Вы находитесь на странице: 1из 8

1.6.

2 Harmonisasi standar akuntansi


Arti harmonisasi standar akuntansi

Istilah harmonisasi sering diartikan secara keliru sebagai standardisasi. Harmonisasi


sebenarnya berbeda dengan standardisasi. Wilson mengemukakan perbedaan diantara
kedua istilah tersebut:

Harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memiliki arti sebuah rekonsiliasi atas
berbagai sudut pandang yang berbeda. Ini berarti, harmonisasi jauh lebih fleksibel dan
terbuka, dibanding dengan standardisasi. Dimana standardisasi merupakan penetapan
sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi oleh satu negara dan hendak
diterapkan oleh semua negara lain. Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting
untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat
diartikan dan dipahami secara internasional.

Definisi dari harmonisasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk diterima dibanding standardisasi. Setiap negara memiliki kumpulan aturan,
filosofi dan sasaran masing-masing untuk melindungi serta mengendalikan sumber daya
yang ada. Aspek nasionalisme ini memunculkan aturan-aturan dan cara-cara tertentu yang
pada akhirnya akan memengaruhi sistem akuntansi negara tersebut. Harmonisasi terdiri
atas pemahaman atas idiosyncracies nasional dan mencoba merekonsiliasikannya dengan
sasaran-sasaran negara lain sebagai satu langkah awal. Langkah kedua yakni memperbaiki
atau mengoreksi beberapa halangan agar dapat mencapai tingkat harmonisasi yang dapat
diterima.

Manfaat dari harmonisasi

Ada beberapa keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat
suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara
internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan dari negara tersebut melainkan
juga memungkinkan mereka untuk seketika menjadi bagian utama dari standar akuntansi
yang berlaku secara internasional. Beberapa pekerjaan di bawah ini telah diselesaikan oleh
kantor akuntan publik besar dalam praktek internasional mereka. Seperti yang dinyatakan
oleh Macrae berikut ini:

Masing-masing bentuk ini tentu saja dapat menentukan dan menjalankan standar
bagi organisasi mereka sendiri, namun jika digabungkan, mereka menentukan
standar yang diikuti oleh bagian yang substansial dari penugasan-penugasan audit
internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan meningkatnya
saling ketergantungan antar negara dalam perdagangan dan investasi menjadi alasan utama
adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara internasional.
Internasionalisasi juga akan memfasilitasi transaksi-transaksi internasional, penetapan
harga, keputusan alokasi sumber daya, dan menjadikan transaksi keuangan internasional
menjadi lebih efisien.

Ketiga, perusahaan membutuhkan modal dari luar, mengingat tidak mencukupinya laba
ditahan dan pinjaman luar negeri untuk mendanai proyek-proyek, telah meningkatkan
kebutuhan akan harmonisasi akuntansi. Sebagai akibatnya, para pemasok modal, baik dalam
dan luar negeri, cenderung mengandalkan laporan keuangan untuk mengambil keputusan
investasi dan pemberian pinjaman, dan cenderung menunjukkan pilihannya melalui
perbandingan laporan keuangan.

Batasan pada Harmonisasi

Tren yang sedang berlangsung mengindikasikan bahwa hanya terdapat sedikit kemungkinan
untuk dapat mencapai harmonisasi internasional. Ada beberapa alasan yang memebenarkan
sikap pesimistis tersebut. Pertama, pemungutan pajak oleh semua negara menimbulkan
permintaan terbesar akan adanya jasa-jasa akuntansi. Karena sistem pemungutan pajak
berbeda-beda secara internasional, dapat dipastikan dengan mudah bahwa prinsip-prinsip
dalam sistem akuntansi yang digunakan secara internasional juga akan berbeda-beda.
Seidler menyatakan:

Karena sistem pemungutan pajak yang bervariasi untuk tiap negara, dan karena
pemerintah menunjukkan adanya tanda-tanda keinginan untuk mengharmonisasikan
sistem perpajakan ( kecuali di dalam pemungutan jumlah maksimum dari perusahaan-
perusahaan ultinasional), sulit untuk mengharapkan hilangnya berbagai hambatan
bagi harmonisasi akuntansi internasional ini.

Kedua, kebijakan-kebijakan akuntansi hampir selalu dibuat untuk mencapai sasaran politik
ataupun ekonomi yang kompatibel dengan sistem perekonomian atau politik dalam negara
tertentu. Karena hanya terdapat sedikit harapan untuk memiliki satu sistem politik atau
ekonomi tunggal secara internasional, dapat dipastikan bahwa perbedaan-perbedaan yang
terjadi dalam sistem politik dan ekonomi akan terus menjadi halangan bagi harmonisasi
akuntansi internasional.

Ketiga, beberapa rintangan bagi harmonisasi internasional diciptakan oleh para akuntan itu
sendiri melalui persyaratan lisensi nasional yang ketat. Satu contoh ekstrem terjadi pada
tahun 1976, ketika Prancis meminta para akuntan asing yang berpraktik di Prancis untuk
mengikuti sebuah ujian lisan. Sebagai akibat dari pengalaman orang-orang Prancis tersebut,
EEC menjadi ikut terlibat dengan kualifikasi para auditor. Versi yang diterbitkan pertama kali
dari draf Perintah Kedelapan (Eight Directive) telah menimbulkan beberapa kendala
mengenai kemampuan para akuntan asing untuk melakukan praktiknya di negara-negara
anggota EEC. Perhatikan alinea berikut yang diambil dari versi pertama draf Perintah
Kedelapan:

Para mitra, anggota, orang-orang yang bertanggungjawab kepada manajemen, administrasi,


pengarahan atau supervisi dari perusahaan atau asosiasi yang profesional semacam itu yang
secara pribadi tidak memenuhi Perintah (yaitu akuntan yang tidak memenuhi kualifikasi
EEC) tidak dapat terlibat dalam audit statutori yang dilaksanakan dengan bantuan
perusahaan atau asosiasi profesional yang telah disetujui.

Hukum secara khusus, memastikan:

1. Bahwa pihak-pihak yang disebutkan di atas tidak akan ikut berpartisipasi di dalam
penunjukan atau penggantian auditor dan mereka tidak dapat memberikan instruksi
kepada pihak yang disebutkan terakhir mengenai bagaimana audit akan
dillaksanakan.
2. Bahwa kerahasiaan laporan audit yang dibuat auditordan semua dokumen yang
berhubungan dengannya akan dilindungi dan hal ini disembunyikan tanpa
sepengetahuan pihak-pihak yang disebutkan di atas.

1.7 KESIMPULAN
Bab ini menyajikan segi-segi yang penting mengenai sejarah dan perkembangan akuntansi.
Evolusi historis dari akuntansi akan memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai
sebagian besar kejadian-kejadian penting yang memunculkan pembukuan pencatatan
berpasangan dan perkembangan akuntansi modern. Hal ini meningkatkan kemampuan
orang yang berminat terhadap disiplin ilmu akuntansi dalam membuat pertimbangan
dengan dasar yang lebih luas dan berdasarkan informasi yang ada. Disamping itu juga akan
memungkinkan kita untuk menhubungkan masa lalu dengan apa yang telah dipraktikkan
dan apa yang seharusnya dipraktikkan, atau dengan kata lain mata rantai antara kondisi
historis dan kedua kondisi positif dan normatifnya, sebuah mata rantai yang mendukung
pandangan sejarah sebagai suatu produk kultural yang diperoleh dari konteks lingkaran
sosial, politik, ekonomi, dan temporal.
LAMPIRAN 1.A Studi-studi penting dalam profesi akuntansi tahun 1972-1995

Studi/Tanggal/Anggota Latar Belakang


1.Menyusun Standar Akuntansi Keuangan, Pada bulan Maret 1971, AICPA menunjuk
Laporan mengenai Studi atas Penyusunan Komite Wheat untuk melakukan studi
Prinsip-Prinsip Akuntansi (Komite Wheat), mengenai penyusunan prinsip-prinsip
AICPA, Maret 1972 akuntansi dan membuat rekomendasi untuk
memperbaiki proses tersebut. Komite ini
Francis M.Wheat, Ketua dibentuk sebagai respons dari kritik yang
John C. Biegler ditujukan bagi pelaporan keuangan
Arnold I.Levine perusahaan selama periode pertengahan
Wallace E. Olson tahun 1960-an yang muncul akibat cepatnya
Thomas C. Pryor ekspansi kantor-kantor akuntan,
Roger B. Smith perkembangan praktik-praktik bisnis yang
David Salomons inovatif dan kian rumit, serta gerakan
penggabungan perusahaan. Komite Wheat
menyimpulkan bahwa dibutuhkan standar
akuntansi keuangan untuk menjamin adanya
kepercayaan publik mengenai bagaimana
cara pelaporan informasi keuangan. Komite
Wheat merekomendasikan dibentuknya
Yayasan Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Foundation), Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Standards Board), dan Dewan Penasihat
Standar Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Standards Advisory Council).

2.Sasaran dari Laporan Keuangan, Pada bulan April 1971, AICPA menunjuk
Laporan dari Kelompok Studi mengenai Komite Trueblood untuk memberikan
Sasaran dari Laporan Keuangan (Komite sebuah pernyataan mengenai sasaran
Trueblood) mendasar yang akan responsif dan relevan
AICPA, Oktober 1973 terhadap kebutuhan para pengguna. Sasaran
yang telah dikeluarkan sebelumnya,
Richard M. Trueblood, Ketua meskipun sesuai, secara relatif dinyatakan
Richard M. Cyert dalam bentuk abstrak, yang hanya sedikit
Sidney Davidson menawarkan pedoman praktik di dalam
James Don Edwards pembuatan laporan keuangan.
Oscar S. Gellein Kesimpulan komite mengikuti suatu konsep
C. Reed Parker fundamental bahwa laporan keuangan
Andrew J. Reinhart seharusnya membantu pengambilan
Howard O.Wagner keputusan ekonomi, dan ia menekankan
Frank T. weston pada kebutuhan para pengguna luar
daripada para manajer bisnis operasional.
Komite juga menyatakan bahwa konsep-
konsep akuntansi seharusnya melayani
sasaran baik dari sektor ekonomi swasta
maupun publik. Pekerjaan yang dilakukan
oleh Komite Trueblood menjadi dasar
fundamental bagi pekerjaan yang dilakukan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(FASB) selama tahun 1970-an mengenai
penyusunan kerangka kerja konseptual
untuk akuntansi

3.Kecukupan dari Prosedur-Prosedur Standar Pada bulan Mei 1973, AICPA menunjuk
Audit yang Saat ini Berlaku dalam Komite Khusus untuk Pendanaan Ekuitas
Pemeriksaan Laporan Keuangan, Laporan melakukan studi mengenai apakah
dari Komite Khusus untuk Pendanaan keruntuhan pendanaan ekuitas di tahun
Ekuitas, 1973 menunjukkan adanya keperluan untuk
AICPA, Februari 1975 melakukan perubahan di standar audit yang
berlaaku umum. Komite menyimpulkan
Martin L. Stone, Ketua bahwa, kecuali untuk observasi-observasi
J.T. Arenberg, Jr. tertentu yang berhubungan dengan
Leo E. Burger konfirmasi dari asuransi yang berlaku dan
Robert C. Holsen audit atas transaksi pihak-pihak yang
A.E. Mackay berhubungan istimewa (related parties),
standar audit yang berlaku umum telah
memadai dan tidak dirasakan perlu
dilakukannya perubahan pada prosedur-
prosedur yang umumnya digunakan oleh
auditor.
4. Reformasi Peraturan dan Regulasi Federal, Pada bulan April 1975, Subkomite Moss
Laporan dari Subkomite Pengawasan dan melakukan sebuah studi komprehensif
Investigasi Komite Perdagangan Antarnegara mengenai badan-badan regulator federal
Bagian dan Luar Negeri, dewan Perwakilan yang meliputi penilaian atas independensi,
AS (Subkomite Moss), Oktober 1976 kinerja dan dampak ekonomi dari aktivitas-
aktivitas badan regulator yang berada di
John E. Moss, Ketua bawah yurisdiksi subkomite. Studi ini diawali
Richard L. Ottinger oleh adanya serangan yang dilakukan pada
Robbert (Bob) Krueger peraturan federal dan kewajiban dari
James M. Collins Subkomite untuk mengukur kinerja dari
Norman F. Lent badan-badan yang ia ciptakan. Studi ini
Anthony Toby Moffet mencoba untuk menentukan permasalahan
Matthew J. Rinaldo peraturan yang sebenarnya, arti dan sejauh
Jim Santini mana tingkatan mereka, dan jika
W. Henson Moore dibutuhkan, mungkin akan diperbaiki. Studi
W.S. (Bill) Stuckey, Jr ini menemukan bahwa seluruh organisasi
Samuel L. Devine yang diinvestigasi memiliki cacat yang besar
James H. Scheuer respons yang kurang memadai kepada
Henry A. Waxman publik yang harus mereka layani.
Philip R. Sharp Rekomendasi yang diberikan oleh Subkomite
Andrew Maguire sebagian besar berhubungan dengan
tindakan-tindakan yang dapat diambil oleh
SEC untuk memperbaiki fungsi tata laksana
perusahaan dan/atau komite audit serta
evaluasi dan pelaporan sistem pengendalian
internal perusahaan.

5.Penetapan Akuntansi, sebuah Studi Staf Staf Subkomite Metcalf memulai studi ini
yang dibuat oleh Subkomite Laporan, pada tahun 1975 untuk memberikan
Akuntansi, dan Manajemen Komite Operasii pemahaman kepada kongres dan
Pemerintahan, Senat AS (Subkomite masyarakat umum mengenai berbagai
Metcalf), Maret 1977 organisasi swasta dan badan-badan federal
yang terlibat di dalam penyusunan dan
Lee Metcalf, Ketua pengelolaan praktik-praktik akuntansi yang
John L. McClellan akan memberikan dampak substansial pada
Bill Brock kebijakan-kebijakan dan progra=program
Edmund S. Muskie federal, dan juga keputusan-keputusan
Charles H. Percy ekonomi swasta. Studi ini dipercepat dengan
Sam Nunn terus tersingkapnya penyelewengan-
Lowell P. Weicker, Jr. penyelewengan yang dilakukan oleh
John Glenn perusahaan-perusahaan besar yang
sebelumnya tidak dilaporkan, dan juga
terungkapnya serangkaian kegagalan dan
kesulitan keuangan perusahaan.
Rekomendasi yang diberikan oleh studi staf
ini berhubungan dengan isu-isu dalam
menetapkan standar akuntansi dan audit,
kebebasan auditor, serta kualitas audit.
6.Struktur dari Penyusunan Standar Pada tahun 1976, Dewan Pengawas Yayasan
Akuntansi Keuangan, Laporan dari Komite Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Struktur, Yayasan Akuntansi Keuangan, April Foundation-FAF) meminta Komite Struktur
1977 untuk melaksanakan suatu peninjauan yang
komprehensif dari operasi-operasi FASB dan
Russel E. Palmer, Ketua Dewan Penasihat Standar Akuntansi
J.O Edwards Keuangan (Financial Accounting Standard
James Don Edwards Advisory Council-FASAC) dan
Walter P. Stern merekomendasikan adanya kemungkinan
Alva O. Way perubahan-perubahan yang dibutuhkan
John C. Whitehead pada ukuran, komposisi, dan fungsi mereka.
Peninjauan ini dilaksanakan karena sejumlah
alasan, salah satunya adalah kecaman yang
tidak biasa dari FASB. Komite Struktur
menyimpulkan bahwa proses penentuan
standar akuntansi sebaiknya tetap berada di
sektor swasta, dan FASB adalah badan yang
tepat untuk memberikan tanggung jawab
tersebut. Laporan yang diberikan oleh
Komite memuat rekomendasi-rekomendasi
yang memikirkan struktur dari hubungan
antara pemilih dari FASB, struktur organisasi
FASB dan staf, proses penerbitan suatu
pernyataan, dan struktur komunikasi FASB.
7. Meningkatkan Akuntabilitas dari Pada tahun 1975, Subkomite Metcalf mulai
Perusahaan yang dimiliki oleh Publik dan melakukan pemeriksaan mengenai berbagai
Auditor-Auditor Mereka, Laporan dari praktek-praktek dan tanggung jawab
Subkomite Laporan, Akuntansi, dan akuntansi dari pemerintahan federal. Studi
Manajemen Komite Masalah-Masalah ini dilakukan karena adanya kekhawatiran
Pemerintahan, Senat AS (Subkomite pada aktivitas dan akuntabilitas dari
Metcalf), perusahaan yang dimiliki oleh publik yang
November 1977 muncul akibat serangkaian kegagalan
perusahaan dan pengungkapan akan
Lee Metcalf, Ketua menyebarnya tindakan-tindakan ilegal dan
Henry M. Jackson patut dipertanyakan pada manajemen.
John C. Danforth Laporan ini merangkum pandangan dari
Charles H. Fercy Subkomite mengenai cara-cara yang dapat
dilakukan sehingga praktik-praktik pelaporan
akuntansi dan keuangan yang ada saat ini
dapat ditingkatkan lagi untuk kepentingan
umum. Rekomendasi dari subkomite
mencakup tindakan-tindakan yang
dibutuhkan untuk memperbaiki/menjamin
kualitas audit, kebebasan auditor, serta
pendeteksian dan pelaporan perbuatan-
perbuatan ilegal.
8. Komisi mengenai Tanggung Jawab Pada tahun 1974, AICPA menunjuk Komisi
Auditor: Laporan, Kesimpulan, dan Cohen Untuk mengembangkan kesimpulan
Rekomendasi (Komisi Cohen), dan rekomendasi mengenai tanggung jawab
AICPA, 1978 yang tepat bagi auditor independen. Komisi
tersebut ditugaskan untuk melihat apakah
Manuel F. Cohen, Ketua memang benar terdapat jurang yang
Lee J. Seidler memisahkan antara apa yang diharapkan
Walter S. Holmes, Jr. dibutuhkan oleh masyarakat umum dengan
LeRoy Layton apa yang dapat dilakukan dan seharusnya
William C. Norby dengan wajar diharapkan dapat dicapai
Kenneth W. Stringer auditor. Jika jurang seperti itu memang ada,
John J. Van Benten maka Komisi harus menentukan bagaimana
perbedaan tersebut dapat dipecahkan.
Komisi Cohen menemukan bahwa
menemukan bahwa memang terdapat satu
perbedaan yang signifikan diantara kinerja
auditor dan ekspektasi dari para pengguna
laporan keuangan, dan diambil kesimpulan
bahwa perbedaan tersebut disebabkan oleh
kegagalan profesi akuntansi dalam bereaksi
dan menyesuaikan diri dengan cepat kepada
perubahan-perubahan yang terjadi di dunia
bisnis Amerika. Kesimpulan dan
rekomendasinya ditujukan kepada
kebebasan auditor, pendidikan, komunikasi
auditor, tanggungjawab di dalam
pendeteksian kecurangan, mekanisme
pengendalian mutu, dan fungsi audit yang
lebih luas di luar laporan keuangan.
9. Laporan dari Komite Khusus AICPA untuk Pada bulan Juni 1977, AICPA menunjuk
Mempelajari Struktur dari Auditing Komite Oliphant mempelajari struktur di
Standards Executive Committee (Komite dalam AICPA untuk mengembangkan
Oliphant), standar audit untuk memastikan perubahan
AICPA, Mei 1978 yang diperlukan, jika ada, untuk
mengembangkan proses yang ada. AICPA
Walter J. Oliphant, Ketua menunjuk Komite ini sebagai jawaban atas
Ivan O. Bull adanya kekhawatiran yang ditujukan kepada
Philip L. Delliese rekomendasi Komisi Cohen yang berkaitan
Samuel A. Derieux dengan penetapan standar audit. Komite
Louis M. Kessler menyimpulkan bahwa terdapat beberapa
langkah yang dapat diambil untuk dapat
meningkatkan keefektifan dari penetapan
standar audit. Akibatnya, Komite Oliphant
mengusulkan agar Komite Eksekutif Standar
Audit (Auditing Standards Executive
Commitee-AudSEC) disusun ulang sehingga
berada di dalam AICPA sebagai Dewan
Standar Audit (Auditing Standards Board
ASB) dari AICPA dan memberikan beberapa
rekomendasi yang bersinggungan dengan
misi dan struktur dari dewan yang baru.

Вам также может понравиться