Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kata Pengantar
Puji syukur kami kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Stationary Phase
and Modification of TLC Adsorbant, yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Farmasi I.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak dan Ibu Dosen Analisis Farmasi I yang telah mengajar dan
membimbing kami dalam perkuliahan maupun praktikum dan dalam pembuatan
makalah kami. Kami juuga mengucapkan kepada segenap pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala saran dan kritik yang diberikan dalam penyempurnaan makalah ini sangat
kami harapkan. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menunjang
perkembangan studi kami secara khususnya dan dapat menjadi informasi yang
bermanfaat bagi dunia kefarmasian pada umumnya.
Penyusun
Daftar Isi
Pendahuluan ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan fase diam pada kromatografi lapis tipis?
2. Apa saja fase diam dalam kromatografi lapis tipis?
3. Apa saja modifikasi adsorban dari kromatografi lapis tipis?
1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian fase diam dari kromatografi lapis tipis
2. Dapat menjelaskan fase diam dalam kromatografi lapis tipis
3. Dapat menjelaskan modifikasi absorban dari kromatografi lapis tipis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fasa diam pada KLT
Pemilihan fase diam pada KLT didasarkan pada sifat fisika kimia komponen
sampel meliputi polaritas, kelarutan, kemampuan mengion, berat molekul, bentuk
dan ukuran analit. Fase diam pada KLT dapat berupa senyawa organik (selulosa)
maupun anorganik (alumina, silika, kieselguhr).
Silika Gel
Silika Gel merupakan fase diam yang paling sering digunakan pada KLT.
Dalam perdagangan dijual dengan variasi ukuran partikel (6-66m) dan ukuran pori
(60-150A) dan luas permukaan silika gel (300-600 cm2/g). Makin kecil ukuran
diameter maka kecepatan alir fasa gerak akan menurun dan mempengaruhi kualitas
pemisahan. Sedangkan ukuran pori mempengaruhi seletivitas dan ukuran pori yang
telah direkomendasikan adalah silika gel 60 karena variasi dalam penyerapan
kelembaban memiliki pengaruh paling kecil sehingga dapat mempertahankan
kelembaban udara yang teradsorpsi oleh silika gel. Silika gel paling fleksibel
sehingga dapat dipakai pada berbagai aplikasi. Sehingga ada juga keuntungan
untuk memodifikasi gel menggunakan ion logam atau fase cair atau kimia terikat.
Silika N
Selulosa
Selulosa adalah fase diam bentuk organik pada KLT yang juga sering
digunakan terutama untuk pemisahan asam amino. Pada KLT, digunakan dua jenis
selulosa yaitu selulosa fase terikat dan selulosa terastilasi. Selulosa fase terikat
terjadi modifikasi polietilenimine digunakan untuk analisa nukleotida, nukleosida dan
gula fosfat. Sedangkan selulosa terastilasi adalah triasetil selulosa yang direaksikan
dengan gugus OH untuk menghasilkan fase balik, digunakan untuk pemisahan
hidrokarbon poliaromatik. Fase diam selulosa biasanya digunakan untuk senyawa
bersifat polar
Alumina
Poliamida
Sorben campuran
Sorben fase ganda ini menggunakan dua fasa diam yang berbeda misalnya
fasa normal dan fasa terbalik serta keduanya harus memiliki perbedaan interface
yang tajam. Contohnya pada pemisahan sulfonamida dan asam empedu yang dapat
menghasilkan dua dimensi sidik jari untuk resolusi sejumlah besar komponen.
Modifikasiyang terjadi biasanya pada modifikasi silika gel yang termasuk fase
terbalik (reverse phase).Selain itu terjadi modifikasi lain berupa modifikasi alkil. Pada
silika gel dalam modifikasi Lempeng silika gel dengan modifikasi alkil dapat
menghasilkan polaritas terbalik. Pada fase terbalik ini dilakukan dengan impregnasi
lempeng yang dihasilkan oleh silikon atau parafin yang mempunyai keuntungan yaitu
dapat digunakan pada pengembangan dengan eluen air hingga 100% dan mudah
dipreparasi. Namun dapat terjadi kebocoran fase diam atau pengupasan sorben
selama proses kromatografi sehingga pada analisis kuantitatif Lempeng KLT fase
balik yang dibuat harus memberikan gangguan latar belakang yang sama dan relatif
rendah selama proses deteksi dan tidak mengubah polaritas fase gerak. Hal ini
dapat diatasi dengan adanya silika gel modifikasi dengan alkil yang dapat merubah
polaritas permukaan silika gel menjadi non polar. KLT fase terbalik ini sapat
digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Contohnya pada gugus propil
mempunyai sifat hidrofilik dan dapat dipisahkan dengan dengan tipe fase terbalik
dengan eluen polar sehingga gugus amino polar, kromatografi fase normal juga bisa
digunakan dengan eluen yang kurang polar dari silika.
Cyano Bonded Phase. Fase ikatan Siano disiapkan oleh ikatan kimia kelompok
cyanopropyl melalui siloksan silika gel. Merupakan sorben terikat alternatif untuk
KLT selain amino. Digunakan untuk pemisahan enam aromatik polinuklear yang
pada lempeng siano untuk pemisahan pewarna lipofilik dan asam amino yang saat
ini digunakan silika gel 60 dari /merck telah tersedia dipasaran.Fase siano mengisi
celah dikisaran polaritas fase diam dengan silika gel. Lempeng siano merupakan
perantara fase terbalik dan fase normal. Oleh karena itu dengan pilihan fase gerak,
baik pemisahan fase terbalik atau fase normal dapat dilakukan pada lempeng KLT
siano-silika gel.
Diol Bonded Phase Modifikasi silika gel ikitan diol dilakukan dengan menambahkan
alikil diol berdampingan dengan kelompok ester terikat melalui siloksan pada
permukaan silika gel melalui prosedur silanisasi biasa. Lempeng yang digunakan
pada dasarnya hidrofilik.KLKT silika gel diol terbukti berguna pada beberapa
kelompok pemisahan termasuk glikosida digitalis, steroid anabolik, amina aromatik,
terutama asam dihidroksi.
Chiral bonded phase. Fase ikatan kiral, Adanya lempeng silika gel ikatan kiral
dilatar belakangi karena enansiomer tertentu suatu obat. Untuk mendapatkan ikatan
antara lempeng KLTdengan pereaksi kiral yang stabil dapat dilakukan dengan
pencelupan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya penulis
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA