantau secara efektif & efisien

Mengetahui kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem surveilans

Mengetahui peran & dampak surveilans dalam menunjang tujuan program kesehatan &

pembuatan kebijakan

Mengetahui kelebihan & kekurangan sistem surveilans yang sedang berjalan

Mengetahui manfaat surveilans bagi stakeholder

3. Jenis evaluasi surveilans

a. Evaluasi sistem surveilans

b. Evaluasi data/Analisis surveilans

4. Atribut sistem surveilans

a. Kesederhanaan (simplicity), menyangkut struktur dan kemudahan operasionalnya.


b. Fleksibel (flexibility), dapat beradaptasi/menyesuaikan diri dengan perubahan informasi

yang diperlukan atau perubahan pelaksanaan tanpa harus merubah seluruh alur system

yang sudah ada.

c. Dapat diterima (acceptability), merupakan refleksi dari individu atau perorangan dan

organisasi atau unit untuk ikut serta dalam system surveilans.

d. Sensivitas (Sensivity), sensivitas dapat dilihat terhadap dua tingkatan : 1) Pada tindakan

laporan kasus, proporsi dari masalah kesehatan yang dapat diketahui oleh system

surveilans dapat diamati dan dinilai dengan ukuran tertentu. 2) Sistem dapat dinilai

terhadap kemampuannya untuk mengetahui epidemic dan tingkat kebenarannya dalam

menentukan masalah kesehatan terhadap masalah yang sebenarnya ada dalam

masyarakat..

e. Nilai ramal positif (predictive value positive), adalah proporsi dari penduduk yang dapat

diidentifikasi sebagai kasus, yang dapat dinilai oleh system surveilans tersebut yang

sesungguhnya mempunyai masalah kesehatan. Dan seberapa nilai kebenaran tersebut

dapat dihasilkan oleh system surveilans.

f. Representative, system dikatakan representative bila secara benar dapat

menggambarkan : 1) Kejadian dari masalah kesehatan sepanjang waktu 2) Distribusi

masalah tersebut menurut tempat dan orang

g. Ketepatan waktu (timeliness), dapat dinilai dari waktu yang diperlukan untuk mengikuti

alur system tersebut atau ketepatan waktu dalam memberikan informasi yang

memerlukan tindakan segera.

5. Atribut kesederhanaan dalam surveilans saling berkaitan dengan atribut akseptability dan

time lines karena kesederhanaan erat kaitannya dengan time lines sehingga akan

mempengaruhi jumlah sumber daya atau sumber dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

sistem surveilans itu.


Tugas 5

1. Jelaskan yang di maksud dengan KLB,WABAH dan SCREENING

2. Sebutkan kriteriaKLB dan kriteria WABAH

3. Jelaskan mengapa WABAH berarti KLB tapi tidak semua KLB adalah WABAH

4. Sebutkan tujuan penyelidikan KLB

5. Jelaskan cara pelacakan atau penentuan KLB

6. Sebutkan dan jelaskan dasar pemikiran di lakukan SCREENING

7. Sebutkan tujuan dan sasaran dalam pelaksanaan SCREENING

8. Sebut dan jelaskan macam-macam SCREENING

9. Sebutkan syarat-syarat yang harus di perhatikan dalam melakukan SCREENING

Jawab :

1. Pengertian KLB, WABAH dan SCREENING

a. Pengertian KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya suatu kejadiankesakitan/kematian dan

atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Undang-

undang Wabah, 1969).

b. Pengertian WABAH

Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian, yang meluas secara cepat baik

dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.

(Undang-undang Wabah, 1969).

c. Pengertian SCREENING

Screening adalah suatu strategi yang di gunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi

penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu, atau suatu usaha serta

aktif untuk mendeteksi atau mencari penderita penyakit tertentu melalui suatu tes atau
pemeriksaan yang secara singkat dan sederhana dapat memisahkan mereka yang sehat

terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya di proses melalui

diagnosis dan pengobatan.

2. Kriteria KLB dan kriteri WABAH

a. Kriteri a KLB

Meningkatnya suatu kasus sebesar 3x berturut turut selama 3 kurun waktu berturut-

turut.

Peningkatan kasus sebesar 2x lipat dibandingkan dengan rata-rata per bulan pada

tahun sebelumnya.

Peningkatan CFR sebesar 50% bila dibandingkan dengan CFR bulan sebelumnya.

Peningkatan suatu kasus pada suatu wilayah yang telah dinyatakan endemis terhadap

penyakit tersebut.

Munculnya kembali suatu kasus yang telah dinyatakan bebas selama 4 kurun waktu

berturut-turut.

Munculnya suatu kasus yang sebelumnya tidak pernah teridentifikasi

Adanya atau munculnya kasus keracunan.

b. Kriteria WABAH

Meningkatnya suatu kasus sebesar 3x berturut-turut selama 3 kurun waktu berturut-

turut.

Peningkatan kasus sebesar 2x lipat dibandingkan dengan rata-rata per bulan pada

tahun sebelumnya.

Peningkatan CFR sebesar 50% bila dibandingkan dengan CFR bulan sebelumnya.

3. Mengapa WABAH berarti KLB tapi tidak semua KLB adalah WABAH

Karena KLB hanya sebatas peningkatan kasus kesakitan atau kematian sedangkan WABAH

bisa berarti peningkatan kasus kesakitan tau kematian dan menimbulkan malapetaka
4. Tujuan penyelidikan KLB

a. Tujuan Umum :

Mencegah meluasnya (penanggulangan).

Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang (pengendalian).

b. Tujuan khusus :

Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi

penyebab penyakit

Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB

Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan

Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB

Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yang beresiko akan terjadi

KLB

5. Cara pelacakan KLB

a. Analisis Situasi Awal

Pada tahap awal pelacakan suatu situasi yang diperkirakan bersifat wabah atau situasi

luar biasa, diperlukan sekurang kurangnya empat kegiatan awal yang bersifat dasar dari

pelacakan, yaitu:

1. Penentuan/Penegakkan Diagnosis

2. Penentuan adanya wabah

3. Uraian keadaan wabah

b. Analisis Lanjutan

Setelah melakukan analisis awal dan menetapkan adanya situasi wabah selain dilakukan

tindak pemadaman wabah maka perlu dilakukan pelacakan lanjut serta analisis yang

berkesinambungan. Untuk itu ada beberapa hal pokok yang perlu mendapat perhatian

pada tindak lanjut tersebut:


1. Usaha penemuan kasus tambahan

2. Analisis data

3. Menegakkan hipotesis

4. Tindakan pemadaman wabah & tindak lanjut

6. Dasar pemikiran yg di lakukan SCREENING

a. Ice Berg Phenomen

Merupakan sebuah metafora (perumpamaan) yang menekankan bahwa bagian yang

tak terlihat dari gunung es jauh lebih besar daripada bagian yang terlihat diatas air.

Artinya pada kebanyakan masalah kesehatan populasi, jumlah kasus penyakit yang

belum diketahui jauh lebih banyak daripada jumlah kasus penyakit yang telah

diketahui.

b. Early diagnosis & prompt treatment

Adalah tindakan upaya kesehatan yang dilakukan saat awal sakit suatu penyakit.

c. Penderita mencari pengobatan setelah stadium lanjut

d. Penderita tanpa gejala mempunyai potensi u/ menularkan penyakit

7. Tujuan dan sasaran dalampelaksanaan SCREENING

a. Tujuan SCREENING

Mendeteksi penyakit sedini mungkin

Memperoleh keterangan epidemiologis penyakit

Memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat-sifat penyakit

Mendidik & membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri secara teratur

& sedini mungkin

b. Sasaran SCREENING

Penyakit kronis

Keadaan yang potensial/high risk


8. Macam-macam SCREENING

a. penyaringan SCREENING

Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan

b. Penyaringan multiple

Penyaringan yang di lakukan dengan menggunakan beberapa teknik uji

penyaringan pada saat yang sama

c. Penyaringan yang di targetkan

Penyaringan yang di lakukan pada kelompok-kelompok yang terkena paparan yang

spesifik.

d. Penyaringan oportunistik

Penyaringan yang dilakukan hanya terbatas pada penderita yang berkonsultasi

kepada praktis kesehatan

9. Sebutkan Syarat-syarat yg harus di perhatikan dalam melaksanakan SCREENING

a. Penyakit/masalah kesehatan yang akan di screening merupakan masalah yang

berarti dalam masyarakat & dapat mengancam derajat kesmas

b. Tersedia fasilitas & biaya

c. Tes cukup sensitif & spesifik

d. Kebijakan intervensi atau pengobatan yang akan dilkukan setelah dilaksanakan

screening harus jelas

e. Tes dapat diterima oleh masyarakat, aman, tidak berbahaya, murah & sederhana

Вам также может понравиться