Вы находитесь на странице: 1из 2

Science Research Center

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Kontak :
Staff External Relationship and Advocacy Perwakilan tim yang bersangkutan
Fadli Zaky Arsydinilhuda - 085220083721 Fachreza Aryo Damara - 081276820038
fadli.zaky98@gmail.com fachrezaaryo21@gmail.com

Mahasiswa FK UNPAD Raih Gelar Juara pada Ajang


INTERMEDISCO 2017

YOGYAKARTA Delegasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berhasil


menyabet gelar juara pada ajang Interfaculty of Medicine Scientific Competition (INTERMEDISCO)
2017 yang diselenggarakan oleh Scientific Medical Activities of Research and Technology (SMART)
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia pada tanggal 20-23 Juli 2017 lalu.
Setelah melalui serangkaian tahap seleksi yang dimulai dari babak penyisihan hingga presentasi
final, dari 2 cabang perlombaan yang diikuti, tim delegasi berhasil meraih gelar di kedua cabang
tersebut. Cabang pertama yakni esai ilmiah berhasil meraih 2 gelar sekaligus sebagai juara pertama atas
nama Annisa Dewi Nugrahani dengan judul karya Inovasi Metode CRISPR/Cas9 untuk Modifikasi
Area Konservatif Gen E7 Pada Hpv-6 Dan Hpv-11 sebagai Tatalaksana Kuratif Mutakhir pada
Penderita Condyloma Acuminata dan juara kedua atas nama Fachreza Aryo Damara dengan judul
karya Engineered Autoimmunotherapy : Pendekatan Imunoterapi Sel T Truck (Cd28/Cd3/Nfat)
sebagai Inovasi Imunoterapi untuk Menurunkan Angka Sexually-Transmitted HIV-AIDS Global.
Selanjutnya, cabang kedua yang diikuti adalah Literature Review. Tim FK UNPAD yang beranggotakan
Rayhan Azka Musalim, Fachreza Aryo Damara, dan Rizki Muhammad berhasil meraih juara kedua
dengan karya yang berjudul Potensi Autotransplantasi Stem Cell dengan Delesi Ccr5 (Ccr532) atau
Cxcr4 Berbasis CRISPR/Cpf1 sebagai Tatalaksana pada Pasien Penderita Infeksi Virus HIV Tropisme
R5 dan X4
Saat ditanyakan mengenai
alasan pengambilan judul tersebut,
Annisa menuturkan bahwa ia
mengambil sub bahasan mengenai
venereal atau penyakit menular
seksual karena sudah mencakup
bahasan dermatologi pula. Lebih
spesifik lagi, Annisa mengambil
bahasan mengenai Condyloma
Acuminata dengan alasan bahwa
prevalensi kelainan tersebut cukup
tinggi namun masih terabaikan.
Aku lihat urgensinya sejauh ini
bagaimana dan ternyata
pengobatannya belum efektif karena
penyakit ini sejauh ini masih treatable (dapat diobati) namun belum curable (dapat disembuhkan)
Jadi karena sekarang sedang mulai dikembangkan teknik rekayasa genetika, aku tertarik dengan
subtema ini karena menjanjikan untuk berbagai macam penyakit. Apalagi yang masih sulit
disembuhkan seperti genetika atau yang disebabkan oleh virus atau pun yang lainnya. Selain futuristik,
dan memiliki posibilitas implementatif, jadi aku mengambil tentang CRISPR/Cas9. Sejauh ini
berdasarkan kajian literatur yang telah ada, CRISPR/Cas9 ini yang paling mutakhir untuk Condyloma
Acuminata dan memiliki banyak keuntungan. ujar mahasiswi yang pada tahun ini akan naik ke tingkat
2 perkuliahan.
Sedangkan salah satu delegasi lainnya, Aryo, menuturkan alasannya mengambil bahasan tentang
penyakit HIV AIDS karena rasa keingintahuannya yang tinggi terhadap solusi dari penyakit tersebut.
Alasan pemilihannya karena kita memiliki rasa ingin tahu besar terhadap solusi dari HIV AIDS, jadi
benar-benar karya tentang itu.
Tahun ini INTERMEDISCO mengambil tema Dermatovenereology: Holistic Approach of
Dermatovenereology in Tropical Country, dimana saat ini isu mengenai kesehatan kulit dan kelamin
menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan, dengan kondisi iklim Indonesia yang merupakan negara
tropis tentu memiliki karakteristik tersendiri mengenai berbagai gangguan pada kesehatan kulit dan
penyakit menular seksual. Diharapkan dengan adanya perlombaan ini, mendorong mahasiswa
menciptakan gagasan dan inovasi kesehatan yang disajikan secara saintifik dan dapat dikembangkan
untuk kepentingan masyarakat kelak.
###

Вам также может понравиться