Вы находитесь на странице: 1из 42

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
PADA NY. I DENGAN ABORTUS
IMINNENT DI RUANG
BOUGENVILE RSUD
SUKOHARJO

DISUSUN OLEH :

MAULITA MULYANI
NIM. P.09030

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA 2012


STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
PADA NY. I DENGAN ABORTUS
IMINNENT DI RUANG
BOUGENVILE RSUD
SUKOHARJO
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

MAULITA MULYANI
NIM. P.09030

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA 2012

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Maulita Mulyani

Nim : P. 09030

Proram Studi : D III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA

NY. I DENGAN ABORTUS IMINNENT DI

RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar - benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang Membuat Pernyataan,

Maulita Mulyani
NIM P.09030

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Maulita Mulyani

NIM : P. 09030

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA NY. I DENGAN ABORTUS

IMINNENT DI RUANG BOUGENVILE RSUD

SUKOHARJO

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis

Ilmiah Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Ditetapkan di :

Hari/Tanggal :

Pembimbing : Tyas Ardi Suminarsis, S. Kep.,Ns (.....................................)


NIK. 201185077

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Maulita Mulyani


NIM : P. 09030
Program Studi : D III Keperawatan
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA NY. I DENGAN ABORTUS
IMINNENT DI RUANG BOUGENVILE RSUD
SUKOHARJO

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperewatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Mei 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji 1 : Tyas Ardi Suminarsis, S. Kep., Ns (.....................................)


NIK. 201185077

Penguji II : Diyah Ekarini, S. Kep., Ns (.....................................)


NIK. 200179001

Penguji III : Noor Fitriyani, S. Kep., Ns (.....................................)


NIK. 201187085

Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S. Kep., Ns
NIK. 201084050

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA NY. I DENGAN

ABORTUS IMINNENT DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S. Kep.,Ns selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan

Kusuma Husada yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S. Kep.,Ns selaku Sekretaris Ketua Program Studi D III

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Tyas Ardi Suminarsis ,S. Kep.,Ns selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi kesempurnanya studi kasus ini.

v
4. Diyah Ekarini, S. Kep.,Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Noor Fitriyani, S. Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikam bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan Studi Kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, April 2012

Maulita Mulyani
NIM P.09030

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan .............................................................. 4

C. Manfaat Penulisan ............................................................ 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien .................................................................. 7

B. Pengkajian ........................................................................ 8

C. Perumusan Masalah .......................................................... 14

D. Intervensi Keperawatan .................................................... 15

E. Implementasi Keperawatan ............................................... 15

F. Evaluasi Keperawatan....................................................... 17

vii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pengkajian ...................................................................... 19

B. Simpulan dan Saran .......................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Genogram ............................................................................ 8

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Log Book

Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6 Lembar Askep

x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Maulita Mulyani.

Tempat,tanggal lahir : Klaten, 27 September 1990.

Jenis kelamin : Perempuan.

Alamat Rumah : Kurung, Cetan, Ceper, Klaten.

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi

SD Negeri 01 Cetan

SMP Negeri 01 Ceper

SMA Negeri 01 Karangdowo

D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta

Riwayat Pekerjaan :-

Riwayat Organisasi :-

Publikasi :-

xi


LAMPIRAN

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah perdarahan

disertai pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim.

Janin belum mampu hidup di luar rahim, jika beratnya kurang dari 500 gram,

atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu karena pada saat ini proses

plasentasi belum selesai. Pada bulan pertama kehamilan yang mengalami

abortus, hampir selalu didahului dengan matinya janin dalam rahim (Manuaba,

2007 : 683).

Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu terbanyak. Perdarahan

dapat terjadi pada setiap usia kehamilan, dan pada kehamilan muda sering

dikaitkan dengan kejadian abortus. Macam-macam abortus antara lain :

Abortus Imminent, Abortus Insipiens, Abortus Inkompletus, Abortus

Kompletus, Abortus Servikalis, Missed Abortus, Abortus Habitualis, Abortus

Infeksious. Abortus imminent adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari

uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih

dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi servik. Tanda-tanda Abortus Imminent

antara lain: terdapat keterlambatan datang bulan, terdapat perdarahan disertai

sakit perut atau mules, pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama

dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim, hasil pemeriksaan

dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih

1
2

tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim, hasil pemeriksaan tes

kehamilan masih positif. Abortus Imminent yang mana dalam keadaan ini

kemungkinan kehamilan masih bisa dipertahankan tapi juga tidak menuntut

kemungkinan bisa menjadi abortus insipien (keguguran yang sedang

berlangsung) yang tentunya pada keadaan ini kehamilan tidak bisa lagi untuk

dipertahankan. (Sarwono, 2002 : 6).

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 4,2

juta abortus dilakukan setiap tahun di Asia Tenggara, dengan rincian 1,5 juta

di Indonesia. World Health Organization menyatakan, dari 20 juta aborsi yang

dilakukan setiap tahun, terdapat 70.000 wanita meninggal dunia karenanya.

(Publikasi WHO, 2009). Berdasarkan publikasi Dinas Kesehatan Profinsi

Jawa Tengah Jumlah kasus kematian itu tercatat 141 atau sebesar 11% pada

tahun 2011. (Dinkes Pemprov.Jateng, 2012).

Berdasarkan data rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo

dari bulan Januari sampai dengan April 2012 tercatat (26,83%) atau sekitar

263 kasus. Abortus angka kejadian pada kehamilan muda yang diakibatkan

oleh kejadian Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) sebanyak (2.80%) atau

sekitar 20 kasus, mola hidatidosa (hamil anggur) sebanyak (5,18%) atau

sekitar 37 kasus, dan sebanyak 206 kasus (92%) dikarenakan abortus. Abortus

imminent sebanyak (81,12%) atau sekitar 150 kasus, missed abortus sebanyak

(11,58) atau sekitar 18 kasus, abortus inkompletus sebanyak (3,35%) atau

sekitar 5 kasus, spontan (abortus kompletus) sebanyak (3.95) atau sekitar 6


3

kasus, abortus insipiens dan abortus habitualis belum terdapat 0 kasus.

(Rekam Medis RSUD Sukoharjo periode Januari April 2012).

Ibu hamil harus mendapat asupan nutrisi yang cukup sebelum dan

selama terjadinya kehamilan, karena jika tidak dapat berakibat gangguan yang

sangat signifikan pada kesehatan kehamilan. (Manuaba,2007 : 693) . Penulis

menemukan kasus bahwa pasien yang mengalami Abortus Imminent selama

masa kehamilan tidak mempunyai nafsu makan, dan kondisi badan pasien

lemas. Di dalam penanganan kasus gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

pada pasien abortus imminent terdapat kesenjangan teori dengan lahan.

Intervensi yang dilakukan untuk menangani ganguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi menurut teori yaitu : pertama, kaji tanda-tanda vital untuk mengetahui

keadaan umum pasien. Kedua, kaji sejauh mana ketidak adekuatan nutrisi

pasien untuk mengetahui keadaan status nutrisi pasien. Ketiga, kaji nilai

laboratorium untuk mengetahui nilai transferin albumin dan elektrolit.

Keempat, berikan makanan porsi sedikit tapi sering kepada pasien. Kelima,

ajarkan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang makanan yang bergizi.

Keenam, kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi untuk merencanakan diet

makanan yang tepat pada pasien. (Obeid,R. And W. Herrmann, 2005)

Sedangkan intervensi yang dilakukan untuk menangani gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi di lahan, pertama : kaji keadaan umum pasien, kedua :

mengkaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi pasien, ketiga : anjurkan

pasien untuk istirahat, dan keempat : kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi

untuk pemberian diet makanan yang tepat.


4

Melihat fenomena masih banyak kasus abortus imminent dan

kesenjangan dalam melakukan tindakan gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan studi kasus

dengan judul : Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan

Nutrisi pada Ny. I dengan Abortus Imminent di RSUD Sukoharjo.

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini terdiri atas 2 (dua) hal yaitu Tujuan Umum

dan Tujuan Khusus.

1. Tujuan Umum

Mampu melakukan Asuhan Keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi pada Ny. I dengan Abortus Imminent di Ruang Bougenvile

RSUD Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny.I dengan Abortus

Imminent dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. I dengan

Abortus Imminent dengan gangguan nutrisi.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. I

dengan Abortus Imminent dengan gangguan pemberian kebutuhan

nutrisi.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. I dengan Abortus

Imminent dengan gangguan pemberian kebutuhan nutrisi.


5

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. I dengan Abortus

Imminent dengan gangguan pemberian kebutuhan nutrisi.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi pada Ny. I dengan Abortus

Imminent dengan gangguan pemberian kebutuhan nutrisi.

C. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Penulis

Sebagai bahan untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan

penulis agar lebih memahami dan mengerti hal-hal yang berhubungan

dengan asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada

pasien dengan abortus imminent.

2. Bagi Instansi

a. RSUD Sukoharjo

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan

dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek layanan

keperawatan khususnya asuhan keperawatan gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada pasien abortus imminent.

b. Pendidikan

Sebagai masukan untuk memperluas pengetahuan/wawasan

mahasiswa dan menambah sumber referensi di perpustakaan. Dan

sebagai dasar penelitian selanjutnya sehubungan dengan masalah

Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada

pasien dengan Abortus Imminent.


6

3. Profesi Keperawatan

Hasil penulisan semoga dapat bermanfaat bagi profesi keperawatan

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personal dalam

melakukan asuhan keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

pada pasien dengan Abortus Imminent.


BAB II

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS KLIEN

Bab ini menjelaskan tentang kasus asuhan keperawatan pada Ny.I

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Laporan kasus ini meliputi

pengkajian,daftar perumusan masalah,intervensi,implementasi,dan evaluasi.

Hasil pengkajian pada tanggal 3 april 2012 pada jam 09.40 WIB di

Ruang Bougenvile RSUD Sukoharjo dengan sumber data dari pasien, bidan

ruangan,anggota tim medis lainnya dan status pasien diperoleh data bahwa

pasien bernama Ny.I yang bertempat tinggal di desa dukuh RT 4 RW 7,

Sukoharjo.Pasien berusia 39 thpekerjaanpasienadalahseorangpenjahit. Tingkat

pendidikan pasien lulusan SMP. Pasien datang ke RSUD Sukoharjo karena

rujukan dari dr.Ahmad spOG karena terjadi perdarahan pada hari selasa,3

April 2012 pada jam 07.22 WIB. Dari hasil pemeriksaan diperoleh data bahwa

pasien mengalami perdarahan dengan diagnosa masuk Abortus Iminnent. Saat

ini umur kehamilan pasien sudah menginjak usia 13 minggu dan dari hasil

pemeriksaan obstetri diperoleh data HPHT(hari pertama hari terakhir)

menstruasi pasien pada tanggal 5 Februari 2012 dan HPL(hari perkiraan lahir)

pada tanggal 6 Oktober 2012. Tn.S sebagai penanggung jawab adalah suami

pasien. PekerjaanSuaminya adalah sebagai wiraswasta.

7
8


B. PENGKAJIAN

1. RiwayatKesehatanKlien

Pengkajian pada tanggal 3 April 2012 pukul 09.40 WIB,Pasien

baru dirawat di Ruang Bougenvile.Keluhan utama yang dirasakan pasien

adalah mengeluh tidak nafsu makan.

Riwayat penyakit dahulu,pasien sebelumnya pernah mondok di

rumah sakit selama 4 hari karena keguguran anak yang pertama ketika usia

janin menginjakusia 4 bulan 2 tahun yang lalu,dan pasien mempunyai

penyakit hepatitis B.

Riwayat Kesehatan Keluarga,dalam keluarga pasien tidak ada

riwayat penyakit yang menurun.Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat

penyakit Diabetes Melitus,Jantung,Asma dan Hepatitis

B.Jumlahkeluargapasienadalahpasienmemilikiduasaudarayaitukeduanyaad

alahperempuan,

sedangkanpasienadalahanakketigadaritigabersaudaradansemuanyasudahbe

rkeluarga.

GENOGRAM:

Ny. I
(39 Th)
Gambar 2.1
Genogram
 
9


Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggalserumah
: Garispernikahan
: Garisketurunan

2. Pengkajian pola kesehatan fungsional.

Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan, pasien

mengatakan sebelum sakit pasien selalu menjaga kesehatan baik kesehatan

diri pasien sendiri maupun janin yang ada dikandungan. Pasien berusaha

untuk menerapkan pola hidup sehat karena pasien mempunyai prinsip

lebih baik mencegah sakit daripadamengobati. Pada saat sedang sakit baik

itu flu atau masuk angin pasien hanya minum obat yang dibeli dari

warung, tapi selama kehamilan jika pasiensakithanya minum obat yang

diberi oleh dokternya dan rutin melakukan pemeriksaan

USG(Ultrasonography).

Pola Nutrisi Metabolic, sehari-harinya pasien sebelum sakit dan

sebelum kehamilan,pasien makan dengan apa adanya dan disantap dengan

lahap. Pasien makan biasanya dengandengan nasi,sayurdan lauk pauk serta

minum air putihsebanyak 5 gelasperharidan terkadang teh manis. Pasien

makan 3X sehari yaitu pagi,siang dan malam.Pasien tidak melakukan diet

khusus. Selama kehamilan dan selama sakit ini pasien tidak nafsu makan
10


meskipun mau makan itu pun jika pasien disuruh makan oleh suaminya.

Di Rumah Sakit pasien hanya makan bubur dengan lauk daging serta

minum air putih dan buah apel, pasien makan hanya habis 3 sendok

makan bubur. Pasien tidak melakukan diet apapun. Kondisi kulit pasien

kering. Dari hasil pengkajian Nutrisi ABCD diperoleh data A: berat badan

turun dari 52 kg menjadi 48 kg. B:Hemoglobin13,6gr/dl ,SgPt29u/l,C:

Turgor kulit kering, Konjungtiva terlihat pucat, ikterik dan terlihat

anemis, mukosa bibir kering D: sebelum sakit pasien tidak ada keluhan

nafsu makan, pasien makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur dan lauk

pauk serta minum air putih sebanyak 5 gelas perhari, selama sakit pasien

tidak ada nafsu makan dan selama dirawat di rumah sakit pasien makan

hanya habis 3 sendok bubur saja. Perhitungan IMT(indeks masa tubuh)

diperoleh hasil indeks masa tubuh pasien 18,07. Itu membuktikan indeks

masa tubuh tidak normal dengan rentang kurus.

Pola Eliminasi, selama kehamilan terjadi perubahan tentang Buang

Air Besar (BAB) /Buang Air Kecil (BAK). Selama kehamilan pasien

mengatakan tidak bisa BAB. Jika BAB hanya 3 hari satukali, sedang BAK

sebanyak 4 sampai 5X sehari. Selama di Rumah Sakit, pasien mengatakan

BAK sebanyak 4 sampai 5X sehari dan BAB sebanyak 1 kali.

Pola Aktivitas Latihan, sebelum sakit aktivitas pasien sehari-hari

dirumah adalah sebagai ibu rumah tangga biasa, pekerjaan pasien adalah

seorang penjahit. Sehari-harinya pasien menjahit dirumah untuk dapat

membantu meringankan beban suaminya. Tapi selama sakit pasien tidak


11


melakukan aktivitas apapun, karena anjuran dari dokter agar pasien

istirahat total selama kehamilannya yang kedua ini karena perdarahan.

Selama sakit dan dirawat di rumah sakit pola aktivitas pasien seperti

berpindah dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi dan berpakaian

dilakukan di tempat tidur dengan bantuan dari suami pasien karena anjuran

dari dokter untuk istirahat total.

Pola Istirahat Tidur, tidak ada gangguan istirahat tidur selama

kehamilan pada pasien. Tidak ada aktivitas yang dilakukan pasien sebelum

tidur, hanya berdoa sebelum tidur, kebiasaan pasien berdoa sebelum tidur

membuat perasaan pasien tenang, pasien tiap harinya biasa untuk tidur

siang,frekuensi tidur pasien 6 sampai 8 jam perhari, dan pasien tidak

mengkonsumsi obat tidur.Selama sakit ini frekuensi tidur pasien masih

sama yaitu 6 sampai 8 jam perhari.Selama dirawat di rumah sakit pasien

tidak ada gangguan tidur pada pasien.

Pola Kognitif Perceptual sebelum dan selama dirawat di Rumah

Sakit pasien tidak menngunakan alat bantu pendengaran, karena pasien

tidak mengalami gangguan pendengaran, ada gangguan penglihatan,

pasien mengatakan penglihatannya kurang normal dan dia menggunakan

kaca mata sejak dia kelas 4 SD. Tidak ada gangguan pada indra perasa,

pembau dan perabaan.

Pola Persepsi/Konsep Diri, Body Image : Pasien menerima

kondisinya dengan ikhlas, Identitas: pasien adalah sebagai seorang istri,

Peran: sebelum sakit dan sebelum kehamilannya ini pasien bekerja sebagai
12


penjahit, Harga Diri: pasien menerima keadaan sakitnya dan tetap

mensyukuri.

Pola Peran-Hubungan, pasien mengatakan sebelum sakit memiliki

hubungan baik dengan keluarga maupun orang lain. Selama sakit pasien

mengatakan masih berhubungan baik dengan keluarga dan orang

lain.Hubunganpasiendenganpasienlain di

saturuanganjugaterjalindenganbaikdansalingmemberikansemangatuntukle

kassembuh.

Pola Seksual-Reproduksi, pasien mengatakan

menstruasipertamapasienadalahsewaktupasienduduk di bangku SMP

padawaktukelas 1.Pasienmengatakanbelumpernahmelakukan KB

jenisapapun.sebelumnyapasienpernahmengalamikegugurankarenaperdarah

anduatahun yang lalupadasaatusiakehamilanpasien 16

minggudenganindikasiabortusinsipien.Saatinipasiensedanghamilanakkedu

a,usiajaninsudahmenginjakumur 13 minggu.Status obstetric pasienyaitu

HPHT(haripertamahariterakhir) menstruasipasienpadatanggal 5 Februari

2012dan HPL(hariperkiraanlahir) padatanggal 6 Oktober

2012.Pasienmengatakantidakmemilikiriwayatpenyakitmenularseksual.

Pola Koping-Toleransi stress, sebelum sakit pasien mengatakan

tidak mempunyai masalah dan jika mempunyai masalah

diselesaikandengansuaminya, selama sakit pasien mengatakan tidak

mempunyai masalah dengan orang lain dan pasien menerima sakitnya

dengan ikhlas dan berusaha untuk lekas sembuh.


13


Pola Nilai Kepercayaan, pasien mengatakan beragama Islam,rajin

menjalankan sholat 5 waktu dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan

Yang Maha Esa, selama sakit pasien mengatakan tetap menjalankan ibadah

meskipun hanya berbaring di tempat tidur.

3. PemeriksaanFisik

Pemeriksaan Fisik dan Penilaian,keadaan umum pasien baik

kesadaran composmentis dan dari pemeriksaan head to toe diperoleh data

dari Kepala: kulit kepala bersih tidak ada lesi. Rambut panjang, sedikit

beruban,agak lembab,Mata: Konjungtivaterlihatpucat,ikterik,danterlihat

anemis,Hidung simetris,tidak ada lendir,tidak ada polip.Gigi dan Mulut

bersih,tidak berlubang,mukosa bibir kering,mulut simetris,lidah bagian

dalam berwarna putih.TelingaSimetris,tidak ada serumen,tidak ada

gangguan pendengaran. Lehertidak ada kaku kuduk,nadi karotis

teraba,tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid.PadapengkajianDada(Payudara)terlihat agak lebih besar,areola

sekitar puting agak hitam dan terlihat kenceng.PadaPengkajian

Jantungdengancara inspeksi didapathasil ictus cordis tidak tampak,Palpasi

ictus cordis teraba pada ICS IV,Perkusi bunyi pekak pada semua batas

jantung, auskultasi murni tidak ada bising.PadaPengkajian

Parudengancarainspeksi bentuk thorax simetris,tidak menggunakan otot

bantu pernafasan,palpasivokal premitus antara kanan dan kiri sama,perkusi

sonor,auskultasi: tidak ada whezing. Pada pemeriksaan abdomen dengan


14


cara inspeksi didapat hasil bentuk cembung, palpasi leopold 1:Tinggi

Fundus Uteri 2 Jari diatas simpisis pubis, leopold 2: tidak teraba, leopold

3: tidak teraba, leopold 4: tidak teraba. Kesejahteraan Janin DJJ(Detak

Jantung Janin) belum terdengar, TBJ(Tafsiran Berat Janin) belum ditafsir,

gerakan Janin Baik. Pemeriksaan Ekstremitas:Tidak ada Edema, Tidak

Ada VarisesdanRefleks Patela Positif. Pemeriksaan urogenital,

vaginabersih tapi sedikit ada flek-flek dan tidak ada infeksi,

Rectum/Anusbersih tidak ada infeksi.

Hasil Pemeriksaan Umum, keadaan umum pasien compos mentis,

hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pasien Tekanan Darah

130/80mmHg,Nadi 80x/menit,Suhu 37 C, Respirasi 20x/menit.

4. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 4 April 2012

didapat hasil Leukosit 6,8k/ul ,Eritrosit 4,88mg/ul, Hemoglobin

13,6gr/ul,Hematokrit 38,9k/ul,Glucose S/N 80,64,HbsAG positif,

Golongan darah O.

Selama di Ruang Bougenvile RSUD Sukoharjo Pasien

mendapatkan terapi infus RL dosis(24 tetes/menit) golongan dan

kandungan (larutan dan elektrolit)fungsi dan farmakodinamik(untuk

mengatasi kekurangan cairan). Hystolan20mg/8 jam golongan uterotonik

dan relaksan uterus fungsi untuk mengurangi perdarahan,


15


Clavamox500mg/12 jam golongan penisilin,fungsi dan farmakodinamik

(untuk mencegah infeksi saluran urogenital dan sepsis intra abdomen).

C. PERUMUSAN MASALAH

Mengacu pada data hasilpengkajian dan observasi diatas penulis

melakukan analisa data kemudian merumuskan diagnosa keperawatan yang

sesuai dengan prioritas, penyusunan intervensi keperawatan,melakukan

implementasi dan evaluasi tindakan.

Data fokus yang ditemukan pada hari selasa 3 April 2012 dibagi

menjadi data subjektif dan data objektif. Pada Data subjektif

didapatkanpasienmengatakan tidak nafsu makan selama kehamilan dan badan

lemas. Data Objektif, Pasien terlihat lemas dan dari pengkajian nutrisi ABCB

diperoleh data A: Berat Badan turun dari 52kg menjadi 48kg selama jangka

waktu satu setengah bulan,B: Hemoglobin 13,6 gr/dl Sgpt 29 u/l,C:Turgor

kulit kering, Konjungtiva telihat pucat, ikterik dan terlihat anemis, mukosa

bibir keringD: Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan nafsu makan, pasien

makan 3x sehari dengan menu nasi,sayur dan lauk pauk serta minum air putih

sebanyak 5 gelas perhari, selama sakit pasien tidak nafsu makan dan selama di

rawat di rumah sakit pasien makan hanya habis 3 sendok bubur saja. Dari

penghitungan IMT(indeks masa tubuh) diperoleh hasil indeks masa

tubuhnya18,07.Dan itumembuktikanindeksmasatubuhtidak normal.

Prioritas diagnosa keperawatan adalah gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi berhubungan dengan hilangnya nafsu makan.


16


D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah tindakan keperawatan

selama 3X 24 jam diharapkan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat

terpenuhi dengan kriteria hasil: Nafsu makan pasien meningkat,pasien tidak

nampak lemas dan pucat.Intervensi yang dilakukan adalah Kaji tanda-tanda

vital untuk mengetahui keadaan umum pasien.Kaji sejauh mana

ketidakadekuatan nutrisi pasien dengan pengkajian nutrisi ABCD untuk

mengetahui keadaan status nutrisi klien.Kaji nilai laboratorium untuk

mengetahui nilai transferin albumin dan elektrolit.Berikan makanan bergizi

sedikit tapi sering pada pasien.beri makanan tinggi kalori tinggi protein pada

pasien.Ajarkan pendidikan kesehatan pada pasien tentang makanan yang

bergizi pada pasien.Kolaborasi dengan dokter,bidan dan ahli gizi untuk

merencanakan diet makanan yang tepat pada pasien.

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Mengacu pada rencana keperawatan yang telah dibuat,tindakan

keperawatan yang telah dilakukan pada tanggal 3 April 2012 pukul 09.40 WIB

mengkaji tanda-tanda vital pasien dan didapat data objektif tekanan darah

130/80mmhg, Suhu 37 C, Nadi 80x/menit, Respirasi 20x/menit dan data

subjektif nya pasien mengatakan tidak ada nafsu makan.Pukul 12.30 WIB

Memberikan makanan pada pasien porsi sedikit tapi sering didapat data

objektif pasien tidak mau makan.Pukul 14.15 WIB mengkaji sejauh mana
17


ketidakadekuatan nutrisi pasien,data subjektif pasien mengatakantidak nafsu

makan kemudian data objektif pasien tampak lemas dan pengkajian ABCD

menunjukan A: berat badan turun dari 52kg menjadi 48kg, B: Hemoglobin

13,6 gr/dl,sGpt: 29u/l,C: Turgor kulit kering, Konjungtiva terlihat pucat,ikterik

dan terlihat anemisD: Diet TKTP(tinggi kalori tinggi protein).

Tindakan keperawatan pada tanggal 4 April 2012 pukul 14.00 WIB

menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering didapat data objektif

pasien makan habis 3 sendok makan bubur. Pukul 15.00 WIB mengajarkan

pasien pendidikan kesehatan tentang makanan yang bergizi. Didapat data

subjektif pasien mengatakan ingin mempraktekan dirumah, data objektif

pasien nampak memperhatikan apa yang diajarkan oleh penulis.Pukul 18.20

WIB memberikan terapi injeksi intravena clavamox untuk mencegah infeksi

saluran urogenital dan sepsis intra abdomen. Didapat data subjektif pasien

mengatakan bersedia disuntik,data objektif Pasien nampak rileks. Pukul 19.00

WIB memberikan makanan porsi sedikit tapi sering pada pasien,didapat data

subjektif pasien bersedia untuk diberi makan,data objektif pasien nampak

masih lemas,pasien makan habis 4 sendok makan bubur.Pukul 20.00WIB

mengobservasi tanda-tanda vital didapat data objektif tekanan darah

120/80mmHg, Suhu 37oC, Nadi 80x/menit, Respirasi 22x/menit.

Tindakan keperawatan pada tanggal 5 April 2012 pukul 09.00 WIB

mengoservasi tanda-tanda vital pasien didapat data objektif tekanan darah

120/80mmHg, Suhu37oC, Nadi 82x/menit,Respirasi 22x/menit.Pukul 13.00

WIB memberikan makanan porsi sedikit tapi sering pada pasien didapat data
18


subjektif pasien mengatakan bersedia diberi makan,data objektif pasien makan

habis 6 sendok bubur dari rumah sakit.Pukul 14.30 WIB menganjurkan pasien

untuk istirahat dan kolaborasi dengan dokter pemberian terapi didapat data

objektif injeksi intravena Hystolan 20 mg per 8 jam untuk mengurangi

perdarahan.

F. EVALUASI KEPERAWATAN

Hasil evaluasi tindakan keperawatan pada tanggal 3 April 2012 pukul

09.40 WIB respon subjektif pasien mengatakan tidak nafsu makan.Respon

objektif pasien terlihat lemas. Tekanan Darah 130/70mmHg, Suhu 37 C, Nadi

80x/menit, Respirasi 20x/menit. Masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi belum teratasi.Intervensi dilanjutkan,Kaji sejauh mana

ketidakadekuatan nutrisi pasien dengan pengkajian Nutrisi ABCD,kaji nilai

laboratorium,berikan makanan dengan porsi sedikit tapi sering,ajarkan

pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi,kolaborasi dengan ahli gizi

pemberian diet makanan yang tepat.

Hasil evaluasi tindakan keperawatan pada tanggal 4 April 2012 pukul

14.00 WIB respon subjektif pasien mengatakan sudah mau makan,makan

habis 4 sendok makan bubur dari rumah sakit.Respon objektif pasien terlihat

sudah tidak lemas. Tekanan Darah 120/70mmhg, Suhu 36,5 C, Nadi

82X/menit, Respirasi 24X/menit. Masalah gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi teratasi sebagian.Intervensi dilanjutkan.Kaji tanda tanda vital

pasien,kaji status nutrisi pasien,berikan makanan tinggi kalori tinggi


19


protein,ajarkan makan tepat waktu,kolaborasi dengan ahli gizi pemberian diet

makanan yang tepat.

Hasil evaluasi tindakan keperawatan pada tanggal 5 April 2012 pukul

08.00 WIB respon subjektif pasien mengatakan sudah mau makan,makan

habis 6 sendok bubur dengan lauk tempe dan daging,respon objektif pasien

sudah telihat segar. Tekanan Darah 120/80mmhg, Suhu 36 C, Nadi 80x/menit,

Respirasi 22x/menit. Masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi

sebagian.Intervensi dilanjutkan.Kaji tanda tanda vital, kaji nilai

laboratorium,berikan makanan sedikit tapi sering,ajarkan makan porsi sedikit

tapi sering.Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian diet makanan yang tepat.
BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. PENGKAJIAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan

tindakan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 3-5 April

2012 tentang Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Ny. I dengan

Abortus Imminent di ruang Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo, yang meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi, dan evaluasi.

Menurut Benson, Ralph (2009), Abortus imminens mengacu

keperdarahan intrauterin pada umur kurang dari 20 minggu kehamilan lengkap

dengan atau kontraksi uteri, tanpa dilatasi serviks dan tanpa pengeluaran hasil

konsepsi (product of conception, POC). Selain itu, ultrasonografi harus

diperlihatkan adanya janin yang menunjukan tanda-tanda kehidupan ( misal,

denyut jantung atau gerakan ). pada abortus imminens, hasil kehamilan yang

belum viabel berada dalam bahaya tetapi kehamilan terus berlanjut. Abortus

iminens dapat ditandai dengan adanya nyeri akibat kram pada abdomen

bawah atau nyeri pada punggung bawah, tetapi bisa juga tidak. (Varney, 2007)

Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses

keperawatan, diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menangani masalah-

masalah klien sehingga dapat menentukan tindakan keperawatan yang tepat.

(Arif Muttaqin, 2008)

20
21

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara

pengamatan (observasi), pemeriksaan fisik dan catatan tertulis. Selama

pengkajian, penulis mendapatkan data subyektif dan obyektif. Data subjektif

merupakan persepsi klien tentng masalah kesehatan yang dialaminya.

Sedangkan Data objektif adalah pengamatan atau pengukuran yang dibuat

oleh penulis (Potter dan Perry, 2005)

Dalam asuhan keperawatan pada Ny. I yang dilakukan pada tanggal

3-5 april 2012, pukul 09.40 WIB. Pada saat dilakukan pengkajian keluhan

yang muncul pada Ny. I yaitu ; selama kehamilan dan selama sakit ini pasien

tidak nafsu makan meskipun makan itupun jika disuruh makan oleh suaminya.

Nutrisi Ibu hamil telah berdampak tidak hanya pada kehamilan dan berat lahir

bayi, tetapi bahkan pada resiko cacat lahir, komplikasi kehamilan, penyakit

ibu dan penyakit masa depan ketika anak menjadi dewasa.

Pada pengkajian pola makan pasien sebelum sakit, pasien mengatakan

sebelum sakit pasien selalu menjaga kesehatan baik kesehatan diri pasien

maupun janin yang dikandungan. Pasien berusaha untuk menerapkan pola

hidup sehat. Pada saat sedang saktit seperti Flu atau masuk angin pasien hanya

minum obat yang dibeli dari warung. Sedangkan pada saat sakit, kondisi

pasien sangat lemas, tidak nafsu makan dan kalaupun mau makan harus ada

dorongan dari suami. Di rumah sakit pasien hanya makan bubur dengan lauk

daging serta minum air putih dan buah apel, pasien hanya makan 3 sendok

makan bubur. Pasien tidak melakukan apapun.


22

Didalam teori lain menyebutkan, pasien mengalami nafsu makan

berkurang dikarena adanya infeksi hepatitis infeksiosa. Gambaran umum

infeksi hepatitis infeksiosa adalah penyakit ini dapat diperberat oleh

kehamilan, sehingga manifestasi kliniknya lebih jelas seperti nafsu makan

kurang (anoreksia), panas badan dapat tinggi (meningkat), nyeri didaerah hati

(epigastrium), tampak ikterus (kuning) dan pada pemeriksaan hati dapat

membesar. Pengaruh infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari

gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme

tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau kurang. (Ida

Bagus, 1998)

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan

respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan. Respon aktual

dan potensial klien didapatkan dari data dasar pada pengkajian dan catatan

medis klien, keseluruhan data dikumpulkan selama pengkajian. Diagnosa

keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi untuk mencapai

hasil yang diharapkan. (Potter dan Perry, 2005).

Diagnosa keperawatan utama yang diangkat penulis yaitu gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan abortus imminent. Sedangkan

pengertian kurangnya nutrisi pada masa kehamilan adalah dapat berisiko

anemia, abortus, IUGR, perdarahan pasca-persalinan, sepsis puerperalis.

(Yanita, 2011).

Pada kasus Ny.I dalam pengambilan diagnose penulis didukung oleh

data data yang mengacu pada diagnose tersebut yaitu pasien mengatakan
23

sebelumnya pasien pernah mondok di rumah sakit selama 4 hari karena

keguguran anak yang pertama ketika usia janin menginjak usia 4 bulan 2

tahun yang lalu. Dan pasien mempunyai penyakit hepatitis B. Dari data

Objektif didapatkan keadaan umum kondisi pasien nampak lemas dan pucat,

kulit pasien kering, dan dari hasil pengkajian Nutrisi ABCD diperoleh data A :

berat badan turund ari 52kg menjadi 48kg. B : Hemoglobin 13,6gr/dl, SgPT

29/l, C : Turgor kulit kering, Konjungtiva terlihat pucat, ikterik dan terlihat

anemis D : TKTP (tinggi kalori tinggi protein) .

Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan

kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan

klien dapat terpenuhi (Judith M. Wilkinson, 2006).

Dalam teori intervensi dituliskan sesuai dengan rencana dan kriteria

hasil berdasarkan NIC (Nursing Intervension Clasification) dan NOC

(Nursing Outcome Clasification). Intervensi keperawatan disesuaikan dengan

kondisi pasien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat

diselesaikan dengan Spesifik (jelas atau khusus), Measurable (dapat diukur),

Achievable (dapat diterima), Rasional dan Time (ada kriteria waktu).

Dalam bab ini penulis akan membahas lebih dalam mengenai

perbandingan antara teori dan kasus yang diangkat oleh penulis pada Ny. I

dengan diagnosa gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan abortus

imminent.

Pada kasus Ny. I penulis mengungkapkan tujuan dari intervensi adalah

setelah tindakan keperawatan selama 3X 24 jam diharapkan gangguan


24

pemenuhan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : Nafsu

makan pasien meningkat, pasien tidak nampak lemas dan pucat.

Intervensi yang digunakan penulis untuk mengatasi masalah adalah :

observasi tanda-tanda vital dan memantau keadaan umum pasien. Penulis

melakukan tindakan tersebut untuk mengetahui keadaan nutrisi pasien

terhadap ketidakadekuatan nutrisi pasien dengan pengkajian nutrisi ABCD dan

untuk mengetahui nilai transferin albumin dan elektrolit.

Dalam hal ini, pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat

mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi

bagi pertumbuhan dan perkembangan ayi dan perisapan fisik ibu dalam

menghadapi persalinan dengan aman. Selain itu pemenuhan nutrisi seimbang

selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu terutama

dalam menghadapi masa nifas seagai modal awal untuk menyusui. (Yanita,

2011)

Menurut Potter dan Perry( 2005), implementasi merupakan tahap

selanjutnya setelah intervensi dari proses keperawatan berupa pelaksaan dari

yang telah dilaksanakan.

Pada hari pertama dalam pelaksanaan penelitian, pasien belum ada

peningkatan asupan makan, pasien tidak ada nafsu makan dan kondisi pasien

tampak lemas. Hari kedua tanggal 4 April 2012 penulis menganjurkan pasien

untuk makan sedikit tapi sering dan mengajarkan pendidikan kesehatan

tentang makanan yang bergizi dan memberikan terapi intravena clavamox.

Sedangkan hari ketiga tanggal 5 April penulis mengobservasi tanda-tanda vital


25

pasien, memberikan makanan porsi sedikit tapi sering, menganjurkan pasien

untuk istirahat dan kolaborasi dengan dokter.

Dalam teori kebutuhan energi pada ibu hamil, Widya Karya Pangan

dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan

energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan untuk

memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester I

kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ

penitng janin dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester

II dan II untuk pertumbuhan janin. Protein, ibu hamil mengalami peningkatan

kebutuhan protein sebanyak 68%. Kebutuhan energi antara lain : Protein,

menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100 gram ; Zat besi,

Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu

perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil

dan setelah melahirkan. Pemberian zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-

12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan enam

minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum ; Asam Folat,

merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkatkan dua kali

lipat selama hamil dan sangat berperan dalam pematangan sel darah merah,

sintesis DNA, tumbuh sel, dan pembentukan heme ; Kalsium, metabolisme

kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar

kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu,

asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah

susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan
26

beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain.

(Yatni, 2011)

Evaluasi adalah proses keperawatan pada tahap akhir untuk mengukur

respon klien terhadap tindakan keperawatan dan proses penilaian kemajuan

klien kearah pencapaian tujuan (Potter dan Perry, 2005). Tujuan dari tahap ini

adalah untuk menentukan kemampuan... dalam mencapai tujuan yang telah

ditentukan penulis.

Pada evaluasi, penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu sesuai SOAP

(Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning).

Hasil evaluasi selama 3 hari pengelolaan terhadap gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan abortus imminent belum teratasi.

Dibuktikan Pada hari pertama pemenuhan kebutuhan nutrisi belum dapat

teratasi, kondisi pasien lemas, tidak nafsu makan, tekanan darah 130/70mmhg,

Suhu 37oC, Nadi 80X/meni, Respirasi 20X/menit. Pada hari kedua, pasien

mangatakan sudah mau makan, makan habis 4 sendok makan bubur dari

rumah sakit, pasien terlihat sudah tidak lemas, tekanan darah 120/70mmhg,

Suhu 36,5oC, Nadi 82X/menit, Respirasi 24X/menit, ini menunjukkan

pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi. Hasil evaluasi hari ketiga pasien

mengatakan sudah mau makan 6 sendok makan bubur dengan lauk tempe dan

daging, pasien terlihat segar, tekanan darah 120/80mmhg, Suhu 36oC, Nadi

80X/menit, tekanan darah 120/80mmhg, Suhu 36oC, Nadi 80X/menit,

Respirasi 22X/menit, masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi

sebagian.
27

B. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

a. Hasil pengkajian pada Ny. I dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi adalah pasien mengalami gangguan nafsu makan, kondisi

lemas, dan berat badan pasien turun dari 52kg menjadi 48kg.

b. Diagnose kepewaratan pada Ny. I dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi adalah berhubung dengan hilangnya nafsu makan

pasien.

c. Rencana Asuhan Keperawatan pada Ny. I dengan gangguan

pemenuhan nutrisi adalah nafsu makan pasien meningkat, pasien tidak

Nampak lemas dan pucat, mengajarkan pendidikan kesnehatan makan

tinggi kalori tinggi protein, kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi

untuk merencanakan diet makanan yang tepat.

d. Implementasi pada Ny. I dengan gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi adalah mengkaji tanda-tanda vital, mengkaji sejauh mana

ketidakadekuatan nutrisi pasien, menganjurkan pasien untuk makan

sedikit tapi sering, mengajarkan pasien pendidikan kesehatan tentang

makanan yang bergizi.

e. Evaluasi pada Ny. I dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

adalah masalah belum teratasi dibuktikan bahwa pasien belum

sepenuhnya menghabiskan porsi makan yang seimbang. Pasien baru

mengalami peningkatan dari makan 3 sendok makan bubur sampai 6

sendok makan bubur.


28

2. Saran

a. Bagi instansi pelayanan kesehatan, hal ini diharapkan Rumah Sakit

Umum khususnya RSUD Sukoharjo dapat memberikan pelayanan

kesehatan dan mempertahankan hubungan kerja sama baik antara tim

kesehatan maupun klien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya dan pasien

gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi khusunya.

b. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat, diharapkan selalu

berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan

keperawatan agar lebih maksimal, khususnya pada klien gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan abortus imminent. Perawat

diharapkan dapat memberikan pelayanan professional dan

komprehensif.

c. Bagi institut pendidikan, diharapkan dapat meningkatkan mutu

pendidikan yang lebih berkualitas dan professional agar tercipta

perawat yang professional, terampil, inovatif, aktif, dan bermutu yang

mampu memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh

berdasarkan kode etik keperawatan.

Вам также может понравиться