Вы находитесь на странице: 1из 3

SANITASI

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan


maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahayalainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia.. Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk
menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara
beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari
sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.

Sanitasi Ruang

Dua hal yang menentukan dalam menciptakan ruang produksi yang saniter
adalah konstruksi ruang produksi dan tata letak (layout). Dalam ruang pengolahan
makanan harus ada pemisahan fisik antara ruang bersih dan ruangan kotor, lokasi tidak
dekat dengan pemukiman padat, tidak di tengah sawah, tidak di daerah
banjir/tergenang. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam merencanakan ruang
produksi yang baik, adalah konstruksi bangunan yang anti tikus (rodentproof) (Hariadi
dan Dewanti, 2009).

Sanitasi Udara

Mikroba yang ada di udara dapatditimbulkan akibat kontaminasi dari


lingkungan sekitarnya, misalnya dari debu,air, proses aerasi, dari penderita saluran
infeksi, dan lain-lain. Selain itu, setiap aktivitas manusia juga dapat menimbulkan
mikroba di udara. Jumlah dan macam mikroorganisme dalam suatu volume udara akan
bervariasi sesuai dengan lokasi,kondisi cuaca, dan jumlah orang yang ada di tempat
tersebut. Mikroorganisme udara di dalam suatu ruangan dapat diujisecara kuantitatif
menggunakan agar cawan yang dibiarkan terbuka selamabeberapa waktu tertentu di
dalam ruangan tersebut atau dikenal dengan Metode Cawan Terbuka (Jenie, B. S.L.,
1989).
Sanitasi Pekerja

Karyawan atau personel yang langsung menangani pengolahan pangan dapat


mencemari bahan pangan atau pangan tersebut,baik berupa cemaran fisik, biologis.
Oleh karena itu, kebersihan karyawan dan higiene karyawanmerupakan salah satu hal
yang penting yang harus diperhatikan oleh industri pangan agar produk panganya
bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Upaya yang dapat dilakukan adalah memupuk
kebiasaan karyawan yang baik dan melatih karyawan untuk meninggalkan kebiasaan
karyawan yang buruk (Purnawijayanti, 2001)

PROSEDUR:

1. Seseorang harus melaporkan kepada pemimpin jika mengalami kondisi berikut


- kondisi kurang sehat (sakit)
- Luka terbuka atau kulit iritasi.
2. Sebuah luka kecil dapat diterima jika kondisi berikut:
- Ditutupi oleh perban - /enggunakan sarung tangan
- Memiliki ijin dari pemimpin

3. Penggunaan perhiasan dan kebiasaan memelihara kuku panjang dilarang.

4. Penggunaan penutup kepala, masker dan pakaian ganti saat pengolahan.

5. Cuci dan membersihkan tangan:

- sebelum memakai sarung tangan, sarung tangan harus disimpan


tempat yang bersih dan dalam kondisi kering

- setelah kondisi seperti menggunakan toilet, menyentuh hidung atau


rambut atau seragam, bersin,batuk, makan, dan merokok
DAFTAR PUSTAKA

Hariadi, P dan Dewayanti R.H, 2009. Memproduksi Pangan Yang Aman. Jakarta: PT.
Dian Rakyat.

Jenie, B. S.L., 1989. Sanitasi Dalam Industri Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi
IPB.
Purnawijayanti, 2009. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan
Makanan. Yogyakarta : Kanisius.

Вам также может понравиться