Вы находитесь на странице: 1из 5

Alam bergejolak kuat

Hujan deras mengguyur, angin bertiup kencang, petir menyambar-nyambar


Menyambut kelahiran Satrio Piningit.

Seiring berjalannya waktu kurang lebih 10 bulan lamanya tidak mempedulikan blog juga tidak
membuat tulisan-tulisan untuk diterbitkan. Kini beberapa judul tulisan telah disiapkan untuk
segera diterbitkan. Sebagai pembuka akan dibeberkan penyebab dari ditutupnya ruang komentar
pada akhir Desember 2008 berikut sedikit cerita mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi
pada akhir Desember 2008 lalu.

1.KesalahanMenafsirkan.
Pada mulanya sebuah gambaran secara non fisik tertangkap pada sekitar pertengahan tahun 2007
di saat-saat awal saya membuat blog kontrofersi ini. Selanjutnya gambaran tersebut kembali
tertangkap pada bulan-bulan berikutnya. Bermodalkan gambaran non fisik tersebut yang terlihat
berulang-ulang maka saya mencoba menafsirkannya dan gambaran tersebut saya tafsirkan
sebagai kemunculan Ratu Adil sejati pada akhir Desember 2008 langsung ditengah-tengah rakyat
Indonesia.

Berikut cara saya dalam berusaha melihat gambaran non fisik. Pada kesempatan itu obyek utama
adalah akhir Desember di setiap tahunnya. Terpilihnya akhir Desember dengan mengacu pada
ungkapan Prabu Joyoboyo pada bait 159 yang berbunyi selambat-lambatnya kelak menjelang
tutup tahun akan ada dewa tampil berbadan manusia. Obyek ini dipilih untuk menangkap saat
pertama kali Satrio Piningit muncul.

Setelah ditetapkan obyeknya kemudian saya gunakan Hati untuk melihat peristiwa apa yang
terjadi pada akhir Desember 2007 dahulu dan hasilnya tidak ada apa-apa. Selanjutnya saya coba
melihat akhir Desember 2008 dan hasilnya terlihat alam bergejolak (alam non fisik lebih kuat
dari fisik) berikut terlihat sosok putih berdiri di tengah-tengah alam yang sedang bergejolak kuat
tersebut.

Adanya sosok yang terlihat untuk pertama kalinya nanti di tahun 2008, langsung saya simpulkan
dialah Satrio Piningit yang keberadaannya belum diketahui hingga detik ini. Keberanian saya
mengambil kesimpulan tersebut karena di bulan-bulan sebelumnya Satrio Piningit belum nampak
muncul dan untuk akhir Desember 2008 itulah pertama kalinya dia muncul dalam membaca
gambaran non fisik yang saya lakukan.

2.Penutupan Ruang Komentar.


Dengan berbekal sebuah gambaran yang tertangkap itulah maka saya putuskan kalau pada akhir
Desember 2008 kelak seluruh ruang komentar akan ditutup. Penutupan ruang komentar ini
tujuannya untuk membuktikan hasil pengamatan saya selama ini berikut membuktikan benar
tidaknya kesimpulan yang telah saya ambil mengenai kemunculan Satrio Piningit di akhir
Desember 2008.

Disisi lain penutupan ruang komentar juga dimaksudkan untuk membandingkan antara apa yang
saya tulis dalam blog ini dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi, baik itu mengenai Satrio
Piningit, Sabdo Palon, goro-goro, Isa, Walisongo, Naskah leluhur dan lain sebagainya. Tentunya
dengan informasi langsung dari Satrio Piningit sendiri sebagai sumber informasi mengenai hal-
hal tersebut.

Rencana semula setelah seluruh ruang komentar ditutup, selanjutnya kemungkinan akan dibuka
lagi kelak setelah Satrio Piningit benar-benar hadir di tengah-tengah rakyat Indonesia. Tetapi
diakui juga ada rencana untuk tidak akan membuka lagi ruang komentar yang telah ditutup.
Sebaliknya akan diterbitkan beberapa tulisan baru yang lebih menarik diperbincangkan
mengingat munculnya Ratu Adil berarti sudah di zaman Kalasuba.

Akhirnya pada akhir Desember 2008 lalu, seluruh ruang komentar benar-benar ditutup tanpa
disisakan satu ruangpun dan selanjutnya saya konsentrasi memusatkan perhatian pada alam
kira-kira ada peristiwa apa yang akan terjadi. Harapan penafsiran saya akan munculnya Ratu
Adil sejati sesuai gambaran yang terlihat benar-benar akan menjadi kenyataan.

3.Pengamatan pada Akhir Desember 2008.


Hari demi hari di minggu terakhir bulan Desember 2008 konsentrasi saya pusatkan pada alam
sambil menunggu segala kemungkinan yang akan terjadi. Siang berlalu berganti malam dan
malampun berlalu berganti siang hingga haripun berlalu mendekati tahun baru 2009. Hari-hari
akhirnya lewat begitu saja tanpa ada hasil apapun dalam penantian dan pengamatan yang saya
lakukan hingga akhirnya sebuah peristiwa terjadi.

Pada suatu hari di akhir Desember 2008, yang ditunggu-tunggu akhirnya terjadi juga pada
kurang lebih sekitar pukul antara 17.00 hingga 19.00 sore hari. Saat itu hujan turun begitu lebat,
angin berhembus begitu kencang, petir menyambar-nyambar dimana-mana, suhu terasa sangat
dingin, langit tertutupi oleh awan tebal yang menurunkan hujan sangat deras seperti biasanya di
musim hujan.

Memang seperti hari-hari biasanya di musim hujan akan turun hujan deras disertai angin
kencang. Akan tetapi untuk sore itu hati ini merasa ada sesuatu yang aneh sedang terjadi.
Sayapun keluar rumah untuk melihat turunnya hujan, awan, kilat dan suasana di luar rumah yang
sangat basah. Rupanya benar, dalam pengamatan non fisik terlihat angin, hujan, petir, awan
pada menari-nari bersenang-senang kesana kemari saling berurutan dan bergantian
antara satu dengan yang lainnya.

Mereka yaitu hujan, angin, kilat, awan juga air hujan di atas tanah bahkan hawa dingin terlihat
sedang berpesta ria seperti dalam sebuah acara yang menggembirakan. Sayapun mencoba
melacak posisi pusat acara pesta tersebut yang hingga malam hari tidak ditemukan juga dimana
letaknya. Dipaksa untuk melacakpun juga akhirnya sia-sia tidak ditemukan di daerah mana pusat
pesta berada.

Pusat pesta yang meriah dari alam hingga detik inipun keberadaannya masih misterius untuk
ditentukan berada di daerah mana di Jawa ini. Apalagi peristiwa sore itu begitu singkat, tidak ada
satu jam berlangsung dan setelah itu hujan berhenti begitu saja. Melacak pusat pesta hingga saat
ini dirasa masih sulit ntah kenapa. Mungkin penyelenggara pesta sengaja mempersingkat waktu
acaranya agar tidak begitu manarik perhatian orang di Jawa ini.
4. Munculnya Malaikat Mikail.
Pada kesempatan itupula terlihat sosok melayang di langit berdiri dengan gagah dan tersenyum
ke arah bawah. Dilihat dari jarak ketinggiannya sosok tersebut berada cukup tinggi dari atas
tanah bahkan juga dari pulau Jawa sehingga untuk memastikan sebenarnya berada di atas
wilayah mana di Jawa ini juga sangat sulit. Apabila ditarik garis lurus bisa jadi dia berada di atas
Jawa Barat, bisa juga di atas Jawa tengah dan bisa juga di atas Jawa Timur. Jadi sulitlah untuk
menentukan ke arah mana senyum dan pandangannya itu ditujukan.

Sosok yang sempat terlihat sore itulah beliau Malaikat Mikail yang biasa kita kenal dengan
sebutan Bathara Indra. Untuk kebeberapa kalinya pada tahun 2008 lalu saya berhasil melihat
kehadirannya di atas pulau Jawa untuk suatu urusan yang tidak begitu jelas urusan apa yang
sedang dikerjakannya. Kehadiran Malaikat Mikail ini semakin memperkuat keyakinan bila
sedang terjadi suatu peristiwa penting di sore itu pada akhir Desember 2008 bersama alam dan
mungkin juga Satrio Piningit di suatu tempat.

5. Dimanakah sosok Satrio Piningit.


Setelah melihat alam sedang berpesta berikut hadirnya Malaikat Mikail, bila dipikir-pikir maka
wajarlah alam berpesta karena Malaikat Mikail dalam hal ini posisinya sebagai penyelenggara
pestanya. Tapi alam berpesta untuk siapa? Tiada lain dugaan pasti pesta diselenggarakan untuk si
Satrio Piningit sejati. Untuk itulah saya mencoba melacak keberadaannya yang diyakini ikut
serta dalam pesta sore itu.

Ntah apa sebabnya untuk melacak posisi Satrio Piningit kok sulit sekali. Apa karena
jarak antara saya dengannya cukup jauh ataukah karena hujan yang begitu lebat, angin begitu
kencang juga petir yang terus menerus menyambar ataukah ada faktor lainnya. Mungkin juga
karena Malaikat Mikail yang menjadikan alam bergerak untuk menghalangi siapa saja yang
mencari posisi keberadaan Satrio Piningit hingga mengalami kegagalan.

Atau juga kemampuan saya yang masih terbatas hingga tidak dapat menjangkau keberadaan si
Satrio Piningit. Apapun itu penyebabnya yang pasti sore itu posisinya tidak bisa ditemukan
bahkan mencoba melacak lagi di hari-hari berikutnya hingga saat inipun juga nihil hasilnya.
Namun diakui perhatian saya saat itu terpecah pada 3 hal, yaitu pertama melacak dimana pusat
pesta diadakan, kedua kemana arah pandang & senyum Malaikat Mikail ditujukan dan ketiga
dimanakah keberadaan Satrio Piningit.

Mungkin karena 3 pusat perhatian dilakukan pada saat yang sama itulah yang menjadi penyebab
kegagalan saya melacak keberadaan si Satrio Piningit. Tapi ya mau bagaimana lagi, karena
memang dia masih berstatus Satrio Piningit wajarlah bila selalu gagal siapa saja yang akan
mencoba melacak keberadaannya. Apabila anda mampu menerawang atau mampu melihat masa
lalu, silahkan untuk mencoba melihat peristiwa sore hari di akhir Desember 2008 lalu.

6. Ungkapan dalam Wirayat Gaib.


Peristiwa yang saya lihat langsung pada sore hari di akhir Desember 2008 tersebut mengingatkan
pada Wirayat Gaib yang berbunyi : Kelahirannya ditandai dengan diiringi aktivitas vulkanik
gunung-gunung berapi yang serempak menyemburkan isi bumi, gempa bumi menghentak
mengguncang bumi nusantara, air laut pasang menghantam daratan, bukit kecil Tidar di kota
Magelang sebagai pusat gravitasi pulau Jawa (puser bumi) membuat kejutan dahsyat dengan
aktivitas-anehnya keluar lava, Rowopening di kota Ambarawa mengagetkan perhatian khalayak
dengan berkobarnya api besar dari dalam bumi(mubal geni). Guntur, kilat menyambar-nyambar.
Badai menyapu daratan, dan hujan lebat turun mengguyur bumi. Namun semua tidak akan
mencelakai manusia sebab fenomena alam tersebut sebagai pertanda bahwa alam turut
bersyukur atas lahirnya bayi Ratu Adil, yang serta merta lahir bersama dua bayi laki-laki calon
aset besar bumi nusantara. Semua akan kita sambut sebagai anugrah Tuhan bagi bumi
nusantara.

Pada sore di akhir Desember 2008 itu saya melihat sendiri peristiwa alam yang bergejolak
dengan hujannya yang sangat deras, angin bertiup kencang, petir menyambar-nyambar, suasana
begitu dingin dan lain-lainnya terlihat tidak seperti biasanya di musim hujan pada Desember
2008. Saya juga melihat sendiri pesta rianya alam meskipun sulit untuk diketahui pusatnya
hingga detik ini. Saya juga melihat sendiri hadirnya Malaikat Mikail (Bathara Indra) di atas Jawa
dengan senyumnya yang ramah.

7. Kelahiran Satrio Piningit.


Setelah dihubung-hubungkan antara peristiwa yang saya lihat pada akhir Desember 2008 dengan
ungkapan di atas maka saya berkeyakinan bahwa peristiwa gejolak alam yang saya lihat pada
akhir Desember 2008 itu merupakan peristiwa kelahiran Satrio Piningit yang sejati. Kelahiran
disini bukan diartikan sebagai bayi yang baru saja dilahirkan oleh ibunya karena diduga Satrio
Piningit terlahir sekitar tahun 1970-an sehingga pada saat ini dia telah menjadi sosok pemuda.

Kelahiran Satrio Piningit tersebut lebih cocok diartikan sebagai ditetapkannya sosok di
suatu tempat di Jawa ini sebagai calon penerima wahyu Tuhan yang kelak akan menjadi
Ratu Adil di Indonesia. Penafsiran ini diperkuat dengan munculnya sang Malaikat Mikail
(Bathara Indra) yang ikut hadir pada saat alam bergejolak kuat di akhir Desember 2008 lalu.
Namanya juga Putra Bathara Indra jadi wajarlah bila ayahnya yang menetapkan sang anak
sebagai calon penerima wahyu Tuhan.

Dengan demikian sekilas gambaran non fisik yang pernah saya tangkap pada pertengahan tahun
2007 merupakan gambaran atas peristiwa kelahiran Satrio Piningit untuk menjadi calon Ratu
Adil sejati pada akhir Desember 2008. Dalam hal ini saya EddyCorret mengakui telah salah
menafsirkan apa yang terlihat secara non fisik tersebut yaitu ditafsirkan sebagai kemunculan
Satrio Piningit di tengah-tengah masyarakat pada akhir Desember 2008.

Dari pembeberan masalah di atas maka letak kesalahan saya bukan pada penetapan waktu akhir
Desember 2008. Hal ini karena pada waktu tersebut memang benar-benar ada peristiwa yang
terjadi yaitu kelahiran Satrio Piningit. Letak kesalahan saya adalah pada penafsiran apa yang
sebenarnya terjadi. Karena memang obyek yang dilihat bukan pada penentuan waktu,
namun cenderung pada sebuah peristiwa pada suatu waktu.

Setelah diketahui sekaligus ditetapkan bila Satrio Piningit telah dilahirkan (bukan arti kelahiran
bayi) sebagai Ratu Adil sejati pada akhir Desember 2008, maka langkah selanjutnya yaitu
membaca gambaran non fisik lagi untuk mengetahui kapan kira-kira Satrio Piningit tersebut akan
menerima wahyu Tuhan untuk segera muncul di tengah-tengah masyarakat membawa Indonesia
menuju kemerdekaan dan kemakmuran yang sesungguhnya. Untuk menjawab masalah tersebut
lebih dahulu harus diketahui kapan peristiwa akhir zaman Kalabendu akan terjadi

Вам также может понравиться