Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH:
RENDY MUSTOFA
NIM. P. 10050
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P. 10050
SURAKARTA.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan , maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
RENDY MUSTOFA
NIM. P. 10050
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya
1. Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ketua program studi DIII Keperawatan yang
2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII
4. Joko Kismanto, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji II yang telah membimbing
v
5. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
6. Kepada Ibunda tercinta dan adik saya tersayang yang telah memberikan
7. Partner terbaik saya, Devi Trisiwi Ramadhani yang telah membantu dan
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ...................................................................... 5
C. Manfaat Penulisan .................................................................... 6
BAB II LAPORAN KASUS
A. Pengkajian ................................................................................ 7
B. Perumusan Masalah Keperawatan ........................................... 12
C. Perencanaan Keperawatan ....................................................... 13
D. Implementasi Keperawatan ...................................................... 16
E. Evaluasi Keperawatan .............................................................. 17
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan ............................................................................. 20
B. Simpulan .................................................................................. 32
C. Saran ........................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional
bertingkah laku. Hal ini terjadi karena menurunnya semua fungsi kejiwaan.
keinginan, daya tilik diri, dan persepsi sehingga mengganggu dalam proses
hidup masyarakat. Hal ini dipicu oleh adanya keinginan seseorang untuk
akibat gagalnya pencapaian sebuah keinginan, yang juga akan berimbas pada
1
2
Proses terjadi gangguan jiwa ada tiga fase. Fase Prodomal berlangsung
antara enam bulan sampai satu tahun, gangguan dapat berupa self care,
sosial, gangguan pikiran dan persepsi. Fase Aktif berlangsung kurang lebih
mengalami minimal dua gejala gangguan afek dan gangguan peran biasanya
menunjukkan emosi, dan berperilaku dengan sikap yang dapat diterima secara
sosial (Isaacs, 2005). Skizofrenia ditemukan 7 per 1.000 orang dewasa dan
terbanyak usia 15-35 tahun (Nasir dan Abdul, 2008). Kira-kira 1% dari
menempati 25% tempat tidur rawat inap di rumah sakit. Kira-kira 33%
3
2005).
Daerah khusus Ibu kota Jakarta (24,3%), Nangroe Aceh Darussalam (18,5%),
Sumatera Barat (17,7%), NTB (10,9%), Sumatera Selatan (9,2%) dan Jawa
Tengah (6,8%) (Depkes RI, 2008). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
menunjukkan bahwa pada setiap 1000 orang penduduk terdapat empat sampai
lima orang menderita gangguan jiwa. Berdasarkan dari data tersebut bahwa
(Hidayati, 2012).
luar. Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada
bentuk kilatan atau cahaya, gambar atau bayangan yang rumit dan kompleks,
persepsi yang berbeda terhadap kenyataan lingkungan yang ada jika tidak
yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain seperti melukai diri
tidak efektif, potensi amuk, potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
2010).
Dari data di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada tahun 2012
yang terdapat pasien rawat inap 2.906 dan pasien rawat jalan 26.449. Yang
penulis pada tanggal 25 April 2013 pada klien dengan gangguan persepsi
dilakukan dan ketika klien menceritakan apa penyebab dia masuk rumah sakit
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menulis karya tulis
ilmiah dengan judul Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ini adalah agar penulis
mampu :
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Profesi Keperawatan
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di Rumah
penglihatan.
b. Pendidikan
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
April 2013 jam 09.00 WIB di ruang Abimanyu RSJD Surakarta, pengkajian
pada kasus ini dilakukan dengan metode Auto anamnese dan Allo anamnese.
Data-data seperti genogram dan riwayat penyakit dahulu diperoleh dari buku
7
8
perempuan. Klien sering melamun, bayangan itu muncul saat klien sedang
sendiri pada sore hari pukul 16.00 WIB. Klien mengatakan bayangan itu
muncul selama 2 hingga 5 menit saat klien sedang sendiri. Klien mengatakan
gangguan jiwa sebelumnya, terakhir pada tanggal 30 juni 2012 dan dirawat di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta selama 2 kali, klien pernah mengalami
menikah dengan orang lain. Klien juga tidak teratur minum obatnya dan
minggu ini klien tampak bingung, mondar-mandir, sulit tidur, tertawa sendiri,
Psikososial
Tn. P dengan
Halusinasi
penglihatan
24 th
Gambar 2.1
Genogram Tn. P
9
Keterangan :
: laki - laki
: perempuan
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
: tinggal serumah
24 : klien
bersaudara dan tinggal serumah bersama ayah, ibu dan adiknya. Klien
110 / 70 mmHg, nadi 80 kali per menit, respirasi 20 kali per menit, suhu
36,3 C dan didapatkan tinggi badan 174 cm, berat badan 64 kg.
sehat, klien menerima tubuhnya dan yang paling disukai adalah mata, dan
yang tidak disukai adalah bibirnya karena agak tebal. Pengkajian identitas,
klien adalah seorang laki-laki belum menikah, ia anak pertama dari dua
Pengkajian peran diri didapatkan data, klien mengatakan dulu pernah bekerja
pernah membolos saat bekerja. Ideal diri klien mengatakan ingin cepat
mengatakan tidak malu dengan keadaan dirinya saat ini. Dalam kehidupan
hambatan dalam bersosialisasi dengan orang lain dan tidak merasa malu
cukup rapi, rambut tidak acak-acakan 1 hari sekali ganti baju. Pembicaraan,
klien ketika diajak bicara tampak kooperatif, bicara lambat dan kadang
karena terbayang pacarnya dan raut muka terlihat segar. Afek klien tumpul,
hal ini dibuktikan saat klien diberikan stimulus klien hanya bereaksi apabila
ada stimulus yang kuat. Interaksi selama wawancara, ketika klien diajak
muncul saat klien sedang sendiri pada sore hari pukul 16.00 WIB. Klien
klien langsung pada intinya, misal mas sudah makan? sudah. Isi pikir,
klien memiliki dan ingin bertemu dengan orang yang disukainya. Tingkat
kesadaran, klien tidak bingung dengan kondisinya saat ini, klien bisa
mengenal dan mampu berorientasi dengan waktu, tempat, kondisi dan orang
lain. Memori, memori daya ingat klien masih baik antara jangka panjang dan
dialihkan, kontak mata ada, klien bisa berhitung 1-10 dengan benar.
mengambil keputusan sendiri secara sederhana tanpa bantuan orang lain, jika
disuruh mengobrol atau tidur klien lebih suka tidur. Pengkajian daya tilik
diri, klien mengatakan bahwa ia sakit di rawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah
mengatakan makan 3x sehari secara teratur, klien makan habis 1 porsi yang
disediakan dari rumah sakit dengan menu nasi, sayur, dan lauk-pauk dan
buah. Klien minum air putih dan teh 8 gelas belimbing per hari, sehabis
makan klien mencuci piring. Klien mengatakan BAK / BAB lancar tidak ada
gangguan. BAB 1x sehari dan BAK 3 4 kali sehari, klien mandi dengan
mandiri, sehari 2x dengan memakai sabun, gosok gigi, dan keramas 2x dalam
memakai seragam dari RSJD dan menyisir rambut sambil becermin. Istirahat
dan tidur, klien tidur siang kurang lebih 1 jam dari jam 2 hingga jam 3 sore.
12
Tidur malam dari jam 8 malam hingga jam setengah 5 pagi, tidak ada
kebiasaan khusus saat tidur dan setelah tidur. Penggunaan obat, klien
mengatakan sehabis makan selalu minum obat yang disediakan oleh perawat,
Pada pengkajian mekanisme koping mal adaptif, klien biasa diam dan
rumahnya dan klien tinggal bersama ayah ibu dan adiknya. Pengkajian
seperti setan, yang berwujud perempuan, bayangan itu muncul saat klien
sedang sendiri pada sore hari pukul 16.00 WIB. Klien mengatakan bayangan
itu muncul selama 2 hingga 5 menit. Klien juga tidak merasa takut jika
adalah klien tampak bingung dan melamun serta tampak menyendiri, bicara
lambat dan kadang tertawa sendiri karena terbayang pacarnya, klien tampak
senang sering tertawa sendiri. Dari masalah yang didapat prioritas utamanya
C. Perencanaan Keperawatan
wajah bersahabat, menunjukan rasa tenang, ada kontak mata, mau berjabat
prinsip komunikasi terapeutik, sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
berkenalan, tanyakan nama panggilan yang disukai, buat kontrak yang jelas,
tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi, tunjukan sikap
empati dan menerima apa adanya, beri perhatian kepada klien dan kebutuhan
dasar klien, tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi, dengarkan dengan
tanyakan apa yang sedang dialami, katakan bahwa perawat percaya klien
bersahabat), katakan bahwa ada teman klien yang mengalami hal yang sama
namun perawat akan membantu klien. Diskusikan dengan klien isi, waktu,
dilakukan saat terjadi halusinasi, diskusikan cara yang digunakan klien saat
halusinasi muncul, jika cara yang digunakan mal adaptif diskusikan kerugian
cara tersebut, jika cara yang digunakan adaptif beri pujian, diskusikan cara
kesempatan klien mempraktekan cara yang telah dipilih, jika berhasil beri
pujian.
menit pertemuan, klien dapat menyebutkan nama, warna, dosis, efek terapi
dan efek samping obat. Intervensi: diskusikan dengan klien tentang manfaat
dan kerugian tidak minum obat, nama, dosis, cara, efek terapi dan efek
samping penggunaan obat. Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian
jika klien menggunakan obat dengan benar, diskusikan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dengan dokter, anjurkan klien untuk konsultasi kepada
dengan keluarga pada saat pertemuan (pengertian halusinasi, tanda dan gejala
D. Implementasi Keperawatan
kamis 25 April 2013, jam 09.15 WIB, dilakukan SP 1, bina hubungan saling
Respon klien yaitu klien mau di ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik.
Pada hari kedua hari jumat 26 April 2013, jam 09.50 WIB, dilakukan SP
Respon klien yaitu klien mau diajarkan mengontrol halusinasi dengan cara
Pada hari ketiga hari sabtu 27 April 2013, jam 10.20 WIB, dilakukan SP
dengan orang lain dan SP 3 kegiatan jadwal harian yang telah dilakukan.
Respon klien yaitu klien mau diajarkan cara mengontrol halusinasi dengan
E. Evaluasi
hari. Evaluasi hari pertama dilakukan pada hari kamis tanggal 25 April 2013
jam 12.45 WIB hasil evaluasi yang penulis dapatkan meliputi data
setan yang berwujud perempuan, bayangan itu muncul saat klien sedang
sendiri pada sore hari pukul 16.00 WIB. Klien mengatakan bayangan itu
dengan bayangan tersebut. Data obyektif, klien tampak melamun, kontak mata
interaksi dengan klien yaitu klien mampu membina hubungan saling percaya,
klien mempraktekkan sesuai jadwal harian, rencana klien yaitu evaluasi cara
April 2013 jam 09.50 WIB, hasil evaluasi penulis dapatkan dengan data
subyektif klien mengatakan masih sering melihat bayangan itu ketika sedang
kembali cara menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain. Hasil yang
didapat penulis setelah dilakukan interaksi dengan klien yaitu klien mau
Evaluasi hari ketiga dilakukan pada hari sabtu tanggal 27 April 2013 jam
10.20 WIB, evaluasi penulis yang dapatkan dengan data subyektif klien
A. Pembahasan
terdapat pada konsep dasar teori dan studi kasus pada klien dengan masalah
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada tanggal 25 April 2013 dari tahap
1. Pengkajian
itu dibutuhkan format pengkajian yang dapat menjadi alat bantu perawat
20
21
dilakukan pada kasus Tn. P sesuai dengan teori diatas ini, dikumpulkan
terhadap halusinasi dapat berupa rasa curiga, takut, tidak aman, gelisah
nyata dan tidak nyata. Teori ini sesuai dengan alasan masuk karena
bayangan itu muncul saat klien sedang sendiri pada sore hari pukul 16.00
dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stres. Teori ini sesuai pada
adalah tidak teratur minum obat dan jarang kontrol akhirnya pasien
22
kambuh lagi. Itulah yang menjadi salah satu faktor predisposisi munculnya
perabaan, atau penghiduan. Teori ini sesuai dengan hasil dalam pengkajian
muncul saat klien sedang sendiri pada sore hari pukul 16.00 WIB. Klien
biasanya bayangan itu hilang dengan sendirinya dan tidak diketahui secara
pengkajian status mental pada Tn. P dimana pada pembicaraan ketika klien
di ajak bicara tampak kooperatif, bicara lambat dan kadang tertawa sendiri
dengan waktu, tempat, kondisi dan orang lain. Memori, memori daya ingat
klien masih baik antara jangka panjang dan jangka pendek. Serta untuk
sendiri secara sederhana tanpa bantuan orang lain, jika disuruh mengobrol
2011).
2. Diagnosa keperawatan
menganalisis data subjektif dan objektif yang telah diperoleh pada tahap
kesehatan yang lain. Selain itu, diagnosis keperawatan adalah seni dalam
mengidentifikasi masalah dari tanda dan gejala yang ada dan merupakan
pernyataan atau kesimpulan yang berfokus pada sifat dasar dari kondisi
atau masalah.
24
saat klien sedang sendiri di sore hari. Klien mengatakan bayangan itu
muncul selama 2 hingga 5 menit. Klien juga tidak merasa takut jika
tersebut. Data obyektif klien tampak bingung dan melamun serta tampak
menyendiri.
isolasi sosial : menarik diri sulit untuk berhubungan dengan orang lain
ketika konsep diri tidak jelas, akibatnya bisa muncul halusinasi, sedangkan
akibat dari halusinasi adalah resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lain, klien akan curiga dan yakin ada bahaya yang mengancam dirinya.
Namun pada Tn. P, pada analisa data penulis menemukan data yang lebih
perempuan. Klien sering melamun bayangan itu muncul saat klien sedang
sendiri pada sore hari pukul 16.00 WIB. Klien mengatakan bayangan itu
25
muncul, selama 2 hingga 5 menit. Klien juga tidak merasa takut jika
tersebut. Data obyektif klien tampak bingung dan melamun serta tampak
menyendiri.
melihat gambaran yang jelas atau samar terhadap adanya stimulasi yang
nyata dari lingkungan dan orang lain tidak melihatnya. Dengan data
3. Intervensi
tertentu. Tujuan umum dapat dicapai jika serangkaian tujuan khusus telah
perlu dicapai atau dimiliki klien. Kemampuan ini dapat bervariasi sesuai
halusinasi.
dengan teori Rasmun dimana tujuan umum dari tindakan ini berguna
4. Implementasi
Pada hari pertama hari kamis 25 April 2013, jam 09.15 WIB,
klien halusinasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi dan perasaan klien,
Pada hari kedua hari jumat 26 April 2013, jam 09.50 WIB, dilakukan
Pada hari ketiga hari sabtu 27 April 2013, jam 10.20 WIB, dilakukan
akan mengalami banyak waktu luang sendiri yang sering kali mencetuskan
juga harus dilatih untuk minum obat secara teratur sesuai dengan program
membuthkan waktu. Oleh karena itu, pasien harus dilatih minum obat
khusus keempat dan tujuan khusus yang kelima karena waktu yang
digunakan tiga hari. Pada tiga hari pengelolaan kasus tersebut keluarga
klien tidak ada yang datang mengunjungi sehingga tujuan khusus keempat
tidak dapat dicapai. Sehingga tujuan khusus keempat dan kelima penulis
5. Evaluasi
yang penulis buat. Evaluasi yang dapat penulis capai antara lain pada
tujuan khusus yang pertama yaitu klien dapat membina hubungan saling
melamun, bayangan itu muncul saat klien sedang sendiri pada sore hari
dengan klien yaitu klien mampu membina hubungan saling percaya dapat
teratasi.
penulis buat, yaitu seperti klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi
halusinasi. Hasil evaluasi yang didapat dari klien terdapat pada data
lain. Hasil evaluasi ini dapat membuktikan bahwa tujuan khusus kedua
tersebut, klien mau bercakap-cakap dengan orang lain. Data obyektif klien
klien adalah klien dapat memilih cara mengatasi halusinasi seperti yang
telah dilakukan klien, hasil evaluasi yang didapat dari data klien seperti
dalam jadwal kegiatan harian klien, klien lebih suka berlatih menghardik.
tercapai.
dengan baik tidak dapat tercapai, tujuan khusus kelima klien dapat
B. Simpulan
a. Pembahasan
bayangan itu muncul saat klien sedang sendiri pada sore hari pukul
menit. Klien juga tidak merasa takut jika bayangan itu muncul, tetapi
mengontol halusinasinya.
33
dilakukan.
3 kegiatan jadwal harian dan SP 4 cara minum obat dengan benar dan
C. Saran
laporan.
34
c. Bagi Penulis
Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Muha
Medika; Jakarta
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP dan SP ). Salemba
Medika; Jakarta
Isaacs, Anna. 2005. Keperawatan Kesehatan Jiwa & Psikiatrik Edisi 3. EGC;
Jakarta
Keliat, Budi A dan Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Jiwa. EGC;
Jakarta
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Salemba Medika; Jakarta
Yosep, Iyus. 2012. Keperawatan Jiwa (edisi revisi). PT Refika Aditama; Bandung