Вы находитесь на странице: 1из 14

Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan

Eliminasi Urine

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Agestina Eka Safitri (1502044)


2. Muchamad Mustaqim (1502068)
3. Nur janah (1502071)
4. Risma Novi Astuti (1502074)

D3 Keperawatan / I B

STIKES Muhammadiyah Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa


urin atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses
eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini terjadi
dari dua langkah utama yaitu : kandung kemih.
Secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat di atas
nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul refleks
saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan
kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akan
keinginan untuk berkemih. Meskipun refleks miksi adalah refleks autonomik
medula spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat
korteks serebri atau batang otak.
Pasien yang sebagian besar menderita penyakit serius hingga tidak
mampu mobilisasi dari tempat tidur mengalami gangguan eliminasi urine.
Sehingga pasien harus dibantu orang lain atau perawat dalam melakukan eliminasi
urine. Perawat dapat membantu eliminasi urine diatas tempat tidur dengan
menggunakan kateter urine, kondom kateter dan selalu merawat kateter agar
terhindar dari infeksi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan eliminasi urin?
2. Bagaimana diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan eliminasi urin?
3. Bagaimanamembuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi?
4. Bagaimana membantu pasien dengan eliminasi urin?
5. Bagaimana melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal
3. Dapat membuat perencanaan keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal
4. Mengetahui agaimana membantu pasien dengan eliminasi urin dan fekal
5. Mengetahuibagaimanamelaksanakanevakuasi fecal
6. Mengetahui bagaimana melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan system perkemihan dengan
melakukan anamnesa keperawatan dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
diagnostic.
1. Anamnesis Keperawatan
Anamnesis mencakup tinjauan pola eliminasi klien dan gejala perubahan
perkemihan serta pengkajian faktor lain yang dapat memengaruhi
kemampuan berkemih normal. Gunakan pertanyaan untuk membantu
mengarahkan klien berfokus pada masalah perkemihan yang spesifik.
a. Pola berkemih
Tanyakan pola berkemih harian, termasuk frekuensi dan waktu,
volume normal berkemih, dan perubahan yang timbul. Frekuensi
tergantung pada masing-masing individu, serta pada asupan dan
kehilangan cairan yang dialami. Waktu berkemih yang umum
adalah saat bangun tidur, setelah makan dan sebelum tidur.
Sebagian besar orang berkemih sebanyak 5 kali sehari atau lebih.
Klien yang sering berkemih dimalam hari mungkin saja menderita
penyakit ginjal, pembesaran prostat, atau penyakit jantung.
Informasi tentang pola berkemih akan menegakkan data untuk
perbandingan.
b. Gejala perubahan perkemihan
Gejala yang sama dapat ditemukan pada lebih dari satu jenis
kelainan. Tanyakan pada klien tentang gejala yang berhubungan
dengan perkemihan. Tanyakan mengenai faktor yang memperparah
gejala dan tindakan klien saat mengalami gejala tersebut. Salah
satu contohnya yaitu
1) Inkontinensia : kehilangan urine involunter
2) Retensi : penumpukan urine dalam kandung kemih, disertai
dengan ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih
sepenuhnya.
c. Faktor yang memengaruhi perkemihan
Faktor yang memengaruhi perkemihan antara lain adalah usia,
lingkungan, psikologis, riwayat pengobatan, tonus otot,
keseimbangan cairan, prosedur operatif atau diagnostik yang
sedang dijalani oleh klien, kondisi penyakit. Awasi kebutuhan yang
terkait dengan perubahan normal pada proses penuaan yang
menjadi predisposisi untuk masalah eliminasi. Perhatikan pola
BAB karena konstipasi sering mengganggu pola eliminasi urine
normal. Perhatikan pada masalah linkungan rumah dan pelayanan
kesehatan. Bantuan seperti dudukan toilet, pegangan atau alat
bantu biasanya dibutuhkan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini akan memberikan data tentang adanya masalah eliminasi
urine dan keparahannya. Struktur primer yang perlu diperiksa adalah :
a. Kulit dan Membran Mukosa
Perhatikan turgor dan mukosa mulut sehingga anda memperoleh
data tentang status hidrasi klien. Inkontinensia kulit dapat
meningkatkan risiko kerusakan kulit. Periksa perineum untuk
melihat adanya ruam, bengkak, iritasi dan gangguan integritas.
b. Ginjal
Saat pemeriksaan abdomen perawat memalpasi ginjal. Posisi,
bentuk, dan ukuran ginjal akan memperlihatkan masalah seperti
tumor, sedangkan nyeri mengindikasikan inflamasi. Auskultasi
dapat dilakukan untuk mendeteksi bruit arteri renalis (suara yang
timbul akibat aliran turbulensi darah melalui arteri yang
menyempit.)
c. Kandung kemih
Inspeksi dilakukan dengan melihat adanya pembengkakan atau
tampilan cembung abdomen bawah. Lakukan palpasi perlahan
pada abdomen bagian bawah. Kandung kemih yang terisi parsial
biasanya terasa mulus dan bulat. Palpasi perlahan pada kandung
kemih yang terdistensi membuat klien merasa ingin berkemih
bukan nyeri. Perkusi pada kandung kemih menimbulkan bunyi
redup.
d. Meatus uretra
Perhatikan adanya sekret, inflamasi, atau lesi pada meatus uretra.
Meatus normal pada wanita tidak memiliki sekret, tampak
berwarna merah muda dengan lubang kecil dibawah klitoris dan
diatas orifisium vagina. Meatus yang normal tidak memiliki sekret,
jika ada sekret tersebut diambil dan diperiksa sebelum klien
berkemih. Wanita penderita infeksi vagina rentan terhadap ISK
karena aliran dapat berpindah ke meatus uretra.
Meatus uretra pria yang normal berupa lubang kecil diujung penis.
Periksa meatus untuk melihat adanya sekret, inflamasi dan lesi.
Lakukan retraksi pada preputium pada pria yang tidak disirkumsisi
untuk melihat meatus.
3. Pemeriksaan Urine
a. Asupan dan Keluaran
Perhatikan rata-rata asupan cairan harian klien. Perubahan volume
cairan urine merupakan indikator penting adanya perubahan cairan
atau ginjal. Laporkan setiap peningkatan atau penurunan volume
yang ekstrem.
b. Karakteristik Urine
Periksa setiap warna, kejernihan dan bau urine.
1) Warna urine normal : Pucat gelap tergantung
konsentrasinya. Urine pekat menandakan adanya deficit
volume cairan. Warna merah gelap menandakan perdarahan
ginjal atau ureter. Obat-obatan juga dapat merubah warna
urine. Catat dan laporkan setiap warna atau endapan
abnormal, terutama jika penyebabnya tidak diketahui.
2) Kejernihan : urine normal tampak transparan.
3) Bau : semakin pekat urine semakin kuat baunya.
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Roentgenogram abdomen ( ginjal, ureter, kandung kemih ) untuk
menentukan ukuran, bentuk, simetrisitas, dan lokasi ginja.
b. Computerized axial tomography (CT) scan untuk memperoleh
gambar mendetail pada loksi tubuh tertentu.
c. Intravenous pyelogram (IVP) untuk melihat duktus kolektivus dan
pelvis renalis serta garis besar ureter, kandung kemih dan uretra.
d. Ultrasonic ginjal dan kandung kemih untuk mengidentifikasi
struktur maskrokospis dan kelainan struktur ginjal.
e. Pemeriksaan urodinamik (uroflowmetri) untuk menentukan fungsi
otot kandung kemih dan mengevaluasi penyebab inkontinensia
urine.
f. Endoskopi-sistoskopi
g. Arteriogram (angiografi)

B. Diagnosa Keperawatan
MenurutNANDA diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan
aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan
perawat.
Diagnosa keperawatan menurut Potter dan Perry meliputi antara lain :
1. Retensi Urine
Definisi : Pengosongan kandung kemih tidak tuntas.
Batasan Karakteristik :
Berkemih sedikit, residu urine, sering berkemih, sensasi kandung
kemih penuh, menetes, tidak ada haluaran urine, disuria,
ikontinensia aliran berlebih dan distensi kandung kemih.
Faktor yang berhubungan :
Inhibisi arkus reflex, sfingter kuat, sumbatan saluran perkemihan,
tekanan ureter tinggi.
2. Gangguan eliminasi urine
Definisi : disfungsi eliminasi urine.
Batasan Karakteristik : anyang-anyangan, dorongan berkemih,
disuria, inkontinensia, retensi urine, sering berkemih, nokturia,
ikontinensia urine.
Faktor yang berhubungan :
Gangguan sensori motorik, infeksi saluran kemih, obstruksi
anatomik, penyebab multiple.
3. Inkontinensia urinarius fungsional
Definisi : ketidakmampuan individu, yang biasanya kontinen,
untuk mencapai toilet tepat waktu untuk berkemih mengalami
pengeluaran urine yang tidak sengaja/
Batasan karakteristik : berkemih sebelum mencapai toilet,
sensasi ingin berkemih, inkontinensia urine sangat dini, waktu
untuk mencapai toilet memanjang setelah ada sensasi dorongan,
mengosongkan kandung kemih dengan tuntas.
Faktor yang berhubungan :
Faktor perubahan lingkungan, gangguan fungsi kognisi, gangguan
penglihatan, gangguan psikologis, kelemahan struktur panggul,
keterbatasan neuromuscular.
4. Inkontinensia urine stress
Definisi : rembesan urine tiba-tiba karena aktivitas yang
meningkatkan tekanan intra-abdomen.
Batasan karakteristik : rembesan involunter sedikit urine,
rembesan involunter sedikit urine pada tidak adanya kontraksi
detrusor, rembesan involunter sedikit urine pada tidak adanya
overdistensi kandung kemih.
Faktor yang berhubungan :
Defisiensi sfingter uretra intrinsik, kelemahan otot pelvis,
peningkatan tekanan intraabdomen, perubahan degeneratif pada
otot-otot pelvic.
5. Inkontinensia urine dorongan
Definisi : pengeluaran urine involunter yang terjadi segera setelah
suatu rasa dorongan kuat untuk berkemih.
Batasan karakteristik :
Dorongan berkemih, pengeluaran urine involunter pada kontraksi
kandung kemih, pengeluaran urine involunter pada spasme
kandung kemih, tidak mampu mencapai toilet pada waktunya
untuk berkemih.
Faktor yang berhubungan :
Asupan alcohol, asupan kafein, impaksi fekal, infeksi saluran
kemih, penurunan kapasitas kandung kemih, program pengobatan,
uretritis atrofik, hiperaktivitas detrusor dengan gangguan
kontraktilitas kandung kemih.
6. Deficit perawatan diri : eliminasi
Definisi : hambatan kemampuan untuk melaukan atau
menyelesaikan aktivitas eliminasi mandiri.
Batasan karakteristik : ketidakmampuan melakukan hygiene
eliminasi secara komplet, ketidakmampuan untuk memanipulasi
pakaian untuk eliminasi, ketidakmampuan mencapai toilet,
ketidakmampuan untuk duduk di toilet.
Faktor yang berhubungan :
Ansietas, gangguan fungsi kognitif, gangguan muskoloskeletal,
gangguan neuromuscular, gangguan persepsi, hambatan
kemampuan berpindah, hambatan mobilitas, kelemahan, keletihan,
kedala lingkungan, nyeri, penurunan motivasi.

C. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1 : gangguan eliminasi urin b.d. infeksi saluran kemih
Diagnosa Tujuan (NOC) NIC
Gangguan Eliminasi Urinary Elimination Urinary
Urine Setelah dilakukan Elimination
Definisi : disfungsi tindakan keperawatan Management
eliminasi urine. selama 3x45 menit, Urinary
Batasan pasien diharapkan retention Care
Karakteristik : mampu bekemih secara
anyang-anyangan, normal, dengan kriteria
dorongan berkemih, hasil :
disuria, inkontinensia, Kandung kemih
retensi urine, sering kosong secara
berkemih, nokturia, penuh
ikontinensia urine. Tidak ada rasa
Faktor yang sakit saat
berhubungan : berkemih
Gangguan sensori Intake cairan
motorik, infeksi dalam skala 5
saluran kemih, Frekuensi
obstruksi anatomik, berkemih dalam
penyebab multiple. rentang normal
Diagnosa 2 : Retensi urine b.d. tekanan ureter tinggi
Diagnosa Tujuan (NOC) NIC
Retensi Urine Urinary Elimination Urinary
Definisi : Pengosongan Setelah dilakukan catheterization :
kandung kemih tidak tindakan keperawatan intermitten
tuntas. selama 3x45 menit, Urinary retention
Batasan Karakteristik : pasien diharapkan care
Berkemih sedikit, residu mampu berkemih secara Urinary
urine, sering berkemih, normal tanpa ada residu Elimination
sensasi kandung kemih urine, dengan kriteria Management
penuh, menetes, tidak ada hasil :
haluaran urine, disuria, Pola eliminasi
ikontinensia aliran normal
berlebih dan distensi Kandung kemih
kandung kemih. kosong secara penuh
Faktor yang Tidak ada retensi
berhubungan: urine
Inhibisi arkus reflex, Frekuensi berkemih
sfingter kuat, sumbatan normal
saluran perkemihan, Tidak ada jumlah
tekanan ureter tinggi. urine yang tersisa
Intake cairan dalam
skala 5

D. Implementasi
Urinary Elimination management
1. Monitor eliminasi urine termasuk frekuensi, konsistensi, bau,
volume, dan warna
2. Monitor tanda dan gejala adanya retensi urine
3. Identififkasi faktor yang memperparah ikontinensia
4. Pelajari tanda dan gejala pasien mengenai adanya ISK
5. Catat waktu terakhir pasien berkemih, sesuai
6. Instruksikan pasien/keluarga untuk melaporkan keluaran urine,
sesuai
7. Hubungi dokter apabila ISK terjadi
8. Batasi cairan, sesuai kebutuhan
9. Instruksikan pasien untuk memonitor tanda dan gejala adanya ISK
10. Instruksikan pasien untuk mengosongkan kandung kemih sesuai
prosedur

Urinary Retention Care


1. Lakukan penilaian kemih yang komprehensif berfokus pada
inkontinensia (misalnya, output urine, pola berkemih, fungsi
kognitif, dan masalah kencing praeksisten)
2. Memantu penggunaan obat dengan sifat antikolinergik
3. Memonitor efek dari obat-obatan yang diresepkan, seperti calcium
channel blockers dan antikolinergik
4. Merangsang reflex kandung kemih dengan menerapkan dingin
untuk perut, membelai tinggi batin atau air
5. Sediakan waktu yang cukup untuk pengosongan kandung kemih
(10 menit)
6. Masukan kateter kemih, sesuai
7. Membantu dengan toilet secara berkala, sesuai
8. Instruksikan cara-cara untuk menghindari konstipasi atau impaksi
tinja
9. Memantau asupan dan keluaran

Urinary Catheterization : Intermitten


1. Lakukan pengkajian secara menyeluruh yang berfokus pada
penyebab ikontinensia meliputi (output urine, fungsi kognitif, pola
pengosongan urine)
2. Beri tahu klien mengenai tujuan, alat, langkah dan rasional
pemasangan kateter intermitten
3. Ajarkan klien/keluarga mengenai teknik pembersihan kateter
intermitten
4. Sediakan ruang privasi selama melakukan prosedur
5. Gunakan peralatan yang tepat
6. Gunakan teknik steril dan bersih untuk kateter
7. Ajarkan klien/keluarga tentang tanda dan gejala adanya ISK
8. Atur frekuensi kateter output 300 c atau kurang untuk dewasa
9. Periksa aliran urine setiap 2 minggu-1bulan
10. Tetapkan jadwal pemasangan kateter sesuai kebutuhan individu
11. Monitor bau, warna dan kejernihan urine

E. Evaluasi
1. Haluaran urine tepat, dengan berat jenis ( hasil pemeriksaan
laboratorium ) mendekati normal; berat badan stabil; tanda vital dalam
batas normal; tidak ada edema.
2. Buang air kecil dengan pola dan jumlah yang normal tanpa adanya
obstruksi.
3. Buang air kecil yang cukup dan tak teraba adanya distensi kandung
kemih.
Daftar Pustaka

Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner. 2013. Nursing Iterventions


Classification (NIC). Elsevier
Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner.2013. Nursing Outcome Classification
(NIC). Elsevier
Herdman, HT, S.Kamtisuru. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2015-2016 Edisi 10. Jakarta : EGC
Potter, Perry.2010.Fundamental Keperawatan buku 3.Jakarta : Salemba Medika

Вам также может понравиться

  • Ventilator
    Ventilator
    Документ51 страница
    Ventilator
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Diabetes Mellitus
    Diabetes Mellitus
    Документ10 страниц
    Diabetes Mellitus
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Agama Islam
    Agama Islam
    Документ2 страницы
    Agama Islam
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
    Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
    Документ3 страницы
    Tugas Pendidikan Kewarganegaraan
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Agama Islam
    Agama Islam
    Документ2 страницы
    Agama Islam
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Edukasi Pasien Post Turp
    Edukasi Pasien Post Turp
    Документ12 страниц
    Edukasi Pasien Post Turp
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Hapalan Kalo Mau Ikut OK Katarak
    Hapalan Kalo Mau Ikut OK Katarak
    Документ10 страниц
    Hapalan Kalo Mau Ikut OK Katarak
    Ade Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Child Abuse
    Asuhan Keperawatan Pada Child Abuse
    Документ16 страниц
    Asuhan Keperawatan Pada Child Abuse
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Batu Saluran Kemih
    Asuhan Keperawatan Batu Saluran Kemih
    Документ22 страницы
    Asuhan Keperawatan Batu Saluran Kemih
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • La Rutan
    La Rutan
    Документ1 страница
    La Rutan
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Role Play Manajemen
    Role Play Manajemen
    Документ5 страниц
    Role Play Manajemen
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Komunikasi Neww
    Komunikasi Neww
    Документ10 страниц
    Komunikasi Neww
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Sap Pertumbuhan 2
    Sap Pertumbuhan 2
    Документ12 страниц
    Sap Pertumbuhan 2
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Документ5 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Документ7 страниц
    Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • SUKSES SUCTION
    SUKSES SUCTION
    Документ21 страница
    SUKSES SUCTION
    DeniGon
    100% (1)
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Документ22 страницы
    Kelompok 1
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional
    Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional
    Документ11 страниц
    Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Makalah KD - Dos Ana
    Makalah KD - Dos Ana
    Документ36 страниц
    Makalah KD - Dos Ana
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • KLMPK 3
    KLMPK 3
    Документ8 страниц
    KLMPK 3
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Resume Bu Ana
    Resume Bu Ana
    Документ7 страниц
    Resume Bu Ana
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Документ13 страниц
    Kelompok 2
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • 01 Manusia Dan Agama
    01 Manusia Dan Agama
    Документ31 страница
    01 Manusia Dan Agama
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • KLMPK 2
    KLMPK 2
    Документ6 страниц
    KLMPK 2
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Документ11 страниц
    Kelompok 4
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Документ17 страниц
    Kelompok 5
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Документ16 страниц
    Kelompok 6
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Child Abuse
    Child Abuse
    Документ19 страниц
    Child Abuse
    DeniGon
    Оценок пока нет
  • Hapalan Kalo Mau Ikut OK Katarak
    Hapalan Kalo Mau Ikut OK Katarak
    Документ10 страниц
    Hapalan Kalo Mau Ikut OK Katarak
    Ade Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Документ15 страниц
    Kejang Demam
    DeniGon
    Оценок пока нет