Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III

Kesimpulan

Penting bagi seorang perawat untuk mengetahui konsep dasar suatu penyakit, untuk
menentukan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien, tidak hanya tindakan kuratif tetapi
tindakan preventif juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu terdapat beberapa hal yang perlu
disimpulkan dari urain diatas yaitu terkait parasitologi dalam keperawatan mencakup
helmintologi, protozologi, dan entomologi sehingga perawat dapat memahmi siklus hidup
parasit, hal ini memungkinkan untuk mengetahui proses terjadinya penyakit.

Parasitologi adalah ilmu yang memperlajari tentang zooparasit, yang merupakan agen
penyebab penyakit yang merugikan bagi manusia. Jika parasit tersebut menginfeksi, maka
manusia bisa menjadi sumber penularan dan pembawa carier penyakit. Karena manusia
merupakan host dan sebagai tempat masuk atau menempelnya parasit dalam tubuh hostnya
sehingga dapat bertahan hidup dan bereproduksi untuk seluruh atau sebagian waktu daur
hidupnya.

Terdapat beberapa penggolongan parasit yaitu ektoparasit, endoparasit, parasit obligat,


parasit fakultatif parasit aksidental, parasit aberan, parasit permanen, parasit temporerr,
hiperparasit. Salah satu penggologan parasit yaitu endoparasit yang merupakan parasit yang
menumpang pada bagian dalam tubuh inangnya contohnya yaitu Protozoa dan helminths dan
ektoparasit yang merupakan menumpang pada bagian dalam tubuh inangnya contohnya yaitu
antropodha.

Helminths merupakan cacing yang menginfeksi manusia, yang tempat hidupnya di tubuh
manusia yaitu Nemathelminthes dan Platyhelminthes.

A. Nemathelminthes juga sering disebut cacing gilik yang dibagi menjadi:


1. Nematoda
Dapat dijumpai di darat, air tawar, dan air laut, dari daerh kutub sampai daerah tropis,
nematoda dapat dibagi menjadi nematoda usus (intestinal) dan nematoda darah dan
jaringan.
(1) Berdasarkan siklus hidupnya nematoda usus digolongkan menjadi dua. Cara
pertama larva harus bermigrasi ke paru-paru melalui aliaran darah sebelum siap jadi
dewasa diusus. Siklus ini terjadi pada Ascaris lumbricoides, cacing tambang,
Strongyloides stercoralis. Sedangkan pada cara kedua, larva untuk menjadi dewasa tidak
perlu bermigrasi ke paru-paru melalui aliran darah, hal ini terjadi pada Trichurus
trichiura.
(2) Nematoda darah hidup sebagai parasite di dalam darah dan jaringan manusia
terdiri dari cacing filarial dan dracunculus. Yang termsauk cacing filarial pada manusia,
yaitu Wucherira bancrofti, Brugia malayi,Loa loa, Onchocerca volvulus,
Acanthocheilonema perstans, Monsonella ozzardi, Draccunculus medinensis dan
Brugia timori. Manusia mendapat infeksi dengan melalui tusukkan/gigitan vector yang
mengandung mikrofilaria infektif.

2. Nematoda yang Jarang Didapat


Termasuk kelompok nematode yang jarang didapat, yaitu Capillaria hepatica,
Gnatostoma spinigerum, Angyostrongylus cantonensis, Diactophyma renale,
Gongylonema pulchrum, Thelazia callipaeda.
B. Platyhelminthes. Dapat dibagi menjadi
1. Cestoda
Bentunya pipih menyerupai pita, Pada umumnya cestoda habitatnya pada saluran
pencernaan makanan manusia ataupun binatang sehingga cacing pita dewasa
menimbulkan kelainan intestinal. Cestoda dapat dibagi menjadi
(1) Cestoda intestinal terdiri dari 2 ordo yaitu cestoda parasitic pada manusia, yaitu ordo
Pseudophyllidea terdiri dari Dhiphyllobothrium latum dan ordo Cyclophyllidea
terdiri dari Taenia saginata(beef tapeworm), Taenia solium(pork tapeworm),
Hymenolepis nana(dwarf tapeworm), Hymenelepis diminuta(rat tapeworm),
Diphylidium caninum(double-pore dog tapeworm),
(2) Cestoda ekstraintestinal. Larva cestoda yang dapat menimbulkan masalah
ekstraintestinal tersebut adalah sparganum(larva plerocercoid) larva dari
Diphyllobothrium sp., cysticercoid cellulosae larva dari Hymenolepsis sp., kista
hydatid larva dari Echinococus granulosus dan coenurus larva dari Multiceps sp.

2. Trematoda Bentuk seperti daun, pipih dorsolateral sehingga disebut cacing daun.
Treamatoda dapat dibagi menjadi
(1) Trematoda usus yang termasuk trematoda usus, yaitu Fasciolopsis buski, Metagonimus
yokogawai, Echinostoma ilocanum, Gastrodiscoides hominis, Heterophyes heterophyes
serta Wastsonius watsoni.
(2) Trematoda hati terdiri atas beberapa spesies, yaitu Clonorchis sinensis, Opisthorchis
viverini, Dicrocoelium dendriticum, Fasciola hepatica dan Opisthorchis felineus.
(3) Trematoda paru paru Hanya satu spesies dari kelompok trematoda paru-paru, yaitu
Paragonimuss westermani.
Pada umumnya infeksi oleh cacing ini tidak menimbulkan gejala. Walaupun demikian
adanya parasit dalam tubuh penderita akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Maka dari
itu sebagai seorang perawat perlu adanya suatu tindakan pencegahan yaitu : a) membuang air
besar hendaknya dilakukan di jamban, tidak di sungai, kebun, atau halaman, b) Menjaga
kebersihan dengan selalu mencuci tangan dengan air bersih sebelum dan sesudah makan dan
minum Buah dan sayuran sebelum dimakan hendaknya dicuci d) menjaga kebersihan
lingkungan rumah dan halaman. Biasakan menggunakan sandal atau alas kaki jika berjalan di
kebun. Bila berkebun dianjurkan menggunakan sarung tangan.

Protozoa adalahh hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni. Struktur
sel protozoa terdiri atas sitoplasma dan inti. Dalam siklus hidupnya protozoa umumnya
mempunyai dua bentuk atau stadium, yaitu tropozoit (bentuk aktif) dan kista (bentuk pasif).
Reproduksi protozoa dilakukan dengan cara seksual atau aseksual (membelah diri).

Penggolongan protozoa dapat dibedakan menjadi :


a) Klas Rhizopoda adalah protozoa yang bergerak secara pseudopodi yang terdiri dari
Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, Endolimax nana, Iodamoeba buetschlii,
b) Klas Ciliata yaitu melakukan pergerakan dengan cilia yang hanya ada satu spesies saja
yaitu Balantidium coli,
c) Klas Mastigophora adalah protozoa-protozoa yang mempunyai flagel untuk alat
bergeraknya. terdiri dari : Giardia lamblia ,Trichomonas yang terdiri dari Trichomonas
vaginalis yang hidup disaluran urogenital, Trichomonas hominis yang hidup di usus, dan
Trichomonas tenax yang hidup didalam rongga mulut, Flagellata yang tidak patogen terdiri dari
enteromonas hominis, embadomonas intestinal, dan chilomastix mesnili, Trypanosoma
gambiense terdiri dari Trypanosoma lewisi, Trypanosoma evansi, Trypanosoma brucei,
Trypanosoma gambiense, Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma cruzi

d) Klas Sporozoa yaitu mempunyai beberapa sifat umum yang khas, yaitu tidak
mempunyai flagel atau sillia, sehingga pergerakannya dilakukan secara aamuboid. Banyak
anggota subfilum ini merupakan penyebab penyakit pada manusia, misalnya coccidia (sporozoa
usus), plasmodium (sporozoa darah), dan ordo taxoplasmida (toxoplsma, sarcosystis,
pneumocystis).

Antrophoda dipelajari dalam sebuah ilmu yang disebut entomologi yaitu mempelajari tentang
binatang yang termasuk serangga. Serangga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan secara
langsung melalui beberapa cara yaitu : (1) pengaruh mekanis, (2) pengaruh racun, (3) pengaruh alergi
dan (4) pengaruh kejiwaan/psikis. Serangga dapat mengganggu kesehatan yaitu dengan gigitan yang
merusak kulit permukaan tubuh,oleh racun yang ditimbulkanya, dan juga serangga dapat
berperan sebagai vektor

Antropodha dapat diklasifikasi yaitu a) Klas Hexapoda (insecta) terdiri dari ordo dictyoptera
atau blattodea (lipas), ordo diptera (lalat dan nyamuk), ordo hymenoptera (subordo, lebah), ordo
Siphonaptera (pinjal), ordo Phthiraptera (subordo Mallophaga atau kutu penggigit dan subordo
Anoplura atau kutu penghisap), ordo Rhynchophthirina, ordo Hemiptera, ordo), ordo Coleoptera
(kumbang), dan ordo Psocoptera, b( Klas Arachnida terdiri dari Acarina (Ticks and Mites),
Scorpionida (Scorpion), c) Klas crustacea (Decapoda) terdiri dari Copepoda.

Вам также может понравиться