Вы находитесь на странице: 1из 2

Games didalam kelas

Sebagian guru beranggapan bahwa bagian tersulit dalam proses belajar-mengajar adalah
bagaimana memulai sebuah pelajaran. Kenapa mereka beranggapan begitu? Karena untuk
menyatukan pikiran siswa agar fokus pada pelajaran yang akan disampaikan bukanlah perkara
yang mudah. Siswa datang ke kelas dengan membawa beragam pikiran, problem dan hal-hal lain
yang ada dikepala mereka. Untuk itulah warmer menjadi salah satu bagian terpenting dalam
proses belajar mengajar.

Warmer merupakan aktivitas singkat yang berdurasi sekitar 5 sampai 15 menit di awal sebuah
pelajaran yang diisi dengan kegiatan berupa games atau kuis yang menarik. Kriteria apakah yang
mesti ada pada sebuah game yang baik?

Pertama, game yang akan kita berikan disaat warmer harus sesuai dengan tingakatan level, umur
atau kultur siswa. Jangan memberikan game yang teralu sulit atau terlalu mudah, dan jangan pula
memberikan game yang tidak sesuai dengan kultur siswa karena mereka akan enggan
melakukannnya dan tidak dapat menikmatinya.

Kedua, materi game yang akan diberikan sebaiknya berhubungan dengan materi pelajaran yang
akan diajarkan, sehingga ini merupakan introduction to the upcoming lesson. Materi-materi
tersebut bisa berupa pre-teach vocab.

Ketiga, berikanlah game yang menuntut siswa berkomunikasi dengan teman sekelasnya karena
dengan berkomunikasi, otomatis siswa akan mempraktekan bahasa Inggris mereka.

Keempat, berikanlah game yang menuntut kerjasama tim daripada game yang hanya bersifat
perorangan. Siswa akan lebih percaya diri apabila mereka bekerjasama dalam permainan.

Kelima, grouping harus adil. Setiap anggota group merupakan siswa-siswa dengan mixed
abilities. Jangan menggroupkan siswa yang sama-sama mempunyai kemampuan atau keahlian
yang sama pula. Berikanlah kesempatan yang sama kepada setiap anggota group untuk bermain.

Keenam, guru harus mampu memberikan instruksi atau petunjuk yang baik dalam game tersebut.
Jangan sampai siswa berbeda memaknainya. Berikanlah contoh bagaimana game itu akan
dilakukan.

Ketujuh, kenali ruangan kelas. Game pada umumnya berlangsung didalam kelas, karena itu guru
harus mampu memaksimalkan pemakaian ruangan kelas. Untuk game yang bersifat dinamis,
harus ada space ruangan yang cukup.

Kedelapan, guru harus mampu menjadi judge yang baik sekaligus menjadi supporter yang baik
pula. Guru harus mampu menilai dan memberikan semangat kepada siswanya selama game
berlangsung. Guru juga harus mampu menjadi host yang baik setidaknya seperti Tantowi Yahya
dalam kuis Who Wants to be Millionaire yang mampu memainkan pikiran dan perasaan
siswanya dan mengontrol game tersebut.
Kesembilan, jangan lupakan scoring system. Cara memberikan score dapat membuat game
tersebut jauh lebih menarik. Jangan selalu memberikan score berupa angka atau tally, itu akan
membosankan. Berikanlah scoring berupa picture, mission to complete, atau hal-hal kreatif
lainnya.

Kesepuluh, variasiakanlah game yang akan diberikan. Berkreasilah dengan game-game terbaru
atau mengadaptasi popular games or quizzes on TV or computer. Jangan terlalu sering
memberikan game yang sama.

Вам также может понравиться