Вы находитесь на странице: 1из 5

Nama : CACA TIARAFANI ANWAR

Nim : 14.15.3804

Kelas : A/KM/IV

TUGAS DASAR-DASAR PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM TIFOID

1. Konsep Terjadinya Penyakit Demam Tifoid


Dalam pandangan epidemiologi dikenal dengan istilah segitiga epidemiologi yang
digunakan untuk menganalisis terjadinya penyakit. Bahwa sakit terjadi karena
interaksi antara agent, host dan environment. Konsep ini bermula dari upaya untuk
menjelaskan proses timbulnya penyakit menular dengan unsur-unsur mikrobiologi
yang infektius sebagai agent namun selanjutnya dapat pula digunakan untuk
menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular dengan memperluas pengertian
agent. Faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit :

a. Agent
Agent pada penyakit demam tifoid merupakan agent infektius yaitu agent yang
berasal dari bakteri Salmonella typhii yang terdapat dalam makanan, susu atau air
kotor yang kemudian menginfeksi manusia.

b. Host (Pejamu)
Host dalam penyakit demam tifoid adalah manusia terutama pada anak-anak
sekolah. Karena banyak dari anak-anak kecil sering jajan sembarangan, sering
bermain tanah yang kotor dan sering lupa untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan ataupun minum.

c. Environment (Lingkungan)
Faktor lingkungan sebagai penunjang dalam penyakit demam tifoid antara lain:
1) Lingkungan Biologis : semua makhluk hidup yang berada disekitar manusia
termasuk bakteri Salmonella typhii yang dapat hidup pada makanan atau
minuman yang kurang steril sehingga apabila dikonsumsi manusia akan
menimbulkan penyakit demam tifoid.
2) Lingkungan SosialEkonomi : dalam lingkungan dapat meliputi pekerjaan,
perkembangan ekonomi, bencana alam dll. Dalam pekerjaan apabila seseorang
memiliki pekerjaan yang layak dan pendapatan yang cukup maka ia akan
mengkonsumsi makanan yang layak. Apabila pendapatannya rendah maka ia
tidak akan mampu membeli makanan yang bersih dan sehat sehingga ia akan
membeli makanan yang berada dipinggir jalan yang kurang terjamin
kebersihannya. Selain itu bencana alam juga dapat merusak lingkungan juga
menghabiskan segala bahan pangan. Sehingga masyarakat akan
mengkonsumsi makanan seadanya dan tidak terjamin kesehatan serta
kesterilisasiannya.
2. Riwayat Perjalanan Penyakit Demam Tifoid

Bakteri Salmonella typhii

Terampur dengan air kotor,


makanan atau susu yang terinfeksi

Sakit kepala, batuk, kontipasi,


perdarahan hidung, dan
meningismus sering timbul

Demam pada minggu pertama


mencapai 40oC
1. Diare dapat terjadi
dengan tinja cair
berwarna hijau dan
berlendir
2. Limpa membesar
Pada minggu ke-2 suhu tetap 3. Bercak rose/merah
tinggi dan kulit menjadi panas dan dengan diameter 2-
kering. Anak tampak sangat sakit. 5mm. Tampak di perut
dan dada
4. Pemeriksaan dada
sering menunjukkan
gejala bronkhitis atau
pneumonia.

Diagnosis dilaboratorium dapat


dibuktikan dengan rendahnya
jumlah sel darah putih, terdapat
bakteri tifoid dalam darah dan
meningkatnya antibodi dalam
darah.
3. Simulasi Kegiatan Surveilan Penyakit Demam Tifoid
4. Simulasi Kegiatan Skrining Penyakit Demam Tifoid
Untuk menyaring suatu data sehingga dapat mengetahui yang menderita penyakit
maupun yang tidak menderita penyakit dapat dilakukan dengan :
Pengisian koesioner
Uji saring dengan menggunakan suatu alat laboratorium

5. Program Penegahan dan Penanggulangan


Apabila telah terdapat data kasus tentang demam tifoid maka dilakukan upaya
pencegahan sebagai berikut :
1. Mencanangkan PHBS seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
mengusir lalat dari lingkungan rumah, menggunakan jamban dengan lubang yang
dalam, memasak air sampai mendidih sebelum diminum.
2. Suntikan Intramuskular atau Intradermal dari bakteri tifoid yang mati (TAB) dapat
dilakukan tetapi hanya memberi kekebalan yang tidak sempurna dan berjangka
pendek. Suntikan ini juga menimbulkan berbagai reaksi berat, seperti demam dan
tangan yang sakit dan booster tahunan juga diperlukan. Suntikan ini tidak
dianjurkan diberikan secara rutin pada anak-anak didaerah tropis walaupun
mungkin berguna bila terjadi wabah dan pada keadaan bencana alam (seperti
angin ribut, gempa bumi dll)
3. Untuk anak-anak yang telah terbukti mengalami demam tifoid maka harus
diisolasi pada kamar yang terpisah dan harus disterilkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan anak tersebut. Untuk anak-anak yang kontak dengan
penderita demam tifoid harus diberitahu untuk dilaporkan kerumah sakit bila
menunjukkan gejala-gejala demamm atau yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Irianto K.2014.Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan


Klinis.Bandung.Alfabeta
2.

Вам также может понравиться