Вы находитесь на странице: 1из 27

BAB I

PENDAHULUAN

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan


menggunakanpendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu
sebagai anggotakeluarga.Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :

1.- Pengkajian keluarga dan individu dalam keluargaYang termasuk dalam pengkajian
keluarga adalah :

a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural

b. Data lingkungan

c. Struktur dan fungsi keluarga

d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga

- Perkembangan keluargaYang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai


anggota keluargaadalah :\

a. Fisik

b. Mental

c. Emosi

d. Spiritual

2. Perumusan diagnosa keperawatan

3. Penyusunan rencana keperawatan Rencana disusun untuk menentukan prioritas,


menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi
keperawatan.

4. Pelaksanaan asuhan keperawatan Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan


memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.

5. Evaluasi Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
gengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga
Tahapan dari proses keperawatan keluaarga meliputi
1. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga.
a. Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah:
1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultural
2) Data lingkungan
3) Struktur dan fungsi keluarga
4) Stres dan strategi koping yang digunakan keluarga
5) Perkembangan keluarga
b. Yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai
anggota keluarga adalah:
1) Fisik
2) Mental
3) Emosi
4) Sosial
5) Spirtual
2. Perumusan diagnosis keperawatan.
3. Penyusun perencanaan
Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi
keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi
sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.

B. Tahap-tahap Asuhan Keperawatan


1. Tahap Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
data/informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat
menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga (head to toe)
d. Data sekunder, misalnya hasil laboratorium, hasil X-ray, PAP
Smear dan sebagainya.
Hal2 yang perlu di kaji dalam keluarga adalah:
1) Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a) Nama kepala keluarga (KK)
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan kepala keluarga
d) Pendidikan kepala keluarga
e) Komposisi Keluarga
f) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah2 yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
g) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebutserta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
h) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yg
dapat mempengaruhi kesehatan.
i) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga di tentukan oleh pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status
sosial ekonomi ditentkan pula oleh kebutuhan2 yang dikeluarkan
oleh keluarga serta barang2 yg dimiliki oleh keluarga , siapa yg
mengatur keuangan.
j) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kapan saja keluarga pergi
bersama2unuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan
menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
2) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga ini.
Contoh:
Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur
7 tahun dan anak kedua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A
berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak
sekolah.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi
oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
c) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang
meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian biasa digunakan terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan
kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman-
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak
suami dan istri.
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic
tank dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
b) Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu digunakan keluarga untuk berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada sejauhmana interaksinya
dengan masyarakat.
e) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki
keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencangkup
fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota
keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat.
4) Struktur Keluarga
a) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota
keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk merubah perilaku.
c) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
d) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga,
yang berhubungan dengan kesehatan.
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yg sakit,
sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit.
Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan
dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
Hal-hal yang di kaji sejauhmana keluaarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah:
(1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga
mengetahui mengenai fakta2 dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
(2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan yg tepat, hal yang
perlu dikaji adalah:
(a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai
sifat dan luasnya masalah
(b) Apakah masalah kesehatan di rasakan oleh keluarga
(c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah
yang di alami
(d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit
(e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap
masalah kesehatan
(f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yang ada
(g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan
(h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
(3) Mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui keadaan
penyakitnya (sifat,penyebaran,komplikasi,prognosa dan cara
perawatannya)
(a) Sejauh mana keluar mengetahui tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang di butuhkan
(b) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
yang di perlukan untuk perawatan
(c) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 yang ada
dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggungjawab, sumber keuangan/Finansial, fasilitas
fisik, psikososial)
(d) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
(4) Untuk mengetahui Sejauh mana kemampuan keluarga
memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu
dikaji adalah:
(a) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber2 keluarga
yang dimiliki
(b) Sejauh mana keluarga melihat keuntungan /manfaat
pemeliharaan lingkungan
(c) Sejauh mana keluarga mengetahui Pentingnya higiene
sanitasi
(d) Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga
(5) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas /pelayanan kesehatan di masyarakat,
hal yang perlu dikaji adalah:
(a) Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
kesehatan
(b) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan2 yang
dapat di peroleh dari fasilitas kesehatan
(c) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap
petugas dan fasilitas kesehatan
(d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yg kurang
baik terhadap petuga kesehatan
(e) Apakah Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh
keluarga
d) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu di kaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah:
(1) Berapa juamlah anak
(2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota
keluarga
(3) Metode apa yang di gunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlsh anggota keluarga
e) Fungsi EkonomI
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga
adalah:
(1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
(2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga
6) Stress dan Koping keluarga
a) Stresor Jangka pendek dan panjang
(1) stresor janka pendek yaitu stesor yang di alami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 Bulan
(2) Stresor janka panjang yaitu stresor yang di alami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 Bulan
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap
situasi /stressor
c) Strategi koping yang di gunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
d) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang di gunakan
bila menghadapi permasalahan

7) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang di gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik klinik.
8) Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

2. Tahap Diagnosa
a. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data
yang didapatkan pada pengkajian, yang terdiri dari masalah
keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari:
1) Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual (terjadi defisit/gangguan
kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan. Sebagai contoh:
a) Gangguan nutrisi
Kurang dari kebutuhan pada balita (Anak N), keluarga
Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.
b) Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Ibu S) keluarga Bapak
Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan keterbatasan gerak ( rematik).
c) Perubahan peran dalam keluarga (Bapak A) Berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran
sebagai suami.

2) Diagnosa Keperawatan Keluarga Risiko (ancaman kesehatan)


Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan. Misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan
yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.
Sebagai contoh:
a) Risiko terjadi konflik pada keluarga Bapak I berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi.
b) Risiko gangguan perkembangan pada balita (Anak N) keluarga
Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulasi terhadap balita.
c) Risiko gangguan pergerakkan pada lansia ( Ibu Y) keluarga Bapak
A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan keterbatasan gerak
3) Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat di tingkatkan. Khusus untuk diagnosa
keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi.
Sebagai contoh:
a) Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu
M) keluarga Bapak K.
b) Potensial peningkatan status kesejahteraan pada bayi keluarga
Bapak X.
c) Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru
menikah keluarga Bapak I.
b. Menetukan Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga (menurut
Ballon dan Maglaya, 1978).

No. Kriteria Skor Bobot


1. Sifat Masalah
Skala:
- Aktual (Tidak/Kurang sehat) 3
- Ancaman kesehatan 2 1
- Keadaan Sejahtera 1

2. Kemungkinan Masalah
Skala:
- Mudah 2
- Sebagian 1 2
- Tidak dapat 0

3. Potensial Masalah untuk Dicegah


Skala:
- Tinggi 3
- Cukup 2 1
- Rendah 1

4. Menonjolnya Masalah
Skala:
- Masalah berat harus segera 2
ditangani 1 1
- Ada masalah, tapi tidak perlu 0
ditangani
- Masalah tidak dirasakan
Skoring:
Tentukan skor untuk setiap kriteria.
Skore dibagi dengan angkat tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Catatan : skor dihitung bersama-sama dengan keluarga.
Skor X Bobot
Angka tertinggi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas:


Kriteria 1:
`Sifat masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang
sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Kriteria 2:
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya faktor2 sebagai berikut:
Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah.
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan waktu
Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan
sokongan masyarakat.
Kriteria 3:
Potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah:
Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah .
Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu
ada
Tindakan yang sedang di jalankan adalah tindakan2 yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.

Kriteria 4:
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai Skor yang
tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

3. Tahap Intervensi/Tahap Perencanaan Tindakan Keperawatan Keluarga


Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan
tujuan, yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta
dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan
pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Tahap Implementasi/Tahap Pelaksanaan Keperawatan Keluarga


Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga
berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat
sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-
hal dibawah ini:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
1) Memberikan informasi
2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara:
1) Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tipa tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit, dengan cara:
1) Mendemonstrasikan cara perawatan
2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara:
1) Menemukan sumber2 yang dapat digunakan keluarga
2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada, dengan cara:
1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada
2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan,
dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum
berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu
dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional:
S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif
setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : keluarga
mengatakan nyerinya berkurang.
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1
bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
tujuan yang terkait dengan diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari
keluarga pada tahapan evaluasi .
Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang di lakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian

a. Data Umum
1. Nama Kepala keluarga : Tn. Yogi
2. Pekerjaan : karyawan Bank mandiri
3. Alamat : BTP

Komposisi Keluarga

N Nam Jenis Hubungan Umur pendidika pekerjaan Status


o a kelami dengan n kesehatan
n keluarga
1 Tn. L Suami 29 S1 Karyawan Sehat
2 Y P Istri Thn SMA IRT Sehat
3 Ny. L Anak 24 - - Gangguan
F Thn pemenuhan
An. 1,1 nutrisi
R Thn

Genogram 3 generasi

Ket :

: Perempuan

: laki-laki
: Tinggal serumah

1. Tipe keluarga : nuclear family terdiri dari ayah, ibu dan anak
2. Warga negara : indonesia
3. Agama : Islam
4. Status sosial ekonomi keluarga : penghasilan keluarga per bulan
Rp. 2.200.000
5. Aktivitas rekreasi keluarga : kegiatan yang dilakukan untuk
rekreasi yaitu menonton TV, kadang-kadang berkumpul dengan
sanak sadaura atau tetangga dekat, dan jalan-jalan jika ada waktu
senggang.
A. Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga tn.Y saai ini adalah tahap
perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama yaitu
anak dengan umur 1-30 bulan atau 2,5 tahun, dengan tugas
perkembangan keluarga sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal, priasi, dan rasa aman, serta membantu anak
untuk berkembang
b. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam
maupun di luar
2. Riwayat kesehatan keluarga
Anak Ny.F mengalami penurunan BB akibat susah makan
3. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. F pernah rawat inap di RS Sari Mutiara selama 10 hari
menderita DBD pada saat persalinan dan anaknya meninggal
tidak lama setelah persalinan.
B. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati sekitar : 4m x 12m terdiri
dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan 1 kamar
mandi lalu di depan ada teras rumah. Lantai rumah terbuat dari
keramik dengan keadaan cukup bersih. Sumber air dan air
minum adalah sumur bor dan jaraknya dari septic tank sekitar
3m, ventilasi dan penerangan kamar juga bagus. WC
menggunakan septic tank yang terletak di belakang rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. Y tinggal di lingkungan perkotaan, interaksi
dengan tetangga biasanya sore hari baru berinteraksi karena
tetangga mereka kebanyakan sebagai pegawai.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. Y sudah menempati rumah ini semenjak anak R
berumur 7 bulan sampai sekarang, tempat tinggalnya
berdampingan dengan keluarga lainnya.
C. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Antara keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam
menghadapi suatu masalah biasanya dilakukan musyawarah
terhadap pemasalahan
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga yang nuclear yang terdiri dari
suami istri dan seorang anak
3. Struktur peran keluarga
a) Tn. Y sebagai kepala RT dan bertanggung jawab atas
keluarganya
b) Ny. F sebagai istri sebagai IRT
c) An. R sebagai anak pertama yang masih berumur 13
bulan
D. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga Tn. Y tidak mampu mengenal masalah, bagaimana bisa
terjadi diare kepada An. R
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga mampu mengambil keputusan, Tn. Y selalu
memusyawarakan masalah yang ada dalam keluarga Tn. Y. tn. Y
sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan
3. Kemampuan keluarga merawat orang sakit
Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit
4. Kemampuan keluarga dalam pengelolaan lingkungan
Keluarga mampu mengelola lingkungan rumah dan sekitarnya
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan sarana kesehatan
Keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
tersedia karena keluarga mengatakan berobat sekarang lebih
mudah karena menggunakan BPJS. Jadi setiap ada keluhan
diantara keluarga maka keluarga langsung pergi ke puskesmas.
E. Stresor dan Koping Keluarga
1. Stresor yang Dimiliki
Stresor yang dirasakan oleh keluarga Tn. Y adalah anak susah
makan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap keluarganya.
Keluarga sudah mampu beradaptasi dengan diare yang dialami
anak Tn. Y karena sudah berobat ke puskesmas
2. Strategi koping yang Digunakan
Dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi
3. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. Y dan Ny. F merasa kurang baik merawat anak karena anak
mereka mengalami penurunan berat badan karena susah makan
nasi.
F. Pemeriksaan Fisik pada Seluruh Keluarga
N Variabel Nama anggota keluarga
o
Tn. Y Ny. F An. R
1. Riwayat penyakit - - ?
saat kini
2. Keluhan yang di Anak sulit
rasakan makan,
anak
lebigh
sukamaka
n snack
dibanding
nasi
3. Tanda dan gejala Berat
badan
anak
turun 1 kg
dari berat
badan
sebelumn
ya
4. Riwayat penyakit Klien sering Anak
sebelumnya memaksaka pernah
n untuk mengalam
BAB i g.g
telinga
5. Tanda-tanda vital TD= TD= S= 36,5C
120/80 120/80
mmHg mmHg
S= 36,5C S= 36,5C
RR= RR=
24x/menit 20x/menit
N= N=
80x/menit 70x/menit
6. Sistem Letak Letak
kardiovaskuler normal ics normal ics
2 dan 3-5 2 dan 3-5
dan 6 ictus dan 6 irama
cordis teratur,
normal suara
yaitu ICS 5 tambahan
dan 6 irama tidak ada
teratur,
suara
tambahan
tidak ada
7. Sistem Respirasi Saat Saat Saat
bernafas bernafas benafas
tidak tidak tidak
menggunak menggunak mengguna
an otot an otot kan otot
bantuan bantuan bantuan
pernafasan. pernafasan. pernafasa
Tidak ada Tidak ada n
bengkak, bengkak, Tidak ada
lesi (-) lesi (-) bengkak,
Tidak ada Tidak ada lesi (-)
penimbuna penimbuna Tidak ada
n cairan n cairan penimbun
Bunyi nafas Bunyi an cairan
vesikuler nafas Bunyi
vesikuler nafas
vesikuler
8. Sistem GI tract Simetris, Simetris, Simetris,
warna warna warna
normal, normal, normal,
asites (-) asites (-) asites (-)
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri
tidak ada tidak ada tekan,
benjolan benjolan tidak ada
Bising usus Bising usus benjolan
(+) (+) Bising
Organ pada Organ pada usus (+)
abdomen abdomen Organ
normal normal pada
abdomen
normal
9. Sistem Berfungsi Berfungsi Berfungsi
Musculoskeletal dengan baik dengan dengan
Refleks baik baik
patella (+) Refleks Refleks
patella (+) patella (+)
10 Sistem Genetalia - - -

Analisa data
Symptom Etiologi Masalah
Ds: Ketidakmampuan Gangguan
-Keluarga keluarga mengenal pemenuhan nutrisi
mengatakan tidak masalah pada An. R
tahu penyebab An. R
susah untuk makan
-Keluarga
mengatakan berat
badan An. R
menurun
-Keluarga
mengatakan An. R
hanya
menghabiskan nasi
porsi
DO:
-BB An. F turun
menjadi 8kg
-Anak tampak aktif
-Makan An. R
DS : Ketidakmampuan Ansietas/ cemas
-Ny.F mengatakan keluarga mengenal sedang
takut hal ini akan masalah
menyebabkan
pertumbuhan dan
perkembangan An. F
terganggu
-Ny. F mengatakan
berat badan An. R
turun
-Ny. F mengatakan
tidak tahu mengapa
An. R pada saat
sekarang susah untuk
makan.
DO :
-BB An. F adalah
8kg
-Ny. F tampak
gelisah, berkeringat
Rumusan Masalah

Gangguan pemenuhan nutrisi pada An. R b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d/d Ny. F tidak
tahu anak susah makan dan BB menurun
Ansietas sedang b/d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah d/d Ny. F mengatakan takut pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu dan Ny. F tampak gelisah,
berkeringat.

Skoring

Gangguan pemenuhan nutrisi pada An. R b/d


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d/d Ny. F tidak
tahu penyebab anak susah makan
Kriteria Bobot Pembenaran
Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Hal ini dapat
Ancaman menimbulkan masalah
kesehatan
Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat diatasi
masalah dapat jika keluarga mampu
diubah bekerjasama dalam
Mudah mengenal masalah
Potensi masalah 3/3 x 2 = 1 Karena keluarga
dapat dicegah mudah merespon dan
Tinggi sigap
Munculnys 2/2 x 3 = 3 Keluarga merasa perlu
masalah tetapi kurang tahu
Segera ditangani caranya
JUMLAH 5 2/3

Skoring
Ansietas sedang b/d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah d/d Ny. F mengatakan takut pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu dan Ny. F tampak gelisah,
keringat
Kriteria Bobot Pembenaran
Sifat masalah 2/3x 1=2/3 Hal ini dapaat
ancaman menimbulkan
masalah psikologis
Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Jika keluarga
masalah dapat mengetahui
diubah penyebab masalah
Mudah
Potensi masalah 3/3 x 1 = 1 Komunikasi
dapat dicegah keluarga sangat
Tinggi bagus
Munculnya 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasa
masalah perlu
Segera ditangani
JUMLAH 4 2/3
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka prioritas masalah utama
keperawatan adalah

- Gangguan pemenuhan nutrisi pada An. F b/d ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah d/d Ny. F tidak tahu penyebab anak
susah makan
- Ansietas sedang b/d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah d/d Ny. F mengatakan takut pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu dan Ny. F tampak gelisah,
berkeringat.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Gangguan pemenuhan Kebutuhan 1. Kaji
nutrisi pada keluarga nutrisi pengetahu
Tn. Y khususnya An. R terpenuhi, an
b/d ketidakmampuan setelah keluarga
keluarga mengenal dilakukan tentang
masalah d/d Ny. F tidak tindakan kebutuhan
tahu penyebab anak keperawatan nutrisi
susah makan dengan KH: 2. Diskusikan
-menyebutkan kepada
pengertian keluarga
nutrisi pengertian
-menyebutkan kebutuhan
penyebab nutrisi
gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
2 Ansietas sedang b/d Ansietas -bantu pasien
ketidakmampuan teratasi setelah mengenal
keluarga mengenal dilakukannya ansietas
masalah d/d Ny. F tindakan -bantu
mengatakan takut keperawatan keluarga
pertumbuhan dan dengan KH: menguraikan
perkembangan anak -keluarga perasaanya
terganggu dan Ny. F mampu dan mengenal
tampak gelisah, mengenal ansietas
berkeringat ansietas Bantu
-keluarga keluarga
dapat menguraikan
mengatasi perasaanya
ansietas dan berikan
melalui teknik penjelasan
relaksasi situasi yang
-keluarga menimbulkan
mampu ansietas
memperagakan -ajarkan dan
dan beri motiasi
menggunakan keluarga untuk
teknik melakukan
relaksasi untuk teknik
mengatasi relaksasi
ansietas ketika ansietas
dating
3. Implementasi
No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi
1 DX.1 15/12/14 -Mengkaji S: keluarga
pengetahuan mengatakan
keluarga mengenai belum
pemenuhan mengetahui
kebutuhan nutrisi pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
O: keluarga
tampak serius
A: masalah
belum teratasi
P: dilanjutkan

S: keluarga
-Memberitahukan mengatakan
kepada keluarga baru
mengenai pengertian mengetahui
kebutuhan nutrisi kebutuhan
pada anaknya nutrisi pada
anaknya
O: keluarga
tampak antusias
A: pengetahuan
keluarga
mengenai
nutrisi
meningkat
P: rencanakan
pertemuan
berikutnya
2 DX.2 16/12/14 -Membantu keluarga S: keluarga
mengenal ansietas mengerti
O:keluarga
mampu
menyebutkan
pengertian,
penyebab
ansietas
A: masalah
teratasi
P: dihentikan
-Membantu keluarga S: keluarga
mengungkapkan mengungkapkan
perasaan perasaan
O: keluarga
tampak
ekspresif
A: masalah
teratasi
P: dihentikan

-mengajarkan dan S: keluarga


memotiasi keluarga mengikuti yang
untuk melakukan diajarkan
teknik relaksasi O: Ny. F sangat
ketika ansietas antusias sekali
relaksasi ketika A: pengetahuan
ansietas datang keluarga
meningkatkan
dan masalah
teratasi
P: dihentikan

Вам также может понравиться