Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
Agresia Laras Puspita IIIA (151290)
Mirahati IIIA (151311)
Novera Leonora A.E.S IIIA (151315)
Nyoman Cahya S.B. IIIA (151316)
Hizkia D. Praing IIIB (151339)
Natalia IIIB (151351)
Susi Yulitasari IIIB (151357)
Veronica Anggi Y. IIIB (151359)
GCS
Yaitu skala penilaian yang terdiri dari 3 indikator dari kesadaran, yaitu :
parameter nilai
Membuka mata Spontan 4
Atas perintah (suara) 3
Dirangsang (terhadap nyeri) 2
Tidak berespon 1
e. Buta Warna :
Suruh klien melihat warna disekitar dan tanyakan apakah dia
menjawab dengan benar warna yang kita tunjuk. Selain itu bisa kita
tanyakan langsung apakah klien buta warna atau tidak. Kalau ya
jenisnya apa. Akan lebih baik jika klien dites dengan Buku ishihara.
5. TELINGA
Teknik memeriksa pendengaran dengan Garputala:
Pemeriksaan garputala dapat dilakukan dengan cara yaitu Rinne dengan
tujuan untuk membandingkan antara konduksi udara dengan konduksi
tulang dan Weber dengan tujuan untuk mengetahui lateralisasi fibrasi
(getaran yang dirasakan baik oleh telinga kanan maupun kiri)
Pemeriksaan ini harus dilakukan diruang yang tenang dengan cara kerja
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Rinne
Vibrasikan garputala, letakkan garputala pada mastoid kiri klien,
anjurkan klien untuk memberitahu sewaktu tidak merasakan getaran
lagi, angkat garputala dan pegang didepan telinga kiri klien dengan
posisi garputala parallel terhadap lubang telinga luar klien, anjurkan
klien untuk memberitahu apakah masih mendengar suara getaran atau
tidak. Normalnya suara getaran masih dapat didengarkan karena
konduksi udara lebih baik dari pada konduksi tulang
b. Pemeriksaan Weber
Vibrasikan garputala, letakkan garputala ditengah-tengah dahi klien,
Tanya klien mengenai sebelah mana telinga mendengar suara getaran
lebih keras. Normalnya kedua telinga dapt mendengar secara
seimbang, sehingga getaran dirasakan ditengah-tengah kepala.
Determinasikan apakah kien mengalami gangguan konduksi tulang,
udara atau keduanya.
6. HIDUNG
Persiapan, duduk menghadap kearah klien, pasang lampu kepala,
elevasikan ujung hidung dengan cara menekan hidung secara ringan
dengan ibujari anda, kemudian amati bagian interior hidung.Untuk
mengamati lebih jelas pakai speculum hidung.
- Septum hidung : ditengah atau tidak.
- Sekret hidung : jernih atau purulent
- Polip : ada atau tidak
7. MULUT, cukup jelas
8. GIGI, cukup jelas
9. LIDAH, cukup jelas
10. TENGGOROKAN, cukup jelas
11. LEHER
Kelenjar thyroid
a. Inspeksi, dengan cara klien disuruh menelan dan amati gerakan
kelenjar thyroid pada takik suprasternal. Normalnya gerakan kelenjar
thyroid tidak dapat dilihat kecualai pada orang yang sangat kurus.
b. Palpasi, dengan cara perawt berdiri di belakang klien, tangan
diletakkan mengelilingi leher dan palpasi dilakukan dengan jari
kedua dan ketiga. Bila teraba kelenjar thyroid maka determinasikan
menurut bentuk, ukuran, konsistensi dan permukaanya.
12. DADA
a. Simetris, yaitu ukuran dada kanan kiri sama.
b. Asimetris, yaitu ukuran dada kanan kiri tidak sama.
c. Retraksi, yaitu penarikan dada pada saaat bernafas kekanan atau
kekiri, kebawah, keatas dan lainnya
d. Ronchi, cirri khas ronchi adalah nada rendah dan sangat kasar
terdengar baik pada inspirasi maupun expirasi. Ciri lain akan hilang
bila klien disuruh batuk. Ronchi terjadi akibat terkumpulnya cairan
mucus dalam trachea atau bronkuhus bronchus besar (misalnya
pada oedem paru).
e. Rales, bunyi yang dihasilkan oleh exudat lengket saat saluran-
saluran halus pernafasan mengembang pada inspirasi.
f. Whezing, adalah bunyi musical terdengar ngiiiik atau pendek
ngiiik. Yang bisa didapat. Pada fase inspirasi dan atau expirasi,
bahkan biasanya lebih jelas pada expirasi. Whesing terjadi karena
adanya exudat, lengket tertiup aliran udara dan bergetar nyaring.
biasanya didapat pada bronchitis akut.
15. EXTREMITAS
a. Kejang, adanya kekakuan otot disetai hentakan pada tubuh
b. Tremor, gemetar pada bagian tubuh akibat kelainan syaraf
c. Inkoordinasi, adanya kelainan koordinasi antara anggota extremitas
lainnya
d. Parese, yaitu tidak adanya rasa pada bagian tubuh / kulit tertentu
e. Plegi, adalah kelumpuhan
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
8) Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.