Вы находитесь на странице: 1из 11

TIPE COOLING TOWER

Cooling tower yang dirancang dan diproduksi dibuat dalam beberapa jenis,
dengan berbagai ukuran dan beberapa model yang tersedia di masing-masing jenis.
Memahami berbagai jenis, bersama dengan kelebihan kelebihan dan keterbatasan
yang dimiliki dari berbagai spesifikasi dari cooling tower, bisa sangat penting
untuk perancangan dan penggunaanya pada proses yang akan dijalankan.
1. Atmospheric cooling tower
Atmospheric cooling tower tidak memanfaatkan perangkat mekanik
berupa fan atau blower untuk membuat aliran udara melalui cooling tower. Aliran
udara pada cooling tower atmosphric yang digambarkan dalam Gambar 2 berasal
aliran udara yang terbentuk oleh induksi alami (aspirasi) yang dibuat oleh
tekanan semprot dari sistem distribusi air di dalam tower. Meskipun relatif murah,
mereka biasanya hanya diterapkan dalam ukuran dan skala yang sangat ukuran
kecil, dan sangat di pengaruhi oleh kondisi angin yang ada di lingkungan sakitar
operasi jauh lebih dipengaruhi oleh merugikan.
Kondisi angindan jenis - jenis penyebab lain yang dapat mengganggu
pendinginan pada proses. Penggunaannya pada proses yang membutuhkan tingkat
keakurasi yang tinggi dalam perhitungan perpindahan panasnya ke lingkungan,
pada pendinginannya untuk suhu air yang relatif tinggi kurang di anjurkan untuk
alasan efisiensi dan dengan demikian telah menjadi jarang digunakan.

Gamabar 1. Atmospheric Cooling Tower


(Sumber: John C.H., 1997)
Pada sistem kerjanya aliran udara (air flow) pada atmhospheric cooling
tower di ciptakan oleh adanya alat penyemprot air dingin yang terletak di atas
tower. Pendinginan ini memanfaatkan kontak butiran air dengan udara pada saat

jatuh. Ketika butiran air jatuh, panas pada tiap - tiap butiran air terdisersi ke udara
di sekeliling bagian dalam cooling tower, yang menyebabkan pada saat butiran air
itu jatuh ke basih, suhunya telah berkurang dan mendingin.
Sebaliknya, pada sistem pendinginan air proses di industri jenis
atmospheric cooling tower yang dikenal sebagai hyperbolic natural draft tower
sangat diandalkan dan dapat diprediksi dalam kinerja termalnya. Aliran udara
melalui menara ini diproduksi oleh density differential yang ada antara udara
panas yang kurang padat pada bagian dalam tower dan udara dingin yang lebih
padat di luar tower. Biasanya, menara ini cenderung cukup besar (250.000 gpm
dan bahkan bisa lebih besar), dan kadang - kadang lebih dari 500 kaki tingginya.
Nama mereka, (hyperbolic) tentu saja, berasal dari bentuk geometris dari shell.

Gambar 2. Hyperbolic Natural Draft Tower


(Sumber : John C. H., 1998)

Meskipun menara hiperbolik terbilang lebih mahal dibandingkan jenis


menara normal lainnya, mereka digunakan secara luas di bidang generator tenaga
listrik di mana beban panas secara penuh bersatu dan dalam skala pendinginan air
dalam volume besar perjamnya dan periode amortisasi yang lama memungkinkan
cukup waktu untuk mendinginkan volume air yang sangat banyak itu tadi.
Sistem kerja dari hyperbolic natural draft tower adalah dengan
memindahkan udara lingkungan yang lebih padat di banding udara di dalam yang
kurang padat memanfaatkan tingkat densitas antara uadara yang ada, uadara ini
masuk melalui fentilasi yang terbuat dari concert cement yang ada di dasar tower
dekat dengan basin.udara ini ber hembus ke atas tower dan berkontak dengan
butiran uadara yang di kontakkan dari bagian atas tower yang biasanya sampai
dengan ketinggian 500 ft. Pada saat air mencapai basin tower, suhu air telah
mencapai suhu lingkungan cukup dingin untuk di gunakan lagi dalam proses yang
terus berjalan (continue).

2. Counterflow Cooling Tower


Counterflow adalah sistem pendinginan air proses pendininan air pada
cooling tower menggunakan forced flow atau aliran udara pada cooling tower
dibantu dengan adanya fan untuk mempercepat kontak udara dan air panas sisa
dari proses. Sistematika kerja dari cooling tower ini adalah kebalikan dari
armospheric cooling tower yang hanya menggunakan tekanan atmospheric untuk
mengontakkan air dengan udara. Di menara counterflow, udara bergerak vertikal
ke atas lalu mengisi sekeliling dinding pada cooling tower, dengan saat yang
bersamaan air pada bagian atas dari cooling tower bergerak kebawah menjatuhi
udara yang telah mengisi bagian dalam dari cooling tower pada saat itulah terjadi
proses perpindahan panas antara air dengan udara yang ada. Karena kebutuhan
untuk intake diperpanjang dan ventilasi debit yang kecil mana terbentuklah sistem
semprot bertekanan tinggi mengakibatkan kontak udara dan air menjadi sempurna
dan distribusi panas menjadi maksimal. Kerugian yang di dapat dari penggunaan
sistem ini adalah pembangunan dari counterflow secara fisik lebih tinggi guna
memperlama kontak antara air dan udara ini menyebabkan biaya instalasi dan
pembangunan lebih mahal. Kerugian dari pembuatan tekanan air yang lebih tinggi
mengakibatkan kinerja pompa menjadi berlebih, seara otomatis memakan
penggunaan listrik yang lebih besar di banding dengan cara kerja dari sistem
crossflow. Akan tetapi sifat tertutup dari menara counterflow membatasi paparan
air sinar matahari langsung, sehingga memperlambat pertumbuhan alga hingga
mengurangi biaya perawatan dan penggunaan senyawa yang dapat menghambat
pertumbuhan alga.
Gambar 3. Counterflow Cooling Tower
(Sumber: John C. H., 1998)

Penggunaan dari Counterflow cooling tower juga di kombinasikan dengan


penambahan fan pada bagia atas dari cooling toower untuk menhisap udara yang
ada di sekeliling dari cooling tower (lingkungan) ini juga berfungsi sebagai cara
untuk memaksimalkan kontak antara udara dan air (gambar 4). Tidak hanya itu,

counterflow cooling tower juga di kombinasikan dengan film dan splash. Film di

gunakan jika aliran air yang digunakan adalah jenis yang tidak dengan
menggunakan spray bertekanan tinggi, air ini akan mengalir di film untuk
berkontak dengan udara yang di hisap oleh fan. Sementara penggunaan splash

untuk tipe distribusi air yang menggunakan spray yang bertekanan tinggi.

Gambar 4. Counterflow cooling tower with film or splash fill


(Sumber: John C. H., 1998)

3. Natural Cooling Tower


Natural cooling tower ada cooling tower yang memanfaatkan adanya
udara di sekeliling dari cooling tower untuk mendinginkan air panas sisa dari
proses. Natural cooling tower adalah salah satu cooling tower terbaik untuk

pemakaian tingkat tinggi pendinginan air proses. Natural cooling tower terbagi

lagi menjadi dua yaitu :


3.1.Natural Draft Cooling tower
Natural draft cooling tower adalah cooling tower yang memanfaatkan
aliran udara di sekitar cooling tower tanpa menggunakan bantuan dari fan.

Gambar 5. natural draught cooling tower

(Sumber: John C. H., 1998)

Natural draught cooling tower adalah pemanfaatan dari udara sekitar


untuk mendinginkan air. Ini disebabkan adanya perbedaan kepadatan udara.

Gambar 6. Diagram natural draught cooling tower

(Sumber: John C. H., 1998)

Dapat dilihar pada diagram gambar 6, terdapat fentilasi di dasar dari


natural draugh cooling tower ini adalah tempat dari pertukaran udara dari udala di
sekeliling cooling tower dan udara di dalam cooling tower. Cooling tower natural
juga biasa di kombinasikan dengan kipas atau fan untuk memaksimalkan
pertukaran panas.

Gambar 7. Diagram introcued draught counter flow


(Sumber: John C. H., 1998)

Pada induced draught counter flow, cooling tower dikombinasikan dengan


kipas atau fan untuk memaksimalkan proses pendinginan air. Udara memasuki
cooling tower pada celah yang terdapat pada diagram. Lalu udara yang telah
memasuki cooling tower tadi di sedot oleh fan yang terdapat di atas cooling tower.

3.b. Ntural Draught cross flow Cooling tower

Natural draught cooling tower adalah ketika cooling tower di kombinasikan


dengan penyilangan aliran air dengan aliran udara pada proses pendinginan.

Gambar 8. Natural Draught cross flow Cooling tower


(Sumber: John C. H., 1998)
Ini bekerja seperti cross flow cooling tower, hanya saja tidak
memanfaatkan fan untuk mengalirkan udara hanya mengharapkan aliran udara
alami yang mengalir untuk mendinginkan air yang panas.
4. Open system Cooling Towers
Open system Cooling Towers menolak panas dari sistem pendinginan air
ke atmosfer. Air panas dari sistem memasuki menara pendingin dan

didistribusikan ke wet deck (permukaan perpindahan panas). Air ditarik atau


didorong melalui wet deck, menyebabkan sebagian kecil dari air menguap yang
akan hilang (memperkecil kehilangan air oleh pengupan). Penguapan
menghilangkan panas dari air yang tersisa, yang dikumpulkan dalam baskom
(basin) air dingin dan kembali ke sistem untuk menyerap lebih banyak panas.
Setiap jalur open cooling tower meskipun beroperasi di bawah prinsip dasar yang
sama, operasi diatur sedikit berbeda.

4.1.Configuration
Ada dua konfigurasi utama dari pabrik merakit menara pendingin terbuka
(open system cooling tower): crossflow dan counterflow. Dalam cross flow
cooling tower, air mengalir secara vertikal ke bawah wet deck sebagai udara
mengalir secara horizontal di atasnya. Dalam counter flow cooling tower, air
mengalir secara vertikal ke bawah wet deck sebagai udara mengalir secara vertikal
ke atas itu.

Gambar 9. Cross flow dan counterflow configuration

(Sumber: John C. H., 1998)

4.2. Capacity Range


Dalam keterangan berikut, kapasitas produk yang disebut dalam hal
nominal ton dan berbagai aliran di 95F / 85F / 78F. Sebuah nominal menara
pendingin ton didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendinginkan 3 gpm air
dari 95F sebuah (35.0C) memasuki suhu air ke 85F (29.4C) meninggalkan
suhu air di 78F (25.6C) memasuki wet-bulb temperatur.
Maksimum suhu air masuk Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kondisi
suhu entering maksimum pada open system cooling untuk suhu air masuk sekitar
95(35C). Semua cooling tower yang mampu menahan suhu minimal 120F
(49C) dengan bahan mengisi standar. Untuk aplikasi di mana suhu air masuk
melebihi 120F (49C), dipwerlukan pemeriksaan tabel material lebih lanjut guna
optimaslisasi kondisi operasi suatu alat.

4.3.Prinsip Kerja
Pendinginan dengan menggunakan open system cooling tower sama
dengan menggunakan cross flow open system hanya dengan penggunaan spray
bertekanan tinggi untuk mempercepat peroses pendingginan. Suhu maksimal
untuk pendinginan ini adalah 76.7 oC dengan kapasitas 4,005 gpm (gram per
menit). Open system cooling tower menggunakan sistem forced drift dimana
aliran angin di paksakan berhembus dalam cooling tower untuk mendinginkan air
menggunakan axial fan. Spesifikasi ini cocok untuk industrial karena mampu
mendinginkan air yang dingin dalam skala yang besar.
Air dingin memasuki cooling tower pada bagian atas dari cooling tower
lalu di sebarkan ke seluruh bagian cooling tower dengan menggunakan srayer
bertekakan tinggi, lalu pendinginan terjadi ketika kontak air bertekakan tinggi
dengan udara berdebit besar yang di pompakan oleh axial fan ketika memasuki
permukaan wet deck. Air yang terlah berkontak dengan udara telah bertukar
suhunya dan jatuh ke dasar basin lalu di pompakan keluar.

5. Cross Flow Cooling tower


Crossflow cooling tower memiliki konfigurasi pengisian aliran dimana
udara mengalir secara horizonta diikuti dengan bersilangnya downward fall dari
air. Desain ini memberikan sedikit perlawanan aliran air untuk aliran udara,
sehingga mengurangi tenaga kipas yang diperlukan untuk memenuhi kondisi
operasi saat pendinginan.cross-flow cooling tower ini biasanya menggunakan
Fitur fed-gravity deck dimana distribusi air yang baik di dapatkan meski sistem
yang di gunakan adalah open atau close system.
Gambar 10. Cross flow cooling tower
(Sumber: U.S deparment of energy report, 1998)

Proses yang tertutup memungkinkan untuk membatasi pertumbuhan alga


dan masuknya puing-puing dari aliran tower ke sistem distribusi air. Deck dari
sistem fed-gravity mendistribusikan air secara merata keseluruh bagian menara
memungkinkan untuk optimalnya pendinginan. Dari diagram aliran air dan udara
dapat kira lihat pada (gambar 10) panah berwarna merah merupakan aliran air
panas sedangkan panah berwarna biru adalah aliran udara. Sistem kerja dari
crossflow cooling tower ini adalah udara luar di hisap msuk menggunakan fan
yang terdapat di puncak menara. Udara ini masuk melalui celah-celah fentilasi
yang terdapat di sekeliling cooling tower. Bersamaan dengan itu, air panas di
semprotkan ke arah bawah melalui spayer yang terdapat di bagian atas dari
puncak menara sebelum fan (lihat gambar panah berwarna merah). Aliran air ini
berkontak dengan udara yang masuk melalui samping-samping menara pendingin
dan berkontak secara menyilang (arah dari panah warna biru melihatkan aliran
udara dari luar cooling tower).

6. Close system cooling tower


Close system cooling tower atau closed circuit cooling towers beroperasi
dengan cara yang sama untuk open system cooling tower, kecuali satu hal bahwa
beban panas akan ditolak lalu ditransfer dari cairan proses (fluida yang
didinginkan) untuk udara melalui kumparan penukar panas. Kumparan berfungsi
untuk mengisolasi cairan proses dari udara luar, menjaganya tetap bersih dan
contaminate free dalam loop tertutup. Hal ini menciptakan dua sirkuit cairan
yang terpisah yag pertama sirkuit eksternal, di mana menyemprotkan air
bersirkulasi dikumparan dan bercampur dengan udara luar dan kedua suatu sirkuit
internal, di mana cairan proses bersirkulasi dalam kumparan. Selama operasi,
panas dipindahkan dari sirkuit internal, melalui koil untuk air semprot, dan
kemudian ke atmosfer sebagai bagian dari air menguap.

Gambar 11. Close system cooling tower


(Sumber : Baltimore Aircoil Company, 1998)

Asal kata dari Close system cooling tower adalah dari sistem penyimpanan
air terlebih dahulu di dalam coil sebelum di kontakkan dari udara. Pada Close
system cooling tower terdapat dua aliran gabungan. Aliran gabungan adalah
penggunaan kedua pertukaran koil panas dan mengisi untuk transfer panas dalam
sebuah menara pendingin sirkuit tertutup. Proses tertentu memerlukan loop
tertutup, dimana untuk pendinginan air proses tidak bersentuhan dengan udara
atmosfer. Hal ini untuk mencegah air pendingin dari lekatnya partikel yang
mungkin tidak bisa disaring atau bahkan yang terlarut. pendinginan Loop tertutup
membutuhkan lebih banyak energi dan memiliki biaya awal dan siklus lebih
tinggi dari menara pada open system cooling tower , tapi memberikan
perlindungan tambahan untuk proses yang tidak dapat mentoleransipartikel-
partikel yang terlarut dalam air.

Вам также может понравиться